Gambaran Umum Objek Penelitian

132

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam Riyanti 2008, Kantor Akuntan Publik adalah suatu lembagaorganisasi yang menyediakan jasa yang berkenaan dengan laporan keuangan suatu perusahaan, beberapa jenis pelayanan jasanya meliputi: a. Pemeriksaan umum general audit. b. Pemeriksaan khusus investigation. c. Pemeriksaan pengelolaan management audit. d. Penyusunan sistem akuntansi accounting system design. e. Penyusunan anggaran dan penyusunan sistem anggaran. f. Jasa administrasi clerical service. g. Studi kelayakan feasibility study. h. Konsultasi manajemen dan perpajakan management and tax consulting . 133 Lembaga ini juga memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. Menurut pasal 6 SK Menkeu No. 431997, izin untuk membuka Kantor Akuntan Publik KAP akan diberikan apabila pemohon memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berdomisili di Indonesia. b. Memiliki register akuntan. c. Menjadi anggota Istitut Akuntan Publik Indonesia IAPI. d. Lulus ujian sertifikasi Akuntan Publik yang diselenggarakan oleh IAI. e. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sebagai akuntan dan pengalaman audit umum sekurang-kurangnya 3000 jam dengan reputasi baik. f. Telah menduduki jabatan manajer atau ketua tim dalam audit umum sekurang-kurangnya 1 tahun. g. Wajib mempunyai KAP atau bekerja pada Koperasi Jasa Audit. Kuesioner yang penulis sebarkan ditujukan kepada para Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah Jakarta yang memanfaatkan teknologi informasi komputeraudit software. Sebelumnya telah dikemukakan dalam metodologi penelitian bahwa pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada para responden. Penyebaran kuesioner berlangsung selama 6 minggu, yaitu dimulai tanggal 3 Februari 2009 sampai dengan tanggal 13 Maret 2009. Dalam penyebaran kuesioner ini dilakukan secara rutin baik pada waktu penyebaran kuesioner ataupun pada waktu pengambilan kuesioner tersebut, agar kuesioner yang cepat kembali dapat segera diolah. 134 Kuesioner yang dibagikan berjumlah 141 buah, kuesioner untuk tryout sejumlah 11 buah dan untuk disebar kepada auditor sejumlah 130 buah. Data sampel penelitian dari kuesioner yang disebar dan kembali adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian Responden Auditor Eksternal Keterangan Jumlah Kuesioner yang Disebar 130 buah 100 Kuesioner yang Kembali 96 buah 73,85 Kuesioner yang Tidak Dapat Diolah 6 buah 4, 62 Kuesioner yang Dapat Diolah 90 buah 69,23 Kuesioner yang Tidak Dikembalikan Tidak Lengkap 34 buah 26,15 Sumber: Data Primer Diolah Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa jumlah kuesioner yang kembali dari total kuesioner yang telah disebar adalah sebanyak 96 kuesioner atau 73,85 . Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan adalah sebanyak 34 buah atau 26,15 , sedangkan kuesioner kembali namun tidak dapat diolah dikarenakan data tidak lengkap sebanyak 6 buah sehingga total kuesioner yang kembali dan dapat digunakan sebanyak 90 buah. Tabel 4.2 Karakteristik Responden 135 No Karakteristik Responeden Frekuensi Persentase 1 Jumlah Sampel 90 100 2 Jenis Kelamin a. Pria 50 55,56 b. Wanita 40 44,44 Jumlah 90 100 3 Usia Responden 20-25 tahun 55 61,11 26-30 tahun 18 20 31-40 tahun 14 15,56 40 tahun 3 3,33 Jumlah 90 100 4 Jabatan Auditor Junior 65 72,22 Auditor Senior 5 5,56 Supervisor 14 15,56 Manager 6 6,67 Jumlah 90 100 5 Pendidikan Terakhir Diploma 3 9 10 Strata 1 74 82,22 Strata 2 7 7,78 Jumlah 90 100 6 Lama Bekerja 1-3 tahun 62 68,89 3-6 tahun 21 23,33 7-9 tahun 7 7,78 Jumlah 90 100 Sumber: Data Primer Diolah 136 Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 90 buah, jumlah responden berjenis kelamin pria 50 orang dengan persentase 55,56 dari total jumlah sampel responden auditor dan jumlah responden berjenis kelamin wanita sebanyak 40 orang dengan persentase 44,44. Disimpulkan bahwa sampel responden auditor pria jumlahnya lebih banyak dibanding sampel responden auditor wanita. Untuk kategori umur, sampel responden paling banyak didominasi oleh auditor usia 20 sampai dengan 25 tahun yaitu sebanyak 55 orang dengan persentase 61,11 dan yang terbanyak kedua yaitu responden yang berusia 26 sampai dengan 30 tahun yaitu sebanyak 18 orang dengan persentase 20. Usia responden lainnya yaitu antara 31 sampai dengan 40 tahun berjumlah 14 orang dengan persentase 15,56 sedangkan usia responden di atas 40 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 3,3. Untuk kategori jabatan, sampel responden paling banyak didominasi oleh jabatan Auditor Junior yaitu sebanyak 65 orang dengan persentase 72,22. Dan jabatan lainnya yang menjadi responden adalah jabatan Auditor Senior sebanyak 5 orang dengan persentase 5,56. Selebihnya adalah Supervisor dan Manajer sebanyak 14 orang dan 6 orang dengan persentase 15,56 dan 6,67. Untuk kategori tingkat pendidikan seorang auditor yang menjadi responden pada penelitian ini dari persentase terbesar yaitu Strata-1 dengan 82,22 berjumlah 74 orang. Terbesar kedua dengan persentase 10 yaitu Diploma-3 yang berjumlah 9 orang. Terakhir Strata-2 dengan persentase 7,78 berjumlah 7 orang. 