Analisis pengaruh inflasi,nilai tukar rupiah,suku bunga SBI, dan harga emas terhadap tingkat pengembalian (return) saham sektor industri barang konsumsi pada BEI

(1)

Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Arief Rakhman Hakim

NIM : 1050 8200 2652

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

DAN FAKTOR PERSONALITY

TERHADAP KEAHLIAN KOMPUTER AUDIT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Arief Rakhman Hakim NIM : 105082002652

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM NIP. 131 474 891

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

Hari ini Tanggal Tujuh Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Arief Rakhman Hakim NIM: 105082002652 dengan Judul Skripsi “Analisis Pengaruh Faktor Demografi dan Faktor

Personality terhadap Keahlian Komputer Audit (Studi Empiris Pada Kantor

Akuntan Publik di DKI Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 07 Mei 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Yessi Fitri, S.E, Ak., M.Si Rahmawati, S.E, M.M

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli


(4)

Hari ini Tanggal Dua Puluh Lima Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Arief Rakhman Hakim NIM: 105082002652 dengan Judul Skripsi “Analisis Pengaruh Faktor Demografi dan Faktor

Personality terhadap Keahlian Komputer Audit (Studi Empiris Pada Kantor

Akuntan Publik di DKI Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juni 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, S.E., Ak., MM

Penguji Ahli,


(5)

Halaman Motto

“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk

Allah Tuhan semesta alam”.

(Q.S. Al An’anm: 162)

“Sesungguhnya dimana ada kesulitan disitu ada kelapangan dan

sesungguhnya disamping kesulitan ada kemudahan, karena itu bila engkau

telah selesai dari suatu urusan pekerjaan, maka kerjakanlah yang lain

dengan tekun

”.

(Q.S. Al Insyirah: 5-7)

“Perjuangan di dunia ini tiada yang sia-sia selama harapan slalu ada”

“Jangan terlalu memikirkan masa lalu karena telah pergi dan selesai, dan

jangan terlalu memikirkan masa depan hingga dia datang sendiri. Karena

jika melakukan yang terbaik dihari ini maka hari esok akan lebih baik”


(6)

Halaman Persembahan

Ku torehkan karya kecil ku penuh syukur yang sebesar-besarnya teruntuk:

Allah SWT

Puji Syukurku atas rahmat dan kehadirat Mu Raja Semesta Alam

Bapak-Ibu

Simpah bakti dan darma ku atas cinta suci dan pengorbanan yang tanpa

pamrih dalam setiap lantunan doa mu yang mengiringi setiap langkah

ananda. Tiada kebahagiaan yang dapat ananda berikan melebihi

kebahagiaan yang kalian berikan. Tiada syair yang dapat terlantunkan

untuk mengungkapkan penghargaan, cinta, kasih sayang dan syukur

ananda

Kakak n Adik-adik ku tersayang

kebersamaan, canda-tawa, keceriaan yang slalu mengiringi langkah ku dan

yang tiada henti memberi dorongan, semangat, harapan serta kasih

sayangnya


(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Arief Rakhman Hakim

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Maret 1988

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Rusa 4 Rt/Rw 04/05 No. 23 Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, 12860

Telepon : 0813 8562 4560

II. Pendidikan

1. 1993 – 1999 : SD Islam Assyafi’iyah 01 Pagi 2. 1999 – 2002 : SLTPN 3 Jakarta

3. 2002 – 2005 : SMAN 26 Jakarta

4. 2005 – 2009 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III.Latar Belakang Keluarga

Ayah : Drs Nahrowi Abd Mu’in

Ibu : Fatimah

Alamat : Jl. Rusa 4 Rt/Rw 04/05 No. 23 Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, 12860 Anak ke dari : Ke-2 dari 4 bersaudara


(8)

THE INFLUENCE ANALYSIS OF DEMOGRAPHY FACTOR

AND PERSONALITY FACTOR TO COMPUTER AUDIT SKILL

(Empirical Study in Public Accountant Firm in DKI Jakarta) By: Arief Rakhman Hakim

ABSTRACT

This research represents empirical study to know how far influencing of demography factor and personality factor to computer audit skill. The demography factor that influencing computer audit skill are age, sex, education and experience. The personality factor that influencing computer audit skill are computer anxiety (fear and anticipation), computer attitude (optimism, pessimism and intimidation) and math anxiety.

The population of this research are auditor’s who work in Public Accountant Firm in DKI Jakarta. Samples of this research are 90 response from 130 questionares delivered. Samples are taken by using of judgement sampling. The method of data analysis is using descriptive and double regression analysis. To obtain model of regression which representative is hence conducted by test of classic assumption.

The result of descriptive statistic indicate that mean of an computer audit skill is 42,44. Multivariate analysis showed that at level significant 5%, variable of anticipation and optimism have an effect on by significant to computer audit skill with direction which are positive. While the other of independent variable’s not have an effect on to computer audit skill.


(9)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN

FAKTOR

PERSONALITY

TERHADAP

KEAHLIAN KOMPUTER AUDIT

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta) Oleh: Arief Rakhman Hakim

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor demografi dan faktor personality terhadap keahlian komputer audit. Faktor demografi yang mempengaruhi keahlian komputer audit antara lain umur, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman. Faktor personality yang mempengaruhi keahlian komputer audit antara lain computer anxiety (fear dan anticipation), computer attitude (optimism, pessimism dan intimidation) dan math anxiety.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta. Jumlah sampel adalah 90 responden dari 130 kuesioner yang dikirimkan. Metode pengambilan sampel menggunakan metode

Judgment Sampling. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis regresi berganda. Untuk memenuhi model regresi yang bisa mewakili maka digunakan uji asumsi klasik.

Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata keahlian komputer audit seorang auditor adalah 42,44. Dari analisis multivariate

menunjukkan bahwa pada level signifikan 5%, variabel anticipation dan optimism

auditor berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian komputer audit dengan arah yang positif. Sedangkan variabel independen lainnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian komputer audit.


(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb

Alhamdullilahirabbil’alamin, segala puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah juga inayahnya. Shalawat serta salam bagi baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, dimana atas kesemuanya penulis memperoleh kemampuan studi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Demografi dan Faktor Personality terhadap Keahlian Komputer Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Namun demikian penulis juga mempunyai keterbatasan kemampuan dalam penulisan skripsi.

Oleh karena itu penulis menyadari tanpa bimbingan, arahan, dukungan dan bantuan berbagai pihak, maka skripsi ini tidak dapat diselesaikan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah dan Ibuku (Nahrowi Abd Mu’in dan Fatimah) tercinta, terima kasih buat semuanya, yang selalu mensupport, mendoakan dan memberikan kasih sayang yang tulus yang engkau berikan kepada ananda. Setiap doa’ yang engkau lantunkan adalah ketulusan yang tiada pernah ternilai dengan apa pun jua dan semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah engkau di dunia dan akhirat..Amiiin… always pround have a parent like u n maafin ananda yach….Kakak dan Adik-adikku (Laelatul Hasanah, Nur Syamsiyah dan Umi Fajriati Sholihah) yang selalu membuat keceriaan penulis jika lagi down.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, sebagai dosen pembimbing I dan juga sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah


(11)

membimbing, mengarahkan dan memberikan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan solusi, motivasi, arahan, dan bimbingan serta meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan-keluhan dari penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA, Ak, CPA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

5. Bapak Amilin, SE, Ak, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya bagian akademik yang telah membantu dalam kegiatan administrasi penulis.

8. Auditor-auditor independen yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian.

9. Sahabat-sahabat akuntansi B angkatan 2005, terima kasih atas dukungan dan doa yang tidak henti-hentinya kalian berikan kepada penulis.

