Aktivitas Antibakteri Mekanisme kerja antibakteri

10 Pada dinding sel bakteri koagulase akan berikatan dengan fibrinogen secara nonenzimatik sehingga menyebabkan agregasi bakteri. 15

2.1.10. Aktivitas Antibakteri

Senyawa antibakteri yang digunakan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit pada manusia harus memiliki sifat toksisitas selektif, yaitu toksik untuk bakteri namun relatif tidak toksik terhadap hospes. Berdasarkan sifat ini aktivitas antibakteri dibedakan menjadi dua yaitu bakteriostatik dan bakterisid. 16 Aktivitas bakteriostatik jika antibakteri tersebut berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan jika antibakteri tersebut dihilangkan maka perkembangan bakteri berjalan seperti semula. 16 Sedangkan bakterisid jika antibakteri digunakan untuk membunuh bakteri serta jumlah total organisme yang dapat hidup. Daya bakterisid berbeda dengan bakteriostatik yaitu bakteri yang telah mati tidak dapat ditumbuhkan kembali meski senyawa antibakteri tersebut dihilangkan. 16

2.1.11. Mekanisme kerja antibakteri

a. Inhibitor Sintesis Dinding Sel Kerusakan dinding sel pada proses pembentukannya dapat menyebabkan sel mejadi lisis. Dinding sel terdiri dari polipeptidoglikan yang merupakan kompleks mukopeptida atau glikopeptida. 16 Antibakteri ini menyebabkan penghambatan pada pembentukan ikatan seberang silang. Pada konsentrasi rendah pembentukan ikatan glikosida dihambat, sehingga pembentukan dinding sel baru akan terganggu. Pada konsentrasi tinggi pembentukan seberang silang akan terganggu dan pembentukan dinding sel akan terhenti. 16 b. Inhibitor Fungsi Membran Sel Membran sel bakteri dapat dirusak oleh beberapa zat tertentu tanpa merusak sel inang. Akibat daya kerja zat ini akan terjadi kerusakan membran sel sehingga isi sel akan keluar. Antibakteri ini bekerja terhadap sel baik yang sedang tumbuh maupun yang tidak sedang tumbuh. Antibakteri ini dapat merubah tegangan permukaan sehingga akan merusak permeabilitas selektif dari membran 11 sel bakteri. Kerusakan membran sel akan mengakibatkan keluarnya berbagai komponen penting dalam sel yaitu protein, asam nukelat, dan lain-lain. 16 c. Inhibitor Sintesis Protein Sel Seperti pada manusia, bakteri juga memiliki ribosom sebagai alat pembentukan protein. Proses sintesis protein dapat dihambat dengan mengikat ribosom 50S bakteri sehingga tidak aktif memproduksi protein. Antibakteri tersebut bersifat bakteriostatik, pertumbuhan bakteri dimulai kembali bila antibakteri sudah hilang. 16 d. Inhibitor Sintesis Asam Nukleat Antibakteri ini akan berikatan dengan enzim polimerase-RNA sehingga akan menghambat sitesis RNA oleh enzim tersebut. Sementara asam nalidiksat bekerja dengan mengganggu sintesis DNA. 16 e. Inhibitor Metabolisme Sel Bakteri Pada mekanisme ini senyawa antibakteri menyerupai para- aminobenzoat PABA yang digunakan untuk sintesis asam folat. Penggunaan antibakteri ini akan menghasilkan produk asam folat yang tidak fungsional. 16

2.1.12. Kriteria Daya Hambat Bakteri