Dalam penulisan skripsi ini, mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
F. Sistematika Perumusan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi masalah kedalam beberapa bab yang pada dasarnya menjadi suatu kesatuan yang saling berkesinambungan
agar lebih memperjelas dan mempertajam arah pembahasan materi yang sedang diteliti.
Adapun sistematika perumusan dari isi ringkasan bab demi bab dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Membahas latar belakang masalah diambilnya judul ini, dan penulis
membatasi penulisan ini dengan pembatasan dan perumusan masalah sehingga membatasi dan merumuskan hal-hal yang akan penulis bahas
dalam skripsi ini sehingga tercapailah tujuan dan manfaat penelitian dari tulisanskripsi ini adapun penulisan ini diperoleh data melalui
tinjauan pustaka dengan tekhnik penulisan menggunakan metode penelitian jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisa data
dan diakhiri dengan sistematika perumusan dari pada skripsi ini.
BAB II : Membahas tentang kekuasaan yudikatif di Indonesia dan Yudikatif
dalam islam, yakni penjelasan mengenai pengertian kekuasaan yudikatif bagaimana pertentangan atau gejolak dari pada kekuasaan
yudikatif itu sendiri dan disini penulis pun menjelaskan mengenai pengertian dari kekuasaan yudikatif itu sendiri, selain itu penulis pun
membahas mengenai kekuasaan yudikatif sebelum amandemen UUD 1945 dan kekuasaan yudikatif setelah amandemen UUD 1945 agar
pembaca bisa memahami tentang kondisi kekuasaan yudikatif dan bagaimana keadaan kekuasaan yudikatif itu sendiri sebelum
amandemen UUD 1945 atau pun sesudah amandeman UUD 1945, agar dapat mengetahui sejauh mana kekuasaan lembaga yudikatif
dalam hal menangani tugas dan kewenangannya apakah independent dan mandiri atau masih ada campur tangan dari pihak lain legislatif
dan eksekutif. dan disini juga dibahas mengenai Kekuasaan Yudikatif menurut ketatanegaraan Islam Sulthah Qadhaaiyyah mengenai
sejarah terbentuknya Sulthah Qadhaaiyyah dan dibahas pula tugas dan kewenangan dari pada Sulthah Qadhaaiyyah agar kita dapat
memahami kekuasaan yudikatif didalam Islam.
BAB III: Membahas tentang hubungan antara Komisi Yudisial RI dengan
Mahkamah Agung RI dan Mahkamah Konstitusi RI. Dimana di sini penulis membahas tentang hubungan kelembagaan Negara yakni
mengenai hubungan Komisi Yudisial RI dengan Mahkamah Agung RI dimana kedua lembaga ini memiliki sedikit hubungan dalam hal
mengusulkan pengangkatan dan pengawasan hakim Agung, sedangkan mengenai hubungan Komisi Yudisial RI dengan Mahkamah Konstitusi
RI hanya dalam segi pengawasan hakim dan mengajukan usul penjatuhan sanksi terhadap hakim kepada piminan Mahkamah Agung
RI danatau Mahkamah Konstitusi RI Pasal 21 UU No 22, 2004.
BAB IV: Membahas tentang Kedudukan, Tugas dan Wewenang Komisi Yudisial