10. Teman-teman akuntansi angkatan 2005, tetap jaga silaturahmi jangan sampai terputus ketika semuanya sudah lulus.

11. Buat semua pihak yang tak dapat ku sebutkan satu persatu, atas perhatian, bantuan dan dukungannya..thank’s to all.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan yang penulis miliki. Untuk saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikkan masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT membimbing dan menyertai langkah kita. Amiiin….

Wassalamu’alaikum Wr. Wb


(12)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Lembar Ujian Komprehensif ... ii

Lembar Ujian Skripsi... iii

Halaman Moto ... iv

Halaman Persembahan ... v

Daftar Riwayat Hidup ... vi

Abstract ... vii

Abstrak ... viii

Kata Pengantar... ix

Daftar Isi... xi

Daftar Tabel... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran... xvi

Bab I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

Bab II Tinjauan Pustaka ... 9

A. Keahlian Komputer Audit ... 9

B. Faktor Demografi ... 14

1. Umur ... 15

2. Jenis Kelamin ... 16

3. Pendidikan ... 18

4. Pengalaman ... 19

C. Faktor Personality ... 22

1. Computer Anxiety ... 23

2. Computer Attitude ... 26

3. Math Anxiety ... 27

D. Kerangka Pemikiran ... 28


(13)

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 30

B. Metode Penentuan Sampel ... 30

1. Populasi dan Sampel ... 30

2. Teknik Penentuan Sampel ... 31

C. Metode Pengumpulan Data ... 32

1. Riset Lapangan ... 32

2. Riset Kepustakaan ... 33

D. Metode Analisis Data ... 33

1. Statistik Deskriptif ... 34

2. Uji Asumsi Klasik ... 34

a. Uji Normalitas ... 34

b. Uji Autokorelasi ... 34

c. Uji Heteroskedastisitas ... 35

d. Uji Multikolinearitas ... 35

3. Uji Kualitas Data ... 36

a. Uji Validitas ... 36

b. Uji Reliabilitas ... 36

4. Pengujian Hipotesis ... 37

a. Analisis Regresi Berganda ... 37

b. Uji Koefisien Determinasi ... 38

c. Uji Statistik t ... 39

d. Uji Statistik F ... 39

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya... 40

Bab IV Penemuan dan Pembahasan ... 47

A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 47

B. Penemuan dan Pembahasam ... 52

1. Statistik Deskriptif ... 52

2. Uji Instrumen Penelitian... 54

a. Uji Validitas ... 54

b. Uji Reliabilitas ... 57


(14)

b. Uji Autokorelasi... 60

c. Uji Heteroskedastisitas ... 61

d. Uji Multikolinearitas ... 62

4. Uji Hipotesis ... 63

a. Uji Koefisien Determinasi ... 63

b. Analisis Regresi Linier Berganda ... 65

c. Uji t... 69

d. Uji Statistik F ... 77

Bab V Kesimpulan dan Implikasi ... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Implikasi... 80

C. Keterbatasan dan Saran... 80

1. Keterbatasan ... 80

2. Saran... 81

Daftar Pustaka ... 82


(15)

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

2.1 Perbedaan Pendidikan dan Pelatihan 18

3.1 Definisi Operasional Variabel 44

4.1 Data Sampel Penelitian 49

4.2 Karakteristik Responden 49

4.3 Descriptive Statistics 52

4.4 Hasil Uji Validitas 55

4.5 Hasil Uji Reliabilitas Masing-masing Item Pertanyaan 57 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Item Pertanyaan 58

4.7 Hasil Uji Normalitas 59

4.8 Hasil Uji Autokorelasi 61

4.9 Hasil Uji Multikolinearitas 62

4.10 Koefisien Determinasi 63

4.11 Koefisien Regresi 65

4.12 Uji Statistik t 70


(16)

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 28

4.1 Histogram Hasil Uji Normalitas 60


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian 86

2 Daftar Jawaban Responden 94

3 Hasil Uji Validitas 98

4 Hasil Uji Reliabilitas 105

5 Hasil Uji Asumsi Klasik 107

6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda 109


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi komputer mempunyai potensi untuk memperbaiki kinerja organisasi maupun individu. Para pengambil keputusan di banyak perusahaan menyadari adanya potensi keuntungan tersebut, sehingga banyak perusahaan yang menginvestasikan dana pada teknologi informasi (Igbaria, 1995 dalam Sudijanta, 2000). Mereka mempercepat investasinya ke dalam berbagai aplikasi komputer seperti word processor, spread sheets, communication

(terutama electronic mail), graphics, dan database management.

Meskipun teknologi komputer dikenal secara luas sebagai teknologi pada tahun 1970 an, pertumbuhan yang pesat terhadap penggunaan teknologi komputer dapat dilihat pada riset-riset di bidang sistem informasi. Sekitar tahun 1980 an, End User Computing (EUC) muncul sebagai suatu fenomena yang sangat penting yang memerlukan perhatian sangat serius dari para manager.

Rockart dan Flanery (1983) dalam Rifa dan Gudono (1999) mengemukakan bahwa tingkat pertumbuhan penggunaan komputer dalam perusahaan berkisar antara 50% sampai dengan 90% per tahun. Pada waktu yang sama, tingkat pertumbuhan pemrosesan data secara tradisional yang berorientasi pada kertas kerja (paperwork), jauh lebih rendah yaitu 5% sampai 15% per tahun. Pernyataan mengenai cepatnya pertumbuhan komputer juga


(19)

Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer tersebut, membawa dampak yang cukup signifikan dalam bidang Akuntansi. Dampak yang terjadi, antara lain adanya peningkatan kecepatan proses, akurasi perhitungan dan kemampuan mengolah data dalam volume besar serta minimnya audit trail pada suatu sistem akuntansi (Weber, 1982 dalam Wibowo dan Hardiningsih, 2003).

Dampak lain diungkapkan Nottingham (1976) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) yaitu makin sulitnya mendeteksi kecurangan komputer dan penyalahgunaan setelah kejadian. Sardinas, Burch jr dan Asebrook (1981) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) juga mengidentifikasikan dampak dari perubahan tersebut meliputi: (1) Perubahan audit trail, (2) Perubahan Metode Internal Control, (3) Perubahan penyimpanan data (Data storage), (4) Penggunaan spesialis, (5) Perubahan dalam perencanaan audit, dan (6) Perlunya penggunaan komputer dalam penugasan audit. Sehubungan dengan hal tersebut, Weber juga menyarankan perlu dikembangkannya internal control yang memadai dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer. Dan selanjutnya menuntut adanya perubahan pada prosedur dan tehnik yang digunakan seorang Auditor dalam melakukan tugas audit (atestasi).

Dampak perubahan Teknologi Informasi bagi seorang Auditor, dikemukakan oleh Murphy dan Parker (1989) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) menyatakan bahwa terdapat perubahan tradisi berupa berkurangnya bukti tertulis. Auditor harus memahami akses rutin ke dalam sistem, sistem otorisasi dan organisasi dan memahami bagaimana sistem


(20)

pemahaman sistem secara umum mengenai jaringan (networking), database management, paket software, Operational System serta seleksi pemakaian

hardware.

