Visi, Misi, Tujuan Pengelolaan Dana BAZIS Pemberdayaan Dana ZIS Bagi Pendidikan

48 struktur pemerintah daerah setempat, ada pula yang dikelola sendiri oleh masyarakat. Untuk memperluas sasaran operasional dan karena semakin kompleknya permasalahan zakat di provinsi DKI Jakarta maka Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada 1973 melalui keputusan No.D.IIIB14673 tertanggal 22 Desember 1973, menyempurnakan BAZ ini menjadi Badan Amil Zakat dan infakshadaqah yang selanjutnya disingkat menjadi BAZIS. 41 BAZIS DKI Jakarta merupakan bagian dari birokrasi Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dalam arti bahwa pengurus badan tersebut merupakan pegawai pemerintah daerah. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 280Th. 1991, pengurus atau badan pelaksana ini berwenang untuk mengambil kebijakan teknis dalam hal pengumpulan dan pembagian ZIS. Kontrol terhadap kinerja BAZIS dilakukan oleh Dinas Inspektorat Daerah DKI Jakarta, untuk audit internal. Sedang untuk audit eksternal dilakukan oleh Akuntan Publik. 42

2. Visi, Misi, Tujuan Pengelolaan Dana BAZIS

Visi BAZIS provinsi DKI jakarta adalah untuk ”Menjadi Badan Pengelola ZIS yang Unggulan dan Terpercaya, Misinya adalah Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan ZIS yang Amanah Profesional, Transparan, 41 BAZIS Provinsi DKI jakarta Manajemen ZIS bazis provinsi DKI Jakarta cet pertama: juni 2006 h,13. 42 Bazis DKI Jakarta, diakses pada 9 Januari 20 dari http: www .lp3es.or.id direktori fund bazis.htm 49 Akuntabel dan Mandiri dijakarta menuju masyarakat yang sejah terah,berbudaya dan bertakwa ”. 43 Didirikannya Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah di provinsi DKI Jakarta memiliki tujuan sebagai berikut: 44 a. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat, infaq dan sedekah sesuai dengan tuntunan agama. b. Meningkatkan fungsi dan peran pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahterahaan masyarakat dan keadilan sosial. c. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat,infaq dan sedekah.

3. Pemberdayaan Dana ZIS Bagi Pendidikan

Berdasarkan system ekonomi islam, zakat merupakan upaya menciptakan distribusi pendapatan menjadi lebih merata. Selain untuk tujuan distribusi, berdasarkan analisis fiskal, zakat merupakan sumber pendapatan dan pembiayaan kegiatan ekonomi. Zakat merupakan salah satu instrument pemerataan pendapatan. Zakat yang dikelola dengan baik, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan Ahmad Muflih Saefudin, 1986:33. Dana zakat dapat pula difungsikan dalam pemberdayaan ekonomi bagi siswa-siswa putus sekolah. Pemberdayaan dapat diartikan kekuatan dalam diri 43 BAZIS Badan Amil Zakat,InfakSedekah Dki Jakarta,Tugas Pokok Dan Fungsi Bazis, diakses pada 9 januari 2011 dari http:www.bazisdki.go.id 44 BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Institut Manajemen Zakat,Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta: BAZIS provinsi DKI jakarta, h.16. 50 manusia, suatu sumber kreativitas. Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat, dengan upaya pendayagunaan potensi. Pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat diperdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapat pilihan-pilihan. Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan kondisi hingga semua orang yang lemah dapat menyumbang kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuannya. Kartasasmita menyatakan bahwa keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. 45 Pendidikan merupakan investasi masa depan untuk melangsungkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa di segala aspek kehidupan seperti pertumbuhan dan perkembangan perekonomian berbanding lurus dengan kualitas pendidikan bangsa tersebut. Zakat untuk pendidikan sebetulnya telah lama berjalan di masyarakat terlebih dengan munculnya beberapa lembaga pengelola zakat yang kreatif, amanah dan professional di Indonesia. Hampir seluruh di Indonesia termasuk 45 Lili Bariadi, Zakat dan Wirausahai Jakarta: CED,2005cet1 H.27 51 BAZIS wilayah Jakarta Utara yang telah eksis sejak puluhan tahun memiliki program peduli pendidikan dengan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa-siswa yang berasal dari kalangan tidak mampu dari pendidikan dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Peran serta zakat yang murni bersumber dari kalangan grass root untuk membiayai pendidikan sangat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indoensia. Pengalokasian dana zakat pada sektor pendidikan oleh lembaga pengelola zakat meski masih memiliki prosentase lebih kecil jika dibandingkan dengan alokasi untuk pemberdayaan ekonomi berupa pemberian modal, sangat membantu masyarakat miskin dalam mengakses pendidikan. Alih-alih menunggu tanpa kepastian anggaran sebesar 20 persen untuk pendidikan dari pemerintah, masyarakat dalam hal ini diwakili oleh lembaga pengelola zakat telah bisa menjawab ketidak pastian tersebut. Kembali pada persoalan awal tentang eksistensi zakat yang digunakan sebagai biaya pendidikan, pada hakikatnya zakat dalam arti zakat mal harta yang dikumpulkan, secara eksplisit tidak ada larangan dalam ajaran Islam apabila dioptimalkan guna kepentingan pendidikan. Bahkan akan sangat produktif bila zakat tersebut mengambil peran dalam memberi kemaslahatan terhadap kondisi pendidikan terutama di Indonesia yang semakin lama seolah-olah semakin terkesampingkan yang dipicu oleh kompetisi pengayaan oknum tertentu secara 52 materil selama pendistribusian zakat tersebut tidak menyimpang dari ketentuan- ketentuan yang telah tercantum dalam dogmatis Islam. Fenomena di atas keprihatian sekaligus kepedulian masyarakat terhadap pendidikan haruslah disikapi dengan tangan terbuka dan kooperatif oleh pemerintah. Sikap ini berupa upaya timbal balik pemerintah yang diwujudkan dengan keseriusan pemerintah dalam memerhatikan perzakatan di Indonesia. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat di Indonesia belum memberikan perubahan yang signifikan dalam menaikkan jumlah wajib zakat: alih-alih memberi tekanan kepada muzaki, UU tersebut justru memberi pengawasan ketat kepada Lembaga Pengelola Zakat, satu-satunya ujung tombak penggiat zakat 46 Dana zakat dapat pula difungsikan dalam pemberdayaan ekonomi bagi siswa-siswa putus sekolah. Pemberdayaan dapat diartikan kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreativitas. Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat, dengan upaya pendayagunaan potensi. Pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat diperdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapat pilihan-pilihan. 46 Untung Kasirin ”zakat dan pendidikan”diakses pada 1 januari 2011 dari http:Www.Pesantrenvirtual.ComIndex.PhpSeputar-Zakat1171-Zakat-Dan-Pendidikan 53 Negara Indonesia memang bukanlah negara Islam yang menganut ajaran Islam 100 , akan tetapi menerapkan sebagian ajaran Islam di negara Indonesia bukanlah hal yang salah, termasuk di dalamnya masalah pembiayaan pendidikan melalui zakat. Karena dari biaya pengumpulan zakat tersebut, maka sebagian besar masyarakat Indonesia akan merasakan kesejahteraan yang selama ini mereka dambakan.

B. Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan BAZIS