Uraian berikut ini didasarkan kepada diferensiasi pada masing-masing informan.
a. Walikota Pematangsiantar
Walikota Pematangsiantar mengungkapkan penggunaan anggaran kesehatan secara efektif dan efisien juga perlu didukung dengan upaya Dinas kesehatan dalam
sosialisasi program kesehatan misalnya dalam bentuk seminar maupun dalam bentuk advokasi. Kesepakatan Bupati-Walikota se Indonesia pada tahun 2000 tentang alokasi
dana untuk sektor kesehatan sebesar 15 , Walikota Pematangsiantar memberikan sikap yang sangat responsif terhadap hal tersebut. Walaupun kesepakatan tersebut
merupakan hal yang positif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, walikota mengungkapkan perlu sinergi antar sektor dalam pembangunan, dalam hal
ini alokasi anggaran 15 yang disepakati untuk sektor kesehatan, dapat diupayakan sehingga penggunaannya dikembangkan kepada sektor lain yang mendukung
pembangunan kesehatan, yang diperoleh dari jawaban sebagai berikut” “Pemerintah Kota sendiri menyediakan lebih dari 15 untuk mendukung
program kesehatan secara meyeluruh melakui lintas sektor dan lintas program, misalnya perbaikan drainase dan sanitasi udara yang langsung
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.................”
Beberapa hal lainnya yang diungkapkan Walikota Pematangsiantar terkait dengan anggaran sektor kesehatan bahwa memang sudah seharusnya pemerintah
pusat mengalokasikan dana sebesar 15 untuk daerah yang dibantu melalui Dana Alokasi Khusus DAK atau dana Dekonsentrasi yang bisa mengakomodir kegiatan
pelayanan kesehatan di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota.
Universitas Sumatera Utara
Keterbatasan dana untuk pembangunan kesehatan yang memerlukan perimbangan dari sektor lain karena dana yang ada 13 untuk pembangunan dan 23
untuk belanja pegawai. Sebenarnya 13 ini sangatlah terbatas untuk dialokasikan untuk pembangunan kesehatan dan sektor lain. Namun pada saat sekarang ini dana
dana tersebut terbatas hanya untuk pengadaan alat-alat kesehatan sehingga daerah mengakomodir. Diharapkan DAK tidak terbatas untuk pengadaan alat-alat saja tetapi
juga memerlukan perbaikan sarana dan prasarana dan pemko sendiri mengakomodir kegiatan-kegiatan lain sehingga ada kebijakan yang menunjang kesehatan misalnya 9
bahan pokok, hasil pertanian digunakan pemeriksaan hasil laboratorium untuk menguji taksisitas misalnya yang langsung dikonsumsi masyarakat. Pembangunan
fisik yang menunjang sektor kesehatan juga diupayakan seperti mengalokasikan dana untuk mendukung kesehatan di pusat pasar.
Usulan anggaran yang diajukan Dinas Kesehatan sering tidak terealisasi sesuai dengan usulan yang telah disampaikan kepada Pemerintah Kota
Pematangsiantar. Namun menurut pandangan walikota, usulan tersebut bukan tidak terealisasi, namun kegiatan yang menyangkut usulan tersebut dilaksanakan oleh
sektor lain yang mendukung, yang diperoleh dari jawaban sebagai berikut” “Pemko mengkoordinir semua kegiatan ini, maka dibuatkan
pengalokasian dana yang proporsional pembagian untuk perimbangan yang mendukung pada instansi lain misalnya: dengan adanya bangunan
pasar yang supaya tetap sehat. Maka instansi lain tetap didanai misalnya seperti perbaikan drainase sanitasi pembuangan sampah, penyediaan
pengangkutgerobak sampah dan MCK yang dikelola instansi terkait...”
Universitas Sumatera Utara
Usulan anggaran kesehatan akan mendapat persetujuan apabila memenuhi beberapa hal seperti yang diungkapkan walikota, seperti : a penggunaan anggaran
Dinkes bisa tepat sasaran yang artinya sesuai dengan kondisi daerah, b tergantung dari kondisi rawan terhadap penyakit apa tidak, c kesiapan sarana prasarana SDM,
bangunan dan masyarakat mau atau tidak menerima penyuluhan itu. Lebih lanjut disebutkan bahwa pada umumnya masalah kesehatan adalah masalah biaya atau dana,
sehingga apabila penggunaannya tidak sesuai dengan kebutuhan maka tidak akan memberikan manfaat, yang diperoleh dari jawaban sebagai berikut”
“Jika tersedia dana 15 akan tetapi kalau tidak tahu pemanfaatannya tetap juga. Apakah dana 15 itu sudah menjadi jaminan akan
berhasilnya program kesehatan jawabnya bisa ya bisa tidak. Kalau ya apabila kondisi yang lain memungkinkan kalau tidak akan mubazir
karena sebenarnya banyak program-program yang tidak dikelola oleh dinas kesehatan tetapi mendukung program kesehatan.......”
Harapan Walikota Pematangsiantar terkait dengan kesehatan masyarakat Kota Pematangsiantar di masa mendatang mengarah kepada peningkatan pelayanan sarana
kesehatan seperti RSU yang juga menyerap dana untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang walaupun sebenarnya RSU tidak melayani masyarakat kota
Pematangsiantar saja tetapi melayani masyarakat dari kotakabupaten lain di sekitarnya. Di samping itu anggaran yang terbatas diharapkan digunakan untuk
peningkatan alat-alat kesehatan serta untuk mendukung kegiatan operasional penyuluhan- penyuluhan, perbaikan sarana dan prasarana dan peningkatan SDM yang
mampu dan sesuai dengan kebutuhan daerah.
Universitas Sumatera Utara
b. Kepala Bappeda Kota Pematangsiantar