Terdapat beberapa teknik dan prosedur audit baru yang dapat digunakan dalam melakukan Audit pada Sistem Berbasis Komputer. Salah satu teknik audit baru pada audit Sistem Berbasis Komputer adalah penggunaan

Generalized Audit Software (GAS). Teknik ini merupakan teknik dengan pendekatan audit with the computer yang terdiri dari satu atau lebih program rutin yang dapat diterapkan untuk berbagai situasi pengauditan dan untuk berbagai jenis organisasi. Penggunaan teknik GAS ini relatif tidak sulit karena dapat mengakses hampir segala macam jenis data elektronik yang dihasilkan dari berbagai macam jenis komputer. Adapun manfaat GAS semakin penting dengan semakin besarnya data yang harus dihadapi oleh para auditor maka auditor dapat melakukan pemeriksaan terhadap kualitas data, kualitas sistem pemrosesan, pemeriksaan atas keberadaan entitas suatu data, dan melakukan pengujian analisis. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap kualitas data, kemampuan fungsional GAS dapat dimanfaatkan auditor untuk melakukan pemeriksaan atas keberadaan (existence), kecermatan (accuracy), kelengkapan (completeness), dan konsistensi suatu data. Murphy dan Parker (1989) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) juga mengungkapkan bahwa penggunaan teknik komputerisasi sangat dibutuhkan ketika menghadapi sistem berbasis komputer yang besar dan komplek. Penggunaan Audit Software bukan hanya membuat audit menjadi efisien, namun juga alat yang efektif dalam


(21)

David Coderre (1999) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) mengungkapkan bahwa pada awal 1982 an, Komputer Audit telah banyak membantu tugas auditor dalam mengungkap kesalahan keuangan. Namun pada tahun-tahun terakhir, penerapan Komputer Audit sudah lebih luas (powerfull) dalam membantu tugas atestasi seorang auditor dan sudah menjadi standar dalam praktek seorang auditor di Amerika. Namun demikian, kondisi tersebut tidak terjadi di Indonesia. Hasil penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) (1998) menyimpulkan bahwa perkembangan sistem tersebut di atas belum direspon secara baik oleh para auditor. Hasil Penelitian menunjukkan hanya 45 responden dari 337 responden yang memahami Komputer Audit, dan hanya 10 responden yang pernah melakukan audit dengan menggunakan Audit Software.

Namun demikian hasil yang berbeda diperoleh terkait dengan Computer Attitudes (pandangan terhadap perkembangan komputer). Sikap Optimis atau Pesimis terhadap perkembangan komputer dewasa ini, tidak memacu para akuntan untuk meningkatkan keahliannya di bidang komputer audit. Hasil ini sejalan dengan penelitian Puslitbang BPKP yang menunjukkan kurang responnya para akuntan terhadap perkembangan teknologi informasi, khususnya perkembangan Sistem Informasi berbasis Komputer.

Meskipun komputer telah berkembang pesat, namun belum sepenuhnya dapat membantu pengambil keputusan secara nyata yang diakibatkan adanya kurang diterimanya teknologi tersebut oleh user, hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) BPKP (1998)


(22)

yang menyimpulkan bahwa perkembangan sistem tersebut di atas belum direspon secara baik oleh para auditor (Swanso, 1998 dalam Sudijanta, 2000).

Kadang-kadang para individu tidak mau menggunakan sistem, walaupun sistem itu dapat meningkatkan produktivitas. Ini suatu bukti bahwa penggunaan teknologi komputer oleh para profesional masih terbatas atau belum lazim yang disebabkan oleh rasa takut terhadap komputer, memandang komputer secara negatif, dan individu tidak termotivasi untuk mengadopsi teknologi baru (Igbaria, 1989 dalam Sudijanta, 2000).

Kurangnya respon tersebut dapat terjadi karena faktor internal maupun eksternal Auditor. Faktor eksternal antara lain tidak dapat diaksesnya sistem satuan usaha yang diaudit dengan Audit Software dan ketersediaan alat (Audit Software) itu sendiri. Sedangkan faktor internal antara lain dapat berupa faktor Demografi, Personality, Cara berfikir (cognitive style) dan Tanggung jawab profesi (Profesional Commitment) seorang Auditor untuk menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.

Adanya perbedaan individual ini merupakan masalah serius yang dihadapi, karena perbedaan individual tersebut merupakan faktor penentu perilaku kerja (Terborg, 1981 dalam Rifa dan Gudono, 1999).

Memperhatikan pentingnya teknologi informasi bagi perusahaan maupun individu dalam meningkatkan kinerja, pentingnya skill atau kecakapan individu dalam menggunakan teknologi informasi yang penulis uraikan diatas, penulis akan mengadakan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keahlian End User Computing, khususnya komputer


(23)

umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pengalaman dan faktor personality yaitu:

computer anxiety (fear dan anticipation), computer attitude (optimism, pessimism, dan intimidation)dan math anxiety.

Hal ini penulis anggap penting, karena manusia sebagai penggerak utama dalam pengoperasian teknologi informasi. Penelitian yang berkaitan dengan teknologi informasi telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian terdahulu yang memfokuskan kepada pengaruh faktor demografi dan personality terhadap keahlian dalam end user computing (Rifa dan Gudono, 1999).

Pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengubah objek yang digunakan dari karyawan perbankan (Rifa dan Gudono, 1999) menjadi auditor eksternal. Selain itu, keahlian yang akan dibahas dalam penelitian ini difokuskan pada keahlian terhadap komputer audit.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk menyusun skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Demografi dan Faktor

Personality Terhadap Keahlian Komputer Audit (Studi Empiris Pada

Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor demografi yang meliputi: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman auditor dalam menggunakan komputer audit berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian komputer audit?


(24)

2. Apakah faktor personality yang meliputi: fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation, dan math anxiety berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian komputer audit?

3. Apakah faktor demografi dan faktor personality secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian komputer audit?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti-bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor demografi yang meliputi: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman auditor dalam menggunakan komputer audit terhadap keahlian komputer audit.

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor personality yang meliputi: fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation, dan math anxiety terhadap keahlian komputer audit.

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor demografi dan faktor personality

secara bersama-sama terhadap keahlian komputer audit. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Penulis.

Penelitian ini digunakan sebagai pengaplikasian ilmu yang penulis terima selama perkuliahan terkait dengan pengaruh faktor demografi dan faktor

personality terhadap keahlian komputer audit. b. Bagi Pembaca


(25)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang pengaruh faktor demografi dan faktor personality terhadap keahlian komputer audit.

c. Bagi Penelitian yang Akan Datang.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang berminat meneliti kembali mengenai pengaruh faktor demografi dan faktor personality

terhadap keahlian komputer audit atau penelitian yang terkait dengan itu. d. Bagi Auditor Eksternal.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh faktor demografi dan faktor personality terhadap keahlian komputer audit sehingga diharapkan dapat membantu Kantor Akuntan Publik dalam pengambilan keputusan mengenai pengolahan sumber daya manusia, antara lain berkaitan dengan pengadaan, pelatihan dan pendidikan.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keahlian Komputer Audit

Definisi keahlian sampai saat ini masih belum terdapat definisi operasional yang tepat. Menurut Webster’s ninth New Collegiate Dictionary

(1983) dalam Murtanto dan Gudono (1999) mendefinisikan keahlian (expertise) adalah ketrampilan dari seorang yang ahli. Ahli (experts) didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subjek tertentu yang diperoleh dari pengalaman atau pelatihan. Trotter (1986) dalam Asih (2006) mendefinisikan ahli adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan secara mudah, cepat, intuisi, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Menurut Hayes-Roth, dkk (1983) dalam Asih (2006) mendefinisikan keahlian sebagai keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dari lingkungan tersebut dan keterampilan untuk memecahkan masalah tersebut.

Keahlian menurut Harrison dan Rainer (1992) dalam Astuti (2003) didefinisikan sebagai berikut:

“Keahlian adalah suatu perkiraan atas suatu kemampuan seorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan sukses, seorang yang menganggap dirinya mampu untuk melaksanakan tugas, cenderung akan sukses”.

Keahlian menggunakan komputer menurut Igbaria (1994) dalam Astuti (2003) didefinisikan sebagai berikut:


(27)

“Keahlian menggunakan komputer adalah suatu kombinasi antara pengalaman user dalam menggunakan komputer, latihan yang telah diperoleh dan keahlian komputer secara menyeluruh”.

Keahlian dalam menggunakan komputer merupakan kombinasi lamanya (pengalaman) menggunakan komputer dalam pekerjaannya dengan pendidikan yang diperoleh dalam bidang komputer baik pendidikan formal maupun non formal, misal pelatihan intern (Davis et. al., 1989 dalam Widiatmoko, 2004). Seseorang yang memiliki keahlian di bidang komputer biasanya tidak akan merasakan kesulitan jika menjalankan tugas dengan alat bantu komputer. Rasa mudah dalam menggunakan komputer tersebut akan menimbulkan perasaan dalam dirinya bahwa komputer itu berguna sehingga menimbulkan rasa nyaman bila bekerja dengan komputer. Pendapat tersebut sesuai dengan

Theory of Reasoned Action (TRA) yang menyatakan bahwa affect (perasaan senang, gembira, dan benci) akan berpengaruh dalam pemanfaatan komputer (Davis, 1989 dalam Sudaryono dan Astuti, 2005). Igbaria (1996) dalam Sudaryono dan Astuti (2005) menyatakan bahwa keahlian mempengaruhi pemanfaatan komputer melalui pengaruhnya terhadap faktor kompleksitas, kegunaan, dan kenyamanan yang dirasakan.

Penerimaan teknologi komputer dipengaruhi oleh teknologi itu sendiri serta tingkat keahlian dari individu yang menggunakan komputer. Keyakinan bahwa setiap orang dapat meningkatkan keahliannya sangat diperlukan, berguna untuk keefektifan penggunaan komputer dan menguatkan rasa percaya diri setiap orang mampu menguasai dan menggunakan teknologi komputer dalam pekerjaannya (Astuti, 2003).


(28)

Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi tersebut, End User Computing (EUC) telah menjadi fenomena baru yang memerlukan perhatian dari para manajer. Claudle et al (1991) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) mengungkapkan bahwa masalah End Use Computing merupakan salah satu dari lima masalah Sistem Informasi yang penting saat ini. Demikian juga diungkapkan oleh Rockart dan Flannery (1983) dalam Rifa dan Gudono (1999) yang menyatakan bahwa perkembangan EUC antara 50 sanpai 90 % per tahun.

End User Computing yang disingkat dengan EUC adalah pengguna komputer secara langsung oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan computer based solution dengan cepat (Horrison dan Rainer, 1992) atau pemanfaatan komputer oleh pemakai (Bodnar, 2007). Menurut Raymond (1996) dalam Trisnawari dan Permatasari (2000) end user computing adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem oleh pemakai akhir.

Tidak semua orang yang ikut serta dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan komputer yang sama. Pemakai akhir menurut John F. Rockart dan Lauren S. Flannery (1983) dalan Suryandari (2002) dikelompokkan menjadi empat golongan berdasarkan kemampuan komputer mereka, antara lain:

1. Pemakai Akhir Tingkat Menu (menu-level-end-user)

Sebagai pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi


(29)

(prewritten software) dengan menggunakan menu-menu yang ditawarkan, seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis windows.

2. Pemakai Akhir Tingkat Perintah (command-level-end-user)

Sebagai pemakai akhir mempunyai kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar menu-menu. Para pemakai akhir ini dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data. Misalnya membuat perhitungan perpajakan pada aplikasi MsExcell.

3. Pemakai Akhir Tingkat Programer (end-user programmer)

Sebagai pemakai akhir menggunakan bahasa-bahasa pemrosesan seperti HTML (Hyper Text Markup Language), Visual Basic, Java Script, serta mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.

4. Personil Pendukung Fungsional (functional support personnel)

Di sejumlah perusahaan, spesialis informasi adalah anggota unit-unit fungsional dan bukannya di unit jasa informasi. Personil pendukung fungsional ini adalah spesialis informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada manajer fungsional mereka.

Dua ciri penting menjadi ciri empat tingkatan kemampuan tingkat akhir. Pertama, semua tingkat memiliki kemampuan untuk mengembangkan berbagai aplikasi, dan kedua, tidak seorangpun yang merupakan anggota dari jasa informasi.


(30)

Komputer audit adalah suatu program atau software komputer yang dapat digunakan untuk membantu dalam melakukan audit. Terdapat banyak komputer audit yang umum digunakan, salah satunya adalah Generalized Audit Software (GAS).

Dalam penggunaan Generalized Audit Software (GAS), berbagai tingkatan tersebut di atas juga mempengaruhi hasil akhir suatu tugas audit. Auditor yang menggunakan GAS hanya menggunakan menu yang sudah ada bila dibandingkan Auditor yang memiliki kemampuan menyusun bahasa program, akan menghasilkan suatu tingkat ketelitian dan kecermatan evaluasi yang berbeda. Dengan kemampuan penyusunan perintah melalui bahasa program, Auditor dapat menggunakan GAS secara lebih efisien dan efektif serta lebih akurat dalam mengambil kesimpulan hasil audit.

Menurut Wilkinson (2006), terdapat tiga pendekatan auditing pada Sistem berbasis Komputer, yaitu auditing around the computer, auditing through the computer, dan auditing with computer. Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan sistem informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam komputer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output.

Auditing through the computer adalah audit melalui komputer, dimana auditor mengajukan data ke komputer untuk diproses. Hasilnya kemudian akan dianalisis oleh proses yang dapat dipercayai dan mempunyai ketepatan


(31)

menggunakan komputer sebagai alat bantu bagi auditor dalam melakukan audit.

Audit pada Sistem berbasis Komputer memiliki ruang lingkup yang luas. Terdapat beberapa tahapan audit yang harus dilaksanakan dalam melakukan Audit Sistem Berbasis Komputer secara keseluruhan. Tahapan Audit yang dilakukan meliputi Tahap Survey Pendahuluan, Tahap Evaluasi Pengendalian Sistem (Audit Sistem Informasi), Tahap Pengujian Ketaatan dan Tahap Pengujian Subtantif serta terakhir Penyusunan Laporan (Wilkinson, 2006).

Generalized Audit Software dapat memeriksa transaksi dalam jumlah yang sangat besar secara cepat dan akurat. Berbagai analisa dapat dilakuan dengan fasilitas yang ada misalnya membandingkan alamat pemasok dengan alamat pengiriman uang dengan cepat dan dalam volume besar, merekapitulasi penjualan/pembelian dalam berbagai pendekatan seperti wilayah, jenis produk, kategori, dsb. Dalam penelitian ini, keahlian komputer audit tidak dibatasi pada keahlian komputer terhadap GAS tetapi terhadap semua program yang dapat digunakan untuk melakukan audit.

B. Faktor Demografi

Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein” adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard dalam karangannya yang berjudul “Element de Statistique Humaine on


(32)

Donal J. Bogue (1973) dalam Moh. Yasin (2007) memberikan definisi tentang Demografi sebagai berikut:

“Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa”.

Philip M. Hauser dan Dudley Duncan (1973) dalam Moh. Yasin (2007) memberikan definisi Demografi sebagai berikut:

“Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut”.

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi demografi dalam ilmu demografi terdapat beberapa faktor yang mungkin berpengaruh pada keahlian komputer audit baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tak langsung bisa terjadi lewat sikap. Bukti empiris menunjukkan bahwa perbedaan persepsi mempunyai hubungan dengan sikap individu (Igbaria, 1994 dalam Wijayanti, 2008). Selanjutnya, sikap akan berpengaruh pada keberhasilan penerapan suatu sistem informasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut mencakup umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pengalaman.

1. Umur.

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati (Notoatmodjo, 2006). Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung.


(33)

dan Gudono (1999) terhadap kelompok umur yang berbeda dalam pembelajaran komputer menunjukkan bahwa kelompok umur tua peningkatan kemampuannya lebih baik dari pada kelompok umur yang lebih muda.

