Pengertian secara khusus, karakter adalah nilai-nilai yang khas baik tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan
berdampak baik kepadap lingkungan yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam prilaku.
26
Dari pengertian tersebut diketahui bahwa karakter merupakan kepribadian serta nilai-nilai kebaiakan yang terdapat dalam individu dari
hasil proses internaisasi dan kebiasaan yang tertanam dalam diri individu dan manjadi ciri yang membedakan antara satu individu dengan individu
lainnya.
Sementara pengertian pendidikan karakter menurut Kemendiknas adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada
diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.
27
David Elkind Freddy Sweet menjelaskan pendidikan karakter sebagai usaha-usaha sengaja sadar untuk membantu manusia memahami,
peduli tentang dan melaksanakan nilai-nilai etika inti.
28
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan cognitive, perasaan feeling, dan
tindakan action. Menutut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, pendidikan karakter tidak akan efektif.
29
Pendidikan karakterbudi pekerti dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
26
Anas Salahudin M., Irwanto Alkrienche, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa, Bandung: Pustaka setia. 2013 h.42
27
Agus Wibono, Op.Cit., h.35
28
Elga Andina,”Pendidikan Karkter Untuk Generasi Sehat Mental”, dalam Sali Susiana ed., Perlindungan Anak, Jakarta: P3DI setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika, 2012,
h.116
29
Akhmad Muhaimmin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruz Media. 2011 h. 27
keputusan, baik memelihara apa yang baik dan mewujudkan dan
menebarkan kebaikan kedalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Berakar pada UU Sistem pendidikan nasional Pendidikan nasional No.20 Tahun 2003 yang mengamanatkan tujuan pendidikan Nasional
membentuk insan Indonesia yang cerdas dan berkepribadian atau berkarakter sehingga melahirkan generasi bangsa yang tumbuh dan
berkembang dengan karakter yang bernapaskan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
30
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter
Adapun tujuan pendidikan karakter sejalan dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 3 3 : “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang- undang”.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan dalam pasal 3 disebutkan bahwa diantara
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Amanah UU
Sidiknas tahun 2003 itu, dirumuskan tujuan pendidikan karakter agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun
juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas
nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
31
Melalui pendidikan karakter, peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, serta menerapkan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
30
Anas Salahudin, Op.Cit., h.42
31
Agus wibono, Op.Cit hal.19
Menurut Kemendiknas 2010: Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu
pancasila, meliputi: a.
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berhati baik, berpikiran baik dan berprilaku baik.
b. Membagun bangsa yang berkarakter pancasila.
c. Mengembangkan potensi warga negara agar memiliki sikap
percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.
32
Fungsi pendidikan karakter menumbuh kembangkan kemampuan dasar peserta didik agar berpikir cerdas berprilaku yang berakhlak,
bermoral, dan berbuat sesuatu yang baik, yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat domain kognitif, afektif, dan
psikomotorik, membangun kehidupan bangsa yang multikultur, membangun peradaban bangsa yang cerdas berbudaya yang luhur,
berkontribusi terhadap pengembangan hidup umat manusia, membangun sikap warga negara yang cinta damai, kreatif, mandiri, maupun hidup
berdampingaan dengan bangsa lain.
33
Zubaedi merumuskan tiga fungsi utama pendidikan karakter, yaitu: a.
Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan
potensi peserta didik agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.
b. Fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter berfungsi
memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan
32
Kusnaedi, Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter; Panduan untuk Orang Tua dan Guru. Bekasi:Duta Media Tama.2013 h.26
33
Mawardi Muhammad Amin, Pendididkan Karakter Anak Bagsa: Badouse Media Jakarta: Jakarta: 2001 h. 37
pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera.
c. Fungsi penyaring. Pendidikan karakter berfungsi memilih budaya
bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bermartabat.
34
Dapat dipahami bahawa tujuan dari pendidikan karakter membentuk kepribadian yang baik bagi anak, baik dalam berprilaku, baik dalam
berfikir, baik dalam berbicara dan baik dalam segala aspek kehidupannya. Dengan tujuan tersebut maka pendidikan karakter berfungsi sebagai
penilaian baik buruk, salah benar, halal haram bagi kehidupan anak.
3. Peran Lingkungan dalam Pendidikan Karakter
Dalam perkembangannya, manusia ingin mencapai suatu kehidupan yang lebih baik. Selama manusia berusaha untuk meningkatkan
kehidupannya, proses-proses pendidikan tersebut berlangsung dalam berbagai lingkungan kehidupan manusia. Menurut Sartain ahli psikologi
Amerika yang dimaksud dengan lingkungan environment meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life prosses.
35
Dalam pendidikan karakter terdapat lingkungan yang menjadi pilar dalam
menerapkan nilai dari pendidikan karakter tersebut karena lingkungan tersebut berpengaruh kepada pendidikan karakter anak. Lingkungan
tersebut antara lain, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat dan pemerintah.
34
Elga Andina, Op.Cit., h.116
35
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT.Grafindo Persada. 2006, h.32.
Gambar 2.1 Lingkungan Pendidikan Karakter