Jenis Kelompok HHbK Hasil Hutan bukan Kayu

5. Jenis Kelompok HHbK Hasil Hutan bukan Kayu

Daftar jenis tegakan yang merupakan kelompok HHbK di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat 20 jenis tegakan yang tergolong HHbK di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat. Dari hasil wawancara dengan masyarakat diketahui bahwa dari 20 jenis tersebut belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Jenis hasil hutan bukan kayu yang sudah umum dimanfaatkan oleh masyarakat adalah Archidendron microcarpu kabo, Parkia speciosa petai Durio malacensis durian dan Styrax sp kemenyan. Jenis Archidendron microcarpu kabo, dan Parkia speciosa petai merupakan jenis yang dikonsumsi oleh masyarakat sekitar sebagai penambah nafsu makan. Jenis Archidendron microcarpu kabo belum dikenal secara luas dan belum dibudidayakan seperti kerabatnya Archidendron sp jengkol. Jenis Archidendron microcarpu diketahui terbatas di Indonesia, hanya ditemukan di Sumatera Hanum, 1998. Selain biji tanaman ini yang dapat dimakan, menurut Perry dan Metzger 1980 melaporkan bahwa kulit kayu tanaman ini berkhasiat sebagai penurun panas obat demam. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Tabel 9. Daftar Jenis Tegakan yang Merupakan Kelompok HHbK di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat No Famili Nama ilmiah Bahan yang dihasilkan 1 Arecaceae Areca cathecu L Tanin dan bahan pewarna 2 Fabaceae Archidendron microcarpu Buah-buahan 3 Moraceae Arthocarpus spp. Buah-buahan dan obat 4 Fagaceae Castanopsis spp. Bahan pewarna 5 Lauraceae Cinnamomum obtusifolium Getah 6 Ebenaceae Diospyros spp. Buah-buahan 7 Bombacaceae Durio malacensis Buah-buahan 8 Myrtaceae Eugenia sp Buah-buahan 9 Simaroubaceae Eurycoma longifolia Obat akar, daun, bunga dan buah 10 Moraceae Ficus sp Obat ekstak akar 11 Guttiferaceae Garcinia spp. Buah-buahan 12 Anacardiaceae Gluta renghas Getah getah merah 13 Lauraceae Litsea spp. Minyak atsiri minyak kilemo 14 Euphorbiaceae Macaranga triloba Obat ekstrak daun 15 Saportaceae Palaqium sp getah getah balam 16 Fabaceae Parkia speciosa Buah-buahan 17 Theaceae Schinia walchi Obat ekstrak pepagan batang 18 Dipterocarpaceae Shorea spp. Resin dan minyak lemak 19 Styracaceae Styrax sp Resin resin kemenyan 20 Anacardiaceae Swintonia sp Bahan pewarna pewarna coklat Sumber: Permenhut No. P35Menhut-II2007 Jenis Styrax sp kemenyan adalah salah satu komoditi unggulan bagi masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat terutama masyarakat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu. Jenis ini menghasilkan getah yang bernilai ekonomi tinggi dengan harga dapat mencapai Rp. 100.000,- per kilogramnya. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat, hasil kemenyan dari Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu saat ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan masa tahun 1970an. Hasil kemenyan saat ini dari Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu hanya sekitar 1 ton per minggu sementara pada tahun 1970-an dapat mencapai 15 ton per minggu. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Mengingat bahwa fungsi hutan lindung sesuai yang diamanatkan Undang- Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 6 ayat 1 dan 2 adalah sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Langkah yang tepat adalah memanfaatkan hutan secara bijaksana tanpa melupakan bahwa hutan merupakan suatu ekosistem, di mana komponen- komponennya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Optimalisasi potensi hasil hutan bukan kayu itu merupakan langkah yang tepat adalah memanfaatkan hutan secara bijaksana. Secara nasional pemerintah terus berupaya mempertahankan pelestarian sumber daya hutan, tanah dan air sekaligus mendukung ketahanan pangan dan energi. Salah satu upaya nyata mempertahankan kelestarian sumber daya hutan itu yakni kebijakan moratorium logging atau penghentian seluruh aktivitas penebangan di kawasan hutan. Namun, masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan harus tetap diberi ruang untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu agar mereka ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian sumber daya hutan itu.

6. Karbon Tersimpan pada Tegakan