Dikaitkan dengan tingkat keahlian, hasil penelitian Harrison dan Rainer (1992) dalam Sudijanta (2000) menunjukkan bahwa personil yang lebih muda mempunyai tingkat keahlian komputer yang lebih tinggi dari pada personil yang lebih tua. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rifa dan Gudono (1999) yang menunjukkan bahwa umur berhubungan negatif dengan keahlian komputer seseorang.

2. Jenis Kelamin.

Untuk memahami maksud dari jenis kelamin harus dibedakan kata gender dengan seks (jenis kelamin). Pengertian jenis kelamin merupakan pembagian dua jenis kelamin yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Pensifatan manusia pada jenis kelamin laki-laki yaitu manusia yang memiliki penis, memiliki jakala (kalamenjing) dan memproduksi sperma. Sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran yang melahirkan, memproduksi sel telur, memiliki vagina dan alat menyusui (Sugiyanto dan Widayati, 2009).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:469,529) mendefinisikan jenis adalah sesuatu yang mempunyai ciri (sifat, keturunan) yang khusus, sedangkan kelamin adalah jodoh (laki-laki dan perempuan antara jantan


(34)

dan betina), sifat jasmani/rohani yang membedakan sebagai pria dan wanita, jenis laki-laki atau perempuan (genus).

Sedangkan gender adalah suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari sudut non-biologis, yaitu dari aspek sosial, budaya maupun psikologis (Sugiyanto dan Widayati, 2009).

Beberapa penelitian mencoba meneliti hubungan antara jenis kelamin dengan keahlian komputer. Dalam penelitiannya Gutek dan Bilkson (1985) dalam Rifa dan Gudono (1999) menemukan bahwa pria cenderung mempunyai keahlian komputer yang lebih baik daripada wanita dalam pekerjaannya.

Hasil penelitian Evans (1987) dalam Sudijanta (2000) menunjukkan bahwa wanita lebih banyak masalah dalam menggunakan komputer. Hasil penelitian Heinssen (1987) dalam Sudijanta (2000) menunjukkan bahwa wanita mempunyai tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada pria apabila duduk di depan komputer. Hasil penelitian Harrison dan Rainer (1992) dalam Rifa dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa pria mempunyai keahlian komputer yang lebih tinggi daripada wanita.

Sedangkan hasil penelitian Rifa dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara jenis kelamin dengan keahlian dalam menggunakan komputer.

3. Pendidikan.


(35)

adalah pendidikan jangka panjang atau pendidikan formal yang telah didapat oleh seorang auditor. Sedangkan pendidikan jangka pendek, biasanya disebut pelatihan perbedaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi, secara teori dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan antara Pendidikan dan Pelatihan

No Uraian Pendidikan Pelatihan

a Pengembangan kemampuan Menyeluruh Spesifik b Area kemampuan Kognitif, afektif,

dan psikomotorik

Psikomotorik

c Jangka waktu pelaksanaan Panjang Pendek d Materi yang diberikan Lebih umum Lebih khusus e Penekanan penggunaan

metode belajar mengajar

Konvensional Inkonvensional

f Penghargaan proses akhir Gelar Sertifikat Sumber Data: Notoatmodjo, 2003

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa pendidikan dan pelatihan adalah dua hal yang berbeda. Pendidikan dalam penelitian ini merupakan pendidikan formal dalam memenuhi kebutuhan profesi akuntan publik, seperti pendidikan sarjana akuntansi (S1 akuntansi).

Hasil penelitian Igbaria dan Parasuraman (1989) dalam Rifa dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat pendidikan dengan Computer Anxiety. Sedangkan hasil penelitian


(36)

positif antara tingkat pendidikan dengan keahlian dalam menggunakan komputer.

4. Pengalaman.

Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. (Asih, 2006).

Pengalaman berdasarkan lama bekerja dengan komputer dalam melakukan audit merupakan pengalaman auditor dalam menggunakan komputer yang dihitung berdasarkan satuan waktu/tahun. Sehingga auditor yang telah lama bekerja dengan menggunakan komputer dalam melakukan audit sebagai auditor dapat dikatakan auditor yang berpengalaman. Karena semakin lamanya auditor bekerja dengan menggunakan komputer dalam melakukan audit, maka akan dapat menambah dan memperluas pengetahuan auditor di bidang akuntansi, auditing, dan sistem informasi akuntansi.

Ludigo dan Carnell (1985) dalam Mayangsari (2003) berpendapat bahwa berbagai macam pengalaman individu akan mempengaruhi pelaksanaan suatu tugas. Mereka berpendapat bahwa seseorang yang berpengalaman akan memiliki cara berpikir yang lebih terperinci, lengkap dan sohhisticated dibandingkan dengan orang yang belum berpengalaman.


(37)

Ilyas (2006) menyatakan bahwa secara spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik sehingga dapat meningkatkan keahlian seseorang.

Purnamasari (2005) memberikan kesimpulan bahwa seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya; 1) Mendeteksi kesalahan, 2) Memahami kesalahan dan 3) Mencari penyebab munculnya kesalahan. Keunggulan tersebut bermanfaat bagi pengembangan keahlian. Berbagai macam pengalaman yang dimiliki individu akan mempengaruhi pelaksanakan suatu tugas. Seseorang yang berpengalaman memiliki cara berpikir yang lebih terperinci, lengkap dan sophisticated dibandingkan seseorang yang belum berpengalaman (Taylor dan Tood, 1995 dalam Gusti dan Ali, 2008).

Pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Suartana dan Kartana, 2008).


(38)

terampil dan semakin cepat dia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerja (Asih, 2006).

Hasil penelitian Harrison dan Rainer (1992) dalam Rifa dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa orang yang lebih berpengalaman di bidang komputer mempunyai keahlian komputer yang lebih tinggi daripada orang yang tidak berpengalaman. Levin dan Gordon (1989) dalam Sudijanta (2000) mengemukakan bahwa subyek yang mempunyai komputer sendiri lebih termotivasi untuk lebih membiasakan diri mempelajari komputernya dan memiliki sikap yang lebih berpengaruh terhadap komputer daripada subyek yang tidak memiliki komputer sendiri.

Hasil penelitian Dambrot et al. (1988) dalam Sudijanta (2000) menunjukkan bahwa subyek yang gagal dalam mengikuti kursus pemasangan bahasa program, keahliannya akan lebih rendah daripada subyek yang lulus dalam mengikuti kursus. Sedangkan hasil penelitian Rifa dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif anatar pengalaman dengan keahlian menggunakan komputer.

C. Faktor Personality

Personality, oleh Cherrington (1994) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) diartikan sebagai sekumpulan karakteristik dan pandangan seseorang yang menentukan cara hidup dan perbedaan di antara orang lain. Personality


(39)

Personality dapat diartikan sebagai Kepribadian seseorang. Formula Kurt Lewin menunjukkan bahwa Tingkah Laku (Behavior) seseorang dipengaruhi atau fungsi dari Personality (Kepribadian) dan Environtment (Lingkungan).

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa faktor individu atau perilaku mempengaruhi tranformasi teknologi baru. Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003) mengatakan bahwa seseorang akan menggunakan komputer jika dia dapat melihat adanya manfaat positif dari penggunaan komputer tersebut. Namun demikian, seseorang dalam menghadapi perkembangan baru Teknologi Informasi tersebut, dapat menyikapi kehadiran komputer secara berbeda. Adanya perubahan baru terkadang menimbulkan tekanan (stress). Tekanan yang timbul dapat berupa

Anxiety (kecemasan) namun ada pula yang menghadapi sebagai tantangan.

Personality yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Personality atau kepribadian seseorang yang menentukan tingkah laku (behavior) dikaitkan dengan adanya perubahan lingkungan tersebut.