137 Lamanya pengalaman responden diuraikan sebagai berikut, responden yang lama bekerjanya 1 sampai dengan 3 tahun menjadi responden mayoritas dengan persentase 68,89 berjumlah 62 orang. Berikutnya responden dengan lama bekerja 4 sampai dengan 6 tahun berjumlah 21 orang dengan persentase 23,33 dan responden dengan lama bekerja 7 sampai dengan 9 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 7,78. B. Penemuan dan pembahasan 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi Ghozali, 2006. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation, dan math anxiety diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 138 Descriptive Statistics 90 20 53 26,64 5,849 90 1 2 1,44 ,500 90 1 3 1,98 ,423 90 12 106 31,19 22,856 90 10 35 19,34 6,065 90 18 45 39,21 5,085 90 21 35 29,34 4,272 90 9 40 21,61 5,216 90 4 15 6,72 2,601 90 10 45 21,03 8,628 90 30 50 42,44 5,524 90 Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman Fear Anticipation Optimism Pesimism Intimidation Math Keahlian Valid N listwise N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber: Data Primer Diolah Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa jumlah responden n adalah 90, dari 90 responden variabel umur mempunyai nilai minimum sebesar 20 tahun dan nilai maksimum sebesar 53 tahun dengan nilai rata-rata sebesar 26,64 dan standar deviasi sebesar 5,849. Pada variabel jenis kelamin mempunyai nilai minimum sebesar 1 laki-laki dan nilai maksimum sebesar 2 perempuan dengan nilai rata-rata sebesar 1,44 dan standar deviasi sebesar 0,500. Variabel pendidikan mempunyai nilai minimum sebesar 1 D3 dan nilai maksimum sebesar 3 S2 dengan nilai rata-rata sebesar 1,98 dan standar deviasi sebesar 0,423. Variabel Pengalaman mempunyai nilai minimum sebesar 12 bulan dan nilai maksimum sebesar 106 bulan dengan nilai rata-rata sebesar 31,19 dan standar deviasi sebesar 22,856. Variabel fear mempunyai nilai minimum sebesar 10 dan nilai maksimum sebesar 35 dengan nilai rata-rata sebesar 19,34 dan standar deviasi sebesar 6,065. Variabel anticipation mempunyai nilai minimum sebesar 18 dan nilai maksimum sebesar 45 dengan nilai rata-rata sebesar 39,21 dan standar deviasi sebesar 5,085. Variabel optimism mempunyai 139 nilai minimum sebesar 21 dan nilai maksimum sebesar 35 dengan nilai rata-rata sebesar 29,34 dan standar deviasi sebesar 4,272. Variabel pessimism mempunyai nilai minimum sebesar 9 dan nilai maksimum sebesar 40 dengan nilai rata-rata sebesar 21,61 dan standar deviasi sebesar 5,216. Variabel intimidation mempunyai nilai minimum sebesar 4 dan nilai maksimum sebesar 15 dengan nilai rata-rata sebesar 6,72 dan standar deviasi sebesar 2,601. Variabel math anxiety mempunyai nilai minimum sebesar 10 dan nilai maksimum sebesar 45 dengan nilai rata-rata sebesar 21,03 dan standar deviasi sebesar 8,628. Variabel keahlian mempunyai nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 50 dengan nilai rata-rata sebesar 42,44 dan standar deviasi sebesar 5,524. 2. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Validitas ditentukan dengan dengan menggunakan uji Pearson Correlation . Pengujian validitas dapat diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing pertanyaan. Jika Pearson Correlation yang diperoleh memiliki nilai signifikan dibawah level 0,05 berarti instrumen yang digunakan adalah valid dan sebaliknya jika Pearson Correlation yang diperoleh memiliki nilai signifikan diatas level 0,05 berarti instrumen yang digunakan adalah tidak valid. Sebelum kuesioner diberikan kepadsa responden, penulis melakukan uji coba try out atau pra survey kepada 11 responden dengan memberikan 59 butir pertanyaan untuk menguji validitas dan 140 reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuesioner terdiri dari 6 variabel penelitian yang terdiri dari rasa cemas fear terhadap komputer dengan 10 butir pertanyaan, rasa suka anticipation terhadap komputer dengan 9 butir pertanyaan, sikap optimis terhadap perkembangan komputer dengan 7 butir pertanyaan, sikap pesimis terhadap perkembangan komputer dengan 9 pertanyaan, sikap cemas atau takut terhadap