2. Fungsi Pajak
Menurut Wirawan B.Ilyas 2008: 4 sebagaimana telah diketahui ciri- ciri yang melekat pada pengertian pajak dari berbagai definisi, terlihat
adanya dua fungsi pajak, yaitu: a.
Fungsi Penerimaan Budgetair Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan uang pajak sebanyak-
banyaknya sesuai dengan undang-undang berlaku yang pada waktunya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran dan apabila
terdapat sisa akan digunakan sebagai tabungan pemerintah untuk investasi pemerintah.
b. Fungsi Mengatur Regulerend
Pajak berfungsi sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang letaknya di luar bidang keuangan, misalnya bidang sosial dan
ekonomi.
3. Teori Asas Pemungutan Pajak
Menurut Wirawan B.Ilyas 2008: 4 asas pemungutan pajak dapat dibagi dalam yaitu:
a. Teori Asuransi
Teori asuransi diartikan dengan suatu kepentingan masyarakat yang harus dilindungi oleh negara. Masyarakat seakan mempertanggungkan
keselamatan dan keamanan jiwanya kepada negara. Dengan adanya kepentingan dari masyarakat harus membayar “premi” kepada negara.
b. Teori Kepentingan
Teori kepentingan diartikan sebagai negara yang melindungi kepentingan harta benda dan jiwa warga negara dengan memperhatikan
pembagian beban pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduknya. c.
Teori Gaya Pikul Dasar keadilan pemungutan pajak adalah terletak pada jasa yang
diberikan oleh negara kepada warganya dalam bentuk perlindungan jiwa dan harta sehingga wajar apabila biaya yang telah dikeluarkan oleh
negara tersebut dipikulkan kepada yang menikmatinya. d.
Teori Bakti Teori bakti ini disebut juga teori kewajiban pajak mutlak. Negara
mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak dan warga negara mempunyai kewajiban membayar pajak sebagai tanda baktinya kepada
negara. e.
Teori Gaya Beli Teori ini menekankan bahwa pembayaran pajak yang dilakukan kepada
negara dimaksudkan untuk memelihara masyarakat dalam negara yang bersangkutan.
4. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Tony Marsyahrul 2005, dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan, yaitu: self assessment system, official
assessment system, withholding system.
a. Self Assessment System Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang Wajib Pajak menentukan
sendiri jumlah pajak terutang sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan. Dalam tata cara ini kegiatan pemungutan pajak diletakkan
kepada aktivitas masyarakat sendiri, yang Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan
melaporkan jumlah pajak yang terutang. b. Official Assessment System
Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang
terutang. c.
Withholding System Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang perhitungan besarnya pajak
terutang oleh Wajib Pajak dilakukan oleh pihak ketiga.
5. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak