1. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak,
pemeriksaan pajak, dan kesadaran Wajib Pajak dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kepatuhan Wajib Pajak. Hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel. 4.14. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.652
a
.426 .395
1.427 a.
Predictors: Constant, kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, pemeriksaan pajak, kualitas pelayanan pajak
b. Dependent Variable: kepatuhan wajib pajak
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Adjusted
R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen sebesar 0.395
yang artinya adalah 39.5 variabel dependen kepatuhan Wajib Pajak dijelaskan oleh variabel independensi pengetahuan pajak, kualitas
pelayanan pajak, pemeriksaan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sisanya sebesar 60.5 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen
yang digunakan. Angka koefisien korelasi R pada tabel 4.14 sebesar 0.652
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah sangat kuat karena memiliki nilai koefisien
korelasi diatas 0.05. Standar Error of Estimate SEE sebesar 1.427. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
2. Uji F Simultan
Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.15. Hasil Uji F Statistik
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 113.194
4 28.299
13.891 .000
a
Residual 152.793
75 2.037
Total 265.988
79 a. Predictors: Constant, kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, pemeriksaan pajak,
kualitas pelayanan pajak b. Dependent Variable: kepatuhan wajib pajak
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikan sebesar
0.000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value 0.05 0.000 0.05, ini berarti bahwa variabel independen yaitu pengetahuan pajak, kualitas
pelayanan pajak, pemeriksaan pajak, dan kesadaran Wajib Pajak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap
kepatuhan Wajib Pajak. Pengetahuan perpajakan, kualitas pelayanan, pemeriksaan, dan
kesadaran memberikan pengaruh yang positif terhadap kepatuhan Wajib
Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan. Karena dengan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh Wajib Pajak, maka akan memberikan
kemudahan bagi Wajib Pajak dari segi hal mulai dari saat mendaftarkan diri, mengisi Surat Pemberitahuan SPT dengan jujur, baik dan benar
sampai dengan melunasi pajak terutang tepat pada waktunya. Hal ini membuktikan bahwa kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak
benar-benar penting bagi sistem perpajakan sehingga patut menjadi sorotan bagi pemerintah dan masyarakat. Wajib pajak akan siap menerima
sistem baru apapun yang diperkenalkan, seperti Self Assesment System, jika mereka mempunyai pengetahuan yang besar untuk memahami sistem
itu Kasipillai dalam Ali Roshidi bin Ahmad dkk., 2007:3. Faktor pengetahuan jelas sangat penting dalam membantu Wajib Pajak
melaksanakan kewajibannya, khususnya pengetahuan tentang pajak. Tanpa adanya pengetahuan, wajib pajak akan mengalami kesulitan dalam
mendaftarkan diri, mengisi SPT dan membayar pajaknya. Wajib Pajak yang tidak tahu tentang pengetahuan pajak akan bingung tentang berapa
jumlah pajak yang seharusnya ia bayarkan. Kualitas pelayanan yang memadai yang diberikan oleh aparat pajak juga dapat memberikan
pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan. Untuk meningkatkan pencapaian target penerimaan
yang diharapkan, Direktorat Jenderal Pajak mau tidak mau harus melakukan upaya peningkatan pajak secara optimal. Peranan aparat pajak
didalam memberikan pelayanan yang baik kepada Wajib Pajak sangat
diperlukan. Jika masyarakat merasa puas akan pelayanan aparat pajak, diharapkan Wajib Pajak akan memenuhi kewajiban perpajakannya dengan
baik, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan penerimaan pajak. Pelayanan yang diberikan oleh aparat pajak dapat berupa pelayanan dalam
pengisian Surat Pemberitahuan. Aparat pajak juga dapat dapat menyampaikan informasi kepada Wajib Pajak dengan bersikap ramah dan
sopan. Pemeriksaan merupakan hal yang harus dilakukan oleh aparat pajak.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat pajak dimaksudkan agar Wajib Pajak dapat melaksanakan tanggung jawab yang telah diberikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Indra Kusumawati, 2005: 115. Dengan adanya pemeriksaan yang merupakan tindakan
pengawasan aparat pajak kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
Kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat dapat memberikan pengaruh yang posifif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Penyampaian Surat
Pemberitahuan yang dilakukan Wajib Pajak timbul dikarenakan tanpa adanya paksaan melainkan didorong oleh pengetahuan yang dimiliki akan
pentingnya pajak untuk membiayai pembangunan.
3. Uji t Parsial