13
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental melalui metode disc diffusion untuk melihat pengaruh ekstrak daun sirih merah terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.3. Bahan yang diuji
Ekstrak daun sirih merah diambil dari salah satu rumah di Ciputat yang kemudian diekstrak di Balitro, Bogor.
3.4. Sampel Penelitian
Bakteri Staphylococcus aureus yang dibiakkan dalam agar MHA dan diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37
C selama 1x24 jam.
3.5. Identifikasi Variabel 3.5.1. Variabel Bebas
Ekstrak daun sirih merah dengan konsentrasi 1.10
6
, 5.10
6
, dan 1.10
7
ppm
3.5.2. Variabel Terikat
Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada medium MHA dengan berbagai diameter zona hambat yang terbentuk.
3.6. Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1. Alat Penelitian
Laminar air flow, inkubator, autoclave, vortex, timbangan, alat ukur panjang, pengukur waktu, penggaris, alat tulis, kamera, cawan petri,
ose, pinset, mikro pipet, kapas swab, spatula, blank disc, tabung reaksi, bunsen, korek api, rak tabung, alumunium foil, baki, label, dan tissue.
14
3.6.2. Bahan Penelitian
Ekstrak daun sirih merah, biakan Staphylococcus aureus, pembenihan agar MHA, kontrol positif amoxicillin disc, kontrol negatif Etanol
96, NaCl steril, aquades steril, McFarland 0.5.
3.7. Alur Penelitian
3.8. Cara Kerja Penelitian 3.8.1. Tahap Persiapan
3.8.1.1. Persiapan Alat dan Bahan
Seluruh alat dan bahan hanya aquades dan NaCl yang akan digunakan disterilisasi di dalam autoclave selama
30 menit dengan mengatur tekanan sebesar 15 dynecm
3
1 atm dan suhu sebesar 121
o
C setelah sebelumnya dicuci bersih, dikeringkan dan dibungkus dengan kertas atau
alumunium foil.
9
Daun sirih merah dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bogor dengan tujuan untuk
memastikan kebenaran dari tanaman yang digunakan. Determinasi tanaman sirih merah dilakukan dengan cara
mencocokkan ciri-ciri morfologi yang ada pada tanaman sirih merah terhadap kepustakaan dan dibuktikan di bidang Botani
Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor.
15
3.8.1.2. Pembuatan stok bakteri
Pembuatan stok bakteri ini dilakukan untuk memperbanyak dan meremajakan bakteri Staphylococcus
aureus dengan cara mengambil 1 ose biakan murni bakteri Staphylococcus aureus ke dalam MHA, kemudian diinkubasi
pada suhu 37 C selama 24 jam di dalam inkubator.
9
3.8.1.3. Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Merah
Daun sirih dicuci bersih lalu dibiarkan di udara terbuka, kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 40
C sampai kering, kemudian diremas dan dihaluskan sampai
menjadi serbuk menggunakan blender. Serbuk kemudian dimaserasi dengan larutan Etanol 96 dan diambil filtratnya
dengan penyaringan. Hasil saringan diuapkan dalam rotary vacum
evaporator dengan suhu 40 C. Pada akhir proses ini
didapatkan ekstrak murni dengan cairan kental, berwarna coklat dengan bau khas aromatik. Ekstrak dari daun
diencerkan dengan Etanol 96 sesuai dengan konsentrasi yang diharapkan.