Faktor personality meliputi computer anxiety, computer attitudes, dan math anxiety. Horrison dan Rainer (1992) dalam Setiyadi (2005) membaginya menjadi beberapa tipe keinginan dan sikap yang meliputi:

1. Computer Anxiety

Definisi anxiety menurut Macquarie Dictionary dalam Sudaryono dan Astuti (2005) adalah kesukaran atau kesulitan berfikir yang disebabkan oleh ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi atas bahaya atau kemalangan. Definisi anxiety menurut May (1997) dalam Yunita (2004)


(40)

ancaman terhadap beberapa nilai yang dianggap penting oleh individu atas keberadaannya sebagai seorang pribadi.

Sedangkan Levitt (1967) dalam Sudaryono (2004) menggambarkan

anxiety sebagai suatu ketakutan yang berlebihan yang memotivasi keragaman perilaku pertahanan diri, termasuk gerak-gerik jasmani, ketakutan batiniah atau kekacauan. Kumpulan definisi dan intepretasi terhadap anxiety mengesankan bahwa tidak ada kesepahaman yang pasti mengenai definisi anxiety. Menurut Nazar (2008), computer anxiety

didefinisikan sebagai kekuatiran (apprehension) atau takut (fear) berinteraksi dengan komputer, irrespective terhadap bahaya yang riil.

Definisi computer anxiety menurut Igbaria dan Parasuraman (1989) dalam Indriantoro (2000) adalah sebagai suatu kecenderungan seseorang menjadi susah, khawatir atau ketakutan mengenai penggunaan teknologi informasi (komputer) pada masa sekarang atau pada masa yang akan datang.

Menurut Rifa dan Gudono (1999) definisi computer anxiety adalah suatu tipe stress tertentu, computer anxiety itu berasosiasi dengan kepercayaan yang negatif mengenai komputer, masalah-masalah dalam menggunakan komputer dan penolakan terhadap mesin. Menurut Linda V. Orr (2000) dalam Johan (2005) Computer anxiety merupakan salah satu

technophobia, dimana komputer merupakan salah satu teknologi yang berkembang dalam kehidupan manusia. Menurut Ali dan Fadilah (2008),


(41)

Seseorang yang termasuk dalam tingkatan ini akan menunjukkan tanda-tanda klasik yang merupakan reaksi kekhawatiran (anxiety reaktion) ketika menggnakan suatu teknologi, tanda-tanda tersebut dapat berupa munculnya keringat ditelapak tangan, detak jantung yang keras atau sakit kepala.

b. Cognotive Technophobe

Seseorang yang termasuk dalam tingkatan ini pada mulanya merasa tenang dan relaks, mereka sebenarnya menerima suatu teknologi baru tetapi muncul beberapa pesan negatif seperti “Saya akan menekan tombol yang salah dan mengacaukan mesin ini”.

c. Unconfortable User

Seseorang yang termasuk dalam tingkatan ini dapat dikatakan sedikit khawatir dan masih muncul pernyataan negatif, tetapi secara umum tidak membutuhkan one-on-one-counselling.

Menurut Sudaryono (2004), kegelisahan terhadap komputer dapat memunculkan dua hal, yaitu:

a. Fear (takut) : Seseorang yang merasa takut dengan adanya komputer karena mereka belum banyak menguasai teknologi komputer, sehingga mereka belum bisa mendapatkan manfaat dengan kehadiran komputer.

b. Anticipation (antisipasi) : Seseorang merasa perlu melakukan

antisipasi terhadap kegelisahan yang muncul dengan adanya komputer. Antisipasi tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan


(42)

ide-ide pembelajaran yang menyenangkan (anticipation) terhadap komputer.

Hasil penelitian Harrison dan Rainer (1992) dalam Rifa dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa computer anxiety (fear) berpengaruh negatif terhadap keahlian komputer, sedangkan (anticipation) berpengaruh positif terhadap keahlian komputer. Hasil penelitian Rifa dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa ada hubungan antara computer anxiety dengan keahlian komputer.

2. Computer Attitudes

Pendapat Fishbeir (1967) dalam Roseno (2002) mendefinisikan “attitudes is a mental and state of readiness, organized trough experience exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s respones to all objects and situation which related”. Yang artinya bahwa sikap merupakan suatu mental dan pengetahuan perasaan yang diperoleh melalui pengalaman yang kadang mendorong adanya respon individual terhadap suatu obyek atau situasi yang berkaitan.

Computer attitudes menunjukkan reaksi atau penilaian seseorang terhadap komputer berdasarkan kesenangan atau ketidaksenangannya terhadap komputer. Rifa dan Gudono (1999) mengartikan computer attitude sebagai reaksi atau penilaian seseorang terhadap komputer berdasarkan kesenangan atau ketidaksenangan terhadap komputer.

Dengan kata lain secara umum computer attitudes menunjukkan perasaan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap beberapa obyek stimulus (Horrison dan Rainer, 1992).


(43)

Menurut Wibowo dan Hardiningsih (2003), sikap terhadap perkembangan komputer dapat memunculkan tiga hal, yaitu:

a. Pessimism : Seseorang memiliki sikap percaya bahwa komputer mendominasi dan mengendalikan manusia.

b. Optimism : Seseorang memiliki sikap percaya bahwa komputer sangat membantu dan bermanfaat bagi manusia.

c. Intimidation : Seseorang memiliki sikap percaya bahwa komputer menakutkan.

3. Math Anxiety

Math anxiety merupakan ketakutan, kecemasan, dan kekhawatiran yang berhubungan secara khusus dengan matematika (Horrison dan Rainer, 1992 dalam Trisnawati dan Permatasari, 2000).

Richardson dan Suinn, 1972 dalam Wibowo dan Hardiningsih, 2003 mendefinisikan ‘Math anxiety is feelings of tension and anxiety that interfere with the manipulation of numbers and the solving of mathematical problems in a wide variety of ordinary life and academic situations. Yang dapat didefinisikan sebagai terdapatnya rasa tegang dan cemas yang mengganggu pemecahan masalah matematika.

Dalam penelitian yang berjudul Overcoming math anxiety, Curtain-Phillips, M., 1999 dalam Wibowo dan Hardiningsih, 2003 menyebutkan bahwa mathematic anxiety (kecemasan pada matematika) Math anxiety is an emotional reaction to mathematics based on a past unpleasant experience which harms future learning. A good experience learning


(44)

bentuk respon emosional saat pelajaran matematika, mendengarkan guru, saat memecahkan permasalahan matematika, mendiskusikan matematika. Bentuk respon emosional tersebut salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan dalam matematika juga dapat disebabkan oleh pengalaman buruk masa lalu yang berkaitan dengan pelajaran matematika.

D. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh faktor demografi dan faktor

personality terhadap keahlian komputer audit. Bentuk kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

E. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian latar belakang dan kerangka pemikiran di atas, maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

Faktor Personality: Fear (X5)

Anticipation (X6) • Optimism (X7) • Pesimism (X8) • Intimidation (X9) • Math Anxiety (X10) Faktor Demografi:

• Umur (X1)

• Jenis Kelamin (X2) • Pendidikan (X3)

• Pengalaman (X4)

Keahlian

Komputer

Audit


(45)

H1 = Umur auditor berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap

keahlian komputer audit.

H2 = Jenis Kelamin auditor berpengaruh secara negatif dan signifikan

terhadap keahlian komputer audit.

H3 = Tingkat Pendidikan auditor berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keahlian komputer audit.

H4 = Pengalaman auditor berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keahlian komputer audit.

H5 = Sikap khawatir (fear) penggunaan komputer auditor berpengaruh

secara negatif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit. H6 = Sikap suka (anticipation) penggunaan komputer auditor berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit.

H7 = Sikap optimis (optimism) auditor terhadap perkembangan komputer

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit.

