Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di kantor Hotel Danau Toba
Internasional. 2.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Hotel Danau Toba Internasional Medan dan diharapkan dapat menjadi
kontribusi positif bagi peningkatan keharmonisan kerja karyawan yang bisa membuahkan hasil positif bagi perusahaan itu sendiri.
E. Kerangka Teoritis
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan untuk memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang
memuat pokok-pokok pikiran yang mengambarkan dari sudut mana penelitian disoroti. Uraian di dalam kerangka teori merupakan hasil berpikir rasional yang di tuangkan secara
tertulis meliputi aspek-aspek yanng terdapat di dalam masalah ataupun sub-sub masalah Nawawi, 2001:39-40.
Teori adalah himpunan kontruk konsep, defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara
variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut rakhmat, 1998:6. Adapun teori-teori yang digunakan untuk membahas penelitian ini diantaranya
adalah komunikasi Internal, Public Relations, Internal Public Relations dan keharmonisan kerja.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, maka peneliti mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dalam karyanya” the Structure and
Function of Human Communication in Society”yakni: Who
Say what In What Channel
To Whom Whith What Effect
Formula ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure yakni: Who: Pihak-pihak yang menyampaikan pesan atau biasa disebut komunikator.
Say What: pertanyaan-pertanyaan yang didukung oleh lambang-lambang atau pesan. In what channel: merupakan sarana atau saluran yang mendukung pesan yang
disampaikan yaitu berupa lisan spoken words atau tulisan printed word. To whom: pihak yang menerima pesan, atau disebut dengan komunikan.
With What Effect: suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh dari penyampaian pesan Effendy, 2004:10.
Dikaitkan dengan penelitian yang akan dilakukan, yang menjadi komunikator adalah praktisi Public Relations yang bekerja di Hotel Danau Toba Internasional. Pesan
yang disampaikan adalah kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan ataupun informasi atau pemberitahuan dari manager ataupun pihak lain yang terkait, saluran atau media
yang digunakan adalah lisan, melalui komunikasi tatap muka dan tulisan, melalui buletin, papan informasi, dan lain-lain, yang menjadi komunikan adalah seluruh karyawan yang
bekerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Effect yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak sehingga akan
tercipta keharmonisan kerja karyawan. Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan harus lancar dimana informasi
mengalir secara bebas dari atas kebawah atau sebaliknya. Segala sesuatu harus
Universitas Sumatera Utara
dikomunikasikan secara terbuka. Terbuka dalam komunikasi bermakna transparan. Transparan dalam pengelolaan keuangan dan dalam hal visi, misi, dan tujuan organisasi.
Ciri kedua dan yang paling penting adalah adanya umpan balik. Ini mutlak harus berlangsung, sehingga seorang manager atau Public Relations yang melancarkan
komunikasinya dapat mengetahui dampak atau efek dari komunikasi yang dilakukannya. Dalam seluruh organisasi umpan balik dapat diutarakan dalam suasana saling percaya,
saling tertarik, saling memperhatikan, dan saling menghormati Arep, 2003:82-83.
E.1. Pengertian Public Relations
Sebelum menentukan definisi Public Relations ada baiknya kita kaji dahulu secara etimoligis. Public Relations terdiri dari dua buah kata, yaitu Public dan Relation.
Dalam bahasa indonesia, kata pertama berarti publik masyarakat dan kata kedua berarti hubungan. Jadi, Public Relations adalah hubungan masyarakat.
Banyak pakar telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian Public Relations. Menurut hasil survey yang telah diadakan oleh majalah Public Relations news
di Amerika Serikat pada tahun 1947, dua ribu orang terkemuka dalam bidang Public Relations telah menyatakan defenisi mereka tentang Public Relations. Satu sama lain
berbeda pendapat, sebab masing-masing mempunyai dasar pandangan dan pemikiran sendiri-sendiri.
Dari dua ribu defenisi yang terkumpul itu, tiga diantaranya terpilih sebagai defenisi yang terbaik. Pilihan yang dilakukan oleh sebuah panitia yang beranggotakan
para pakar Public Relations itu jatuh pada Griswold, 1948:4.
Universitas Sumatera Utara
Defenisi J.C.Seidel, seorang Public Relations Director pada division of Housing di New York, yang berbunyi, Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari
usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari para langgannya, pengawai-pengawainya, dan publik pada umumnya, kedalam mengatakan analisa dan
kreksi perbaikan-perbaikan terhadap diri sendir, keluar mengadakan peryataan- pernyataan yang berarti menguntungkan.
Definisi W.Emerson Reck, seorang Public Relations director pada Colgate University, yazng berbunyi, Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan
kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari merek,
sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
Definisi Howard Bonham, seorang Vice Chairman pada American National Red Cross yang berbunyi, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian
publik yang lebih baik sehingga dapat memperbesar kepercayaaan publik terhadap seseorang atau organisasi.
Menurut the International Public Relations IPRA, Public Relations adalah berfungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama
antara organisasi dengan public nya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen mampu menanggapi opini publik,
mendukung manajemen dalam mengikuti dan memamfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.Ruslan, 1998:17.
Menurut professor Edward L. Bernays, mengatakan bahwa Public Relations mempunyai tiga pengertian yaitu:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat
b. Membujuk langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.
c. Usaha-usaha pengintekrasian sikap dan tindakan dari perusahaan dengan masyarakat
dan lain masyarakat dengan perusahaan kita. Public Relations merupakan penujang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
manajemen suatu perusahaan. Jadi Public Relations tidak mungkin dipisahkan dari manajemen, manajemen akan berhasil bila ditunjang oleh kegiatan Public Relations.
Adapun sasaran utama kegiatan Public Relations adalah public internal dan Public Eksternal. Public eksternal terdiri dari orang-orang atau anggota masyarakat diluar
perusahaan, baik yang ada kaitannya dengan perusahaan seperti pelanggan dan balik masyarakat umum. Sedang Public Eksternal adalah orang-orang yang berada didalam
perusahaan dan yang secara fungsional memilik tugas seperti karyawan dan pemengang saham.
E.2. Tugas Public Relations
Adapun tugas Public Relations yang perlu diperhatikan ada beberapa hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tujuan kedalam dan keluar melalui pendekatan informative, edukatif,
Universitas Sumatera Utara
persuasif. Proses komunikasi lewat kegiatan dilakukan berencana dan terus menrus yang
meliputi keterampilan komunikator, pesan yang disampaikan akurat, ojektif, punya daya tarik yang kuat, guna berhasilnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan
Widjaja, 1995:53. Inti tugas Public Relations sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan
reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling pengertian, dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dan publik. Persesuaian
yang menciptakan hubungan yang harmonis dimana satu sama lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Berdasarkan adanya dua
jenis publik bagi suatu badan atau perusahaan Public Intern dan Public Ekstern, maka tujuan Public Relations pun diarahkan melalui dua macam tugas, yaitu di dalam dengan
sebutan Internal Public Relations, dan di luar dengan sebutan Ekternal Public Relations. Dengan kata lain, Public Relations mengemban tugas atau tujuannya tadi, yaitu
berkomunikasi ke dalam dengan Public Intern, dan keluar dengan Public Ekstern.
E.3 Fungsi dan Peranan Public Relations
Fungsi Public Relations menurut para pakar komunikasi dan praktisi Public Relations diantaranya adalah:
Bertrand R.Canfield “Public Relations Principles dan problem” didalam buku Widjaya, 1995:54, mengemukakan tiga fungsi Public Relations, adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengabdi kepada kepentingan yang baik.
2. Memelihara komunikasi yang baik.
3. Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik
Maksudnya bahwa kegiatan Public Relations harus benar-benar di curahkan untuk kepentingan umum dengan menciptakan, membina serta memelihara hubungan kedalam
serta keluar. Seorang Public Relations officer harus bisa menjadi perantara antara pemimpin dengan publiknya dengan membina komunikasi yang terarah dan efektif.
Disamping itu seorang public relations akan mempunyai wibawa bila ia sendiri tidak cacat moral dan bertingkah laku baik, dalam arti harus jadi teladan.
Menurut Scoot M. Cutlip Allen H Center, “ Efektif Public Relations” Di dalam buku Siswanto 1992:8 Fungsi Public Relations mengandung tiga unsur yaitu:
1. Mempengaruhi pendapat.
2. Penyajian yang dapat diterima.
3. Dengan komunikasi dua arah.
Maksudnya untuk mencapai hubungan yang efektif antara semua Public dalam perusahaan maka hubungan itu harus dapat diterima semua pihak dan dilaksanakan
secara timbal, yaitu kedalam dan keluar dan keatas. Menurut John Tondowidjojo, fungsi Public Relations dalam sebuah perusahaan ada
beberapa bagian, diantaranya: •
Membantu menentukan dan merumuskan tempat dan tujuan organisasi dalam kehidupan bersama.
