Hubungan Komisi Yudisial RI Dengan Mahkamah Konstitusi RI.

pengangkatan hakim lainnya, seperti Mahkamah konstitusi tidak dikaitkan dengan Komisi Yudisial. 95 Berkaitan dengan hubungan antara Komisi Yudisial RI dan Mahkamah Agung RI bukan merupakan hubungan dalam konsepsi checks and balance seperti layaknya hubungan antara cabang-cabang kekuasaan negara eksekutif, legislatif, yudikatif. Karena Komisi Yudisial bukan merupakan pelaksana kekuasaan kehakiman melainkan hanya sebagai supporting organ, yang secara tegas tidak berwenang melakukan pengawasan yang menyangkut hal-hal yang bersifat teknis yustisial dan teknis administratif, melainkan hanya meliputi penegak kehormatan dan keluhuran martabat serta perilaku hakim. 96

B. Hubungan Komisi Yudisial RI Dengan Mahkamah Konstitusi RI.

Perubahan UUD 1945 yang dihasilkan pada Sidang Tahunan 2001 yaitu pada perubahan III salah satu diantaranya menghasilkan rumusan Pasal 24C yang terdiri atas 6 enam ayat. Pasal 24C ini merupakan penjabaran dari pasal 24 ayat 2 maka terjadilah perubahan yang cukup penting dalam susunan kekuasaan kehakiman di Indonesia. Pada mulanya di Indonesia hanya dikenal sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan kekuasaan kehakiman yang menurut undang-undang Pasal 24 ayat 1 UUD sebelum perubahan. Setelah perubahan 95 . Komisi Yudisial RI, Bunga Rampai Komisi Yudisial dan Reformasi Peradilan, h.194. 96 . Ibid., h. 234. UUD, selain sebuah Mahkamah Agung RI dan badan peradilan yang berada dibawahnya, kekuasaan juga dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi RI. 97 Mahkamah Konstitusi RI sesuai ketentuan Pasal 24C ayat 1 UUD 1945 yang dirinci dalam Pasal 10 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi RI, mempunyai wewenang menguji undang- undang terhadap UUD 1945. Hubungan antar lembaga Negara. Menimbang bahwa menurut Mahkamah Konstitusi RI, UUD 1945 dengan jelas membedakan cabang-cabang kekuasaan negara dalam bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang tercermin dalam fungsi-fungsi MPR, DPR, dan DPD, Presiden dan Wakil Presiden, serta Mahkamah Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga-lembaga Negara yang utama main state organs, principal state organs . Lembaga-lembaga Negara dimaksud itulah yang secara instrumental mencerminkan pelembagaan fungsi-fungsi kekuasaan Negara yang utama main state functions, principal state functions , sehingga oleh karenanya lembaga- lembaga Negara itu pula yang dapat disebut sebagai lembaga Negara utama main state organs, principal state organs , atau main state institution yang hubungannya satu dengan yang lain diikat oleh prinsip check and balance. Dengan demikian prinsip check and balance itu terkait erat dengan prinsip 97 . Agung Susanto, Hukum Acara Perkara Konstitusi Prosedur Berperkara Pada Mahkamah Konstitusi, Bandung, Mandar Maju, 2006. Cetakan Pertama, h.5. pemisahan kekuasaan negara separation of powers, dan tidak dapat dikaitkan dengan persoalan pola hubungan antar semua jenis lembaga Negara, seperti misalnya dalam konteks hubungan antara Mahkamah Agung dengan Komisi Yudisial. Oleh karena itu, memahami hubungan antara lembaga Negara dalam prespektif check and balance diluar konteks pemisahan fungsi-fungsi kekuasaan Negara separation of power, seperti dalam hubungan antara Mahkamah Agung RI dengan Komisi Yudisial RI, adalah tidak tepat. Walaupun benar bahwa Komisi Yudisial dapat diberi peran pengawasan, maka pengawasan itu bukanlah dalam rangka Check and balance dan juga bukan pengawasan terhadap fungsi kekuasaan peradilan, melainkan hanya pengawasan terhadap perilaku individu- individu hakim. 98 Dalam UUD 1945, ketentuan mengenai Mahkamah Konstitusi RI ini diatur dalam Pasal 24C yang terdiri atas 6 ayat, yang didahului oleh pengaturan mengenai Komisi Yudisial pada Pasal 24b. Mengapa urutannya demikan? Sebabnya ialah bahwa semula, ketentuan mengenai Komisi Yudisial RI tersebut hanya dimaksud terkait keberadaannya dengan Mahkamah Agung saja, tidak dengan Mahamah Konstitusi RI. Tetapi dalam perkembangan pembentukan undang-undang tentang Komisi Yudisial RI, Mahkamah Konstitusi RI juga 98 . Fajlurrahman Jurdi. Komisi Yudisial dari Delegitimasi hingga Revitalisasi Moral Hakim, Jakarta, PuKAP, Cet. Pertama, h. 184. dijadikan objek yang martabat, kehormatan, dan prilaku hakimnya diawasi oleh Komisi Yudisial RI. 99 Dijadikan Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi RI juga sebagai pihak yang diawasi perilakunya oleh Komisi Yudisial RI yang ditentukan oleh undang-undang tentang Komisi Yudisial, bukan oleh undang-undang tentang Mahkamah Konstitusi. Apabila dikaitkan dengan original intent dan sistematika Pasal 24, Pasal 24B, dan Pasal 24C, sangat jelas bahwa tugas Konstitutional Komisi Yudisial RI hanya terkait dengan Mahkamah Agung RI dan hakim dilingkungan Mahkamah Agung saja. Apalagi hakim konstitusi sangat berbeda dari hakim biasa yang merupakan hakim karena profesi atau judges by profession. Sedangkan hakim konstitusi adalah hakim karena jabatan lima tahunan. Karena itu, etika profesi yang harusnya ditegakkan oleh Komisi Yudisial RI memang hanya terkait dengan Mahkamah Agung RI. 100 Jika dibandingkan dengan sesama lembaga tinggi Negara lainnya, Mahkamah Konstitusi RI ini mempunyai posisi yang unik. MPR yang menetapkan UUD, sedangkan Mahkamah Konstitusi yang mengawalnya. DPR yang membentuk undang-undang, tetapi Mahkamah Kostitusi yang membatalkannya jika terbukti bertentangan dengan UUD. Mahkamah Agung RI mengadili semua perkara pelanggaran hukum dibawah undang-undang, 99 . Jimly Asshidiqie, Perkembangan dan Kosolidasi lembaga Negara Pasca Reformasi, h, 156 100 . Ibid., h, 156 sedangkan Mahkamah Konstitusi mengadili perkara pelanggaran UUD. Jika DPR ingin mengajukan tuntutan pemberhentian terhadap Presiden atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya, maka sebelum diajukan ke MPR untuk diambil putusan, tuntutan tersebut diajukan terlebih dahulu ke Mahkamah Konstitusi RI untuk pembuktiannya secara hukum. Semua lembaga negara tersebut saling berselisih pendapat atau bersengketa dalam melaksanakan kewenangan konstitusionalnya satu sama lain, maka yang memutus final dan mengikat atas persengketaan itu adalah Mahkamah Konstitusi RI. 101 Adapun Hubungan Kelembagaan Antara Mahkamah Konstitusi RI dengan Komisi Yudisial RI yakni sama-sama sebagai lembaga yudikatif didalam Negara Republik Indonesia. 101 . Ibid., 159. 71

BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG KOMISI YUDISIAL RI