Dipterocarpaceae merupakan bagian akhir dari suksesi hutan, karena hanya tumbuh di hutan-hutan yang sudah memiliki kanopi yang rapat. Jenis-jenisnya tersebar luas
sekali, tumbuh di hutan-hutan dari dataran rendah sampai kaki pegunungan di seluruh Asia Tenggara dan sub-benua India. Suku Dipterocarpaceae merupakan bagian dari
kayu keras yang paling berharga di dunia.
3. Dominansi Jenis Tegakan
Dominansi spesies menunjukkan tingkat kehadiran dan penguasaan suatu jenis dalam ekosistem. Jenis dominan di suatu tempat adalah jenis yang dapat
memanfaatkan lingkungan secara lebih efisien dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya di tempat yang sama Smith, 1977. Dominansi jenis tegakan diperoleh dari
hasil perhitungan Indeks Nilai Penting INP. Jenis yang dominan adalah jenis yang memiliki INP tinggi. Nilai Indeks Nilai Penting INP untuk tiang dan pohon
diperoleh dari hasil penjumlahan dari Kerapatan Relatif KR, Frekuensi Relatif FR dan Dominasi Relatif DR.
Daftar INP tegakan seluruh jenis yang ditemukan di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.
Beberapa jenis tegakan dominan pada tingkat pertumbuhan tiang dan pohon dapat dilihat pada Tabel 7.
Lima jenis tiang yang mempunyai nilai INP tertinggi pada Tabel 7 menunjukkan bahwa jenis tersebut banyak ditemukan di lokasi penelitian. Jenis
Archidendron sp mendominasi tiang dengan INP 20,4, kemudian diikuti oleh jenis
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Symplocos sp2 dengan INP 15,6, jenis Lithocarpus bennetti dengan INP 13,7, Archidendron microcarpu dengan INP 13,4, jenis Gironniera sp dengan INP
11,7.
Tabel 7. Indeks Nilai Penting Beberapa Jenis Dominan yang Ditemui di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat
Famili Spesies
KR FR
DR INP
Tiang
Fabaceae Archidendron sp
7.6 5.9
7.0 20.4
Symplocaceae Symplocos sp2
5.1 4.8
5.6 15.6
Fagaceae Lithocarpus bennettii
5.6 1.8
6.3 13.7
Fabaceae Archidendron microcarpu
5.6 3.8
4.0 13.4
Ulmaceae Gironniera sp
4.1 3.6
4.0 11.7
Pohon
Fagaceae Lithocarpus bennetti
6.8 7.0
6.0 19.9
Fabaceae Archidendron sp
6.0 5.0
5.7 16.7
Dipterocarpaceae Shorea sp1 5.3
3.6 6.5
15.5 Bombacaceae
Durio malaccensis 5.6
3.4 6.2
15.1 Guttiferaceae
Garcinia sp 3.0
3.9 3.1
10.0
Pada Tabel 7 juga ditunjukkan bahwa untuk jenis pohon yang dijumpai di
Hutan Lindung
Kabupaten Pakpak
Bharat didominasi
oleh jenis
Lithocarpus bennetti dengan INP 19,9, Archidendron sp dengan INP 16,7, Shore sp1 dengan INP 15,5, jenis Durio malacensis dengan INP 15,1 dan jenis Garcinia
sp dengan INP 10,0. Jenis-jenis dominan tersebut diduga memiliki batas toleransi yang lebih lebar
dibandingkan dengan jenis lain, dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga dapat mengalahkan jenis lainnya dalam kompetisi memperebutkan unsur-
unsur pendukung untuk pertumbuhan seperti: unsur hara, cahaya matahari dan air.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Menurut ketahanannya terhadap lingkungan, tumbuhan dapat dibagi atas dua, yaitu: 1 Tumbuhan yang batas toleransinya lebar eury terhadap lingkungan; dan
2 Tumbuhan yang batas toleransinya sempit steno terhadap lingkungannya. Soerianegara dan Indrawan 1998 menambahkan bahwa pada tumbuhan-tumbuhan
yang batas toleransinya sempit steno, titik minimum, optimum, dan maksimum berdekatan sekali, sehingga perbedaan yang sedikit saja yang untuk tumbuh-
tumbuhan eury tidak berarti apa-apa adalah kritis bagi jenis ini. Jenis Archidendron sp dan Lithocarpus bennetti merupakan jenis yang
mendominasi tegakan di hutan lindung Kabupaten Pakpak Bharat. Jenis Archidendron sp merupakan jenis dari suku fabaceae polong-polongan. Jenis
Archidendron sp merupakan jenis yang toleran terhadap cahaya matahari. Jenis ini mampu hidup di bawah naungan. Hanum, 1998 mengatakan bahwa selain toleran
terhadap cahaya matahari, jenis ini juga menghasilkan buah yang sangat disukai oleh binatang hutan seperti tikus. Tikus yang memakan buah jenis ini dan secara tidak
langsung membantu penyebaran bijinya diareal hutan, hal ini menjadikan jenis ini lebih dominan dari jenis lainnya.
