Pengetahuan Perpajakan Kualitas Pelayanan Pajak

c. Mengisi dengan benar, lengkap, jelas, dan menandatangani sendiri serta menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT. d. Membayar atau menyetor pajak yang terutang di kas negara atau di tempat lain yang ditunjuk Menteri Keuangan. e. Kewajiban membuat pembukuan dan pencatatan. f. Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

B. Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003. Wajib Pajak yang memiliki pengetahuan tentang pajak, seharusnya dapat menyadari bahwa pajak merupakan sumber penerimaan negara yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum sebagai pencapaian tujuan pembangunan yang dapat memberikan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya pengetahuan yang dimiliki tersebut diimplementasikan terhadap suatu sikap patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Tingkat pengetahuan yang dimiliki masyarakat dapat dimulai dari pemahaman terhadap pemahaman terhadap peraturan serta kebijakan perpajakan, pemahaman dalam menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, pemahaman akan kewajiban dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT, serta pemahaman akan adanya sanksi pajak dalam hal keterlambatan atau kealpaan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT.

C. Kualitas Pelayanan Pajak

Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi harapan pihak yang menginginkannya. Arti kualitas tidak hanya memuaskan pelanggan, tetapi menyenangkan pelanggan, memberikan inovasi dan membuat pelanggan menjadi kreatif. Sedangkan pelayanan mengandung pengertian pemberian fasilitas berupa informasi, motivasi dan sarana dengan tujuan agar pihak yang dilayani merasa aman, nyaman, puas dan dihargai. Menurut Amin Ibrahim 2008 berpendapat bahwa: “Pelayanan adalah pendekatan yang lengkap yang menghasilkan kualitas pelayanan bagi masyarakat atau pelanggan. Pelayanan merupakan penggerak utama bagi operasional kegiatan bisnis dan ini memegang peranan yang sangat penting”. Pada hakikatnya semua karyawan jajaran Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas di Kantor Pelayanan Pajak KPP adalah untuk melayani masyarakat dalam perpajakan, sudah saatnya diberikan dasar-dasar pengetahuan tentang publik relation, sehingga setiap kesempatan yang berhubungan dengan Wajib Pajak mereka mampu menjadi petugas yang baik dan mampu membangun citra positif Direktorat Jenderal Pajak. Pelayanan perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas sumber daya manusia dan sistem informasi perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima kepada masyarakat akan terpenuhi apabila sumber daya manusia melaksanakan tugasnya secara profesional. Sehingga Wajib Pajak akan merasa puas atas pelayanan yang diberikan dan cenderung Wajib Pajak akan melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila ketentuan perpajakan dibentuk dengan sederhana, mudah dipahami oleh Wajib Pajak, maka pelayanan atas hak dan kewajiban Wajib Pajak akan dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dengan demikian sistem informasi dan kualitas yang handal akan menghasilkan pelayanan perpajakan yang semakin baik Suryadi, 2006: 108. Hardi Irawan 2002: 35-39 dalam Susilawati 2006, mengemukakan 5 lima unsur kualitas pelayanan yaitu: a. Berwujud tangible Berwujud tangible adalah seluruh bentuk penampilan fisik dari pemberi pelayanan meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. b. Keandalan realibility Keandalan realibility adalah kemampuan Kantor Pelayanan Pajak dalam memberikan yang dijanjikan. c. Ketanggapan responsiveness Ketanggapan responsiveness adalah seberapa cepat tanggap Kantor Pelayanan Pajak terhadap suatu persoalan yang timbul pada Wajib Pajak dimana keinginan para staf untuk membantu para Wajib Pajak dan memberikan pelayanan dengan baik. d. Asuransi assurance Asuransi assurance adalah jaminan yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak kepada Wajib Pajak pada saat mempergunakan pelayanan tersebut, jaminan tersebut mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, kejujuran yang dimiliki para staf. e. Empati empathy Empati empathy adalah sejauh mana Kantor Pelayanan Pajak ada di dalam hati Wajib Pajak. Empati tersebut dapat berupa, kemudahan dalam melakukan hubungan yang baik, perhatian dan memahami kebutuhan Wajib Pajak.

D. Pemeriksaan Pajak 1. Definisi Pemeriksaan

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kesadaran dan kepatuhan wajib pajak terhadap kinerja kantor pelayanan pajak (KPP) dengan pelayanan wajib pajak sebagai variabel intervening di kpp medan timur

9 52 93

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

Analisis pengaruh tingkat penghasilan dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) Tahunan untuk wajib pajak orang pribadi di wilayah Kembangan Jakarta Barat

2 47 67

Pengaruh reformasi administrasi perpajakan, pengetahuan dasar wajib pajak tentang perpajakan, dan kesadran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan

3 25 146

Analisis pengaruh pelayanan konsultasi, dan pengawasan account representative terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris pada kantor pelayanan pajak tangerang dan serpong

3 35 149

Pengaruh pengetahuan perpajakan, kualitas pelayanan, pemeriksaan dan kesadaran terhadap kepatuhan wajib pajak dalam penyampaikan surat pemberitahuan (SPT): studi empiris pada kantor pelayanan pajak di Jakarta Selatan

1 8 151

Pengaruh kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak, dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada WPOP yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Karees)

6 32 59

Pengaruh kepuasan wajib pajak terhadap kualitas pelayanan dan implikasinya pada kepatuhan wajib pajak

0 4 1

Pengaruh pengetahuan pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak

0 4 2

Pengaruh penerapan peraturan perpajakan dan kualitas pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak formal :(survey pada wajib pajak di KPP Pratama Cicadas Bandung)

0 9 1