Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Analisis Data

B A H A N D A N M E T O D E

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah kawasan hutan lindung di Kabupaten Pakpak Bharat yang luasnya 43.966,8 hektar yang ditetapkan berdasarkan SK Menhut RI No. 44Menhut-II2005. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Penelitian di lapangan dilaksanakan selama 3 tiga bulan, yaitu pada bulan Mei sampai dengan Juli 2009.

2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah hutan lindung di Kabupaten Pakpak Bharat sebagai objek penelitian, label spesimen, alkohol untuk pembuatan herbarium. Alat yang digunakan untuk penelitian baik untuk kegiatan lapangan atau laboratorium adalah buku identifikasi untuk mengidentifikasi herbarium, kompas dan tali untuk pembuatan plot, phi band untuk mengukur diameter batang, haga meter untuk mengukur tinggi tegakan, kamera, alat tulis dan lain-lain.

3. Pelaksanaan Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskripsi kuantitatif dilakukan dalam tiga tahap penelitian yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, laboratorium dan analisis data. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now

a. Jenis Data

Data-data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data-data yang diambil langsung dari lapangan yaitu berupa data studi vegetasi. Data sekunder yang digunakan yaitu berupa data topografi, tanah dan iklim kawasan penelitian yang diperoleh dari Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.

b. Penentuan Blok Pengamatan

Penelitian dilakukan berdasarkan survey terlebih dahulu di hutan alam pada kawasan Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat, kemudian ditentukan blok pengamatan di kawasan hutan lindung yang mewakili berbagai kondisi lapangan. Letak blok pengamatan di hutan lindung Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat pada Gambar 2. Daftar nama lokasi, azimut dan ketinggian dari permukaan laut tiap blok disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Daftar Nama Lokasi, Azimut, dan Ketinggian dari Permukaan Laut Blok Nama Blok Azimuth Ketinggian mdpl 1 Uruk Gantung LU : 2 o 39’ 32,2” – 2 o 39’ 78,6” BT : 98 o 14’ 43,3” – 98 o 15’ 59,5” 300 – 600 2 Sibudun LU : 2 o 43’ 0,2” – 2 o 43’ 59,5” BT : 98 o 9’ 7,9” – 98 o 9’ 34” 240 - 867 3 Kuta Tinggi LU : 2 o 29’ 24,5” – 2 o 29’ 40,4” BT : 98 o 15’ 33” – 98 o 15’ 48,3” 756 – 980 4 Kecupak LU : 2 o 30’ 34,7” – 2 o 30’ 56,9” BT : 98 o 14’ 41,6” – 98 o 14’ 47,7” 700 – 960 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Gambar 2. Letak Blok Penelitian di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat

