dalam melakukan hubungan yang baik, perhatian dan memahami kebutuhan Wajib Pajak.
D. Pemeriksaan Pajak 1. Definisi Pemeriksaan
Pasal 1 angka 25 Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 28 tahun 2007. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, atau
bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Erly Suandy, 2008: 209.
2. Tujuan Pemeriksaan
Menurut Nur Hidayat 2002: 1, tujuan pemeriksaan sebagai penguji tingkat kepatuhan Wajib Pajak adalah hal yang seharusnya, tetapi perilaku
pemeriksa yang melampaui batas akan tetap mempertahankan citra pemeriksaan.
Pemeriksaan pajak yang dilakukan Pemeriksaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak bertujuan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pemeriksaan pajak dilakukan terhadap Surat Pemberitahuan SPT Wajib Pajak bertujuan menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak, kecuali ditemukan bukti permulaan tindak pidana dibidang perpajakan akan dilanjutkan dengan penyidikan
tindak pidana dibidang perpajakan. Pemeriksaan pajak untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, seperti yang disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199PMK.032007
tanggal 28 Desember 2000, meliputi pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka:
a. Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan.
b. Penghapusan Nomor Pokok wajib Pajak. c.
Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. d. Wajib Pajak mengajukan keberatan.
e. Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan
Neto. f.
Pencocokan data dan atau alat keterangan. g. Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai.
h. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak.
3. Ruang Lingkup dan Jangka Waktu Pemeriksaan
Menurut Wirawan B. Ilyas dan Richard Burthon 2008: 4, ruang lingkup pemeriksaan terdiri dari:
a. Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan lapangan dilakukan atas suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak untuk tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya dan untuk
tujuan lain yang dilakukan di tempat Wajib Pajak. Pemeriksaan lapangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan lengkap atau pemeriksaan
sederhana. Undang-undang maupun Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545KMK.042000 yang mengatur mengenai Tata Cara
Pemeriksaan tidak memberikan batasan apa yang dimaksud dengan pemeriksaan lengkap maupun pemeriksaan sederhana. Pemeriksaan
lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan ditempat Wajib Pajak meliputi seluruh jenis pajak, dan atau tujuan lain baik tahun berjalan atau
tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan dengan menerapkan teknik- teknik pemeriksaan yang lazim digunakan dalam pemeriksaan pada
umumnya. Sedangkan pemeriksaan sederhana adalah pemeriksaan yang dilakukan ditempat Wajib Pajak meliputi seluruh jenis pajak, dan atau
tujuan lain baik tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik pemeriksaan dengan bobot
dan kedalaman yang sederhana.
b. Pemeriksaan Kantor Pemeriksaan kantor dilakukan atas suatu jenis pajak tertentu baik tahun
berjalan atau tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak. Pemeriksaan ini hanya dapat dilaksanakan
dengan pemeriksaan sederhana. Dari perbedaan ruang lingkup pemeriksaan di atas berpengaruh pada
jangka waktu penyelesaiannya. Untuk pemeriksaan lengkap harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 dua bulan dan dapat diperpanjang
paling lama 8 delapan bulan. Untuk pemeriksaan sederhana harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 satu bulan dan dapat diperpanjang
paling lama 2 dua bulan. Sedangkan pemeriksaan kantor yang dilakukan secara sederhana harus diselesaikan dalam jangka waktu 4 empat minggu
dan dapat diperpanjang paling lama 6 enam minggu.
4. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Apabila Dilakukan Pemeriksaan