waktu ke waktu dan juga menerangkan kecenderungan suku bunga instrumen jangka waktu yang berbeda bergerak searah karena adanya subtitusi, selain itu menerangkan
bahwa yield curve dapat memberikan prediksi ekspektasi suku bunga jangka pendek dari suku bunga jangka panjang saat ini. Misalnya suku bunga suku bunga obligasi
1 bulan adalah 6 , suku bunga suku bunga untuk 2 bulan 7 , 3 bulan sebesar 8 dan 4 bulan 9 . Suku bunga 2 bulan adalah rata-rata dari suku bunga 1 bulan dan
ekspektasi satu bulan ke depan atau : Adanya liquidity premium membedakan teori ini dengan lainnya. Umumnya peminjam dana menawarkan liquidity premium yang
positif untuk menarik pembeli instrumen jangka panjang sebagai kompensasi atas resiko likuiditas yang lebih besar dibandingkan instrumen jangka pendek.
2.6 Nilai Tukar Mata Uang
A. Teori Nilai Tukar Mata Uang
Dornbusch dan Fisher 1980 mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar mempengaruhi daya saing internasional dan posisi neraca perdagangan, dan
konsekuensinya juga akan berdampak pada real output dari negara tersebut yang gilirannya akan mempengaruhi cash flow saat ini dan masa yang akan datang dari
perusahaan dan harga saham perusahaan tersebut. Ekuitas yang merupakan bagian dari kekayaan perusahaan, dapat mempengaruhi perilaku nilai tukar melalui
mekanisme permintaan uang berdasarkan model penentuan nilai tukar ahli moneter Gavin, 1989.
Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009
Studi sebelumnya yang telah melakukan penelitian mengenai hubungan antara pasar modal dan pasar nilai tukar dilakukan oleh Aggarwal 1981,Soenen dan
Hennigar 1988. Mereka menemukan hasil-hasil yang berbeda terkait denganhubungan ke 2 pasar tersebut. Aggarwal 1981 menemukan bahwa revaluasi
US berhubungan secara positif dengan return pasar saham. Berbeda dengan Soenen dan Hennigar 1988 menemukan hubungan yang negatif. Chow et al 1997
menggunakan data bulanan untuk periode 1977-1989 menemukan tidak ada hubungan antara return saham dengan return nilai tukar. Tetapi ketika dilakukan
percobaan dengan pengamatan 6 bulanan ditemui hubungan yang positif antara dolar yang kuat dengan return saham.
Pada pekerjaan-pekerjaan lain dengan tingkatan mikro memfokuskan pada evaluasi exposure perusahaan-perusahaan domestik pada risiko mata uang asing.
Sebagian dari exposure ekonomi yangmuncul dari variasi dalam discounted cash flow ketika nilai tukar berfluktuasi, perusahaan mengalami transaksi exposure yang
berkaitan dengan gain atau loses yang muncul dari transaksi investasi yang dinyatakan dalam mata uang asing.
B. Kebijakan moneter perekonomian.
Kebijakan moneter di suatu negara diimplementasikan dengan menggunakan instrumen moneter suku bunga atau agregat moneter yang mempengaruhi sasaran
antara untuk mencapai sasaran akhir, yaitu stabilitas harga atau pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter akan mempengaruhi perekonomian melalui empat jalur
transmisi Hartadi Sarwono dan Perry Warjiyo, 1998.
Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009
Pertama, jalur suku bunga Keynesian berpendapat bahwa pengetatan moneter mengurangi uang beredar dan mendorong peningkatan suku bunga jangka
pendek yang apabila credible, akan timbul ekspektasi masyarakat bahwa inflasi akan turun atau suku bunga riil jangka panjang akan meningkat. Permintaan domestik
untuk investasi dan konsumsi akan turun karena kenaikan biaya modal sehingga pertumbuhan ekonomi akan menurun.
Kedua, jalur nilai tukar berpendapat bahwa pengetatan moneter, yang mendorong peningkatan suku bunga, akan mengakibatkan apresiasi nilai tukar karena
pemasukan aliran modal dari luar negeri. Nilai tukar akan cenderung apresiasi sehingga ekspor menurun, sedangkan impor meningkat sehingga, transaksi berjalan
demikian pula neraca pembayaran akan memburuk. Akibatnya, permintaan agregat akan menurun dan demikian pula laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Ketiga, jalur harga aset monetarist yang berpendapat bahwa pengetatan moneter akan mengubah komposisi portfolio para pelaku ekonomi wealth effect
sesuai dengan ekspektasi balas jasa dan risiko masing-masing aset. Peningkatan suku bunga akan mendorong pelaku ekonomi untuk memegang aset dalam bentuk obligasi
dan deposito lebih banyak dan mengurangi saham. Keempat, jalur kredit yang berpendapat bahwa kebijakan moneter akan
mempengaruhi kegiatan ekonomi melalui perubahan perilaku perbankan dalam pemberian kredit kepada nasabah. Pengetatan moneter akan menurunkan net worth
pengusaha. Menurunnya net worth akan mendorong nasabah untuk mengusulkan proyek yang menjanjikan tingkat hasil tinggi tetapi dengan risiko yang tinggi pula
Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009
moral hazard sehingga risiko kredit macet meningkat. Akibatnya, bank-bank menghadapi adverse selection dan mengurangi pemberian kreditnya sehingga laju
pertumbuhan ekonomi melambat. Sejak diberlakukannya rezim devisa bebas pada tahun 1982 maka kontrol
terhadap aliran modal di Indonesia menjadi tidak terkendali. Kesulitan untuk mengendalikan aliran modal tersebut disamping karena tidak adanya kebijakan yang
mendukungnya juga dikarenakan oleh semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Sistem nilai tukar yang dianut oleh suatu negara sangat berpengaruh
sekali dalam menentukan pergerakan nilai tukar. Seperti misalnya negara Indonesia yang sebelum tanggal 14 Agustus 1997 menerapkan system nilai tukar mengambang
terkendali, maka laju depresiasi sangat ditentukan oleh pemegang otoritas moneter, sehingga ketika Bank Indonesia melepas kendali nilai tukar menyebabkan nilai tukar
akan segera mengikuti hukum pasar dan pengaruh-pengaruh dari luar. Contagion
effect merupakan salah satu faktor yang muncul diakibatkan
ekanisme pasar yang semakin bebas dan juga sistem ekonomimoneter yang diterapkan. Efek ini muncul dengan mengasumsikan ekspektasi kesamaan reaksi dari
satu negara dengan negara lainnya, yang diakibatkan persamaan profil dan kondisi ekonomi dan politik. Selain itu efek ini pun muncul karena sebuah acuan terhadap
negara tertentu suatu negara dianggap sebagai representasi dari negara lainnya. Contohnya depresiasi Baht Thailand mempengaruhi depresiasi rupiah karena antara
Thailand dan Indonesia mengalami persamaan kondisi ekonomi.Jepang dianggap
Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009
sebagai acuan negara-negara di Asia sehigga jika mata uang Yen Jepang terdepresiasi, diasumsikan nilai mata uang lainnya akan terdepresiasi juga.
