Pengertian Minat Baca Minat Baca

6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Minat Baca

1. Pengertian Minat Baca

Minat baca terdiri atas kata “minat” dan “baca”. Minat memegang peranan penting dalam segala hal karena dengan adanya minat seorang anak lebih bersemangat untuk melakukan suatu pebelajaran atau perbuatan tanpa merasa adanya paksaan. Minat menurut Daftar Istilah Psikologi adalah “interest” 3 . Dalam Kamus Psikologi interest diartikan dalam dua arti yakni yang menunjukkan fungsional dan struktural; dalam bidang pendidikan disebut doctrine of interest bahwa pendidikan harus berdasarkan pada minat anak, selalu mulai dari minat yang ada, dan mengembangkan minat baru berdasarkan minat-minat semula”. 4 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “minat adalah perhatian, kesukaan, kecenderungan hati kepada sesuatu keinginan.” 5 Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan minat “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan” 6 dalam hal ini, seseorang terlebih dahulu harus memiliki keinginan dalam dirinya terhadap suatu hal atau kegiatan tertentu sehubungan dengan adanya dorongan atau keinganan yang besar akan timbul perhatian yang disebut minat. Menurut Tampubolon “minat adalah perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.” 7 Tampubolon mengaitkan antara minat dan kebiasaan. Menurutnya kebiasaan adalah “perilaku yaitu suatu sikap atau kegiatan yang bersifat fisik atau mental yang 3 Fuad Hasan, dkk, Daftar Istilah Psikologi, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1979, h. 34. 4 James Drever. Kamus Psikologi. Jakarta: Bina Aksara. 1988, h. 236 5 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2003, h. 650 6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 744 7 Tampubolon, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak, Bandung: Angkasa, 1991, h. 41 6 7 telah mendarah daging atau membudaya dalam diri seseorang” 8 . Antara minat dan kebiasaan menurut Tampubolon itu akan timbul jika suatu objek yang dihadapi seseorang berguna bagi kebutuhan hidupnya sehingga akan mendarah daging dalam dirinya. Minat menurut Hurlock adalah “Sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan dirinya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih” 9 . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus yang mengandung unsur-unsur menentukan sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pebelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa minat menjadi sebab dari suatu kegiatan. Minat merupakan sumber penggerak dalam segala tindakan manusia. Adanya minat akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu hal atau kegiatan tertentu, minat bisa berhubungan dengan daya gerak. Minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. Minat baca adalah salah satu bentuk kebutuhan dasar manusia modern dalam kaitannya dengan pemenuhan rohani. Namun demikian, berbeda dengan kebutuhan dasar lain, minat baca hanya akan terjadi apabila sejak kecil seseorang telah dilatih untuk selalu membutuhkannya. Menurut Tampubolon menyatakan bahwa “membaca dini sudah perlu diberikan sebagai salah satu usaha menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca pada anak.” 10 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat baca dapat dibentuk sejak dini pada sehingga anak merasakan kebutuhan membaca. Membaca pada hakikatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dalam tulisan walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik karena bagian-bagian tubuh khususnya mata yang melakukannya. Dikatakan mental karena bagian-bagian 8 Ibid 9 Elizabet B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2000, cet. 6, h. 114 10 Tampubolon, Ibid, h. 62 8 pikiran, khususnya persepsi dan ingatan” 11 ; Dalam kegiatan membaca, terjadi interaksi antara pembaca dan penulis. Membaca diartikan sebagai pengucapan kata-kata, mengidentifikasi kata dan mencari arti dari sebuah teks. Membaca mengidentifikasi kata-kata dan mendapatkan makna dari kata-kata tersebut. Membaca diawali dari struktur luar bahasa yang terlihat oleh kemampuan visual untuk mendapatkan makna yang terdapat dalam struktur dalam bahasa. Dengan kata lain, membaca berarti menggunakan struktur dalam untuk menginterpretasikan struktur luar yang terdiri dari kata-kata dalam sebuah teks. Listiyanto Ahmad dalam Aizid mendefinisikan membaca “sebagai suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata bahasa tulis tulisan.” 12 Tarigan dalam Alek A. menyatakan bahwa membaca ialah “suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis.” 13 Soedarso mengemukakan bahwa “membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah yang meliputi orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat” 14 Menurut Rizem Aizid ada dua faktor yang berperan dalam membaca yaitu faktor intern dan ekstern. “Faktor intern merupakan faktor yang mempengaruhi aktivitas membaca dari dalam diri seseorang pembaca, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi aktivitas membaca yang berasal dari luar dirinya lingkungan atau kondisi luar diri seorang pembaca”. 15 Menurut Nurhadi dalam Rizem Aizid, 11 Ibid. 12 Rizem Aizid, Bisa Baca secepat Kilat, Yogyakarta: Bukubiru, 2011, h. 19 13 Alek A Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Kencana, 2010, h. 74 14 Soedarso, Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif Jakarta: PT. Gramedia 1992, h. 4 15 Rizem Aizid, Bisa Baca secepat Kilat, Yogyakarta: Bukubiru, 2011, h. 20 9 Kompleksitas membaca dalam faktor intern meliputi inteligensi, minat, sikap, bakat, motivasi dan tujuan membaca. Inteligensi berkaitan dengan kemampuan atau keterampilan Anda dalam membaca. Minat, sikap, dan bakat juga berkaitan dengan mood Anda dalam membaca, sedangkan motivasi dan tujuan membaca menjadi unsur pendorong yang dapat menggugah dan meningkatkan semangat membaca. Faktor ekstern dari kompleksitas membaca adalah sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan, dan faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. 16 Membaca merupakan jantungnya pendidikan. Dengan membaca, informasi-informasi dapat diserap pembaca secara leluasa. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang kompleks. Selain membutuhkan kemampuan visual untuk membaca lambang-lambang huruf menjadi bermakna, kemampuan kognitif untuk memahami bacaan pun diperlukan. Menurut Subana membaca adalah “proses menyusun kembali pola-pola kalimat yang tercetak pada halaman tempat ide-ide informasi dan pesan dituangkan oleh penulis agar dimengerti.” 17 Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari- hari. Membaca merupakan jantungnya pendidikan. Dengan membaca, informasi-informasi dapat diserap pembaca secara leluasa. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang kompleks. Selain membutuhkan kemampuan visual untuk membaca lambang-lambang huruf menjadi bermakna, kemampuan kognitif untuk memahami bacaan pun diperlukan. Kegiatan membaca merupakan kegiatan reseptif aktif. Reseptif artinya dengan membaca pembaca menerima berbagai informasi, ide, gagasan dan amanat yang ingin disampaikan penulis. Aktif artinya dalam kegiatan membaca pembaca melakukan kegiatan aktif menggunakan kemampuan visual dan kognitifnya untuk menafsirkan lambang-lambang yang dilihatnya sekaligus menginterpretasikannya sehingga isi bacaannya menjadi bermakna dan dapat dipahami. Dalam kegiatan membaca terjadi interaksi antara 16 Rizem Aizid, Ibid, h. 21 17 M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: Pustaka Setia, 2011, h. 223 10 pembaca dan penulis secara tidak langsung. Akan tetapi, walaupun tidak langsung tetap bersifat komunikatif. Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa minat baca merupakan salah satu bentuk kebutuhan manusia untuk memenuhi kepuasan rohani yang melibatkan aspek fisik dan nonfisik. Membaca merupakan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kedua kemampuan ini diperlukan untuk memerikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami dan menjadi bermakna bagi pembaca.

2. Faktor yang Mempengaruhi Minat