H8 = Sikap pesimis (pessimism) auditor terhadap perkembangan komputer

berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit.

H9 = Sikap takut (intimidation) auditor terhadap perkembangan komputer

berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit.

H10 = Rasa cemas (takut dan khawatir) auditor terhadap matematika (math


(46)

H11 = Umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman auditor

dalam menggunakan komputer audit, fear, anticipation, optimism, pessimism, intimidation, dan math anxiety secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keahlian komputer audit.


(47)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh faktor demografi dan faktor personality terhadap keahlian komputer audit. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah auditor eksternal yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) diwilayah DKI Jakarta yang terdaftar di Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI 2008. Pemilihan wilayah ini didasari oleh (1) wilayah tersebut terdapat banyak kantor akuntan publik dan (2) wilayah tersebut mudah dijangkau.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta sesuai dengan daftar dalam Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI 2008.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007:73). Menurut Sekaran (2006:121) sampel merupakan bagian dari populasi yang diamati. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah kantor-kantor akuntan publik yang berada di DKI


(48)

Jakarta sesuai dengan daftar dalam Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI 2008.

2. Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode

Judgment Sampling. Judgment Sampling adalah metode sampling yang pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan dan kriteria–kriteria tertentu. Sampel berdasarkan pertimbangan merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002:131).

Kriteria yang digunakan sebagai judgment sampling adalah sebagai berikut:

a. Responden adalah auditor eksternal yang terdiri dari auditor junior, auditor senior, supervisor, manajer dan partner yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berkedudukan di wilayah DKI Jakarta.

b. Responden adalah auditor yang sudah biasa bekerja dengan menggunakan komputer dalam melaksanakan audit.

c. Responden adalah auditor eksternal yang memiliki pengalaman minimal 1 tahun.

d. Responden adalah auditor eksternal yang memiliki usia antara 20–60 tahun, dengan asumsi bahwa pada usia 60 tahun adalah puncak dari peningkatan kemampuan keahlian komputer responden.

Kriteria ini dipilih karena peneliti memiliki pertimbangan bahwa auditor yang sudah biasa bekerja di lingkungan komputer lebih memahami kondisi yang diinginkan sehingga peneliti dapat memperoleh data yang mencerminkan keadaan dan kondisi yang sebenarnya.


(49)

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2006:134), Teknik pengolahan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Penentuan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data penelitian yang dibutuhkan.

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan guna mendukung penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data primer yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dalam metode ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan cara memberikan kuesioner tersebut kepada para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Kuesioner disebarkan dengan cara mendatangi langsung pada Kantor Akuntan Publik yang dituju dan melalui bantuan beberapa perantara (Contact Person).

Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan umum untuk mengukur faktor demografi auditor seperti (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman auditor dalam menggunakan komputer audit). Sedangkan untuk variabel faktor personality (computer anxiety, computer attitude dan

math anxiety), dan keahlian komputer audit berupa pertanyaan khusus dalam bentuk soal-soal tentang computer anxiety, computer attitude, math anxiety dan keahlian komputer audit.


(50)

pertanyaan tersebut dimodifikasi dan direvisi agar dapat dimengerti oleh responden. Kuesioner disebarkan kepada akuntan publik/auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta sesuai dengan daftar dalam Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI 2008.

2. Riset Perpustakaan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data sekunder yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka. Hal ini dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data-data baik yang berasal dari buku-buku, artikel, jurnal, koran, internet, skripsi, tesis, dan literatur-literatur terkait.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 12.0. Analisis ini bertujuan untuk menentukan pengaruh antara variabel Usia (X1), Jenis Kelamin (X2), Tingkat Pendidikan (X3), dan Pengalaman Auditor dalam Menggunakan Komputer (X4), Fear (X5), Anticipation (X6),

Optimism (X7), Pesimism (X8), Intimidation (X9), dan Math Anxiety (X10) terhadap Keahlian Komputer Audit (Y). Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif


(51)

deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Disamping itu juga untuk mengetahui demografi responden yang terdiri dari kategori, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, dan sebagainya (Ghozali, 2006).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (faktor demografi dan faktor personality) dan variabel dependen (keahlian komputer audit) telah terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan jika nilai A Simp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal, sedangkan jika nilai A Simp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2006:30).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya autokorelasi pada persamaan yang diujikan dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. du < DW < 4 - du berarti tidak ada autokorelasi


(52)

3. 0 < DW < dl atau 4 – dl < DW < 4 berarti terjadi autokorelasi. c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2006:105) model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan grafik Scatterplot. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas maka dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Menurut Ghozali (2006:91) model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independennya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya, (2) Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,


(53)

maka tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam metode regresi.

3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dalam mengukur suatu konstruk. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Correlation. Pengujian validitas dapat diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing pertanyaan. Menurut Ghozali (2006:47). Apabila Pearson Correlation yang diperoleh memiliki nilai signifikan dibawah level 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal-hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menghitung besarnya


(54)

sebaliknya jika nilai Crobanch’s Alfha < 0,60 maka data tersebut dikatakan tidak reliabel.

4. Pengujian Hipotesis

Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan uji T dan uji F, dimana dasar pengambilan keputusan adalah apabila signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak (Ghozali, 2006).

a. Analisis Regresi Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Model persamaan regresi ini sebagai berikut:

Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 + 6X6 + 7X7 + 8X8 +

9X9 + 10X10 + e Dimana :

Y = Keahlian Komputer Audit (variabel terikat)

= Konstanta (nilai tetap) pada saat nilai variabel bebas (X) = 0 = Koefisien Regresi

X1 = Umur

X2 = Jenis Kelamin X3 = Pendidikan X4 = Pengalaman


(55)

X7 = Computer Attitude – Optimism

X8 = Computer Attitude – Pessimism

X9 = Computer Attitude – Intimidation

X10 = Math Anxiety

e = error

b. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Untuk menentukan seberapa besar variabel independen (bebas) dapat menjelaskan variabel dependen (terikat), maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi. Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir sama semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2006:83).

c. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji ini dilihat berdasarkan nilai signifikansi t-test dengan ketentuan jika nilai sig t-test < 0,05, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya bahwa variabel independen secara signifikan berpengaruh secara individual terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai sig t-test > 0,05, maka hipotesis akternatif (Ha) ditolak,


(56)

artinya bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:44).

d. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel independen secara simultan dapat memprediksi atau memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini dilihat berdasarkan nilai signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai atau tingkat signifikansi < 0,05, maka (Ho) ditolak, artinya bahwa variabel independen secara bersama-sama secara signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai atau tingkat signifikansi > 0,05, maka (Ho) diterima, artinya bahwa variabel independen secara signifikan tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:44).

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dalam tinjauan pustaka, maka operasional variabel penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent variable) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Indriantoro dan Supomo, 2002:63). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas dirinci sebagai berikut:


(57)

1) Umur

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati (Notoatmodjo, 2006). Umur pada penelitian ini diukur melalui umur auditor sampai saat auditor mengisi kuesioner. 2) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan pembagian dua jenis kelamin yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin laki-laki atau perempuan (Sugiyanto dan Widayati, 2009). Variabel ini diukur melalui jenis kelamin auditor.

3) Pendidikan

Pendidikan pada penelitian ini merupakan pendidikan formal yang telah diikuti oleh auditor eksternal. Menurut Notoatmadja (2003), pendidikan adalah suatu suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan. Variabel ini diukur melalui pendidikan formal terakhir auditor.

4) Pengalaman

Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang yang dialami dari perjalanan hidupnya (Anoraga,


(58)

melalui lamanya auditor bekerja atau melakukan audit dengan menggunakan komputer (software audit).

