Anak Terlantar Permasalahan Anak Terlantar
d. Ibu yang mempunyai intelektual dibawah normal, akan
mengurangi kemampuan dalam memenuhi kebutuhan anak, sehingga anak menjadi tidak terurus
e. Kelalaian dari orang tua dalam memperhatikan anaknya, orang
tua mengalami gangguan secara fisik, kestabilan emosi yang menurun karena lelah, memiliki masalah kesehatan secara
medis, secara sosial terisolasi, frustasi, bersikap apatis dan putus asa, sehingga mengalami kesulitan mengurus anak.
f. Orang tua yang menelantarkan anak mempunyai pengalaman
emosional yang tidak menyenangkan pada anak-anaknya. Dari latar belakang di atas secara garis besar terdiri dari dua faktor
utama, yakni faktor ketidaksengajaan karena kondisi yang tidak memungkinkan dari orang tua atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan
anaknya, dan faktor kesengajaan untuk menelantarkan anaknya karena rendahnya tanggung jawab sebagai orang tua atau keluarga terhadap anak.
Masalah-masalah sosial pada masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadi keterlantaran pada anak, seperti halnya kemiskinan. Kemiskinan
diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya.
12
Sedangkan menurut islam orang miskin yaitu orang yang penghasilan sehari-harinya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.
13
Pokok persoalan kemiskinan disebabkan tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer sehingga timbul tuna karya, tuna susila dan
sebagainya. Secara sosiologis, sebab-sebab timbulnya masalah tersebut adalah karena pincangnya salah satu lembaga kemasyarakatan di bidang
ekonomi. Kepincangan tersebut akan menjalar kebidang-bidang laiannya,
12
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT.Grafika Persada.2006 h.320
13
Izza Rohma dkk, Buku Pintar Islam, Jakarta: Zaman, 2009 h.194
misalnya kehidupan keluarga yang tertimpa kemiskinan tersebut.
14
Para peneliti kemiskinan telah memiliki konsensue bahwa permasalahan
kemiskinan adalah permasalahan yang multidimensional. Sebagai contoh, penjelasan mengenai kemiskinan pada Copnhegen Programme of Action of
the World Summit for Social Development tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kemiskinan mempunyai berbagai wujud, termasuk kurangnya
pendapatan dan sumber daya produktif yang memadai untuk menjamin kelangsungan hidup; kelaparan, dam kekurangan gizi; kesehatan yang
buruk; keterbatasan akses pendidikan dan pelayanan dasar lainnya.
15
Seseorang anak yang lahir di tengah keluarga bermasalah secara ekonomi, tidak mustahil mereka akan ditelantarkan masa depannya dan bahkan
mungkin juga menjadi objek tindakan kekerasan.
16
Selaian kemiskinan, ciri lain dari anak terlantar ialah berasal dari kalangan anak dengan keadaan keluarga broken home disorganisasi
keluarga. Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajibannya yang
sesuai dengan peranan sosialnya. Secara sosiologis bentuk-bentuk disorganisasi keluarga terjadi karena: a Unit keluarga tidak lengkap
karena hubungan diluar perkawinan, b Karena putusnya perkawinan sebab perceraian, c adanya kekurangan komunikasi antara anggota-
anggota keluarga, d krisis keluarga extern, e krisis keluarga intern.
17
Pada keadaan dimana secara psikologis bermasalah, berdampak pada kurangnya perhatian keluarga pada anak sehingga anak rentan diacuhkan
dan menjadi terlantar. Selain itu, pergaulan bebas remaja saat ini sangat melewati batas,
hubungan seks bagi remaja yang berpacaran bukanlah hal yang tabu lagi saat ini. Kondisi pergaulan bebas tersebut memicu terjadinya kehamilan
14
Suryono Soekanto. Op.Cit., h.320
15
Kementrian Sosial RI, Analisis Data Kemiskinan Berdasarkan Data Pendataan Program Perlindungan Sosial Jakarta:Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan
Sosial:2012 h.1
16
Bagong Suyanto Ibid, h.219
17
Soerjono Soekamto, Op.Cit. h. 324
diluar pernikahan sehingga lahirnya anak diluar hubungan sah pernikahan. Anak yang terlahir dari hubungan seks di luar nikah menjadikan orang
tuanya tidak bisa menerima keberadaan anak tersebut. Begitu juga dengan anak yang kelahirannya tidak direncanakan, tidak diinginkan orang tuanya
atau keluarga besarnya cenderung diperlakukan salah sehingga berpeluang menjadi korban ketelantaran orang tuanya.
Ciri lain dari anak terlantar ialah sudah tidak memiliki lagi salah satu atau kedua orang tuanya yatim. Ketidak adaan orang tua yang dalam hal
ini sebagai pihak pertama yang bertugas memenuhi kebutuhan anak membuat hidup anak yatim kesulitan terpenuhi berbagai hak-haknya dan
menjadikan mereka kedalam bagian anak-anak terlantar.