Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Persepsi legislatif Komisi Kesehatan DPRD Kota Pematangsiantar tentang kesehatan serta perkembangan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif didasari oleh pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan yang bersumber dari informasi yang diperoleh dari media cetak dan elektornik. Respon yang baik legislatif terhadap kesehatan mendukung dalam proses penganggaran sektor kesehatan di Kota Pematangsiantar. 2. Persepsi eksekutif Walikota, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan serta Kepala Sub Dinas Bina Program dan Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar tentang kesehatan serta perkembangan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif didasari oleh pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan. Pemahaman eksekutif tentang kesehatan mendukung dalam proses perencanaan usulan anggaran sektor kesehatan di Kota Pematangsiantar. 3. Informan eksekutif mengungkapkan persepsi lebih luas tentang program kesehatan yang bersifat program kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dibandingkan informan legislatif, karena dipengaruhi oleh faktor fungsional sebagai tenaga kesehatan, sehingga informan eksekutif memiliki kerangka rujukan tentang kesehatan, dimana kerangka rujukan tersebut Universitas Sumatera Utara 4. Anggaran sektor kesehatan di Kota Pematangsiantar tahun 2008 sebesar 8,16 dari total APBD. Jumlah ini belum sesuai dengan komitmen Bupati dan Walikota se-Indonesia tahun 2000 sebesar 15 alokasi anggaran pembangunan kesehatan. 5. Dalam penetapan anggaran sektor kesehatan di Kota Pematangsiantar terjadi disonansi kognitif yaitu tidak sesuai persepsi dengan perilaku. Hal ini terjadi karena persepsi yang baik tentang kesehatan tidak dapat diimplementasikan dalam perilaku dengan menganggarkan biaya kesehatan sesuai dengan usulan dan kebutuhan Dinas Kesehatan. 6. Anggaran pelaksanaan program kesehatan di Puskesmas Kota Pematangsiantar KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan Dasar secara umum belum memadai untuk pelaksanaan program, sehingga tingkat pencapaian program kesehatan di puskesmas belum mencapai target. Universitas Sumatera Utara

6.2. Saran

Dokumen yang terkait

Persepsi Santri Tentang Pelayanan Kesehatan Dan Pengaruhnya Terhadap Pemanfaatan Balai Pengobatan Santri Dan Masyarakat (BPSM) “An-Nur" Di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan Tahun 2003

2 56 89

Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Rawat Inap Dan Pengaruhnya Terhadap Pulang Atas Permintaan Sendiri (Paps) Di Rsup H Adam Malik Medan

5 71 78

Persepsi Tunawisma Tentang Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pemerintah Di Kota Medan Tahun 2003

1 28 80

Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Minat Berkunjung Kembali Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2009

16 84 108

Persepsi Auditor Dan User Tentang Independensi Akuntan Sebagai Perilaku Profesional Dan Pengaruhnya

0 20 1

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 922/MENKES/SK/X/2008 tentang Pedoman teknis pembagian urusan pemerintahan bidang kesehatan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota - [PERATURAN]

0 4 2

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota di Dinas Kesehatan Kota Medan

0 3 88

Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kota padang di Bidang Kesehatan.

0 0 6

PERDA KABUPATEN OKU NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TENTANG PBB

0 0 15

HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN MILIK PEMERINTAH DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN DEPOK SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG KUALITAS PELAYANAN KES

0 0 19