132
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam Riyanti 2008, Kantor Akuntan Publik adalah suatu lembagaorganisasi yang menyediakan jasa yang berkenaan dengan laporan
keuangan suatu perusahaan, beberapa jenis pelayanan jasanya meliputi: a. Pemeriksaan umum general audit.
b. Pemeriksaan khusus investigation. c. Pemeriksaan pengelolaan management audit.
d. Penyusunan sistem akuntansi accounting system design. e. Penyusunan anggaran dan penyusunan sistem anggaran.
f. Jasa administrasi clerical service. g. Studi kelayakan feasibility study.
h. Konsultasi manajemen dan perpajakan management and tax consulting
.
133 Lembaga ini juga memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah
bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. Menurut pasal 6 SK Menkeu No. 431997, izin untuk membuka Kantor Akuntan Publik KAP
akan diberikan apabila pemohon memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berdomisili di Indonesia.
b. Memiliki register akuntan. c. Menjadi anggota Istitut Akuntan Publik Indonesia IAPI.
d. Lulus ujian sertifikasi Akuntan Publik yang diselenggarakan oleh IAI. e. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sebagai akuntan dan
pengalaman audit umum sekurang-kurangnya 3000 jam dengan reputasi baik.
f. Telah menduduki jabatan manajer atau ketua tim dalam audit umum sekurang-kurangnya 1 tahun.
g. Wajib mempunyai KAP atau bekerja pada Koperasi Jasa Audit. Kuesioner yang penulis sebarkan ditujukan kepada para Auditor yang
bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah Jakarta yang memanfaatkan teknologi informasi komputeraudit software.
Sebelumnya telah dikemukakan dalam metodologi penelitian bahwa pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian
secara langsung kepada para responden. Penyebaran kuesioner berlangsung selama 6 minggu, yaitu dimulai tanggal 3 Februari 2009 sampai dengan
tanggal 13 Maret 2009. Dalam penyebaran kuesioner ini dilakukan secara rutin baik pada waktu penyebaran kuesioner ataupun pada waktu pengambilan
kuesioner tersebut, agar kuesioner yang cepat kembali dapat segera diolah.
134 Kuesioner yang dibagikan berjumlah 141 buah, kuesioner untuk tryout
sejumlah 11 buah dan untuk disebar kepada auditor sejumlah 130 buah. Data sampel penelitian dari kuesioner yang disebar dan kembali adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian
Responden Auditor Eksternal
Keterangan
Jumlah Kuesioner yang Disebar 130 buah
100 Kuesioner yang Kembali
96 buah 73,85
Kuesioner yang Tidak Dapat Diolah 6 buah
4, 62 Kuesioner yang Dapat Diolah
90 buah 69,23
Kuesioner yang Tidak Dikembalikan Tidak Lengkap
34 buah 26,15
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa jumlah kuesioner yang kembali dari total kuesioner yang telah disebar adalah sebanyak 96 kuesioner
atau 73,85 . Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan adalah sebanyak 34 buah atau 26,15 , sedangkan kuesioner kembali namun tidak dapat diolah
dikarenakan data tidak lengkap sebanyak 6 buah sehingga total kuesioner yang kembali dan dapat digunakan sebanyak 90 buah.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden
135 No Karakteristik Responeden
Frekuensi Persentase
1 Jumlah Sampel
90 100
2 Jenis Kelamin
a. Pria 50
55,56 b. Wanita
40 44,44
Jumlah 90
100 3
Usia Responden
20-25 tahun 55
61,11 26-30 tahun
18 20
31-40 tahun 14
15,56 40 tahun
3 3,33
Jumlah
90 100
4 Jabatan
Auditor Junior 65
72,22 Auditor Senior
5 5,56
Supervisor 14
15,56 Manager
6 6,67
Jumlah 90
100 5
Pendidikan Terakhir
Diploma 3 9
10 Strata 1
74 82,22
Strata 2 7
7,78
Jumlah 90
100 6
Lama Bekerja
1-3 tahun 62
68,89 3-6 tahun
21 23,33
7-9 tahun 7
7,78
Jumlah 90
100
Sumber: Data Primer Diolah
136 Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 90
buah, jumlah responden berjenis kelamin pria 50 orang dengan persentase 55,56 dari total jumlah sampel responden auditor dan jumlah responden
berjenis kelamin wanita sebanyak 40 orang dengan persentase 44,44. Disimpulkan bahwa sampel responden auditor pria jumlahnya lebih
banyak dibanding sampel responden auditor wanita. Untuk kategori umur, sampel responden paling banyak didominasi
oleh auditor usia 20 sampai dengan 25 tahun yaitu sebanyak 55 orang dengan persentase 61,11 dan yang terbanyak kedua yaitu responden
yang berusia 26 sampai dengan 30 tahun yaitu sebanyak 18 orang dengan persentase 20. Usia responden lainnya yaitu antara 31 sampai dengan 40
tahun berjumlah 14 orang dengan persentase 15,56 sedangkan usia responden di atas 40 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 3,3.
