2. Faktor-Faktor yang Menentukan Tinggi Rendah Kepatuhan
Menurut Safri Nurmantu 2009 ada beberapa faktor yang menentukan tinggi rendahnya kepatuhan perpajakan yaitu:
a. Kejelasan Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaan Perpajakan
Makin jelas undang-undang dan peraturan pelaksanaan perpajakan makin mudah bagi Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya. Makin sulit aturan pelaksanaan perpajakan, apalagi terdapat ketidakpastian dan ketidakberkesinambungan peraturan, maka
makin sulit bagi Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. b. Besarnya Biaya Kepatuhan
Biaya kepatuhan adalah semua biaya yang harus dipikul oleh Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Biaya kepatuhan
terdiri dari antara lain fee untuk konsultan atau akuntan dan biaya pegawai.
c. Adanya Panutan
Sistem panutan di kalangan masyarakat di Indonesia untuk menjadi Wajib Pajak terbesar dapat merupakan faktor yang meningkatkan rasa
kepatuhan perpajakan. Contoh pimpinan diatas mendorong untuk mengajak anggota organisasinya untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan SPT sebelum batas waktu. Sebaliknya apabila pimpinan tidak membayar pajak atau tidak menyampaikan Surat
Pemberitahuan SPT bahkan tidak atau belum mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP akan merupakan panutan yang negatif bagi
anggota masyarakat Wajib Pajak untuk tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya.
3. Kriteria Wajib Pajak Patuh
Menurut Keputusan Menteri Keuangan nomor 544KMK.042000, kriteria Wajib Pajak patuh adalah:
a. Wajib Pajak Patuh
Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1 Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT.
2 Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda pembayaran pajak.
3 Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau Lembaga
Pengawasan Keuangan Pemerintah dengan pendapat wajar tanpa pengecualian selama 3 tahun berturut-turut.
4 Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 lima tahun terakhir.
b.Tepat Waktu Tepat waktu menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT meliputi:
1 Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT yang terlambat dalam
tahun terakhir untuk masa pajak Januari sampai November tidak
lebih dari 3 tiga masa pajak setiap jenis pajak dan tidak berturut- turut.
2 Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat tersebut telah
disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa Pajak berikutnya.
G. Surat Pemberitahuan SPT 1. Dasar Hukum