Perilaku Konsumen Permintaan Kredit

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang seperti diatas, teori permintaan yang didasarkan pada teori kuantitas modern yang dikembangkan oleh Friedman dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Md = f P, r, rFC, Y…………………………………..…. 15 Dimana Md adalah permintaan uang nominal, P adalah tingkat harga, r adalah tingkat suku bunga, rFC adalah tingkat pengembalian modal fisik dan Y adalah pendapatan dan kekayaan. Apabila dipertimbangkan pula pandangan Friedman mengenai permintaan uang riil, maka persamaan permintaan uang dinyatakan : MdP = f P, r, Y , dimana MdP adalah permintaan uang riil, P adalah tingkat kenaikan harga, r adalah tingkat bunga dan Y adalah nilai pendapatan dan kekayaan riil. Model permintaan uang riil diatas masih dalam bentuk umum, secara spesifik, bentuk fungsi diatas masih sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti perkembangan institusi keuangan dan kelembagaan lainnya yang terkait didalam perekonomian dan juga oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Sidiq, 2005.

2.2 Perilaku Konsumen

Melihat bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan mereka atas barang dan bagaimana keputusan pengalokasian menentukan permintaan untuk barang dan jasa. Pemahaman terhadap keputusan pembelian konsumen akan membantu memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga mempengaruhi Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009 untuk barang dan jasa dan permintaan untuk beberapa produk lebih sensitif daripada yang lainnya terhadap perubahan harga dan pendapatan Sukirno 2005. Perilaku konsumen ada tiga tahap, yaitu : 1. Preferensi Konsumen, merupakan tahap pertama untuk menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan orang lebih suka satu barang daripada barang lain. 2. Kendala Anggaran, merupakan tahap kedua dimana konsumen mempertimbangkan harga. Konsumen mempunyai keterbatasan pendapatan yang membatasi jumlah barang yang dapat mereka beli. 3. Pilihan-pilihan Konsumen, merupakan tahap ketiga untuk mengetahui preferensi dan keterbatasan mereka, konsumen memilih untuk membeli kombinasi barang yang memaksimalkan kepuasan mereka. Kombinasi ini akan bergantung pada harga berbagai barang tersebut. Pemahaman terhadap pilihan konsumen akan membantu memahami permintaan, yaitu berapa banyak jumlah suatu barang yang dipilih konsumen untuk dibeli bergantung pada harganya.

2.3 Permintaan Kredit

Dalam kehidupan sehari-hari, kata kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi masyarakat. Perkataan kredit tidak hanya dikenal oleh masyarakat di kota- kota besar, tetapi sampai didesa-desa pun kata kredit tersebut sudah sangat populer. Menurut Tjoekam 1999 kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti percaya atau to believe atau to trust. Sedangkan menurut Tohar 2000 Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009 kredit adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang maupun jasa keuntungan atau bunga yang diperoleh dari pemberi kredit untuk memelihara kelangsungan usaha dan memperluas usahanya. Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 angka 11, pengertian kredit adalah : penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga. Selain itu bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dengan debitur. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan atau bank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan. Seseorang atau badan usaha atau lembaga keuangan yang memberikan kredit percaya bahwa penerima kredit dimasa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan baik berupa barang, uang ataupun jasa. Sebelum suatu kredit dikucurkan, bank terlebih dahulu akan melakukan penilaian melalui suatu prosedur terhadap nasabah yang memohon kredit untuk memperoleh keyakinan bahwa kredit yang disalurkan pasti akan kembali. Penilaian tersebut mencakup kriteria-kriteria tertentu dan mempunyai ukuran-ukuran yang Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009 menjadi standar setiap bank. Penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang menguntungkan dilakukan melalui analisis 5C dan 7P Rindjani K,2003. Adapun penjelasan untuk analisis dengan analisis 5C sebagai berikut : 1. Character merupakan suatu keyakinan bahwa, sifat atau orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. 2. Capital yaitu untuk melihat apakah penggunaan modal usaha oleh nasabah sudah efektif atau tidak. 3. Capacity merupakan analisis untuk melihat kemampuan nasabah dalam bidang bisnisnya yang dihubungkan dengan pendidikannya. 4. Condition merupakan suatu penilaian untuk memprediksi kondisi ekonomi, sosial, politik untuk masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. 5. Collateral merupakan suatu jaminan yang diberikan calon debitur, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Selanjutnya penilaian kredit dengan metode analisis 7 P adalah : 1. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya, mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi masalah. 2. Party ialah mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi atau golongan- golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. 3. Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah untuk mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Mohammad Yusuf : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatera Utara, 2009 4. Prospect, yaitu menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, mempunyai prospek atau sebaliknya. 5. Payment yaitu suatu ukuran kemampuan nasabah untuk mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit 6. Profitability adalah untuk menganalisa bagaimana kemampuan nasabah dalam memperoleh laba. 7. Protection adalah bagaimana untuk menjaga agar kredit yang diberikan mendapat jaminan perlindungan sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman. Setiap manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang beraneka ragam sesuai dengan hakekatnya selalu meningkat sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya yaitu bantuan dari bank dalam bentuk tambahan modal. Sebagai lembaga keuangan, peranan bank dalam perekonomian sangatlah dominan. Hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan bank dengan fasilitas kreditnya. Begitu dominannya pemberian kredit bank, sampai banyak ahli berpendapat bahwa tidak satupun usaha bisnis didunia ini yang bebas dari kredit. Bahkan negara-negara kayapun banyak memerlukan kredit dari lembaga- lembaga keuangan internasional, apalagi negara-negara menengah dan miskin.

2.4 Teori-teori Pertumbuhan