Untuk kategori jabatan, sampel responden paling banyak didominasi oleh jabatan Auditor Junior yaitu sebanyak 65 orang dengan persentase
72,22. Dan jabatan lainnya yang menjadi responden adalah jabatan Auditor Senior sebanyak 5 orang dengan persentase 5,56. Selebihnya
adalah Supervisor dan Manajer sebanyak 14 orang dan 6 orang dengan persentase 15,56 dan 6,67.
Untuk kategori tingkat pendidikan seorang auditor yang menjadi responden pada penelitian ini dari persentase terbesar yaitu Strata-1
dengan 82,22 berjumlah 74 orang. Terbesar kedua dengan persentase 10 yaitu Diploma-3 yang berjumlah 9 orang. Terakhir Strata-2 dengan
persentase 7,78 berjumlah 7 orang.
137 Lamanya pengalaman responden diuraikan sebagai berikut,
responden yang lama bekerjanya 1 sampai dengan 3 tahun menjadi responden mayoritas dengan persentase 68,89 berjumlah 62 orang.
Berikutnya responden dengan lama bekerja 4 sampai dengan 6 tahun berjumlah 21 orang dengan persentase 23,33 dan responden dengan
lama bekerja 7 sampai dengan 9 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 7,78.
B. Penemuan dan pembahasan 1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik
deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi Ghozali,
2006. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation,
dan math anxiety diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
138
Descriptive Statistics
90 20
53 26,64
5,849 90
1 2
1,44 ,500
90 1
3 1,98
,423 90
12 106
31,19 22,856
90 10
35 19,34
6,065 90
18 45
39,21 5,085
90 21
35 29,34
4,272 90
9 40
21,61 5,216
90 4
15 6,72
2,601 90
10 45
21,03 8,628
90 30
50 42,44
5,524 90
Umur Jenis Kelamin
Pendidikan Pengalaman
Fear Anticipation
Optimism Pesimism
Intimidation Math
Keahlian Valid N listwise
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa jumlah responden n adalah 90, dari 90 responden variabel umur mempunyai nilai minimum sebesar
20 tahun dan nilai maksimum sebesar 53 tahun dengan nilai rata-rata sebesar 26,64 dan standar deviasi sebesar 5,849. Pada variabel jenis
kelamin mempunyai nilai minimum sebesar 1 laki-laki dan nilai maksimum sebesar 2 perempuan dengan nilai rata-rata sebesar 1,44 dan
standar deviasi sebesar 0,500. Variabel pendidikan mempunyai nilai minimum sebesar 1 D3 dan nilai maksimum sebesar 3 S2 dengan nilai
rata-rata sebesar 1,98 dan standar deviasi sebesar 0,423. Variabel Pengalaman mempunyai nilai minimum sebesar 12 bulan dan nilai
maksimum sebesar 106 bulan dengan nilai rata-rata sebesar 31,19 dan standar deviasi sebesar 22,856.
Variabel fear mempunyai nilai minimum sebesar 10 dan nilai maksimum sebesar 35 dengan nilai rata-rata sebesar 19,34 dan standar
deviasi sebesar 6,065. Variabel anticipation mempunyai nilai minimum sebesar 18 dan nilai maksimum sebesar 45 dengan nilai rata-rata sebesar
39,21 dan standar deviasi sebesar 5,085. Variabel optimism mempunyai
139 nilai minimum sebesar 21 dan nilai maksimum sebesar 35 dengan nilai
rata-rata sebesar 29,34 dan standar deviasi sebesar 4,272. Variabel pessimism
mempunyai nilai minimum sebesar 9 dan nilai maksimum sebesar 40 dengan nilai rata-rata sebesar 21,61 dan standar deviasi sebesar
5,216. Variabel intimidation mempunyai nilai minimum sebesar 4 dan nilai maksimum sebesar 15 dengan nilai rata-rata sebesar 6,72 dan standar
deviasi sebesar 2,601. Variabel math anxiety mempunyai nilai minimum sebesar 10 dan nilai maksimum sebesar 45 dengan nilai rata-rata sebesar
21,03 dan standar deviasi sebesar 8,628. Variabel keahlian mempunyai nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 50 dengan nilai
rata-rata sebesar 42,44 dan standar deviasi sebesar 5,524. 2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas Validitas ditentukan dengan dengan menggunakan uji Pearson
Correlation . Pengujian validitas dapat diperoleh pada setiap item
pertanyaan dengan skor total dari masing-masing pertanyaan. Jika Pearson Correlation
yang diperoleh memiliki nilai signifikan dibawah level 0,05 berarti instrumen yang digunakan adalah valid dan
sebaliknya jika Pearson Correlation yang diperoleh memiliki nilai signifikan diatas level 0,05 berarti instrumen yang digunakan adalah
tidak valid. Sebelum kuesioner diberikan kepadsa responden, penulis
melakukan uji coba try out atau pra survey kepada 11 responden dengan memberikan 59 butir pertanyaan untuk menguji validitas dan
140 reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuesioner terdiri dari 6
variabel penelitian yang terdiri dari rasa cemas fear terhadap komputer dengan 10 butir pertanyaan, rasa suka anticipation
terhadap komputer dengan 9 butir pertanyaan, sikap optimis terhadap perkembangan komputer dengan 7 butir pertanyaan, sikap pesimis
terhadap perkembangan komputer dengan 9 pertanyaan, sikap cemas atau takut terhadap perkembangan komputer dengan 4 pertanyaan, rasa
takut terhadap matematika dengan 10 butir pertanyaan dan keahlian komputer auditor dengan 10 butir pertanyaan.