• Public Relations memberi masukan untuk kebijakan dan langkah selajuntnya.
Universitas Sumatera Utara
• Memberi masukan dalam kepemimpinan.
• Mengetahui situasi organisasi dan perkembangan dalam kehidupan bersama dan opini
Public. •
Menetapkan adanya kelompok-kelompok Public yang relavan dari organisasi. •
Presentasi organisasi. •
Pembuatan dan pengurusan sarana-sarana komunikasi. •
Mengurus representasi organisasi.
Menurut Cultip dan Center, fungsi Public Relations meliputi: menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi, menciptakan komunikasi dua arah secara
timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan, melayani publik dan memberikan nasihat
kepada pimpinan perusahaan dengan publik, baik internal maupun eksternal. Untuk itu diperlukan seorang Public Relations Officer yang cekatan dan terampil dan mampu
mengerjakan banyak hal. Seorang Public Relations harus mampu menciptakan berbagai jalur komunikasi
internal. Ia mengenal setiap orang di organisasi serta mampu memperoleh kepercayaan dari semua orang. Sehingga ia bisa memperoleh informasi dari siapa saja, dan mampu
mengakses informasi secara cepat dan terutama juga mampu memastikan keakuratan informasi itu, dan setiap orang juga dapat mempercayai informasi yang ia sampaikan.
Dengan demikian, petugas Public Relations harus rajin menjumpai dan mengenal orang- orang di semua bagian dalam organisasi. Ia juga dituntut untuk mampu menciptakan
berbagai jalur komunikasi eksternal. Artinya ia dikenali oleh publik sekaligus dipercaya
Universitas Sumatera Utara
sebagi sumber informasi yang handal, karena setiap organisasi memerlukan sebanyak mungkin sumber informasi eksternal yang dapat diandalkan.
Seorang Public Relations juga bertindak sebagai mediator. Menampung segala keluhan, tanggapan, dan keinginan para karyawan, kemudian menyampaikan kepada
pimpinan organisasi. Semuanya demi kelancaran jalannya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang Public Relations harus peka terhadap pendapat umum. Jika ternyata negatif, harus segera diusahakan secara tuntas sehingga pendapat umum menjadi positif
dalam arti kata pendapat umum menjadi favourable bagi organisasi, kalau tidak cepat ditangani pendapat umum tersebut akan berubah bentuk menjadi action yang lebih
merugikan organisasi. Seorang Public Relations harus melakukan hubungan manusiawi, yaitu interaksi
orang-orang yang menuju suatu situasi kerja yang memotivasikan mereka untuk bekerjasama secara produktif dengan perasaan puas, baik ekonomis, psikologis, maupun
sosial. Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat
tabiat manusia. Seorang Public Relations harus mampu membawa penderita dari problem situation ke problem solving behavior.
E.4. Kegiatan Internal Public Relations
Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target Internal Public Relations, terutama suasana diantara para karyawannya yang
mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan badan atau perusahaannya.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan Public Relations kedalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya, komunikasi antara
bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta menyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.
Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai pada pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Mereka harus menyadari
bahwa sebagai anggota atau keluarga dari perusahaan, mereka akan selalu mendapat sorotan dari publik yang ada diluar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan perbuatan seorang
karyawan atau keluarganya dapat mempengaruhi nama baik instansi atau perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan tersebut diharapkan muncul
kegairahan kerja dan tercipta keharmonisan kerja. Keadaan demikian dapat diciptakan apabila pimpinan atau majikan selalu memperhatikan kepentingan para pengawainy. Baik
secara ekonomi, sosial maupun secara psikologis. Sebaliknya, perusahaan memerlukan pengawai yang memeiliki sifat-sifat
disipilin, penuh tanggung jawa, dan sopan terhadap atasan dan sesamanya. Keseraian hubungan di antara para pengawai, baik vertikal maupun horizontal diharapkan akan
memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu. Tidak saja terbatas pada pengawainya yang langsung berada di dalam perusahaan, keluarganya pun mempunyai andil yang besar
dalam memupuk hubungan yang baik ini. Ketentaram dan kesejahteraan keluarga akan selalu menjamin ketentaraman bekerja para pengawai perusahaan itu. Dengan demikian,
Internal Public Relations dapat menciptakan keharmonisan kerja karyawan. Adapun kegiatan Internal Public Relations di Hotel Danau Toba Internasional Medan
adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Melaksanakan penyebaran informasi persuasive dan informative, hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara tertulis, lisan dan konseling. 2.
Mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya informal untuk lebih mengeratkan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan olah raga, hiburan dan
darma wisata, kegiatan keagamaan dan lain-lain. 3.
Pengadaan kotak saran dan papan pengumuman 4.
Study tour dan pelatihan, memberikan hadiah dan penghargaan.
Internal Public Relations yang baik adalah memperlakukan tiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan pangkat, pendidikan dan lain-lain. Tapi
bertindak adil, tidak memihak satu golongan, jujur dan bijaksana, karena tiap anggota mulai dari pimpinan sampai pesuruh merupakan bagian dari keseluruhan badan itu. Bila
ditarik garis besar hubungan perusahaan dengan public karyawan seperti upah yang cukup, perlakuan adil, ketenangan kerja, penghargaan atas prestasi kerja dan jaminan
sosial yang baik, baik bagi karyawan itu sendiri maupun keluarga.
E.5. Tujuan Pubic Relations
Charles S. Steinberg mengemukakan bahwa tujuan Public Relations adalah menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Pandangan lain datang dari Dimock Marchall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen Dimock, dan louis W.
Koenig, melalui bukunya yang berjudul Public Administration, membagi tujuan Public Relations atas dua bagian yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Berusaha mendapatkan dan menambah penilaian serta jasa baik suatu organisasi
atau perusahaan. 2.
Untuk membelah diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bila mana diserang dan serangan itu wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu
tidak salah terjadi kesalahpahaman. Dengan demikian, tindakan ini merupakan salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.
E.6. Keharmonisan Kerja
Menurut Riyono 1995:50, pengertian hubungan yang harmonis dalam kegiatan internal Public Relations mencakup:
1. Public Relations harus mampu menciptakan keterbukaan diantara public yang
berkepentingan. a.
Public Relations harus mampu menciptakan kejujuran diantara public yang berkepentingan.
b. Public Relations harus mampu menciptakan kerja sama diantara public yang
berkepentingan. c.
Public Relations harus mampu menciptakan saling pengertian diantara public yang berkepentingan.
d. Public Relations harus mampu menciptakan rasa kepuasan diantara public yang
berkepentingan.
Universitas Sumatera Utara
Internal Public Relations diharapkan mampu menumbuhkan keharmonisan kerja karyawan dengan melakukan usaha-usaha yang dapat menciptakan suasana lingkungan
kerja yang menyenangkan dengan menciptakan komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan, fasilitas dan gaji yang cukup, dan sebagainya. Disamping itu, hubuungan
antara karyawan dapat dilakukan kegiatan seprti olahraga, tour wisata, dan kegiatan kemanusiaan lainnya.
Membentuk suatu keharmonisan kerja yang baik pada karyawan dan bawahan seluruhnya di dalam perusahaan, merupakan salah satu tujuan Internal Public Relations
khususnya hubungan dengan karyawan. Yang dimaksud dengan karyawan disini ialah semua pekerja baik pekerja halus
baik yang berpakaian bersih diruangan kantor yang serba bersih, sampai pada pekerja yang paling bawah.
Stimuli juga berupa motivasi yang diberikan oleh Public Relations, motivasi mempersoalkan bagaimana caranya menciptakan keharmonisan kerja dan mendorong
gairah kerja karyawan bawahan agar mereka mau bekerja keras dan memberikan semua kemapuan dan ketrampilannya demi mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya
perusahaan bukan hanya mengharapkan karyawan yang mampu dan terampil tetapi yang penting mereka mau bekerja keras dan bekeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal. Dengan adanya hubungan dengan karyawan, dengan memberikan pendapat,
saran, memecahkan kesulitan, mendengarkan keluhan, memberikan harapan-harapan dan sebagainya dengan tujuan untuk memberi semangat dan kekuatan lahir batin pada
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, membentuk suatu pengabdian atau loyalitas yang baik pada perusahaan serta mengatur kerjasama antar karyawan.
F. Kerangka Konsep