Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

Marni Siregar : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 96 yaitu semua karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, stakeholder rumah sakit, sedangkan pelanggan eksternal yaitu pasien perseorangan maupun rujukan dari institusi pelayanan kesehatan lainnya. Pasien terdiri dari pasien Umum, pasien Askes dan Pasien Jamkesmas.

4.1.3. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan yang merefleksikan cita-cita, yakni hendak menjadi apa Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung di masa depan, dan sekaligus menentukan arah perjalanan institusi ini. Karena Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara merupakan bagian integral dari Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara, secara logis visinya merupakan turunan dari dan mendukung visi Kabupaten Tapanuli Utara. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara yaitu “Terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima secara holistik dan mandiri, dengan unggulan pelayanan hemodialisis dan pelayanan diagnostik terpadu di Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya”. Untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara tersebut, perlu dirumuskan misi yang menggambarkan amanah apa yang harus dituntaskan oleh organisasi, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi yang ditetapkan. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung yaitu : Marni Siregar : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 97 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui upaya menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung sebagai pusat rujukan se- Tapanuli serta pusat penelitian dan pendidikan. 2. Mengoptimalkan seluruh fungsi-fungsi pelayanan, SDM, manajerial, serta infrastruktur rumah sakit yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan rumah sakit. 3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terakreditasi. 4. Menjadi pusat rujukan serta pusat pelatihan dan pengembangan keilmuan di bidang Haemodialisis dan Endoscopy pada tahun 2010. 5. Menjadi pusat pendidikan Kedokteran pada tahun 2010. 6. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional dengan menyertakan manajemen K3RS. 7. Meningkatkan pengetahuan, jenjang karir, kenyamanan kerja dan kesejahteraan karyawan. 4.1.4. Tenaga Kesehatan dan Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Jumlah tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 19 orang terdiri dari : dokter umum 8 orang, dokter gigi 3 orang, dokter spesialis 8 orang. Jumlah tenaga paramedis seluruhnya sebanyak 148 orang terdiri dari : paramedis perawatan sebanyak 115 orang 77 orang di ruang rawat inap, 38 orang di bagian poliklinik, bidan sebanyak 16 Marni Siregar : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 98 orang dan paramedis non perawatan sebanyak 17 orang. Jumlah tenaga non medis sebanyak 106 orang, terdiri dari tenaga apoteker sebanyak 3 orang, sarjana lain 17 orang, dan lain-lain sebanyak 86 orang. Jenis pelayanan spesialis yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara yaitu pelayanan penyakit dalam, bedah, kebidanan dan kandungan, mata, telinga hidung dan tenggorokan, patologi klinik, anak PPDS. Angka pemanfaatan tempat tidur BOR yaitu 90,80 dengan lama hari rawat LOS yaitu 5,6 hari. Jumlah pasien rawat inap tahun lalu yaitu 11.425 orang, jumlah kunjungan pasien rawat jalan rata-rata per hari 53 orang. Jumlah kunjungan pasien di unit gawat darurat rata-rata per bulan yaitu 300 orang. Angka kematian bersih NDR yaitu 0,013, sedangkan angka kematian kotor GDR yaitu 0,014. 4.2. Analisa Univariat 4.2.1. Karakteristik Responden