Hambatan-Hambatan dalam Penerbitan Surat Tagihan Pajak Pajak

Maksudnya adalah besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak untuk mengeluarkan STP PPh Pasal 25 Orang Pribadi kepada Wajib Pajak lebih besar dari pada jumlah utang Wajib Pajak yang akan dibayar. Misalnya: Biaya untuk mengirimkan STP PPh Pasal 25 Orang Oribadi kepada Wajib Pajak sebesar Rp 25.000,-, sedangkan utang Wajib Pajak hanya Rp 15.000,-. 2 Fiskus lebih memprioritaskan Wajib Pajak yang jelas keberadaannya, serta diyakini mampu membayar dan mempertimbangkan apakah dengan diterbitkannya STP tidak menambah beban dan tungggakan pajak dalam kaitannya dengan situasi perekonomian saat ini. 3 Faktor kesibukan Pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Pajak. Ma ksudnya adalah Pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Pajak KPP tidak hanya untuk menjalankan satu tugas saja melainkan masih banyak tugas yang harus mereka kerjakan.

4.2. Hambatan-Hambatan dalam Penerbitan Surat Tagihan Pajak Pajak

Penghasilan Pasal 25 pada KPP Pratama Binjai Salah satu akibat ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya adalah dengan diterbitkanya Surat Tagihan Pajak STP dan atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB. Terhadap tidak dibayarnya angsuran PPh Pasal 25, Fiskus dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak STP atas pembayaran masa. Penerbitan STP ini dilakukan dalam rangka meningkatnya kepatuhan pembayaran masa dan mendidik Wajib Pajak agar selalu disiplin memenuhi kewajiban perpajakannya. Dalam penerbitan STP PPh Pasal 25 Orang Universitas Sumatera Utara Pribadi ini, banyak masalah yang timbul sehingga mempengaruhi realisasi penerimaan Negara dari PPh Pasal 25 Orang Pribadi. Setiap warga Negara tanpa terkecuali wajib mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku. Demikian juga Undang-Undang mengenai perpajakan yang merupakan produk dari lembaga eksekutif dan legistatif yang harus dipatuhi oleh setiap warga Negara, termasuk yang bukan warga Negara pengecualian yang disebutkan dalam Undang-Undang tersebut Penerbitan STP ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kepatuhan pembayaran masa dan mendidik Wajib Pajak agar selalu disiplin memenuhi kewajiban perpajakannya. Dalam penerbitan STP PPh Pasal 25 Orang Pribadi ini, banyak masalah yang timbul sehingga mempengaruhi realisasi penerimaan Negara dari PPh Pasal 25 Orang Pribadi. Masalah yang timbul dalam penerbitan STP antara lain: 1 Penerbitan STP tidak diakui kebenarannya oleh Wajib Pajak dikarenakan Wajib Pajak dalam pengisian SPT Masa salah tidak mencantumkan kode jenis pajak kode KPP sehingga Fiskus mengasumsikan Wajib Pajak belum membayar. 2 Adanya STP kembali dari pos karena alamat Wajib Pajak tidak jelas. 3 Adanya sejumlah Wajib Pajak yang bila diterbitkan STP tidak mau menerima karena merasa sudah membayar pajak pada saat menyampaikan SPT Tahunan. 4 Adanya Wajib Pajak cenderung untuk tidak segera membayar utang pajaknya setelah STP diterbitkan, dan baru membayar bila diterbitkan Surat Teguran atau Surat Paksa.

4.3. Upaya-Upaya dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak untuk