Uji coba kuesioner tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat dipahami oleh responden dan apakah
responden tersebut dapat memahami dan mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan. Hasil uji validitas dari try out kuesioner
didapatkan sebanyak 1 pertanyaan yang dikatakan tidak valid. Hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Data
No. Butir Pertanyaan
Sig. Person
Correlation Keterangan
Fear 1 0,000
0, 746 Valid
Fear 2 0,000
0,740 Valid
Fear 3 0,000
0,755 Valid
Fear 4 0,000
0,784 Valid
Fear 5 0,000
0,654 Valid
Fear 6 0,000
0,776 Valid
Fear 7 0,000
0,823 Valid
Fear 8 0,000
0,834 Valid
Fear 9 0,000
0,492 Valid
Fear 10 0,000
0,635 Valid
Anticipation 1 0,000
0,741 Valid
Anticipation 2 0,000
0,778 Valid
Anticipation 3 0,000
0,849 Valid
141 Anticipation 4
0,000 0,810
Valid Anticipation 5
0,000 0,773
Valid Anticipation 6
0,000 0,873
Valid Anticipation 7
0,000 0,825
Valid Anticipation 8
0,000 0,802
Valid Anticipation 9
0,000 0,806
Valid Optimism 1
0,000 0,591
Valid Optimism 2
0,000 0,868
Valid Optimism 3
0,000 0,870
Valid Optimism 4
0,000 0,782
Valid Optimism 5
0,000 0,844
Valid Optimism 6
0,000 0,760
Valid Optimism 7
0,000 0,788
Valid Pessimism 1
0,000 0,680
Valid Pessimism 2
0,000 0,606
Valid Pessimism 3
0,000 0,554
Valid Pessimism 4
0,000 0,712
Valid Pessimism 5
0,000 0,649
Valid Pessimism 6
0,000 0,693
Valid Pessimism 7
0,000 0,741
Valid Pessimism 8
0,000 0,673
Valid Pessimism 9
0,000 0,540
Valid Intimidation 1
0,000 0,848
Valid Intimidation 2
0,000 0,880
Valid Intimidation 3
0,000 0,926
Valid Intimidation 4
0,000 0,812
Valid Math 1
0,000 0,790
Valid Math 2
0,000 0,910
Valid Math 3
0,000 0,854
Valid Math 4
0,000 0,866
Valid Math 5
0,000 0,795
Valid Math 6
0,000 0,900
Valid Math 7
0,000 0,886
Valid Math 8
0,000 0,804
Valid Math 9
0,000 0,879
Valid Math 10
0,000 0,889
Valid Keahlian 1
0,000 0,864
Valid Keahlian 2
0,000 0,707
Valid Keahlian 3
0,000 0,849
Valid Keahlian 4
0,000 0,882
Valid Keahlian 5
0,000 0,772
Valid Keahlian 6
0,000 0,863
Valid Keahlian 7
0,000 0,840
Valid Keahlian 8
0,000 0,800
Valid Keahlian 9
0,000 0,853
Valid Keahlian 10
0,000 0,894
Valid
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed
142
Sumber: Data diolah
Dari tampilan tabel 4.4 di atas maka dapat dilihat total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan yaitu di bawah 0,05. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.
b. Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan uji
statistik Cronbach Alpha ∝ adalah sebagai berikut: Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Masing-masing Item Pertanyaan No. Butir
Pertanyaan Cronbachs Alpha if
Item Deleted Keterangan
Fear 1 ,846
Reliable Fear 2
,842 Reliable
Fear 3 ,840
Reliable Fear 4
,838 Reliable
Fear 5 ,845
Reliable Fear 6
,839 Reliable
Fear 7 ,836
Reliable Fear 8
,841 Reliable
Fear 9 ,842
Reliable Fear 10
,843 Reliable
Anticipation 1 ,847
Reliable Anticipation 2
,845 Reliable
Anticipation 3 ,845
Reliable Anticipation 4
,845 Reliable
Anticipation 5 ,846
Reliable Anticipation 6
,845 Reliable
Anticipation 7 ,848
Reliable Anticipation 8
,848 Reliable
Anticipation 9 ,847
Reliable Optimism 1
,850 Reliable
Optimism 2 ,846
Reliable Optimism 3
,847 Reliable
Optimism 4 ,847
Reliable Optimism 5
,848 Reliable
Optimism 6 ,850
Reliable
143 Optimism 7
,845 Reliable
Pessimism 1 ,837
Reliable Pessimism 2
,843 Reliable
Pessimism 3 ,839
Reliable Pessimism 4
,840 Reliable
Pessimism 5 ,839
Reliable Pessimism 6
,839 Reliable
Pessimism 7 ,837
Reliable Pessimism 8
,837 Reliable
Pessimism 9 ,840
Reliable Intimidation 1
,837 Reliable
Intimidation 2 ,839
Reliable Intimidation 3
,839 Reliable
Intimidation 4 ,839
Reliable Math 1
,839 Reliable
Math 2 ,835
Reliable Math 3
,837 Reliable
Math 4 ,837
Reliable Math 5
,839 Reliable
Math 6 ,837
Reliable Math 7
,837 Reliable
Math 8 ,837
Reliable Math 9
,836 Reliable
Math 10 ,836
Reliable Keahlian 1
,845 Reliable
Keahlian 2 ,845
Reliable Keahlian 3
,847 Reliable
Keahlian 4 ,846
Reliable Keahlian 5
,846 Reliable
Keahlian 6 ,845
Reliable Keahlian 7
,848 Reliable
Keahlian 8 ,846
Reliable Keahlian 9
,845 Reliable
Keahlian 10 ,845
Reliable
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Item Pertanyaan
N of Cases Cronbach’s Alpha
N of Items 90
,845 59
Sumber: Data Primer Diolah
144 Dilihat dari tampilan output Tabel 4.6 memperlihatkan Cronbach
Alpha ∝ untuk seluruh item pertanyaan sebesar 0,845 yang artinya
bahwa semua pertanyaan yang menjadi indikator dalam penelitian ini bersifat reliable karena nilai Cronbach Alpha ∝ lebih dari 0,60. untuk
kategori reliabilitas sesuai dengan pernyataan Sekaran 2006 maka seluruh pertanyaan dalam penelitian ini sifatnya sangat baik karena di
atas 0,80. 3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
90 ,0000000
3,37575509 ,141
,115 -,141
1,339 ,055
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber: Data diolah
Hasil analisis yang didapat dari membaca tabel di atas adalah besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov 1.339 dan signifikan pada 0.055
hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal karena batas diterimanya H0 adalah jika signifikan ∝ lebih dari
145 0,05 atau 5 Ghozali, 2006:31. Hasil ini menjadi lebih akurat
dengan melihat hasil analisis grafik seperti di bawah ini: Gambar 4.1
Histogram Hasil Uji Normalitas
-4 -3
-2 -1
1 2
3
Regression Standardized Residual
5 10
15 20
25 30
F re
q u
e n
c y
Mean = -1.12E-15 Std. Dev. = 0.942
N = 90
Dependent Variable: Keahlian Histogram
Sumber: Data Primer Diolah
Histogram memberikan tampilan yang tidak menceng ke kanan atau ke kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Uji autokorelasi menggunakan pengujian Durbin-Watson DW.
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi
146
Model Summary
b
,792
a
,627 ,579
3,583 1,933
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation
a. Dependent Variable: Keahlian
b.
Sumber: Data Primer Diolah
Adapun kriteria untuk uji Durbin-Watson Ghozali,2006 adalah: 0 DW 1,420
= ada autokorelasi positif 1,909 DW 2,011
= tidak ada autokorelasi 2,580 DW 4
= ada autokorelasi negatif Dari tabel 4.8 diperoleh nilai DW sebesar 1,933 hal ini berarti
bahwa tidak ada autokorelasi karena nilai terletak pada 1,909 DW 2,011.
c. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas Scatterplot sebagai berikut:
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
-4 -3
-2 -1
1 2
3
Regression Studentized Residual
-3 -2
-1 1
2
Re gre
ss ion
S ta
nd ard
ize d
Pre dic
te d V
alu e
Dependent Variable: Keahlian Scatterplot
Sumber: Data Primer Diolah
Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
147 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regersi layak untuk dipakai untuk memprediksi pengaruh faktor demografi dan faktor personality
terhadap keahlian komputer audit. d. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas data sebagai berikut: Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
12,533 6,206
2,020 ,047
,048 ,093
,051 ,520
,604 ,490
2,040 -,104
,807 -,009
-,129 ,897
,887 1,127
,016 1,042
,001 ,015
,988 ,741
1,350 ,009
,024 ,036
,361 ,719
,468 2,136
-,043 ,106
-,047 -,407
,685 ,347
2,880 ,391
,105 ,360
3,726 ,000
,508 1,970
,512 ,138
,396 3,706
,000 ,413
2,419 -,011
,113 -,010
-,095 ,925
,419 2,388
,190 ,266
,090 ,715
,477 ,301
3,322 -,100
,072 -,156
-1,387 ,169
,375 2,668
Constant Umur
Jenis Kelamin Pendidikan
Pengalaman Fear
Anticipation Optimism
Pesimism Intimidation
Math Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Keahlian a.
Sumber: Data Primer Diolah
Hasil perhitungan nilai Tolerance yang ditunjukkan pada tabel 4.9 di atas tidak ada variabel yang memiliki nilai Tolerance kurang
dari 0,01 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance
Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar vaeriabel
independen dalam model regresi ini. 4. Uji Hipotesis
148 Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode
analisis regresi berganda dengan menggunakan uji t dan uji F, dimana dasar pengambilan keputusan adalah apabila signifikan lebih kecil dari
0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak Ghozali, 2006.
a. Uji Koefisien Regresi R
2
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pengalaman auditor dalam menggunakan komputer audit, fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation, dan math
anxiety dapat menjelaskan variabel dependen keahlian komputer
audit. Peneliti menggunakan nilai adjusted R
2
dalam uji koefisien determinasi karena penelitian ini menggunakan lebih dari dua
variabel independen. Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
,792
a
,627 ,579
3,583 1,933
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation
a. Dependent Variable: Keahlian
b.
Sumber: Data Primer Diolah
Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,579 memberi pengertian
bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y keahlian komputer audit adalah sebesar 57,9 ditentukan dengan variabel umur, jenis
kelamin, tingkat
pendidikan, pengalaman
auditor dalam
149 menggunakan komputer audit, fear, anticipation, optimism,
pessimism, intimidation, dan math anxiety dan selebihnya sebesar
42,1 100 - 57,9 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang digunakan. Variabel lain yang diperkirakan dapat
mempengaruhi keahlian komputer audit adalah dukungan organisasi Astuti, 2003 dan komitmen profesional Wibowo dan Hardiningsih,
2003. Secara teoritis dorongan atasan maupun lembaga untuk menggunakan komputer dalam bekerja akan sangat mempengaruhi
pemanfaatan komputer Igbaria et. al., 1996 dalam Astuti, 2003. Dukungan atasan dalam pemanfaatan komputer akan menimbulkan
rasa berguna, nyaman dalam menggunakan komputer, dan mengurangi tingkat kesulitan yang mungkin timbul karena akan
dibantu dalam mengurangi tingkat kesulitan tersebut. Dukungan organisasional dapat berupa penyediaan fasilitas, pelatihan-pelatihan,
penyediaan hardware dan software. Sedangkan
Profesional Commitment merupakan kekuatan
relatif dari identifikasi dengandan keterlibatan dalam profesi yang dianut Aranya, 1981dalam Wibowo dan Hardiningsih, 2003.
Profesional Commitment memerlukan keyakinan dan kepercayaan
terhadap tujuan dan nilai profesi, kemauan untuk berusaha mencapai tujuan
profesinya, dan
keinginan untuk
mempertahankan keanggotaan dalam
profesi. Dengan demikian
Profesional Commitment
merupakan suatu perilaku dan sikap seseorang untuk mengembangkan profesinya dan selalu berusaha mencapai tujuan
profesi, salah satunya adalah dengan meningkatkan keahlian auditor
150 seperti keahlian komputer audit,
sehingga pada akhirnya akan berimplikasi terhadap kinerjanya.
b. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel dibawah ini merupakan hasil analisis mengenai koefisien
model regresi: Tabel 4.11
Koefisien Regresi
Coefficients
a
12,533 6,206
2,020 ,047
,048 ,093
,051 ,520
,604 ,490
2,040 -,104
,807 -,009
-,129 ,897
,887 1,127
,016 1,042
,001 ,015
,988 ,741
1,350 ,009
,024 ,036
,361 ,719
,468 2,136
-,043 ,106
-,047 -,407
,685 ,347
2,880 ,391
,105 ,360
3,726 ,000
,508 1,970
,512 ,138
,396 3,706
,000 ,413
2,419 -,011
,113 -,010
-,095 ,925
,419 2,388
,190 ,266
,090 ,715
,477 ,301
3,322 -,100
,072 -,156
-1,387 ,169
,375 2,668
Constant Umur
Jenis Kelamin Pendidikan
Pengalaman Fear
Anticipation Optimism
Pesimism Intimidation
Math Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Keahlian a.
