Dasar Hukum Surat Tagihan Pajak STP Definisi Surat Tagihan Pajak STP

2.1.5. Surat Ketetapan Pajak SKP sebagai Dasar Perhitungan Angsuran Pajak Penghasilan PPh Pasal 25

Apabila dalam tahun berjalan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP untuk tahun pajak yang lalu, maka besarnya angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan SKP tersebut dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah penerbitan SKP. SKP dapat dipakai sebagai dasar perhitungan angsuran PPh Pasal 25 dalam hal sebagai berikut: 1 Apabila telah diterbitkan SKP untuk 2 dua tahun pajak sebelum Surat Pemberitahuan SPT PPh tahun pajak yang lalu, yang menghasilkan angsuran pajak yang lebih besar dari pada jumlah angsuran pajak bulan lalu, maka besarnya angsuran pajak dihitung kembaliberdasarkan SKP tahun pajak terakhir dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP. 2 Apabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan SKP untuk 2 dua tahun pajak sebelumnya yang menghasilkan jumlah angsuran pajak yang lebih besar dari jumlah angsuran pajak bulan lalu, maka besarnya angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan SKP tahun pajak terakhir dan berjalan mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP.

2.2. Surat Tagihan Pajak STP

2.2.1. Dasar Hukum Surat Tagihan Pajak STP

Universitas Sumatera Utara Dasar hukum yang melandasi dikeluarkannya STP adalah Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994, dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 14 dan terakhir di ubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP. Surat Tagihan Pajak STP mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Surat Ketetapan Pajak SKP sehingga dalam hal penagihannya dapat juga dilakukan dengan Surat Paksa. Uraian yang mengacu pada Surat Tagihan Pajak STP dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP, selanjutnya aturan pelaksaannya terdapat dalam: 1 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 189PMK.032007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak. 2 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 187PMK.032007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Jangka Waktu Pelunasan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, dan Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah. Universitas Sumatera Utara 3 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 24PMK.032008 tanggal 6 Februari tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan seketika Sekaligus.

2.2.2. Definisi Surat Tagihan Pajak STP

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 angka 19, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Surat Tagihan Pajak STP adalah Surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

2.2.3. Faktor Penyebab diterbitkan Surat Tagihan Pajak STP