Pengertian Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah

22 teknik membaca yang menekankan pada sisi keindahan dari suatu karya sastra. d. Membaca teknik adalah kegiatan membaca dengan menggunakan suara. Singkatnya, membaca teknik adalah membaca nyaring. Maksudnya ketika Anda membaca teks Anda harus mengiringinya dengan suara nyaring. Biasanya jenis membaca ini sering digunakan oleh guru saat mengajar siswanya di kelas. Guru mendikte siswa dengan membaca nyaring. e. Membaca kritis adalah membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya sehingga pembaca tidak sekadar membaca, namun juga berpikir tentang masalah yang dibahas oleh penulis buku tersebut. Satu hal penting yang perlu Anda ingat adalah tidak semua yang ditulis itu benar. Maka dari itu, Anda dituntut untuk kritis dalam mengikuti alur pikiran penulis. Dengan demikian membaca kritis adalah membaca aktif. 27

B. Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah

1. Pengertian

Kata sejarah berasal dari bahasa arab syajaratun yang artinya pohon 28 atau disebut juga “tarikh” yang artinya ketentuan masa atau perhitungan tahun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “sejarah” diartikan “asal usul keturunan, silsilah; kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.” 29 Asrohah mengutip pendapat Abdullah memberikan pengertian sejarah adalah “tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu dan pada masa lampau yang dilakukan ditempat tertentu.” 30 Sejarah dalam pengertian sejarah sebagai peristiwamemiliki sifat atau ciri-ciri einmalig dan unik. Einmalig berarti sekali terjadi. Setiap peristiwa hanya sekali terjadi dan tak akan pernah terulang kembali. Sedang sifat unik menunjuk sebagai peristiwa satu-satunya yang berarti tidak ada duanya. Maka peristiwa sejarah senantiasa bersifat khusus. Sejarah dalam pengertian ini adalah sejarah dalam pengertian objektif, artinya sejarah sebagai peristiwa itu adalah sesuai dan sama dengan yang ada dalam alam. Jika kita renungkan agak mendalam, kita akan menyadari bahwa sejarah sebagai peristiwa sebenarnya sudah tidak ada lagi. Peristiwa atau 27 Rizem Aizid, op.cit, h. 32 – 38 28 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, , h. 190 29 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2001, h. 1011 30 Hanum Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 2001, h. 9 23 aktivitas di masa lampau itu pada dasarnya telah lenyap ditelan waktu. Yang masih ada sebenarnya tinggal cerita atau kisahnya saja. Ialah cerita atau kisah peristiwa aktivitas manusia di masa silam atau lampau. Sejarah sebagai kisah adalah sejarah dalam pengertian subjektif. Sejarah sebagai kisah adalah rekaan hasil rekonstruksi manusia. Tentu saja sejarah sebagai rekaman peristiwa masa lampau itu tidak sama dengan peristiwanya itu sendiri. Sejarah sebagai kisah atau rekaman masa lampau dapat diulang-ulang. Rekaman video pelantikan Presiden dapat diputar berulang kali. Demikian pula rekaman pidato Presiden sekaligus dapat diputar dan didengar berulang kali. Namun harus diingat dan dipahami bahwa rekaman itu bukanlah peristiwanya itu sendiri. Rekaman itu tetap hanya rekaman saja. Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture dan dalam bahasa Arab tsaqafah. 31 Dalam buku The Word University Encyclopedia bahwa pengertian culture atau kebudayaan adalah jalan hidup sebuah masyarakat yang mencakup keseluruhan spiritual, intelektual, sikap artistik, yang dihasilkan oleh masyarakat, termasuk tradisi, kebiasaan, adat, moral, hukum dan hubungan sosial. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat. 31 Mahmud Yunus, op.cit, h. 81 24 Contohnya untuk melakukan perjalanan menggunakan unta atau kuda, sekarang manusia dapat menggunakan berbagai alat transportasi seperti motor, mobil, perahu, kapal, dan pesawat terbang. Benda-benda karya manusia tersebut merupakan contoh hasil kebudayaan. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat. Kehidupan beragama, ideologi, dan kesenian adalah beberapa contohnya. Cipta merupakan kemampuan mental atau kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan. Rasa dan cinta dinamakan pula kebudayaan, yaitu kebudayaan rohaniah. Dari konteks lain kebudayaan disebut peradaban dari akar kata madana lahir kata benda tamaddun yang secara literal berarti peradaban civilization yang berarti juga kota berlandaskan kebudayaan city base culture atau kebudayaan kota culture of the city. Di kalangan penulis Arab, perkataan tamaddun digunakan untuk pertama kalinya oleh Jurji Zaydan dalam sebuah judul buku Tarikh al-Tamaddun al-Islami Sejarah Peradaban Islam. Sejak itu perkataan Tamaddun digunakan secara luas dikalangan umat Islam. Di dunia Melayu tamaddun digunakan untuk pengertian peradaban. Di Iran orang dengan sedikit berbeda menggunakan istilah