5. Manfaat Benefits adalah kegunaan suatu keluaran outcomes yang dirasakan
lansung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik.
6. Dampak Impact adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau
kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.
Indikator-indikator tersebut secara lansung atau tidak lansung dapat mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran. Penetapan indikator
kinerja kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasikan.
Indikator kinerja dimaksud hendaknya : spesifik dan jelas, dapat diukur secara objektif, relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, tidak bias LAN RI, 2000.
2.8.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Gomes 1999, analisis mengenai kinerja akan berkaitan dangan dua faktor utama, yaitu kemampuan kerja dan motivasi perawatan untuk melaksanakannya.
Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan kerja dan motivasi. Muchlas 1998, menyebutkan peluang dalam miningkatkan kinerja disamping kemampuan dan motivasi
sedangkan Lowler dan Porter dalam As’ad,1998, dan Mulyadi 1998, menambahkan faktor bakat sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja.
Bernardin dan russel dalam bukunya Human Resources Management 1998, menyebutkan 6 aspek yang dapat dinilai sebagai kriteria kinerja yaitu: mutu quality,
jumlah quantity, batas waktu timeliness, effectivitas biaya cost effectiveness, inisiatif initiatve dan dampak sosial social impact. Bernard dalam Thomson,1992
melihat 5 aspek kinerja seorang manager yaitu inteleqence, vitality and endurance,
Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
decisiveness, persuasiveness dan responsibilty. Sedangkan Mitchell 1984, menyebutkan 5 aspek kinerja seorang perawat, yaitu quality of work, promtness,
initiatif, capability dan communication. Menurut Mitchell 1984 perbedaan sudut pandang dalam penilaian kinerja perawat karena pada dasarnya terdapat perbedaan dari
setiap orang, baik yang bersifat fisik, psikologis, biologis, emosi maupun karakter perilakunya. Oleh karena itu dalam menilai kinerja perawat, penilaian ini memilih
variabel sesuai kebutuhan dan objek penelitian yaitu penilaian dari segi teknis dan segi individu.
Secara garis besar ke-2 variabel yang diukur adalah sebagai berikut : a.
Segi Teknis Dari segi teknis pelaksanaan adalah efektifitas dan efisiensi perawat dalam
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan asuhan keperawatan pasien flu burung.
b. Segi Individu Segi individu adalah kedisiplinan dan ketaatan perawat dalam memberikan
pelayanan kepada pasien sesuai dengan asuhan keperawatan pasien flu burung
2.8.6. Manfaat Penilaian Kinerja.