9
dan tidak membentuk spora. Bila dipengaruhi oleh obat-obatan seperti penisilin maka sel akan lisis.
13,15,22
2.1.8. Pertumbuhan Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
mudah berkembang
dalam medium
bakteriologik pada lingkungan aerobik atau mikroaerofilik. Bakteri ini cepat berkembang dalam suhu 37
C namun paling baik akan berkembang pada suhu ruangan 20-25
C. Koloni Staphylococcus aureus pada medium padat berupa bulat, halus, meninggi, dan berkilau. Staphylococcus aureus sendiri biasanya
membentuk koloni berwarna abu-abu hingga kuning tua kecoklatan.
6,15
Staphylococcus aureus memproduksi katalase yang membedakan dengan Streptococcus. Staphylococcus aureus memfermentasikan karbohidrat
secara lambat, menghasilkan asam laktat tetapi tidak menghasilkan gas. Staphylococcus aureus relatif resisten terhadap pengeringan, panas tahan pada
suhu 50 C selama 30 menit, dan natrium klorida 90 tetapi mudah dihambat
oleh zat kimia tertentu seperti heksaklorofen 3.
6,15
2.1.9. Respon Tubuh terhadap Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus mengandung polisakarida antigenik dan protein serta substansi lainnya yang penting di dalam struktur dinding sel.
Peptidoglikan, polimer sakarida, dan subunit-subunit yang terangkai merupakan eksosklelet yang kaku pada dinding sel. Peptidoglikan dapat hancur oleh asam
kuat dan lisozim.
15
Pada infeksi Staphylococcus aureus petidoglikan memicu interleukin- 1 pirogen endogen dan antiboodi opsonik oleh monosit, serta dapat menjadi
kemoatraktan untuk leukosit polimorfonuklear yang memiliki aktivitas mirip endotoksin dan mengaktifkan komplemen. Asam teikoat yang merupakan polimer
gliserol dan ribitol fosfat, berhubungan dengan peptidoglikan dan dapat menjadi antigenik. Antibodi anti asam teikoat yang dapat dideteksi dengan difusi jel dapat
ditemukan pada pasien endokarditis aktif yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
15
Pada Staphylococcus aureus terdapat protein A yang merupakan komponen penting pada dinding sel akan berikatan dengan Fc dari molekul IgG.
10
Pada dinding sel bakteri koagulase akan berikatan dengan fibrinogen secara nonenzimatik sehingga menyebabkan agregasi bakteri.
15
2.1.10. Aktivitas Antibakteri