perkembangan komputer dengan 4 pertanyaan, rasa takut terhadap matematika dengan 10 butir pertanyaan dan keahlian komputer auditor dengan 10 butir pertanyaan. Uji coba kuesioner tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat dipahami oleh responden dan apakah responden tersebut dapat memahami dan mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan. Hasil uji validitas dari try out kuesioner didapatkan sebanyak 1 pertanyaan yang dikatakan tidak valid. Hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Data No. Butir Pertanyaan Sig. Person Correlation Keterangan Fear 1 0,000 0, 746 Valid Fear 2 0,000 0,740 Valid Fear 3 0,000 0,755 Valid Fear 4 0,000 0,784 Valid Fear 5 0,000 0,654 Valid Fear 6 0,000 0,776 Valid Fear 7 0,000 0,823 Valid Fear 8 0,000 0,834 Valid Fear 9 0,000 0,492 Valid Fear 10 0,000 0,635 Valid Anticipation 1 0,000 0,741 Valid Anticipation 2 0,000 0,778 Valid Anticipation 3 0,000 0,849 Valid 141 Anticipation 4 0,000 0,810 Valid Anticipation 5 0,000 0,773 Valid Anticipation 6 0,000 0,873 Valid Anticipation 7 0,000 0,825 Valid Anticipation 8 0,000 0,802 Valid Anticipation 9 0,000 0,806 Valid Optimism 1 0,000 0,591 Valid Optimism 2 0,000 0,868 Valid Optimism 3 0,000 0,870 Valid Optimism 4 0,000 0,782 Valid Optimism 5 0,000 0,844 Valid Optimism 6 0,000 0,760 Valid Optimism 7 0,000 0,788 Valid Pessimism 1 0,000 0,680 Valid Pessimism 2 0,000 0,606 Valid Pessimism 3 0,000 0,554 Valid Pessimism 4 0,000 0,712 Valid Pessimism 5 0,000 0,649 Valid Pessimism 6 0,000 0,693 Valid Pessimism 7 0,000 0,741 Valid Pessimism 8 0,000 0,673 Valid Pessimism 9 0,000 0,540 Valid Intimidation 1 0,000 0,848 Valid Intimidation 2 0,000 0,880 Valid Intimidation 3 0,000 0,926 Valid Intimidation 4 0,000 0,812 Valid Math 1 0,000 0,790 Valid Math 2 0,000 0,910 Valid Math 3 0,000 0,854 Valid Math 4 0,000 0,866 Valid Math 5 0,000 0,795 Valid Math 6 0,000 0,900 Valid Math 7 0,000 0,886 Valid Math 8 0,000 0,804 Valid Math 9 0,000 0,879 Valid Math 10 0,000 0,889 Valid Keahlian 1 0,000 0,864 Valid Keahlian 2 0,000 0,707 Valid Keahlian 3 0,000 0,849 Valid Keahlian 4 0,000 0,882 Valid Keahlian 5 0,000 0,772 Valid Keahlian 6 0,000 0,863 Valid Keahlian 7 0,000 0,840 Valid Keahlian 8 0,000 0,800 Valid Keahlian 9 0,000 0,853 Valid Keahlian 10 0,000 0,894 Valid Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed 142 Sumber: Data diolah Dari tampilan tabel 4.4 di atas maka dapat dilihat total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan yaitu di bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid. b. Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan uji statistik Cronbach Alpha ∝ adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Masing-masing Item Pertanyaan No. Butir Pertanyaan Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan Fear 1 ,846 Reliable Fear 2 ,842 Reliable Fear 3 ,840 Reliable Fear 4 ,838 Reliable Fear 5 ,845 Reliable Fear 6 ,839 Reliable Fear 7 ,836 Reliable Fear 8 ,841 Reliable Fear 9 ,842 Reliable Fear 10 ,843 Reliable Anticipation 1 ,847 Reliable Anticipation 2 ,845 Reliable Anticipation 3 ,845 Reliable Anticipation 4 ,845 Reliable Anticipation 5 ,846 Reliable Anticipation 6 ,845 Reliable Anticipation 7 ,848 Reliable Anticipation 8 ,848 Reliable Anticipation 9 ,847 Reliable Optimism 1 ,850 Reliable Optimism 2 ,846 Reliable Optimism 3 ,847 Reliable Optimism 4 ,847 Reliable Optimism 5 ,848 Reliable Optimism 6 ,850 Reliable 143 Optimism 7 ,845 Reliable Pessimism 1 ,837 Reliable Pessimism 2 ,843 Reliable Pessimism 3 ,839 Reliable Pessimism 4 ,840 Reliable Pessimism 5 ,839 Reliable Pessimism 6 ,839 Reliable Pessimism 7 ,837 Reliable Pessimism 8 ,837 Reliable Pessimism 9 ,840 Reliable Intimidation 1 ,837 Reliable Intimidation 2 ,839 Reliable Intimidation 3 ,839 Reliable Intimidation 4 ,839 Reliable Math 1 ,839 Reliable Math 2 ,835 Reliable Math 3 ,837 Reliable Math 4 ,837 Reliable Math 5 ,839 Reliable Math 6 ,837 Reliable Math 7 ,837 Reliable Math 8 ,837 Reliable Math 9 ,836 Reliable Math 10 ,836 Reliable Keahlian 1 ,845 Reliable Keahlian 2 ,845 Reliable Keahlian 3 ,847 Reliable Keahlian 4 ,846 Reliable Keahlian 5 ,846 Reliable Keahlian 6 ,845 Reliable Keahlian 7 ,848 Reliable Keahlian 8 ,846 Reliable Keahlian 9 ,845 Reliable Keahlian 10 ,845 Reliable Sumber: Data Primer Diolah Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Item Pertanyaan N of Cases Cronbach’s Alpha N of Items 90 ,845 59 Sumber: Data Primer Diolah 144 Dilihat dari tampilan output Tabel 4.6 memperlihatkan Cronbach Alpha ∝ untuk seluruh item pertanyaan sebesar 0,845 yang artinya bahwa semua pertanyaan yang menjadi indikator dalam penelitian ini bersifat reliable karena nilai Cronbach Alpha ∝ lebih dari 0,60. untuk kategori reliabilitas sesuai dengan pernyataan Sekaran 2006 maka seluruh pertanyaan dalam penelitian ini sifatnya sangat baik karena di atas 0,80. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 90 ,0000000 3,37575509 ,141 ,115 -,141 1,339 ,055 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber: Data diolah Hasil analisis yang didapat dari membaca tabel di atas adalah besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov 1.339 dan signifikan pada 0.055 hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal karena batas diterimanya H0 adalah jika signifikan ∝ lebih dari 145 0,05 atau 5 Ghozali, 2006:31. Hasil ini menjadi lebih akurat dengan melihat hasil analisis grafik seperti di bawah ini: Gambar 4.1 Histogram Hasil Uji Normalitas -4 -3 -2 -1 1 2 3 Regression Standardized Residual 5 10 15 20 25 30 F re q u e n c y Mean = -1.12E-15 Std. Dev. = 0.942 N = 90 Dependent Variable: Keahlian Histogram Sumber: Data Primer Diolah Histogram memberikan tampilan yang tidak menceng ke kanan atau ke kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Uji autokorelasi menggunakan pengujian Durbin-Watson DW. Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi 146 Model Summary b ,792 a ,627 ,579 3,583 1,933 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation a. Dependent Variable: Keahlian b. Sumber: Data Primer Diolah Adapun kriteria untuk uji Durbin-Watson Ghozali,2006 adalah: 0 DW 1,420 = ada autokorelasi positif 1,909 DW 2,011 = tidak ada autokorelasi 2,580 DW 4 = ada autokorelasi negatif Dari tabel 4.8 diperoleh nilai DW sebesar 1,933 hal ini berarti bahwa tidak ada autokorelasi karena nilai terletak pada 1,909 DW 2,011. c. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas Scatterplot sebagai berikut: Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas -4 -3 -2 -1 1 2 3 Regression Studentized Residual -3 -2 -1 1 2 Re gre ss ion S ta nd ard ize d Pre dic te d V alu e Dependent Variable: Keahlian Scatterplot Sumber: Data Primer Diolah Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini 147 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regersi layak untuk dipakai untuk memprediksi pengaruh faktor demografi dan faktor personality terhadap keahlian komputer audit. d. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas data sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a 12,533 6,206 2,020 ,047 ,048 ,093 ,051 ,520 ,604 ,490 2,040 -,104 ,807 -,009 -,129 ,897 ,887 1,127 ,016 1,042 ,001 ,015 ,988 ,741 1,350 ,009 ,024 ,036 ,361 ,719 ,468 2,136 -,043 ,106 -,047 -,407 ,685 ,347 2,880 ,391 ,105 ,360 3,726 ,000 ,508 1,970 ,512 ,138 ,396 3,706 ,000 ,413 2,419 -,011 ,113 -,010 -,095 ,925 ,419 2,388 ,190 ,266 ,090 ,715 ,477 ,301 3,322 -,100 ,072 -,156 -1,387 ,169 ,375 2,668 Constant Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman Fear Anticipation Optimism Pesimism Intimidation Math Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Keahlian a. Sumber: Data Primer Diolah Hasil perhitungan nilai Tolerance yang ditunjukkan pada tabel 4.9 di atas tidak ada variabel yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,01 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar vaeriabel independen dalam model regresi ini. 4. Uji Hipotesis 148 Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan uji t dan uji F, dimana dasar pengambilan keputusan adalah apabila signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak Ghozali, 2006. a. Uji Koefisien Regresi R 2 Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman auditor dalam menggunakan komputer audit, fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation, dan math anxiety dapat menjelaskan variabel dependen keahlian komputer audit. Peneliti menggunakan nilai adjusted R 2 dalam uji koefisien determinasi karena penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel independen. Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b ,792 a ,627 ,579 3,583 1,933 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation a. Dependent Variable: Keahlian b. Sumber: Data Primer Diolah Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,579 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y keahlian komputer audit adalah sebesar 57,9 ditentukan dengan variabel umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman auditor dalam 149 menggunakan komputer audit, fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation, dan math anxiety dan selebihnya sebesar 42,1 100 - 57,9 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang digunakan. Variabel lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi keahlian komputer audit adalah dukungan organisasi Astuti, 2003 dan komitmen profesional Wibowo dan Hardiningsih, 2003. Secara teoritis dorongan atasan maupun lembaga untuk menggunakan komputer dalam bekerja akan sangat mempengaruhi pemanfaatan komputer Igbaria et. al., 1996 dalam Astuti, 2003. Dukungan atasan dalam pemanfaatan komputer akan menimbulkan rasa berguna, nyaman dalam menggunakan komputer, dan mengurangi tingkat kesulitan yang mungkin timbul karena akan dibantu dalam mengurangi tingkat kesulitan tersebut. Dukungan organisasional dapat berupa penyediaan fasilitas, pelatihan-pelatihan, penyediaan hardware dan software. Sedangkan Profesional Commitment merupakan kekuatan relatif dari identifikasi dengandan keterlibatan dalam profesi yang dianut Aranya, 1981dalam Wibowo dan Hardiningsih, 2003. Profesional Commitment memerlukan keyakinan dan kepercayaan terhadap tujuan dan nilai profesi, kemauan untuk berusaha mencapai tujuan profesinya, dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam profesi. Dengan demikian Profesional Commitment merupakan suatu perilaku dan sikap seseorang untuk mengembangkan profesinya dan selalu berusaha mencapai tujuan profesi, salah satunya adalah dengan meningkatkan keahlian auditor 150 seperti keahlian komputer audit, sehingga pada akhirnya akan berimplikasi terhadap kinerjanya. b. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel dibawah ini merupakan hasil analisis mengenai koefisien model regresi: Tabel 4.11 Koefisien Regresi Coefficients a 12,533 6,206 2,020 ,047 ,048 ,093 ,051 ,520 ,604 ,490 2,040 -,104 ,807 -,009 -,129 ,897 ,887 1,127 ,016 1,042 ,001 ,015 ,988 ,741 1,350 ,009 ,024 ,036 ,361 ,719 ,468 2,136 -,043 ,106 -,047 -,407 ,685 ,347 2,880 ,391 ,105 ,360 3,726 ,000 ,508 1,970 ,512 ,138 ,396 3,706 ,000 ,413 2,419 -,011 ,113 -,010 -,095 ,925 ,419 2,388 ,190 ,266 ,090 ,715 ,477 ,301 3,322 -,100 ,072 -,156 -1,387 ,169 ,375 2,668 Constant Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman Fear Anticipation Optimism Pesimism Intimidation Math Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Keahlian a. Sumber: Data Primer Diolah Dari tabel 4.11 akan dihasilkan suatu persamaan regresi berganda yaitu: Y = + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 X 4 + 5 X 5 + 6 X 6 + 7 X 7 + 8 X 8 + 9 X 9 + 10 X 10 + e Y = 12,533 + 0,048 X 1 - 0,104 X 2 + 0,016 X 3 + 0,009 X 4 – 0,043 X 5 + 0,391 X 6 + 0,512 X 7 – 0,011 X 8 + 0,190 X 9 – 0,100 X 10 + e Dari persamaan regresi di atas dapat diimplikasikan sebagai berikut: 1 Hasil koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar 12,533 mempunyai arti bahwa jika variabel dianggap konstan, maka nilai variabel keahlian komputer audit akan konstan sebesar 12,533. 151 2 Nilai 1 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 1 umur sebesar 0,048 mempunyai arti bahwa semakin tinggi tua umur auditor eksternal sebesar 1 tingkatan tahun, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,048 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 3 Nilai 2 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 2 jenis kelamin sebesar -0,104 mempunyai arti bahwa perbedaan gender auditor eksternal tidak berpengaruh terhadap keahlian komputer audit auditor. 4 Nilai 3 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 3 tingkat pendidikan sebesar 0,016 mempunyai arti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan auditor eksternal sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,016 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 5 Nilai 4 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 4 pengalaman sebesar 0,009 mempunyai arti bahwa semakin lama pengalaman auditor eksternal dalam menggunakan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,009 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 6 Nilai 5 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 5 fear sebesar -0,043 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa cemas fear auditor eksternal dalam menggunakan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi penurunan 152 keahlian komputer audit auditor sebesar 0,043 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 7 Nilai 6 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 6 anticipation sebesar 0,391 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa suka anticipation auditor eksternal dalam menggunakan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,391 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 8 Nilai 7 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 7 optimism sebesar 0,512 