Sumber: Data Primer Diolah
Dari tabel 4.11 akan dihasilkan suatu persamaan regresi berganda yaitu:
Y = +
1
X
1
+
2
X
2
+
3
X
3
+
4
X
4
+
5
X
5
+
6
X
6
+
7
X
7
+
8
X
8
+
9
X
9
+
10
X
10
+ e Y = 12,533 + 0,048 X
1
- 0,104 X
2
+ 0,016 X
3
+ 0,009 X
4
– 0,043 X
5
+ 0,391 X
6
+ 0,512 X
7
– 0,011 X
8
+ 0,190 X
9
– 0,100 X
10
+ e Dari persamaan regresi di atas dapat diimplikasikan sebagai
berikut: 1
Hasil koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar 12,533 mempunyai arti bahwa jika
variabel dianggap konstan, maka nilai variabel keahlian komputer audit akan konstan sebesar 12,533.
151 2
Nilai
1
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
1
umur sebesar 0,048 mempunyai arti bahwa semakin tinggi tua umur auditor eksternal sebesar 1 tingkatan tahun, maka
akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,048 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau
konstan. 3
Nilai
2
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
2
jenis kelamin sebesar -0,104 mempunyai arti bahwa perbedaan gender auditor eksternal tidak berpengaruh terhadap
keahlian komputer audit auditor. 4
Nilai
3
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
3
tingkat pendidikan sebesar 0,016 mempunyai arti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan auditor eksternal sebesar 1
tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,016 satuan dengan asumsi variabel
lainnya tetap atau konstan. 5
Nilai
4
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
4
pengalaman sebesar 0,009 mempunyai arti bahwa semakin lama pengalaman auditor eksternal dalam menggunakan
komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,009 satuan dengan
asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 6
Nilai
5
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
5
fear sebesar -0,043 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa cemas fear auditor eksternal dalam menggunakan
komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi penurunan
152 keahlian komputer audit auditor sebesar 0,043 satuan dengan
asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 7
Nilai
6
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
6
anticipation sebesar 0,391 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa suka anticipation auditor eksternal dalam
menggunakan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,391
satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 8
Nilai
7
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
7
optimism sebesar 0,512 mempunyai arti bahwa semakin tinggi sikap optimis optimism auditor eksternal terhadap
perkembangan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,512
satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 9
Nilai
8
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
8
pessimism sebesar -0,011 mempunyai arti bahwa semakin tinggi sikap pesimis pessimism auditor eksternal terhadap
perkembangan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi penurunan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,011
satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 10 Nilai
9
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
9
intimidation sebesar 0,190 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa takut atau cemas intimidation auditor eksternal
terhadap perkembangan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor
153 sebesar 0,190 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau
konstan. 11 Sedangkan nilai
10
yang merupakan koefisien regresi dari variabel X
10
math anxiety sebesar -0,100 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa takut math anxiety auditor
eksternal terhadap matematika sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi penurunan keahlian komputer audit auditor sebesar
0,100 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa umur, tingkat pendidikan, pengalaman, anticipation, optimism, dan
intimidation berpengaruh positif terhadap keahlian komputer audit,
yaitu jika umur, tingkat pendidikan, pengalaman, anticipation, optimism
, dan intimidation mengalami peningkatan maka keahlian komputer audit auditor juga akan mengalami peningkatan, begitu
juga sebaliknya. Oleh karena itu tingkat pendidikan, pengalaman, anticipation
, optimism, dan intimidation perlu ditingkatkan sesuai dengan jabatan guna mendukung tercapainya peningkatan keahlian
komputer audit auditor. Hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa jenis
kelamin, fear, pessimism, dan math anxiety berpengaruh negatif terhadap keahlian komputer audit, yaitu jika fear, pessimism, dan
math anxiety mengalami peningkatan maka keahlian komputer audit
auditor akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu fear, pessimism, dan math anxiety auditor perlu
154 diminimalisir atau bahkan dihilangkan agar tidak mengganggu dalam
melaksanakan tugas sehari-hari dalam melaksanakan audit guna mendukung tercapainya peningkatan keahlian komputer audit
auditor. Selain itu, hasil penelitian ini juga bisa dijadikan pertimbangan
bagi perusahaan, khususnya Kantor Akuntan Publik dalam memilih sumber daya manusia SDM dimana SDM yang memiliki tingkat