Untuk menghadapi arus modal masuk yang semakin besar, otoritas moneter menerapkan sistem nilai tukar yang lebih fleksibel melalui band konversi dan band
intervensi. Sejalan dengan tekanan pasar yang semakin besar terhadap rupiah, selama periode 1995 sampai dengan menjelang krisis tahun 1997, Bank Indonesia telah
melakukan 4 empat kali pelebaran band kurs intervensi yaitu dari 2 pada bulan Desember 1995 menjadi 12 pada bulan Juli tahun 1997.
Untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah, upaya lain yang telah dilakukan Bank Indonesia adalah pengembangan pasar valas domestik antar bank melalui band
intervensi. Dengan band intervensi, nilai tukar diperkenankan untuk berfluktuasi dalam kisaran band yang telah ditetapkan. Apabila valuta asing diperdagangkan
melebihi band yang telah ditetapkan maka Bank Indonesia segera melakukan intervensi untuk mengembalikan nilai tukar pada posisi semula. dengan penetapan
band intervensi ini investor menanggung risiko nilai tukar sebesar band yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, sejalan dengan tekanan terhadap rupiah yang
semakin besar, lebar band tersebut beberapa kali telah direvisi, sampai akhirnya dihapuskan dan diganti system nilai tukar mengambang bebas pada tanggal 16
Agustus 1998. Implikasi dari ditempuhnya sistim nilai tukar fleksibel tersebut cukup
mendasar bagi perekonomian Indonesia. Fluktuasi dan karenanya ketidakpastian mengenai gerakan nilai tukar rupiah jelas akan menjadi tinggi. Peranan ekspektasi
Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009
pelaku pasar dan masyarakat akan menjadi lebih penting dalam mempengaruhi gerakan nilai tukar. Secara langsung fluktuasi nilai tukar tersebut akan
mempengaruhi tingkat harga di dalam negeri karena banyaknya barang-barang impor imported inflation. Harga relatif real effective exchange rates juga akan semakin
berfluktuasi dan berpengaruh terhadap kinerja ekspor dan impor, dan karenanya mempunyai dampak yang semakin perlu diperhitungkan terhadap permintaan agregat.
Laju pertumbuhan ekonomi juga dapat terpengaruh. Pendeknya fluktuasi nilai tukar yang lebih tinggi akan mempengaruhi sasaran-sasaaran laju inflasi, laju
pertumbuhan dan keseimbangan neraca pembayaran yang hendak dicapai oleh kebijakan ekonomi makro. Dalam sistim nilai tukar fleksibel, Bank Indonesia dapat
lebih bebas dalam melaksanakan kebijakan moneter dalam negeri karena tidak dituntut untuk melakukan sterilisasi atas dampak aliran dana masuk terhadap
perkembangan uang beredar untuk mempertahankan suatu tingkat atau kisaran nilai tukar tertentu. Dengan demikian, pengendalian moneter dapat lebih difokuskan pada
pencapaian sasaran-sasaran di dalam negeri. Dalam hal melakukan suatu kontraksi, misalnya, ketatnya likuiditas akan mendorong meningkatnya suku bunga di dalam
negeri. Aliran dana masuk dari luar negeri akan meningkat dan menyebabkan nilai tukar rupiah cenderung apresiasi. Permintaan domestik baik konsumsi maupun
investasi akan menurun karena tingginya suku bunga dan menurunnya harga relatif. Laju pertumbuhan ekonomi akan cenderung lebih rendah. Laju inflasi juga akan
menurun baik karena apresiasi nilai tukar maupun karena menurunnya permintaan domestik. Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam sistim nilai tukar fleksibel
Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009
kebijakan moneter dapat lebih efektif dalam mempengaruhi gerakan ekonomi dalam jangka pendek.
Financial Accounting Standar Board FASB mendefinisikan nilai tukar sebagai rasio antara satu unit mata uang dan jumlah mata uang lainnya yang dapat
ditukar pada suatu waktu tertentu. Gain atau loss transaksi mata uang asing akan dimasukkan dalam laba bersih pada periode terjadinya transaksi nilai tukar. Dalam
usaha untuk menentukan apakah kerugian dari nilai tukar berpengaruh terhadap reaksi pasar modal maka digunakan harga saham sebagai proxy.
2.7 Inflasi A.