Manfaat Partisipasi Penyusunan Anggaran Pendekatan Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

21

2.1.2.2 Manfaat Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Siegel dan Marconi 1989:139, manfaat dari partisipasi penyusunan anggaran, yaitu: 1. Memacu peningkatan moral dan inisiatif untuk mengembangkan ide dan informasi pada seluruh tingkat manajemen. 2. Meningkatkan group cohesiveness yang kemudian meningkatkan kerjasama antarindividu dalam pencapaian tujuan. 3. Terbentuknya group internalization, yaitu penyatuan tujuan individu dan organsiasi. 4. Menghindari tekanan dan kebingungan dalam melaksanakan pekerjaan. 5. Manajer menjadi tanggap pada masalah-masalah subunit tertentu serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ketergantungan antardepartemen.

2.1.2.3 Pendekatan Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Anthony dan Govindarajan 2005:86 menyatakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran, yaitu pendekatan dari atas ke bawah top down approach dan pendekatan dari bawah ke atas bottom up approach. Selain itu, terdapat satu pendekatan lain yang merupakan penggabungan dari kedua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan partisipasi. Dalam pendekatan bersifat dari atas ke bawah top down approach, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah sehingga pelaksana anggaran hanya melakukan apa saja yang telah disusun. Tapi pendekatan ini jarang berhasil karena mengarah kepada kurangnya komitmen dari sisi pembuat anggaran dan hal ini membahayakan keberhasilan rencana anggaran. Dalam pendekatan bersifat dari bawah ke atas bottom up approach, anggaran sepenuhnya disusun oleh bawahan dan selanjutnya, diserahkan kepada atasan untuk mendapatkan pengesahan. Dalam pendekatan ini, manajer tingkat Universitas Sumatera Utara 22 yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran. Pendekatan dari bawah ke atas dapat menciptakan komitmen untuk mencapai tujuan anggaran, tetapi apabila tidak dikendalikan dengan hati-hati dapat menghasilkan jumlah yang sangat mudah atau tidak sesuai dengan tujuan keseluruhan perusahaan. Dalam pendekatan kombinasi top down dan bottom up approach, menekankan perlunya interaksi antara atasan dan bawahan secara bersama-sama untuk menetapkan anggaran yang terbaik bagi perusahaan. Pendekatan ini biasa disebut dengan partisipasi penyusunan anggaran. Menurut Anthony dan Govindarajan 2005:88, partisipasi penyusunan anggaran mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan, yaitu: 1. Mengarah pada komitmen pribadi yang lebih besar untuk mencapai cita- cita anggaran. 2. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang lebih efektif. Pembuat anggaran mempunyai pemahaman yang lebih jelas mengenai pekerjaan mereka melalui interaksi dengan atasan selama fase peninjauan dan persetujuan. Dari penjelasan di atas, perlu ditegaskan bahwa inti dari partisipasi penyusunan anggaran adalah diperlukan kerjasama antara seluruh tingkatan organisasi. Manajer puncak biasanya kurang mengetahui bagian atau kondisi perusahaan sehari-hari sehingga harus mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya. Dari sisi lain, manajer puncak mempunyai perspektif Universitas Sumatera Utara 23 yang lebih luas atas perusahaan secara keseluruhan yang sangat vital dalam pembuatan anggaran secara umum. Menurut Garrison dan Norren 2008:409, setiap tingkatan tanggung jawab dalam suatu organisasi harus memberikan masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran.

2.1.3 Kejelasan Sasaran Anggaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran, Partisipasi Anggaran, dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial di Bappeda Provinsi Sumatera Utara

6 93 116

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

1 4 109

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)

2 30 142

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 2 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 5 15

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 2 8

PENUTUP PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 3 47

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA).

1 5 22

ABSTRAK PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 11

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

0 1 14