pendidikan, pengalaman, anticipation, optimism, dan intimidation yang lebih tinggi dan fear, pessimism, dan math anxiety yang rendah
memiliki keahlian komputer audit dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan berbasis komputer, khususnya komputer audit
yang lebih baik. c. Uji t
Adapun uji yang dilakukan sebelum membuat suatu hipotesis adalah uji korelasi dan regresi berganda. Dalam pengolahan data
dengan menggunakan regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen. Data yang telah memenuhi keempat uji asumsi klasik, maka dapat dilakukan pengujian lanjut dengan regresi
berganda. Tabel 4.12
Uji Statistik t
155
Coefficients
a
12,533 6,206
2,020 ,047
,048 ,093
,051 ,520
,604 ,490
2,040 -,104
,807 -,009
-,129 ,897
,887 1,127
,016 1,042
,001 ,015
,988 ,741
1,350 ,009
,024 ,036
,361 ,719
,468 2,136
-,043 ,106
-,047 -,407
,685 ,347
2,880 ,391
,105 ,360
3,726 ,000
,508 1,970
,512 ,138
,396 3,706
,000 ,413
2,419 -,011
,113 -,010
-,095 ,925
,419 2,388
,190 ,266
,090 ,715
,477 ,301
3,322 -,100
,072 -,156
-1,387 ,169
,375 2,668
Constant Umur
Jenis Kelamin Pendidikan
Pengalaman Fear
Anticipation Optimism
Pesimism Intimidation
Math Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Keahlian a.
Sumber: Data Primer Diolah
Hasil pengujian hipotesis dengan uji t pada signifikansi ∝ = 5 adalah sebagai berikut:
1. Variabel X1 Umur memiliki nilai t hitung 0,520 dan sig. 0,604 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian
maka H1 ditolak atau variabel umur berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Igbaria dan Parasuraman 1989 dalam Rifa dan Gudono 1999 dan
Oktriani 2006 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999. Hasil ini juga berarti bahwa
semakin tinggi umur auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan
tingginya umur auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang tinggi. Karena auditor
memiliki keahlian komputer yang berbeda-beda walaupun auditor memiliki umur yang sama sekalipun dan juga umur
156 responden dalam penelitian ini kurang tersebar secara merata
dimana mayoritas responden berusia antara 20–25 tahun. 2. Variabel X2 Jenis Kelamin memiliki nilai t hitung -0,129 dan
sig. 0,897 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H2 ditolak atau variabel jenis kelamin berpengaruh
secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Oktriani 2006 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999. Hasil ini juga berarti
bahwa perbedaan jenis kelamin auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini
disebabkan perbedaan jenis kelamin auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer yang tinggi.
Karena auditor memiliki keahlian komputer yang berbeda-beda walaupun auditor memiliki jenis kelamin yang sama sekalipun.
3. Variabel X3 Pendidikan memiliki nilai t hitung 0,015 dan sig. 0,988 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian
maka H3 ditolak atau variabel pendidikan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Oktriani 2006. Hasil ini juga berarti
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit.
Hal ini disebabkan tingginya tingkat pendidikan auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer yang
tinggi. Karena auditor memiliki keahlian komputer yang
157 berbeda-beda walaupun auditor memiliki tingkat pendidikan
yang sama sekalipun dan juga dalam penelitian ini mayoritas pendidikan responden adalah Strata-1 dan belum seluruhnya
berlatar belakang pendidikan teknologi informasi. 4. Variabel X4 Pengalaman memiliki nilai t hitung 0,361 dan
sig. 0,719 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H4 ditolak atau variabel pengalaman berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Levin dan
Gordon 1989 dan Oktriani 2006 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Asih
2006. Hasil ini juga berarti bahwa semakin banyak atau lama pengalaman auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam
peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan banyaknya pengalaman auditor tidak menjamin auditor tersebut
memiliki keahlian komputer yang tinggi. Karena auditor memiliki keahlian komputer yang berbeda-beda walaupun
auditor memiliki pengalaman yang sama sekalipun. 5. Variabel X5 Fear memiliki nilai t hitung -0,407 dan sig.
0,685 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H5 ditolak atau variabel Fear berpengaruh negatif tetapi
tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono
1999, Wibowo dan Hardiningsih 2003, Yunita 2004 dan Nugraha 2008. Hasil ini juga berarti bahwa semakin rendah
rasa cemas fear auditor terhadap komputer tidak dapat
158 berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit.
Hal ini disebabkan tingginya rasa cemas fear auditor terhadap komputer tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian
komputer yang rendah. Karena walaupun auditor memiliki rasa cemas fear terhadap komputer yang tinggi tetapi apabila ia
diharuskan memiliki kemampuan komputer maka ia akan meningkatkan kemampuan komputernya walaupun terpaksa.
6. Variabel X6 Anticipation memiliki nilai t hitung 3,726 dan sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian
maka H6 diterima atau variabel anticipation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999, Wibowo dan Hardiningsih 2003, Yunita
2004 dan Nugraha 2008. Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi rasa suka anticipation auditor terhadap
komputer memiliki pengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan tingginya rasa suka
anticipation auditor terhadap komputer dapat memotivasi auditor untuk meningkatkan keahlian komputer auditnya yang
pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya. 7. Variabel X7 Optimism memiliki nilai t hitung 3,706 dan sig.
0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H7 diterima atau variabel optimism berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono
1999 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh
159 Wibowo dan Hardiningsih 2003 dan Oktriani 2006. Hasil
ini juga berarti bahwa semakin tinggi sikap optimis auditor terhadap perkembangan komputer memiliki pengaruh nyata
dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan tingginya sikap optimis auditor terhadap perkembangan
komputer audit dapat memotivasi auditor tersebut untuk meningkatkan keahlian komputer auditnya, karena auditor
merasa perkembangan komputer akan membantunya dalam melaksanakan tugasnya.
8. Variabel X8 Pessimism memiliki nilai t hitung -0,095 dan sig. 0,925 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian
maka H8 ditolak atau variabel pessimism berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Wibowo, Hardiningsih 2003 dan Oktriani
2006. Hasil ini juga berarti bahwa semakin rendah sikap pesimis auditor terhadap perkembangan komputer tidak dapat
berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan semakin tinggi sikap pesimis auditor
terhadap perkembangan komputer tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang rendah. Karena
walaupun auditor memiliki sikap pesimis yang tinggi terhadap perkembangan komputer tetapi auditor akan dituntut untuk
mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi, sehingga mau tidak mau auditor akan berusaha meningkatkan keahlian
komputer auditnya.
160 9. Variabel X9 Intimidation memiliki nilai t hitung 0,715 dan
sig. 0,477 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H9 ditolak atau variabel intimidation berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan
Gudono 1999 dan Wibowo dan Hardiningsih 2003 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Oktriani 2006.
Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi sikap intimidasi auditor terhadap perkembangan komputer tidak dapat
berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan semakin tinggi sikap percaya auditor bahwa
komputer itu menakutkan intimidasi tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang tinggi. Karena
walaupun auditor memiliki kepercayaan yang rendah bahwa komputer itu menakutkan intimidasi, auditor akan dituntut
untuk mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi, sehingga mau tidak mau auditor akan berusaha meningkatkan
keahlian komputer auditnya. 10. Variabel X10 Math Anxiety memiliki nilai t hitung -1,387 dan
sig. 0,169 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H10 ditolak atau variabel math anxiety berpengaruh
negatif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Trisnawati dan Permatasari 2000 dan Oktriani 2006, namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa
dan Gudono 1999 dan Wibowo dan Hardiningsih 2003.
161 Hasil ini juga berarti bahwa semakin rendah rasa takut auditor
terhadap matematika tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan
rendah rasa takut auditor terhadap matematika tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang tinggi.
Karena walaupun auditor memiliki rasa takut yang besar terhadap matematika tetapi seorang auditor dituntut untuk
menguasai matematika karena semua pekerjaan auditor tidak lepas dari matematika itu sendiri. Sehingga pada saatnya akan
meningkatkan keahlian komputer audit yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja auditor.
Hasil pengujian sampel dengan uji t membuktikan bahwa di antara 10 variabel yang diteliti, hanya 2 variabel yang berhasil
mencapai tingkat signifikansi, yaitu anticipation dan optimism. Dalam hal ini berarti bahwa rasa suka anticipation dan sikap
optimis optimism mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian komputer audit.
d. Uji Statistik F Analisis regresi secara multivariate dengan menggunakan
metode uji-F dengan taraf signifikansi 5 untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel dependen. Tabel 4.13
Uji Statistik F
162
ANOVA
b
1702,003 10
170,200 13,257
,000
a
1014,219 79
12,838 2716,222
89 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation
a. Dependent Variable: Keahlian
b.
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.13, F hitung menunjukkan nilai sebesar 13,257 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan lebih kecil dari ∝
0,000 0,05.maka Ha11 diterima, artinya maka dapat dikatakan bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Hasil ini dapat berimplikasi bahwa Kantor Akuntan Publik
KAP harus mempertimbangkan semua variabel independen dalam penelitian ini, karena seluruh variabel independen memiliki pengaruh
nyata atau manfaat yang lebih baik apabila dipertimbangkan secara bersama-sama daripada secara sendiri-sendiri.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI