4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis meng-identifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Minat baca siswa masih rendah. 2. Orang tua kurang mendukung kegiatan membaca.
3. Orang tua tidak memperhatikan kegiatan membaca anak 4. Siswa kurang termotivasi membaca dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam. 5. Guru kurang memberikan motivasi membaca dalam pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam. 6. Minat baca sesuai dengan pelajaran SKI.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam, diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, pembatasan masalahnya
difokuskan pada minat baca siswa dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah serta pembatasan masalah seperti yang dikemukakan di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana minat baca siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana minat baca siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah dalam pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam.
5
2 . Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan. b. Manfaat Praktis
Dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Minat Baca
1. Pengertian Minat Baca
Minat baca terdiri atas kata “minat” dan “baca”. Minat memegang peranan penting dalam segala hal karena dengan adanya minat seorang anak
lebih bersemangat untuk melakukan suatu pebelajaran atau perbuatan tanpa merasa adanya paksaan. Minat menurut Daftar Istilah Psikologi adalah
“interest”
3
. Dalam Kamus Psikologi interest diartikan dalam dua arti yakni yang menunjukkan fungsional dan struktural; dalam bidang pendidikan
disebut doctrine of interest bahwa pendidikan harus berdasarkan pada minat anak, selalu mulai dari minat yang ada, dan mengembangkan minat baru
berdasarkan minat-minat semula”.
4
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “minat adalah perhatian, kesukaan, kecenderungan hati kepada sesuatu keinginan.”
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan minat “kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu; gairah; keinginan”
6
dalam hal ini, seseorang terlebih dahulu harus memiliki keinginan dalam dirinya terhadap suatu hal atau kegiatan
tertentu sehubungan dengan adanya dorongan atau keinganan yang besar akan timbul perhatian yang disebut minat.
Menurut Tampubolon “minat adalah perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.”
7
Tampubolon mengaitkan antara minat dan kebiasaan. Menurutnya kebiasaan adalah
“perilaku yaitu suatu sikap atau kegiatan yang bersifat fisik atau mental yang
3
Fuad Hasan, dkk, Daftar Istilah Psikologi, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1979, h. 34.
4
James Drever. Kamus Psikologi. Jakarta: Bina Aksara. 1988, h. 236
5
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2003, h. 650
6
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 744
7
Tampubolon, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak, Bandung: Angkasa, 1991, h. 41
6