Perumusan dan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

“ Seungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat”. Q. S. An Nisa : 58. Sedangkan untuk mewujudkan hukum yang adil, tidak mungkin dapat dicapai tanpa adanya lembaga peradilan yudikatif yang berfungsi untuk melaksanakan semua ketentuan hukum secara konsekuen. Karenanya kehadiran lembaga yudikatif dalam sistem Negara Islam merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, sejak awal kehadiran Negara Islam, lembaga yudikatif ini telah ada dan berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan adanya permasalahan antara lembaga yudikatif di atas, maka penulis memilih judul : “Komisi Yudisial RI Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU-IV2006 Tinjauan KetataNegaraan Islam”. Agar dapat meneliti tentang Putusan Mahkamah Konstitusi RI terhadap kewenangan Komisi Yudisial RI, dan peranan Komisi Yudisial RI terhadap lembaga yudikatif di Indonesia pasca adanya putusan Mahkama Konstitusi tersebut, dan bagaimana tinjauan yudisial kekuasaan kehakiman dalam ketatanegaraan Islam

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

1. Pembatasan Masalah Melihat begitu banyaknya permasalahan yang ada dalam lembaga kehakiman di negeri ini, maka penulis ingin mengkaji dan menelaah salah satu dari masalah lembaga kehakiman tersebut dan difokuskan hanya dalam pembahasan mengenai Komisi Yudisial RI pasca putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU-IV2006 Tinjauan Ketatanegaraan Islam. 2. Perumusan Masalah. Melihat dari pembahasan skripsi ini maka perumusan masalahnya sbb: a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial bertentangan dengan UUD 1945. b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. c. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Berdasarkan latar belakang di atas, studi ini dilakukan untuk mengkaji lebih jauh tentang: 1. Bagaimana status dan kedudukan Komisi Yudisial RI sebelum dan sesudah kelahiran putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU-IV2006 ? 2. Apa kewenangan Komisi Yudisial RI sebelum dan sesudah putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU-IV2006 ? 3. Bagaimana peranan Komisi Yudisial RI setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi RI bila dilihat dari segi teori Ketatanegaraan Islam peradilan Islam ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Masalah Komisi Yudisial RI pasca putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU-IV2006 tinjauan Ketatanegaraan Islam ini diangkat bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui status dan kedudukan Komisi Yudisial RI sesudah dan sebelum lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU- IV2006. 2. Untuk mengetahui kewenangan Komisi Yudisial RI sesudah dan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU-IV2006. 3. Untuk mengetahui peranan Komisi Yudisial RI setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 005PUU-IV2006 bila dilihat dari sisi teori ketatanegaraan Islam peradilan Islam . Sedangkan manfaat dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Menambah pengetahuan penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya tentang Komisi Yudisial RI. 2. Manfaat praktis : Manfaat praktis bagi penulis, pembaca, serta masyarakat adalah mengetahui apa saja kewenangan dari pada Komisi Yudisial RI pasca putusan Mahkamah Konstitusi RI. 3. Manfaat Akademis : Manfaat akademis bagi Fakultas Syari’ah dan Hukum pada umumnya serta kosentrasi Siyasah Syar’iyyah pada khususnya, adalah untuk penambahan referensi tentang Komisi Yudisial RI pasca putusan Mahkamah Konstitusi RI.

D. Tinjauan Pustaka