18
2. Hakikat Infak
Di dalam al- Qur‟an banyak pula menyinggung masalah infak. Infak adalah
pengeluaran suka rela yang dilakukan seseorang setiap kali ia memperoleh rezeki, sebanyak yang dikehendaki sendiri. Infak berarti pula sebagai belanja untuk
menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga atau sering kita dengar dengan istilah nafkah khusus di Indonesia, kata infak lebih cenderung diartikan sebagai
sifat kedermawanan. Dimana kata infak tersebut kadang digunakan untuk menunjukan pengertian pemberian wajib zakat digunakan untuk menunjukkan
pengertian pemberian biasa atau infak. Dasar hukum yang berkaitan dengan infak yaitu tercantum dalam surat
al-Baqarah ayat 267, yang berbunyi sebagai berikut:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk- buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Dari ayat diatas terdapat kata “anfiqu” yang merupakan kata dalam bentuk perintah. Ini berarti bahwa kata infak dalam al-Quran kadang digunakan untuk
menunjukkan pengertian pemberian wajib zakat harta. Kadang pula digunakan
19
untuk menunjukkan pengertian pemberian biasa infak anjuran sunnah. Yang membedakan dengan zakat ialah bahwa zakat itu ditetapkan nisbahnya sedangkan
infak tidak ada penetapan berapa besarnya yang harus dikeluarkan, tetapi diserahkan langsung kepada orang yang bersangkutan.
Infak dikeluarkan oleh orang yang beriman baik itu orang yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia disaat lapang maupun sempit.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah infak itu berarti memberikan sebagian dari harta baik itu untuk keluarganya maupun untuk orang lain.
3. Hakikat Sedekah