mempunyai arti bahwa semakin tinggi sikap optimis optimism auditor eksternal terhadap perkembangan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,512 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 9 Nilai 8 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 8 pessimism sebesar -0,011 mempunyai arti bahwa semakin tinggi sikap pesimis pessimism auditor eksternal terhadap perkembangan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi penurunan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,011 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 10 Nilai 9 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 9 intimidation sebesar 0,190 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa takut atau cemas intimidation auditor eksternal terhadap perkembangan komputer sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan keahlian komputer audit auditor 153 sebesar 0,190 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 11 Sedangkan nilai 10 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 10 math anxiety sebesar -0,100 mempunyai arti bahwa semakin tinggi rasa takut math anxiety auditor eksternal terhadap matematika sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi penurunan keahlian komputer audit auditor sebesar 0,100 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa umur, tingkat pendidikan, pengalaman, anticipation, optimism, dan intimidation berpengaruh positif terhadap keahlian komputer audit, yaitu jika umur, tingkat pendidikan, pengalaman, anticipation, optimism , dan intimidation mengalami peningkatan maka keahlian komputer audit auditor juga akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu tingkat pendidikan, pengalaman, anticipation , optimism, dan intimidation perlu ditingkatkan sesuai dengan jabatan guna mendukung tercapainya peningkatan keahlian komputer audit auditor. Hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin, fear, pessimism, dan math anxiety berpengaruh negatif terhadap keahlian komputer audit, yaitu jika fear, pessimism, dan math anxiety mengalami peningkatan maka keahlian komputer audit auditor akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu fear, pessimism, dan math anxiety auditor perlu 154 diminimalisir atau bahkan dihilangkan agar tidak mengganggu dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam melaksanakan audit guna mendukung tercapainya peningkatan keahlian komputer audit auditor. Selain itu, hasil penelitian ini juga bisa dijadikan pertimbangan bagi perusahaan, khususnya Kantor Akuntan Publik dalam memilih sumber daya manusia SDM dimana SDM yang memiliki tingkat pendidikan, pengalaman, anticipation, optimism, dan intimidation yang lebih tinggi dan fear, pessimism, dan math anxiety yang rendah memiliki keahlian komputer audit dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan berbasis komputer, khususnya komputer audit yang lebih baik. c. Uji t Adapun uji yang dilakukan sebelum membuat suatu hipotesis adalah uji korelasi dan regresi berganda. Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Data yang telah memenuhi keempat uji asumsi klasik, maka dapat dilakukan pengujian lanjut dengan regresi berganda. Tabel 4.12 Uji Statistik t 155 Coefficients a 12,533 6,206 2,020 ,047 ,048 ,093 ,051 ,520 ,604 ,490 2,040 -,104 ,807 -,009 -,129 ,897 ,887 1,127 ,016 1,042 ,001 ,015 ,988 ,741 1,350 ,009 ,024 ,036 ,361 ,719 ,468 2,136 -,043 ,106 -,047 -,407 ,685 ,347 2,880 ,391 ,105 ,360 3,726 ,000 ,508 1,970 ,512 ,138 ,396 3,706 ,000 ,413 2,419 -,011 ,113 -,010 -,095 ,925 ,419 2,388 ,190 ,266 ,090 ,715 ,477 ,301 3,322 -,100 ,072 -,156 -1,387 ,169 ,375 2,668 Constant Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman Fear Anticipation Optimism Pesimism Intimidation Math Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Keahlian a. Sumber: Data Primer Diolah Hasil pengujian hipotesis dengan uji t pada signifikansi ∝ = 5 adalah sebagai berikut: 1. Variabel X1 Umur memiliki nilai t hitung 0,520 dan sig. 0,604 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H1 ditolak atau variabel umur berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Igbaria dan Parasuraman 1989 dalam Rifa dan Gudono 1999 dan Oktriani 2006 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999. Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi umur auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan tingginya umur auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang tinggi. Karena auditor memiliki keahlian komputer yang berbeda-beda walaupun auditor memiliki umur yang sama sekalipun dan juga umur 156 responden dalam penelitian ini kurang tersebar secara merata dimana mayoritas responden berusia antara 20–25 tahun. 