BAB IV ANALISA DAN LAPORAN
4.1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap SPT Masa PPh Pasal 25 dan
Penerbitan Surat Tagihan Pajak STP pada KPP Pratama Binjai
Dalam laporan ini yang akan menjadi pembahasan terhadap pengawasan Wajib Pajak adalah data yang berasal dari Intern Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.
Berikut ini Penulis menyajikan laporan penyampaianSPT Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi Tahun 2009 pada KPP Pratama Binjai.
Tabel 5 Laporan Penyampaian SPT Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi dan Penerbitan STP
PPh Pasal 25 Orang Pribadi tahun 2009 di KPP Pratama Binjai
Bulan WP
terdaftar WP yang
menyampaikan SPT Masa
WP yang terlambat
STP yang diterbitkan
Januari 1.146
596 93
3 Februari
1.787 1.116
33 18
Maret 1.311
903 99
5 April
1.410 1.098
112 8
Mei 1.315
974 82
5 Juni
2.434 1.806
440 34
Juli 1.169
790 239
7 Agustus
1.189 656
209 5
September 1.021
537 456
3 Oktober
1.117 625
176 7
November 1.290
716 90
12 Desember
1.112 584
203 6
Jumlah 16.301
10.401 2.232
113 Sumber KPP Pratama Binjai
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Wajib Pajak yang terdaftar tahun 2009 dengan rata-rata setiap bulannya sekitar 1.275 orang tetapi yang menyampaikan SPT
Masa PPh Pasal 25 Orang pribadi rata-rata setiap bulannya hanya sekitar 866 orang saja. Itu berarti ada 63.8 Wajib Pajak terdaftar yang sadar akan kewajiban perpajakannya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain, tidak semua Wajib Pajak yang terdaftar melaksanakan kewajibannya dalam menyampaikan SPT. Hal ini disebabkan karena sebagian Wajib Pajak yang
terdaftar ada yang tidak mempunyai kewajiban dalam PPh Pasal 25, baik membayar angsuran pajaknya berupa PPh Pasal 25 ataupun untuk melaporkan SPT Masa PPh Pasal
25. Ada pula Wajib Pajak yang memiliki kewajiban tetapi tidak menjalankannya. Hal ini dapat terjadi karena Sebagian Wajib Pajak yang terdaftar hanya ingin mendapatkan
kemudahan-kemudahan dalam kepentingan pribadinya dengan memperoleh NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak tanpa menjalankan kewajibannya sebagai Wajib Pajak.
Kemudahan tersebut misalnya bebas fiskal bagi Wajib Pajak yang ingin berpergian ke luar negeri, untuk meminjam uang ke Bank, kredit mobil, dan untuk mendapatkan
pelayanan dari instansi terkait lainnya. Dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak
dalam menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 pada Kantor Pelayanan Pajak Binjai masih tergolong rendah, ini dapat dilihat dari sedikitnya Wajib Pajak yang menjalankan
kewajibanya dalam menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25. Telah kita ketahui pada bab sebelumnya bahwa prosedur administrasi dalam
penyampaian SPT adalah tidak sulit. DJP telah banyak menerapkan kemudahan- kemudahan dalam prosedur administrasinya. Tetapi masih banyak masyarakat yang tidak
patuh akan kewajinannya tersebut. Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 Orang pribadi baik yang terlambat atau tidak menyampaikan
SPT Masa PPh Pasal 25 dapat disebabkan karena: 1
Kondisi perekonomian yang semakin rendah. 2
Usaha yang dijalankan Wajib Pajak tidak berjalan lagi atau bangkrut.
Universitas Sumatera Utara
3 Wajib Pajak yang bersangkutan meninggal dunia.
4 Wajib pajak yang bersangkutan pindah alamat dan tidak memberitahukan kepada
petugas Kantor Pelayanan Pajak. 5
Wajib Pajak menunda-nunda dalam menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25. 6
Kesibukan Wajib Pajak yang mengakibatkan Wajib Pajak lupa atau terlambat menjalankan kewajiban perpajakannya.
7 Kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.
8 Pengetahuan Wajib Pajak pada umumnya mengenai Undang-Undang perpajakan
sangatlah terbatas pada hal-hal yang penting seperti mengenai tarif pajak, tanggal jatuh tempo pembayaran penyampaian pajak, dan sanksi administrasi yang
dikenakan atas keterlambatan dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. 9
Penyuluhan kepada Wajib Pajak yang kurang memadai. 10
Petugas pajak yang kurang tegas terhadap Wajib Pajak yang tidak terlambat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa jumlah STP PPh Pasal 25 Orang Pribadi yang diterbitkan pada tahun 2009 setiap bulannya secara rata-rata hanya
sekitar 10 STP 113 STP setahun sedangkan Wajib Pajak yang tidak terlambat menjalankan kewajiban perpajakannya sangat banyak. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa tidak semua Wajib Pajak yang tidak terlambat menjalankan kewajibannya akan diterbitkan STP PPh Pasal 25 Orang Pribadi. Hal ini disebabkan
karena: 1
Besarnya jumlah biaya yang dikeluakan untuk menyampaikan STP tidak sebanding dengan jumlah utang Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
Maksudnya adalah besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak untuk mengeluarkan STP PPh Pasal 25 Orang Pribadi kepada Wajib Pajak lebih
besar dari pada jumlah utang Wajib Pajak yang akan dibayar. Misalnya: Biaya untuk mengirimkan STP PPh Pasal 25 Orang Oribadi kepada Wajib
Pajak sebesar Rp 25.000,-, sedangkan utang Wajib Pajak hanya Rp 15.000,-. 2
Fiskus lebih memprioritaskan Wajib Pajak yang jelas keberadaannya, serta diyakini mampu membayar dan mempertimbangkan apakah dengan diterbitkannya STP tidak
menambah beban dan tungggakan pajak dalam kaitannya dengan situasi perekonomian saat ini.
3 Faktor kesibukan Pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Pajak.
Ma ksudnya adalah Pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Pajak KPP tidak hanya untuk menjalankan satu tugas saja melainkan masih banyak tugas yang harus mereka
kerjakan.
4.2. Hambatan-Hambatan dalam Penerbitan Surat Tagihan Pajak Pajak