31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari -
April 2012.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metodologi berdasarkan data dari hasil
pengukuran, berdasarkan variabel penelitian yang ada. Penelitian dirancang untuk mengetahui objek tertentu atau benar-benar fokus pada satu permasalahan yang
ada. Melalui metode tersebut, penulis melakukan pengumpulan data selengkap
mungkin tentang minat membaca siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah pada bidang studi sejarah kebudayaan Islam. Selanjutnya data tersebut diolah,
dianalisis, dan diinterpretasikan kemudian disimpulkan sebagai hasil penelitian.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam beberapa hal dan yang menguasai masalah pokok dalam suatu
riset khusus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur yang berjumlah
140 siswa sebagai populasi target. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak
40 siswa. Karena populasi di bawah 100 maka penulis mengambil seluruh populasi sebagai subjek penelitian. Dengan demikian penelitian ini adalah
penelitian populasi.
31
32
D. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrument penelitian sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah alat pengumpul data berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang minat baca dari responden.
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup dengan 4 alternatif jawaban yang telah disediakan yaitu sebagai berikut :
a. Sangat setuju = 4 b. Setuju
= 3 c. Kurang setuju = 2
d. Tidak setuju = 1
2. Observasi
Observasi yang penulis lakukan adalah observasi partisipan yaitu penulis mengamati langsung objek penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh
data tentang kondisi, letak dan lingkungan sekolah serta sarana dan prasarana sekolah.
3. Wawancara
Menurut Prabowo wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan
bercakap-cakap secara tatap muka. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan untuk memperkuat dan mempertajam data yang diperoleh dari angket.
Wawancara yang dilakukan dengan dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sesuai
dengan permasalahan yang akan diteliti. Sedang wawancara tak terstruktur wawancara dilakukan apabila adanya jawaban berkembang diluar pertanyaan-
pertanyaan terstruktur namun tidak terlepas dari permaslahan penelitian. Dalam penelitian ini wawancara dipergunakan untuk komunikasi dengan siswa, guru
SKI, dan kepala sekolah.
33
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul melalui alat pengumpul data persentase selanjutnya diolah dengan cara dikelompokkan dan dijumlahkan sesuai dengan
jenis jawaban siswa yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setujukedalam tabulasi pengelompokan data Tabel I, Selanjutnya data jawaban
tersebut satu persatu dipersentasekan ke dalam tabulasi frekuensi data Tabel II dengan cara yaitu jumlah jawaban siswa pada masing-masing pertanyaan yang
diajukan dalam angket dibagi jumlah siswa yang menjadi sumber data dikalikan 100 persen yang dapat dirumuskan dengan menggunakan rumus persentase
sebagai berikut: F
P = X 100 N
P = Presentase yang dicari F = Frekuensi Jawaban
N = Jumlah sampel Agar mudah dalam menginterpretasikan data, penulis membuat pedoman
skala gradasi sebagai berikut: 0 – 25 = sangat kurang
26 – 50 = kurang 51 – 75 = cukup
76 – 100 = baik Penulis membuat skor nilai minat sebagai berikut:
1 – 2 = rendah
2,1 – 3 = sedang
3,1 – 4 = tinggi
F. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian