72 b. Koefisien partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,847 mengindikasikan
bahwa setiap adanya peningkatan partisipasi penyusunan anggaran satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial SKPD meningkat sebesar 0,847 atau 84,7
dengan asumsi variabel lain konstan atau tetap. c. Koefisien kejelasan sasaran anggaran sebesar 0,414 mengindikasikan bahwa
setiap adanya peningkatan kejelasan sasaran anggaran satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial SKPD meningkat sebesar 0,414 atau 41,4 dengan
asumsi variabel lain konstan atau tetap. d. Koefisien akuntabilitas publik sebesar 0,158 mengindikasikan bahwa setiap
adanya peningkatan akuntabilitas publik satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial SKPD meningkat sebesar 0,158 atau 15,8 dengan asumsi
variabel lain konstan atau tetap. e. Koefisien pengendalian akuntansi sebesar -0,170 mengindikasikan bahwa
setiap adanya penurunan pengendalian akuntansi satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial SKPD menurun sebesar 0,170 atau 17,0 dengan asumsi
variabel lain konstan atau tetap.
4.5.2 T-test Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pedoman yang digunakan
adalah dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan alpha 0,05 atau dengan membandingkan t hitung dan t tabel.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.9 T-TEST
UJI T Model
t Sig.
1 Constant
-,479 ,636
Partisipasi Penyusunan Anggaran
4,536 ,000
Kejelasan Sasaran Anggaran
1,415 ,169
Akuntabilitas Publik ,766
,451 Pengendalian Akuntansi
-,478 ,637
Sumber: Data Primer, diolah 2015. Berdasarkan tabel di atas, maka uji hipotesis dapat dilakukan:
1 Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil analisis dari tabel dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel
pada α = 0,05 adalah 2,042. Untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran X
1
, nilai t hitung adalah 4,536 dan nilai sig adalah 0,000. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa t hitung t tabel, yaitu 4,536 2,042 dan nilai signifikansi 0,000
α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran X
1
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.
2 Kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil analisis dari tabel dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel
Universitas Sumatera Utara
74 pada α = 0,05 adalah 2,042. Untuk variabel kejelasan sasaran anggaran X
2
, nilai t hitung adalah 1,415 dan nilai sig adalah 0,169. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa t hitung t tabel, yaitu 1,415 2,042 dan nilai signifikansi 0,169
α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran X
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD sehingga hipotesis dalam penelitian ini ditolak.
3 Akuntabilitas publik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil analisis dari tabel dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t
tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 adalah 2,042. Untuk variabel akuntabilitas publik X
3
, nilai t hitung adalah 0,766 dan nilai sig adalah 0,451. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa t hitung t tabel, yaitu 0,766 2,042 dan nilai signifikansi 0,451 α 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas publik X
3
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD sehingga hipotesis
dalam penelitian ini ditolak. 4 Pengendalian akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hasil analisis dari tabel dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t
tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 adalah 2,042. Untuk variabel pengendalian akuntansi X
4
, nilai t hitung adalah -0,478 dan nilai sig adalah 0,637. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa t hitung t tabel, yaitu -0,478 2,042 dan nilai signifikansi 0,637
α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian akuntansi X
4
secara
Universitas Sumatera Utara
75 parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD sehingga
hipotesis dalam penelitian ini ditolak.
4.5.3 F-test Uji F