sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan terhadap akibat perubahan eksternal; dan
e. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 6 ayat 1 dan 2, membagi hutan menurut fungsi pokoknya menjadi 1 hutan konservasi, 2 hutan
lindung dan 3 hutan produksi. Definisi yang diberikan untuk “hutan lindung” adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
2. Komposisi Tegakan Hutan
Masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luas disebut vegetasi. Satuan vegetasi hutan yang tersebar major vegetation unit adalah formasi hutan. Untuk
daerah tropika perbedaan antara formasi-formasi hutan dapat bertolak dari perbedaan iklim, fisiognomi struktur hutan, perbedaan habitan terutama tanah dan letak tinggi,
dan sejarah perkembangannya suksesi Soeranegara dan Indrawan, 1998. Biasanya, suatu asosiasi hutan menempati wilayah yang luas. Bagian dari
asosiasi hutan yang betul-betul diselidiki dan diketahui komposisi jenis-jenis pohonnya disebut asosiasi konkrit. Asosiasi-asosiasi hutan yang berlainan
komposisinya tetapi memiliki fisiognomi yang bersamaan digolongkan ke dalam satu formasi hutan Suin, 2002.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Kelimpahan jenis ditentukan, berdasarkan besarnya frekuensi, kerapatan dan dominasi setiap jenis. Penguasaan suatu jenis terhadap jenis-jenis lain
ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting, volume, biomassa, persentase penutupan tajuk, luas bidang dasar atau banyaknya individu dan kerapatan
Simon, 1993. Frekuensi suatu jenis menunjukkan penyebaran suatu jenis-jenis dalam
suatu areal. jenis yang menyebar secara merata mempunyai nilai frekuensi yang besar, sebaliknya jenis-jenis yang mempunyai nilai frekuensi yang kecil
mempunyai daerah sebaran yang kurang luas. Kerapatan dari suatu jenis merupakan nilai yang menunjukkan jumlah atau banyaknya suatu jenis per
satuan luas. Makin besar kerapatan suatu jenis, makin banyak individu jenis tersebut per satuan luas. Dominasi suatu jenis merupakan nilai yang menunjukan
penguasaan suatu jenis terhadap komunitas Simon, 1993. Suatu daerah yang didominasi oleh hanya jenis-jenis tertentu saja, maka
daerah tersebut dikatakan memiliki keanekaragaman jenis yang rendah. Keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukkan bahwa suatu komunitas
memiliki kompleksitas yang tinggi, karena di dalam komunitas itu terjadi interaksi antara jenis yang tinggi. Lebih lanjut dikatakan, keanekaragaman
merupakan ciri dari suatu komunitas terutama dikaitkan dengan jumlah dan jumlah individu tiap jenis pada komunitas tersebut. Keanekaragaman jenis
menyatakan suatu ukuran yang menggambarkan variasi jenis tumbuhan dari
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
suatu komunitas yang dipengaruhi oleh jumlah jenis dan kelimpahan relatif dari setiap jenis Soerianegara,1996.
Yusuf et al 2005 mengatakan bahwa pulau Sumatera dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang memiliki kawasan hutan dengan
keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi. Hutan Alam Rimbo Panti di Sumatera Barat dengan luas ± 3400 ha termasuk salah satu kawasan hutan yang memiliki
keanekaragaman jenis tumbuhan dan mempunyai tipe vegetasi cukup beragam.
Tabel 1. Daftar Jumlah Jenis di Hutan Alam Rimbo Panti Kabupaten Pasaman
Uraian Hutan Alam Rimbo Panti
Luas Penelitian 3 ha
Jumlah Jenis 199
Jumlah Marga 113
Jumlah Suku 48
Dipterocarpaceae: Jumlah Jenis
4 Jumlah Pohon
12
Sumber: Yusuf et al 2005
Sebagai perbandingan, kerapatan tegakan pada beberapa tipe hutan dataran rendah disajikan pada Tabel 2.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Tabel 2. Kerapatan Tegakan pada Beberapa Tipe Hutan Dataran Rendah
No Tipe Hutan dan Lokasi
Kerapatan Tegakan
individuha
1 Kutan Kerangas, TNDS, Kalbar
1
870 2
Hutan Dipterocarpa, TNDS, Kalbar
1
550 3
Hutan Rawa Gambut, TNDS, Kalbar
1
750 4
Hutan Hujan Dataran Rendah, Ketambe, TNGL
2
524 5
Hutan Hujan Dataran Rendah, Pakuli, TNLR
3
323 6
Hutan Kerangas Primer, TNDS, Kalbar
4
1030 7
Hutan Kerangas bekas kebakaran, TNDS, Kalbar
5
10 8
Hutan hujan dataran rendah sekunder, TNDS, Kalbar
6
160 9
Hutan lindung Kabupaten Pakpak Bharat 1005
Sumber:
1
= Giesen 1987,
2
= Sambas 1999,
3
= Purwaningsih dan Yusuf 2005,
4
= Onrizal 2004,
5
= Onrizal et al. 2005,
6
= Onrizal et al. 2005,
3. Analisis Vegetasi