Jenis Lithocarpus bennetti merupakan jenis dari suku fagaceae. Jenis dari suku fagaceae dikenal memiliki kemampuan untuk beradaptasi di berbagai tipe hutan
tropik Whitmore, 1975. Lebih lanjut
Heddy dan Kurniati 1996
menuturkan suku fagaceae memiliki kemampuan relatif tinggi beradaptasi pada berbagai kondisi
lingkungan. Jenis ini cukup toleran terhadap kebutuhan cahaya matahari. Buah dari jenis ini memiliki biji yang sangat banyak.
Barbour
et al 1987 mengatakan bahwa
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
banyaknya Lithocarpus spp dalam suatu komunitas hutan karena jenis ini memiliki penyebaran biji yang sangat luas.
Di lokasi penelitian jenis-jenis yang memiliki regenerasi yang cukup baik adalah
antara lain
adalah Lithocarpus
bennetti, Archidendron
spp, Durio malacensis, Symplocos spp dan Litsea spp. Jenis-jenis ini akan terus
mendominasi karena faktor ketersediaan induk dan anakan yang cukup dalam habitat. Jenis-jenis ini di masa yang akan datang diperkirakan akan menggantikan posisi jenis
utama. Untuk jenis Shorea spp, Diospyros spp, Dysoxylum spp dan Syzigium spp
menunjukkan proses regenerasi yang kurang baik. Sebagian besar jenis-jenis pohon tersebut berpotensi ekonomi yang tinggi dan memiliki perakaran yang kuat.
Dikhawatirkan jenis-jenis yang dapat mengikat tanah dengan baik ini semakin terancam populasinya, sehingga diharapkan adanya perlakuan silvikultur demi
kelestarian jenis-jenis tersebut di hutan lindung Kabupaten Pakpak Bharat. Jenis Shorea sp1, Durio malacensis dan Garcinia sp merupakan jenis yang
mendominasi pada tingkat pohon tetapi bukan merupakan jenis dominan pada tingkat tiang. Hal ini dapat terjadi karena daya adaptasi jenis ini yang tinggi terhadap kondisi
lingkungan yang ekstrim sehingga walaupun pada tingkat permudaan bukan merupakan dominan, tetapi jenis-jenis ini tetap mampu terus berkembang dan lolos
sampai tingkat pohon dan menjadi penguasa pada tingkat klimaks. Menurut Utomo 2006 bahwa ketidakkonsistenan jenis dominan pada pohon
dengan jenis dominan pada tiang dapat disebabkan beberapa hal, yaitu:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
1. Tidak diketahuinya To awal mulai sejarah pertumbuhan pohon.
2. Biji pohon hutan secara umum bersifat rekalsitran sehingga saat biji jatuh ke
lantai hutan, bila tidak segera berkecambah akan membusukmati oleh tingginya kandungan air.
3. Kondisi lingkungan yang kompleks, seperti kemiringan tanah yang berbeda dan
kandungan batuan yang tinggi menyebabkan biji yang jatuh di tempat yang berbatu tidak dapat tumbuh, dan karena kemiringan biji dapat terlempar jauh dari
pohon induk. Tingginya kandungan serasah dan tumbuhan bawah yang membentuk lapisan tersendiri di atas permukaan tanah sehingga biji yang jatuh
tidak menyentuh tanah, namun berada diatas serasah dan atau tajuk tumbuhan bawah sehingga tidak dapat tumbuh dan kehilangan viabilitasnya.
4. Beberapa jenis pohon klimaks yang ada sangat jarang berbuah sehingga produksi
biji yang dihasilkan untuk membentuk semai lebih terbatas. 5.
Beberapa biji jenis pohon hutan tertentu disukai satwa, bahkan beberapa diantaranya dipanen penduduk karena rasa dan nilai ekonomis sehingga sulit
ditemukan di bawah pohon induk.
4. Indeks Kekayaan, Keanekaragaman dan Kemerataan