2. Variabel X2 Jenis Kelamin memiliki nilai t hitung -0,129 dan sig. 0,897 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H2 ditolak atau variabel jenis kelamin berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Oktriani 2006 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999. Hasil ini juga berarti bahwa perbedaan jenis kelamin auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan perbedaan jenis kelamin auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer yang tinggi. Karena auditor memiliki keahlian komputer yang berbeda-beda walaupun auditor memiliki jenis kelamin yang sama sekalipun. 3. Variabel X3 Pendidikan memiliki nilai t hitung 0,015 dan sig. 0,988 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H3 ditolak atau variabel pendidikan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Oktriani 2006. Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan tingginya tingkat pendidikan auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer yang tinggi. Karena auditor memiliki keahlian komputer yang 157 berbeda-beda walaupun auditor memiliki tingkat pendidikan yang sama sekalipun dan juga dalam penelitian ini mayoritas pendidikan responden adalah Strata-1 dan belum seluruhnya berlatar belakang pendidikan teknologi informasi. 4. Variabel X4 Pengalaman memiliki nilai t hitung 0,361 dan sig. 0,719 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H4 ditolak atau variabel pengalaman berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Levin dan Gordon 1989 dan Oktriani 2006 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Asih 2006. Hasil ini juga berarti bahwa semakin banyak atau lama pengalaman auditor tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan banyaknya pengalaman auditor tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer yang tinggi. Karena auditor memiliki keahlian komputer yang berbeda-beda walaupun auditor memiliki pengalaman yang sama sekalipun. 5. Variabel X5 Fear memiliki nilai t hitung -0,407 dan sig. 0,685 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H5 ditolak atau variabel Fear berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999, Wibowo dan Hardiningsih 2003, Yunita 2004 dan Nugraha 2008. Hasil ini juga berarti bahwa semakin rendah rasa cemas fear auditor terhadap komputer tidak dapat 158 berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan tingginya rasa cemas fear auditor terhadap komputer tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer yang rendah. Karena walaupun auditor memiliki rasa cemas fear terhadap komputer yang tinggi tetapi apabila ia diharuskan memiliki kemampuan komputer maka ia akan meningkatkan kemampuan komputernya walaupun terpaksa. 6. Variabel X6 Anticipation memiliki nilai t hitung 3,726 dan sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H6 diterima atau variabel anticipation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999, Wibowo dan Hardiningsih 2003, Yunita 2004 dan Nugraha 2008. Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi rasa suka anticipation auditor terhadap komputer memiliki pengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan tingginya rasa suka anticipation auditor terhadap komputer dapat memotivasi auditor untuk meningkatkan keahlian komputer auditnya yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya. 7. Variabel X7 Optimism memiliki nilai t hitung 3,706 dan sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H7 diterima atau variabel optimism berpengaruh positif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh 159 Wibowo dan Hardiningsih 2003 dan Oktriani 2006. Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi sikap optimis auditor terhadap perkembangan komputer memiliki pengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan tingginya sikap optimis auditor terhadap perkembangan komputer audit dapat memotivasi auditor tersebut untuk meningkatkan keahlian komputer auditnya, karena auditor merasa perkembangan komputer akan membantunya dalam melaksanakan tugasnya. 8. Variabel X8 Pessimism memiliki nilai t hitung -0,095 dan sig. 0,925 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H8 ditolak atau variabel pessimism berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Wibowo, Hardiningsih 2003 dan Oktriani 2006. Hasil ini juga berarti bahwa semakin rendah sikap pesimis auditor terhadap perkembangan komputer tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan semakin tinggi sikap pesimis auditor terhadap perkembangan komputer tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang rendah. Karena walaupun auditor memiliki sikap pesimis yang tinggi terhadap perkembangan komputer tetapi auditor akan dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi, sehingga mau tidak mau auditor akan berusaha meningkatkan keahlian komputer auditnya. 