c. Penentuan Jalur dan Plot Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode jalur berpetak dan peletakan contoh dengan metode sistematic sampling with random start. Penelitian dilakukan pada 4 empat blok penelitian, pada tiap blok penelitian terdapat 3 tiga jalur atau transek dengan lebar 20 meter. Dalam tiap jalur penelitian dibuat petak petak pengamatan dengan ukuran 20 m x 20 m untuk pohon dan 10 m x 10 m untuk tiang. Jumlah petak pengamatan dalam jalur ditentukan dengan menggunakan kurva lengkung spesies area sehingga diperoleh jumlah petak antara 5 sampai dengan 7 petak pengamatan per jalur. Jarak antara jalur adalah 200 meter sehingga intensitas sampel adalah sebesar 10. Jumlah plot seluruhnya adalah sebanyak 72 plot. Blok II Blok I Blok IV Blok III p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now 20 m cm 200 m cm 20 m cm Jalur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. Jalur Penelitian dalam Blok Penelitian di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat 4. Proses Pengambilan Bahan dan Data Identifikasi dilakukan pada tingkat pertumbuhan tiang dan pohon di mana: 1. Tiang, yaitu permudaan dengan diameter batang dbh 10 cm – 29.9 cm. Diidentifikasi pada petak ukur 10 m x 10 m. 2. Pohon, yaitu tumbuhan berkayu dengan diameter batang 30 cm dbh = diameter at breast height = 1,3 m dari permukaan tanah. Diidentifikasi pada petak ukur 20 m x 20 m. Parameter yang diamati meliputi jenis, jumlah individu pada tiap petak ukur, bercabang atau tidak bercabang, dan diameter batang setinggi dada dbh = diameter Arah jalur 10 m cm 10 m cm 100 m cm p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now A B C D at breast height = 1,3 m dari permukaan tanah dengan menggunakan pita diameter. Untuk jenis jenis vegetasi yang belum dapat dikenali, kemudian bagian tumbuhan diambil untuk kemudian diidentifikasi di Laboratorium Identifikasi Tumbuhan, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera, Medan. Untuk menentukan ketinggian pengukuran dbh pada batang pohon yang tidak beraturan bentuknya dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pada pohon pada lahan berlereng, diletakkan ujung tongkat 1.3 m pada lereng bagian atas; 2. Pada pohon bercabang sebelum ketinggian 1.3 m, diukur dbh semua cabang yang ada; 3. Pada pohon yang terdapat benjolan pada ketinggian 1.3 m, diukur dbh pada 0.5 m setelah benjolan; 4. Pada pohon berbanir batas akar papan pada ketinggian 1.3 m diukur dbh pada 0.5 m setelah banir Weyerhaeuser dan Tennigkeit, 2000. Gambar 4. Skematis Cara Menentukan Ketinggian Pengukuran dbh Batang Pohon yang Bentuknya Tidak Teratur Weyerhaeuser dan Tennigkeit, 2000 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now

5. Analisis Data

Interpretasi Citra Landsat Interpretasi citra landsat tahun 2005 menggunakan program pemetaan Arcview GIS 3.3. Data citra Landsat TM komposit band 2,1,3 digunakan untuk menginterpretasikan penutupan lahan. Interpretasi ini dilakukan dengan menggunakan kunci-kunci interpretasi citra, seperti perbedaan warna tone, pola, bentuk, asosiasi, dan lain sebagainya. Citra landsat TM tahun 2005 komposit band 2,1,3 yang telah dikoreksi geometrik georeference diinterpretasi menggunakan elemen interpretasi visual. Bentuk shape dari formasi hutan biasanya tidak beraturan dan membentuk pola pattern tertentu. Citra ini memiliki resolusi spasial 30 m, maka setiap pixelnya mewakili luasan area 30 x 30 m di lapangan. Dengan membuat polygon shapefile pada ArcView 3.3 maka diketahui luasan penutupan lahan di hutan lindung Kabupaten Pakpak Bharat. Jumlah Jenis Untuk memperoleh data jumlah jenis dibutuhkan data dari tiap petak pengamatan baik untuk tingkat pertumbuhan tiang maupun pohon. Data tersebut yaitu nama lokal, nama ilmiah dan jumlah individu. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk memperoleh data jumlah jenis, marga dan suku pada tiap tingkat pertumbuhan. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Dominansi Jenis Untuk mendapatkan dominansi jenis tingkat pertumbuhan tiang dan pohon di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat dilakukan analisa vegetasi. Analisa vegetasi dilakukan pada 4 blok dan terdiri dari 18 plot untuk tiap blok, sehingga diperoleh jumlah plot seluruhnya adalah sebanyak 72 plot. Plot penelitian untuk jenis tiang berukuran 10 m x 10 m, sehingga luas seluruh areal sampel penelitian adalah 0.72 hektar. Plot penelitian untuk jenis pohon berukuran 20 m x 20m, sehingga luas seluruh areal sampel penelitian adalah 2,88 ha. Analisis vegetasi adalah cara untuk mempelajari komposisi jenis dan struktur vegetasi dalam suatu kawasan Kusmana, 1997. Dalam analisis vegetasi dilakukan penghitungan Indeks Nilai Penting INP untuk mengetahui dominansi jenis tumbuhan pada suatu kawasan. Indeks Nilai Penting merupakan penjumlahan Kerapatan Relatif KR, Frekwensi Relatif FR dan Dominasi Relatif DR. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: INP = KR + FR + DR untuk tingkat tiang dan pohon, di mana:

1. Kerapatan Jenis