Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA

Marni Siregar : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 46

2.2.4.5. Rumah Sakit Umum

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I No. 983MenkesSK XI1992, rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar spesialistik dan sub spesialistik. Rumah sakit ini mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugasnya adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan Sabarguna, 2005.

2.3. Landasan Teoritis

Motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh berbagai pengaruh hingga berbagai tingkat. Mengingat sifatnya ini, untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para manajer untuk mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasi melalui suasana organisasi yang mendorong para pegawai untuk lebih produktif. Faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Frederick Herzberg tahun 1952 dalam Handoko, 2001 terdiri dari 2 yaitu motivator dan higiene. Faktor motivasi yaitu prestasi, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, dan pengembangan potensi individu, sedangkan faktor higiene terdiri dari kebijakan Marni Siregar : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 47 dan administrasi perusahaan, mutu pengendalian teknis, kondisi kerja, hubungan kerja, pengakuan, keamanan kerja, kehidupan pribadi dan penggajian. Menurut Herzberg kepuasan kerja lebih sering dihubungkan dengan prestasi, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, pengembangan potensi individu dan kemajuan Fakta tersebut berhubungan dengan hasil yang berkaitan dengan isi tugas yang dilaksanakan. Herzberg menamakan faktor-faktor tersebut motivators, karena masing-masing faktor berhubungan dengan upaya kuat dan kinerja baik. Herzberg menemukan ketidakpuasan dengan pekerjaan, berhubungan dengan fakta dalam konteks kerja atau lingkungan. khususnya kebijakan perusahaan dan administrasi, supervisi teknikal, pendapatan gaji, hubungan antar perorangan dengan supervisor langsung, dan kondisi-kondisi kerja, status kerja merupakan faktor diutarakan para karyawan guna mengekspresi perasaan tidak puas mereka dengan pekerjaan. Menurut Herzberg, individu tidak akan mengalami perasaan tidak puas dengan pekerjaan bila tidak memiliki keluhan- keluhan tentang faktor-faktor higiene tersebut Winardi, 2007. Faktor motivasi dalam bekerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk dapat menghasilkan hasil kerja yang optimal. Teori motivasi dapat diimplementasikan di semua organisasi dengan menyediakan fasilitas- fasilitas rekreatif yang sederhana tapi mengena, mampu menyenangkan dan menyamankan pekerja dan memacu motivasi pekerja yang pada akhirnya mendongkrak kinerja organisasi rumah sakit. Motivasi untuk bekerja Marni Siregar : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 48 hendaknya mampu membuat pekerja merasa diperhatikan dan diakui keberadaannya dan kebutuhannya. Dengan demikian, jika dalam diri setiap perawat terdapat motivasi yang memberi kekuatan untuk bekerja dengan baik dan benar, tentunya akan dapat dilakukan peningkatan kualitas perawat sebagai cerminan atau indikator kinerja perawat.

2.4. Kerangka Konsep Penelitian