160 9. Variabel X9 Intimidation memiliki nilai t hitung 0,715 dan sig. 0,477 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H9 ditolak atau variabel intimidation berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Wibowo dan Hardiningsih 2003 namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Oktriani 2006. Hasil ini juga berarti bahwa semakin tinggi sikap intimidasi auditor terhadap perkembangan komputer tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan semakin tinggi sikap percaya auditor bahwa komputer itu menakutkan intimidasi tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang tinggi. Karena walaupun auditor memiliki kepercayaan yang rendah bahwa komputer itu menakutkan intimidasi, auditor akan dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi, sehingga mau tidak mau auditor akan berusaha meningkatkan keahlian komputer auditnya. 10. Variabel X10 Math Anxiety memiliki nilai t hitung -1,387 dan sig. 0,169 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian maka H10 ditolak atau variabel math anxiety berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap keahlian komputer audit. Hasil ini penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati dan Permatasari 2000 dan Oktriani 2006, namun bertentangan dengan hasil penelitian oleh Rifa dan Gudono 1999 dan Wibowo dan Hardiningsih 2003. 161 Hasil ini juga berarti bahwa semakin rendah rasa takut auditor terhadap matematika tidak dapat berpengaruh nyata dalam peningkatan keahlian komputer audit. Hal ini disebabkan rendah rasa takut auditor terhadap matematika tidak menjamin auditor tersebut memiliki keahlian komputer audit yang tinggi. Karena walaupun auditor memiliki rasa takut yang besar terhadap matematika tetapi seorang auditor dituntut untuk menguasai matematika karena semua pekerjaan auditor tidak lepas dari matematika itu sendiri. Sehingga pada saatnya akan meningkatkan keahlian komputer audit yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja auditor. Hasil pengujian sampel dengan uji t membuktikan bahwa di antara 10 variabel yang diteliti, hanya 2 variabel yang berhasil mencapai tingkat signifikansi, yaitu anticipation dan optimism. Dalam hal ini berarti bahwa rasa suka anticipation dan sikap optimis optimism mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian komputer audit. d. Uji Statistik F Analisis regresi secara multivariate dengan menggunakan metode uji-F dengan taraf signifikansi 5 untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Tabel 4.13 Uji Statistik F 162 ANOVA b 1702,003 10 170,200 13,257 ,000 a 1014,219 79 12,838 2716,222 89 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation a. Dependent Variable: Keahlian b. Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 4.13, F hitung menunjukkan nilai sebesar 13,257 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan lebih kecil dari ∝ 0,000 0,05.maka Ha11 diterima, artinya maka dapat dikatakan bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Hasil ini dapat berimplikasi bahwa Kantor Akuntan Publik KAP harus mempertimbangkan semua variabel independen dalam penelitian ini, karena seluruh variabel independen memiliki pengaruh nyata atau manfaat yang lebih baik apabila dipertimbangkan secara bersama-sama daripada secara sendiri-sendiri.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak dan harga emas terhadap return saham (studi pada pasar modal Indonesia)

0 9 142

Analysis of the effect of inflation rate, interest rate and exchange rate on stock return of consumer goods and property and real estate sector in Indonesia stock exchange (IDX) 2006-2010

0 6 116

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI RATE DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Di BEI 2011-2013).

0 2 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI RATE DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Di BEI 2011-2013).

0 2 12

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN.

0 1 8

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM Tbk di BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI TUKAR USDRUPIAH, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH/US$, INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI, DAN KEBIJAKAN MONETER TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN - Unika Repository

0 0 14