datang, maka banyak anak-anak menganggur atau tidak memiliki keahlian dan keterampilan tertentu.
Dampak-dampak yang ditimbulkan karena ketelantaran tersebut semakin mengukuhkan bahwa perlunya bantuan bagi para anak terlatar
agak permasalahan yang terjadi akibat ketelantaran tersebut agar tidak manjadi bibit kehancuran generasi penerus bangsa di masa yang akan
datang.
B. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Karakter secara kebahasaan ialah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat atau watak Kata
karakter diambil dari bahasa Inggris character, artinya watak, sifat, peran, huruf, sedangkan Characteristic artinya sifat yang khas.
22
Menurut Samuel Smilles bahwa karakter adalah suatu kehormatan dalam diri seseorang, sebagai harta paling mulia.
23
Menurut Kemendiknas, karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internaisasi berbagai kebajikan virtues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap
dan bertindak.
24
Menurut Dirjen Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia mengemukakan bahwa karakter dapat diartikan
sebagai totalitas ciri-ciri pribadi yang melekat dan dapat didefinisikan pada perilaku individu yang unik, dalam arti secara khusus ciri ini
membedakan antara individu dengan individu lainnya.
25
22
Haedar Nashir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Kebudayaan, Yogyakarta: Multi Presindo.2013 h. 10.
23
Ibid h.11
24
Agus Wibono, Pendidikan Karakter,Yogyakarta:Pustaka Pelajar: 2012 h.35.
25
.E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2012 h.4.
Pengertian secara khusus, karakter adalah nilai-nilai yang khas baik tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan
berdampak baik kepadap lingkungan yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam prilaku.
26
Dari pengertian tersebut diketahui bahwa karakter merupakan kepribadian serta nilai-nilai kebaiakan yang terdapat dalam individu dari
hasil proses internaisasi dan kebiasaan yang tertanam dalam diri individu dan manjadi ciri yang membedakan antara satu individu dengan individu
lainnya.
Sementara pengertian pendidikan karakter menurut Kemendiknas adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada
diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.
27
David Elkind Freddy Sweet menjelaskan pendidikan karakter sebagai usaha-usaha sengaja sadar untuk membantu manusia memahami,
peduli tentang dan melaksanakan nilai-nilai etika inti.
28
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan cognitive, perasaan feeling, dan
tindakan action. Menutut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, pendidikan karakter tidak akan efektif.
29
Pendidikan karakterbudi pekerti dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
26
Anas Salahudin M., Irwanto Alkrienche, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa, Bandung: Pustaka setia. 2013 h.42
27
Agus Wibono, Op.Cit., h.35
28
Elga Andina,”Pendidikan Karkter Untuk Generasi Sehat Mental”, dalam Sali Susiana ed., Perlindungan Anak, Jakarta: P3DI setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika, 2012,
h.116
29
Akhmad Muhaimmin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruz Media. 2011 h. 27