tamaddon dan madaniyat. Namun di Turki orang dengan menggunakan akar madinah atau madana atau madaniyyah menggunakan istilah medeniyet dan medeniyeti. Orang-orang Arab sendiri pada masa sekarang ini menggunakan kata hadharah untuk peradaban, namun kata tersebut tidak banyak diterima ummat Islam non-Arab yang kebanyakan lebih menyukai istilah tamaddun. Di daerah Indo-Pakistan tamaddun digunakan hanya untuk pengertian kultur, sedangkan peradaban menggunakan istilah tahdhib. Kata peradaban seringkali dikaitkan dengan kebudayaan bahkan, banyak penulis barat yang mengidentikan “kebudayaan” dan “peradaban” dengan agama Islam. Seringkali peradaban Islam dihubungkan dengan 25 peradaban Arab meskipun sebenarnya antara Arab dan Islam tetap bisa dibedakan. Adapun yang membedakan antara kebudayaan tersebut adalah dengan adanya peningkatan peradaban pada masa jahiliyah yang berasal dari kebodohan. Hal ini pada akhirnya berubah ketika Islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW di Arab kemudian Islam berkembang menjadi suatu peradaban yang menyatu dengan bangsa Arab bahkan berkembang pesat ke bagian belahan dunia yang lainnya, Islam tidak hanya sekedar agama yang sempurna melainkan sumber peradaban Islam itu sendiri. Landasan peradaban Islam adalah kebudayaan Islam terutama wujud idealnya, sementara landasan kebudayaan Islam adalah agama. Dalam Islam tidak seperti masyarakat penganut agama yang lainnya, agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat melahirkan kebudayaan. Jika kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari peradaban. Peradaban merupakan kebudayaan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimana kebudayaan tersebut tidak hanya berpengaruh di daerah asalnya tapi juga mempengaruhi daerah-daeerah lain yang menjadikan kebudayaan tersebut berkembang. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sejarah kebudayaan Islam antara lain: nilai agama dan nilai budaya. Menurut Yusuf Qardhawi bahwa: Nilai-nilai kebudayaan Islam dipahami sebagai aktualisasi atas nilai- nilai yang tertanam dalam hati seseorang atau masyarakat. Sebuah kebudayaan dapat disebut Islami apabila nilai-nilai yang membangkitkan kegiatan dan penciptaan pada manusia adalah nilai- nilai Islam. Dengan kata lain, Islam akan menjadi budaya suatu masyarakat apabila telah menjadikan nilai-nilai Islam sebagai pijakan berbagai kegiatan dalam kurun waktu yang relatif lama, sehingga menjadi tradisi budaya yang menyatu” 32 Pernyataan Yusuf Qardhawi di atas menunjukkan bahwa nilai-nilai agama yang terkandung dalam Islam dapat menjadi salah satu nilai sejarah. 32 Yusuf al- Qardhawi, Al-Khasha’ishal-Ammah li al-Islam, Cairo: Maktabah Wahbah, 1997, h 97 26 Islam yang diwahyukan kepada Muhammad telah membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak dikenal dan diabaikan oleh bangsa maju. Salah satu bukti bahwa pada awalnya bangsa Arab diabaikan oleh bangsa lain adalah pada saat balatentara Alexander seorang penduduk kesohor dari dunia masa lampau telah menduduki Mesir, setelah itu dipilihnya daerah yang akan ditaklukan berikutnya adalah Persia yang terkenal makmur dan kaya, bukan Arab lebih dekat dengan Mesir yang kering kerontang dan tandus. Islam dengan segala nilai-nilai dan ajarannya dengan cepat mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting, artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Nilai yang kedua adalah nilai budaya. Seperti yang dikatakan Yusuf Qardhawi, Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan budayanya. Karena Islam berasal dari negeri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya. Pada awal-awal dakwah Islam ke Indonesia dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran Islam dan mana budaya Arab. Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan perilaku ajaran Islam. Seolah-olah apa yang dilakukan oleh orang Arab itu semuanya mencerminkan ajaran Islam, bahkan hingga kini, budaya Arab masih melekat pada tradisi, masyarakat lndonesia. Dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia, para da’i mendakwahkan ajaran Islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah Jawa karena kehebatan para Wali Allah dalam mengemas ajaran Islam dengan bahasa budaya setempat, sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai Islam telah masuk dan menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Nilai-nilai yang terdapat dalam Islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka seperti upacara-upacara adat dan penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa al-Qur’anArab sudah banyak masuk ke dalam bahasa daerah bahkan ke dalam bahasa Indonesia yang baku. 27 Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang dilakukan bangsa Indonesia merupakan bagian dari ajaran Islam.

2. Ruang Lingkup