8. Intergrasi : Menyediakan suatu bangsa, kelompok dan individu kesempatan untuk
memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka saling kenqal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.
II.3. KOMUNIKASI INTERNAL
Lawrence D. Brennan di dalam buku Effendi, 1992:122, mendefenisikan komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan
dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan struktur yang khas dan pertukaran gagasabb secara
horizontal dan vertical didalam perusahaan atau jawata yang menyebabkan pekerjaan berlangsung.
Perusahaan sebagai kerangka yang menunjukkan adanya pembagian tugas antara orang-orang didalam perusahaan. Untuk menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan
tujuan yang akan dicapai, perusahaan atau pimpinan tidak mungkin melakukan komunikasi langsung dengan seluruh karyawan.
Menurut H. Frazier Moore dan Frank B.Kalupa, the function of internal communication is to let employess know what management is thinking and to let
management know what employees are thiking. Berdasarkan pengertian diatas bahwa fungsi internal Public Relations adalah untuk mengetahui apa yang dipikirkan karyawan
oleh manajemen pimpinan, dan begitu juga sebaliknya. Untuk itulah peranan, fungsi dan tugas Public Relations officer berupaya untuk
membina hubungan komunikasi masyarakat internal atau terhadap para karyawannya dengan perusahaan. Perusahaan tersebut berfkaitan dengan “apa dan bagaimana”seorang
Universitas Sumatera Utara
praktisi Public Relations dapat menjadi corong informasi dari para karyawan kepada pihak perusahaann terhadap para karyawan.
Pada dasarnya dalam internal Public Relations ada dua yang harus diperhatikan dalam komunikasi agar dapat secara maksimal yakni:
a. Tidak semua keterbukaan selalu baik.
b. Makin banyak komunikasi tidak sedlalu baik.
Sedangkan menurut Ruslan, komunikasi hubungan masyarakat Internal dapat menjadi komunikasi yang efektif, yaitu apabila:
a. Adanya keterbukaan manajemen perusahaan management system terhadap para
karyawannya. b.
Saling menghormati atau menghargai mutual appreciationantara satu sama lain, baik ia bertindak sebagai pimpinan maupun sebagai bawahan demi tercapainya tujuan
utama perusahaan. c.
Adanya kesadaran atau pengakuan dari pihak perusahaan akan nilai-nilai dan pentingnya suatu komunikasi timbale balik dengan para karyawannya.
d. Keberadaan seorang humas, yang tidak hanya memiliki kemampuan dan
berpengalaman sebagai seorang komunikator, tetapi juga harus didukung dengan sumber daya teknis yang canggih dan sekaligus sebagai media komunikannya.
Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa keterbukaan yang dimaksud harus selalu disertai dengan kebijaksanaan dan terlalu banyak komunikasi dapat membingungkan dan
menimbulkan salah paham. Komunikasi maksimal kerebukaan total dan terlalu banyak
Universitas Sumatera Utara
komunikasi sulit untuk mencapai sasaran yang diinginkan, campur tangan orang lain dalam semua hal akan menghambat lancarnya kegiatan.
Pimpinan harus berusaha mencapai komunikasi yang optimal dengan cara: a.
Mengusahakan informasi yang relevan terkait yang diperlukan b.
Melindungi anggota dari over informasi dilanda banjir komunikasi c.
Memahami dengan tepat tentang informasi yang diperlukan. Komunikasi seorang pemimpin harus lebih baik, tidak hanya memimpin,
menentukan tugas dan memberikan perintah.
II.4. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI ANTARA KARYAWAN