9
3.8.1.4. Pembuatan Stok Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Merah
Stok konsentrasi ekstrak daun sirih merah yang akan divariasikan adalah mulai dari 1.10
6
, 5.10
6
, dan 1.10
7
ppm dengan cara:
1. Konsentrasi 1.10
6
ppm
0.2 gr ekstrak daun sirih merah + 0.2 ml Etanol 96
2. Konsentrasi 5.10
6
ppm
1 gr ekstrak daun sirih merah + 0.2 ml Etanol 96
3. Konsentrasi 1.10
7
ppm 1 gr ekstrak daun sirih merah + 0.1 ml Etanol 96
Kontrol negatif menggunakan Etanol 96 dan kontrol positif menggunakan amoxicillin disc. Setelah
masing-masing konsentrasi divortex dibiarkan selama 30
16
menit kemudian dituangkan dalam 4 tabung reaksi berbeda yang telah diberi kertas disk steril 1 tabung reaksi berisi 3
kertas disk kosong yang direndam selama 30 menit atau sampai menjadi jenuh lalu pindahkan kertas disk dalam
cawan petri steril sesuai variabel konsentrasi masing-masing ke perbenihan MHA kemudian diinkubasi selama 24 jam
dengan suhu ± 37 C.
9
3.8.2. Tahap Pengujian
Kertas cakram terlebih dahulu direndam dalam ekstrak daun sirih selama 1 jam kemudian pembuatan suspensi bakteri dengan
cara mengambil 1 ose bakteri yang telah diremajakan selama 24 jam dan memasukkannya ke dalam NaCl steril. Kemudian divortex sampai
homogen dan dibandingkan dengan standar McFarland 0.5. Selanjutnya mengoleskan suspensi pada permukaan media agar MHA dengan
menggunakan kapas lidi steril sampai rata pada seluruh permukaan agar.
9
Kertas cakram yang telah direndam dalam ekstrak daun sirih diletakkan di atas permukaan agar biakan bakteri Staphylococcus
aureus di dalam Laminar Air Flow. Lalu media diinkubasi ke dalam inkubator. Inkubasi dilakukan pada suhu 37
C selama 24 jam, kemudian diukur diameter zona terang clear zone dengan menggunakan penggaris
milimeter.
9
3.9. Pengolahan Data
Analisis data dilakukan dengan perhitungan SPSS menggunakan cara One-Way ANOVA untuk melihat apakah ada perbedaan efektifitas yang
bermakna dari masing-masing konsentrasi ekstrak daun sirih merah dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Syarat menggunakan One-way
ANOVA adalah distribusi data normal dan varians data sama.
11
Pada penelitian ini distribusi data yang didapatkan tidak normal meski sudah dilakukan transformasi data. Varians data pada penelitian ini juga tidak
17
sama. Oleh karena itu, cara One-way ANOVA tidak dapat dilakukan pada penelitian ini melainkan dilakukan cara Kruskal-Wallis sebagai alternatifnya.
Jika dari hasil uji Kruskal-Wallis ternyata didapatkan bahwa ada perbedaan bermakna antar masing-masing konsentrasi maka diperlukan
perhitungan multiple comparation menggunakan Post-Hoc test Mann-Whitney untuk melihat konsentrasi mana saja yang mempunyai perbedaan bermakna
dengan konsentrasi lainnya.
11
18
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1. Ekstrak Daun Sirih Merah
Daun sirih merah Piper crocatum yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari salah satu rumah di Ciputat yang sering digunakan oleh
masyarakat sekitar. Hasil determinasi menyebutkan bahwa tanaman yang digunakan adalah Piper cf.fragile Benth yang merupakan sinonim Piper
crocatum. Daun sirih merah kemudian diekstrak oleh Laboratorium Balitro, Cimanggu, Bogor. Dari 382 gram daun sirih merah segar didapatkan ekstrak
kental sebanyak 26.3 gram Gambar 4.1 dan 4.2.
4.1.2. Efek Ekstrak Daun Sirih Merah terhadap Staphylococcus aureus
Pada konsentrasi ekstrak daun sirih merah 1.10
6
, 5.10
6
, dan 1.10
7
ppm menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona
hambat masing-masing 20.6, 19, dan 17.3 mm dengan standar deviasi 0.57, 0.00, dan 1.15. Sedangkan pada amoxicillin sebagai kontrol positif diameter zona
Gambar 4.1. Ekstrak daun sirih merah kental
Gambar 4.2. Ekstrak daun sirih merah dalam berbagai
konsentrasi