Skala pengukuran yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang faktor demografi personal auditor yaitu menggunakan skala nominal untuk jenis kelamin dan tingkat pendidikan, sedangkan untuk mengukur umur dan pengalaman dalam menggunakan komputer menggunakan skala rasio.

b. Faktor Personality

1) Menurut Sudaryono (2004) Computer Anxiety terbagi menjadi 2, yaitu:

a) Fear

Fear adalah rasa takut dengan adanya komputer karena mereka belum banyak menguasai teknologi komputer, sehingga mereka belum bisa mendapatkan manfaat dengan kehadiran komputer.

b) Anticipation

Anticipation adalah rasa perlu melakukan antisipasi terhadap kegelisahan yang muncul dengan adanya komputer. Antisipasi tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan ide-ide pembelajaran yang menyenangkan (anticipation) terhadap komputer.


(59)

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel computer anxiety adalah skala yang dikembangkan oleh Heinssen et. al. (1987) yang dikenal dengan Computer Anxiety Rating Scale

(CARS). CARS terdiri dari 19 item yang dibagi oleh Harrison dan Rainer (1992) menjadi 2 item yaitu 10 item untuk mengukur variabel fear dan 9 item untuk mengukur variabel anticipation.

2) Menurut Wibowo dan Hardiningsih (2003), Computer Attitude

terbagi menjadi 3, yaitu:

a) Optimism

Optimism adalah sikap percaya bahwa komputer sangat membantu dan bermanfaat bagi manusia.

b) Pessimism

Pessimism adalah sikap percaya bahwa komputer mendominasi dan mengendalikan manusia.

c) Intimidation

Intimidation adalah sikap percaya bahwa komputer menakutkan.

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel computer attitude adalah skala yang dikembangkan oleh Nickell dan Pinto (1986) yang dikenal dengan Computer Attitude Scale (CAS). CAS terdiri dari 20 item yang terbagi menjadi 3 item yaitu 7 item untuk


(60)

3) Math Anxiety

Math anxiety merupakan ketakutan, kecemasan, dan kekhawatiran yang berhubungan secara khusus dengan matematika (Harrison dan Rainer, 1992). Tingkat kecemasan terhadap matematika diukur dengan Mathematics Anxiety Rating Scale (MARS) yang dikembangkan oleh Richardson dan Suinn (1972) yang terdiri dari 10 item.

Seluruh instrument yang digunakan untuk mengukur faktor

personality akan diukur dengan menggunakan skala interval yang terdiri dari 5 point (1=Sangat Tidak Setuju sampai 5=Sangat Setuju). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah tipe variabel yang

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah keahlian komputer audit. Skala yang akan digunakan untuk mengukur Keahlian Komputer Audit merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang dikembangkan Murphy et.al (1989) yang dilakukan oleh Wibowo (2003). Instrumen Murphy dikembangkan untuk mengukur tentang keahlian di bidang komputer secara umum (End User Computing). Wibowo selanjutnya memodifikasi instrumen tersebut untuk pengukuran keahlian pada Komputer Audit, dengan cara menambahkan beberapa pertanyaan untuk mengukur keahlian auditor tentang audit berbasis sistem informasi komputer. Instrumen ini akan diukur dengan menggunakan skala interval yang terdiri dari 5 point (1=Sangat Tidak Setuju sampai 5=Sangat Setuju).


(61)

Definisi Operasional Variabel

Construct Variabel Indikator Skala Pengukuran Umur Umur responden (tahun) Rasio Jenis Kelamin Jenis Kelamin responden Nominal

Pendidikan Pendidikan formal terakhir responden

Nominal Faktor Demografi

(Dandes Rifa, 1998)

Pengalaman Lamanya responden melakukan audit dengan komputer (bulan)

Rasio

Fear Perasaan khawatir pada saat menghadapi komputer. •Perasaan takut pada saat

menghadapi komputer

Interval Interval

Anticipation Perasaan senang dengan ide pembelajaran dan penggunaan komputer. •Perasaan yakin dengan ide

pembelajaran dan penggunaan komputer.

Interval

Interval

Optimism Sikap percaya bahwa perkembangan komputer sangat membantu manusia. •Sikap percaya bahwa

perkembangan komputer sangat bermanfaat. Interval Interval Faktor Personality (Heinssen dikembangkan oleh Dandes Rifa, 1998)

(Nickell dan Pinto dikembangkan oleh Dandes Rifa, 1998)

Pessimism Sikap percaya bahwa komputer akan medominasi manusia.

•Sikap percaya bahwa komputer akan

Interval


(62)

Intimidation Sikap percaya bahwa komputer itu menakutkan.

Interval

(Richardson dan Suinn dikembangkan oleh Dandes Rifa, 1998)

Math anxiety Rasa takut terhadap matematika.

•Rasa khawatir terhadap matematika. Interval Interval Keahlian Komputer Audit (Murphy dikembangkan oleh Wibowo, 2003) Keahlian minimum seorang auditor sistem informasi

•Pengetahuan tentang pengoperasian komputer secara umum

•Pemahaman tentang teknik pengolahan file dan struktur data

•Kemampuan bekerja dengan software audit •Kemampuan mereview

sistem dokumentasi •Pengetahuan tentang

pengendalian EDP •Pengetahuan tentang

perancangan audit dalam lingkungan EDP

•Pemahaman sistem dan program dalam suatu perusahaan Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval

Sumber: Heinssen, Nickell dan Pinto, Richardson dan Suinn yang dikembangkan oleh Dandes Rifa, 1998 dan Murphy dikembangkan oleh Wibowo, 2003.


(63)

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam Riyanti (2008), Kantor Akuntan Publik adalah suatu lembaga/organisasi yang menyediakan jasa yang berkenaan dengan laporan keuangan suatu perusahaan, beberapa jenis pelayanan jasanya meliputi:

a. Pemeriksaan umum (general audit). b. Pemeriksaan khusus (investigation).

c. Pemeriksaan pengelolaan (management audit).

d. Penyusunan sistem akuntansi (accounting system design). e. Penyusunan anggaran dan penyusunan sistem anggaran. f. Jasa administrasi (clerical service).

g. Studi kelayakan (feasibility study).

h. Konsultasi manajemen dan perpajakan (management and tax consulting).


(1)

LAMPIRAN 5

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

90 ,0000000 3,37575509 ,141 ,115 -,141 1,339 ,055 N

Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual 0

5 10 15 20 25 30

Fr

eq

ue

nc

y

Mean = -1.78E-16 Std. Dev. = 0.942 N = 90

Dependent Variable: Keahlian Histogram


(2)

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pr

ob

Dependent Variable: Keahlian

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Uji Autokorelasi

Model Summary b

,792a ,627 ,579 3,583 1,933

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson Predictors: (Constant), Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan,

Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation a.

Dependent Variable: Keahlian b.

Uji Heteroskedastisitas

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Studentized Residual -3

-2 -1 0 1 2

Re

gr

es

sio

n S

tan

da

rd

ize

d P

re

dic

ted

V

alu

e

Dependent Variable: Keahlian Scatterplot


(3)

Coefficientsa

12,533 6,206 2,020 ,047

,048 ,093 ,051 ,520 ,604 ,490 2,040

-,104 ,807 -,009 -,129 ,897 ,887 1,127

,016 1,042 ,001 ,015 ,988 ,741 1,350

,009 ,024 ,036 ,361 ,719 ,468 2,136

-,043 ,106 -,047 -,407 ,685 ,347 2,880

,391 ,105 ,360 3,726 ,000 ,508 1,970

,512 ,138 ,396 3,706 ,000 ,413 2,419

-,011 ,113 -,010 -,095 ,925 ,419 2,388

,190 ,266 ,090 ,715 ,477 ,301 3,322

-,100 ,072 -,156 -1,387 ,169 ,375 2,668

(Constant) Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman Fear Anticipation Optimism Pesimism Intimidation Math Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keahlian a.

LAMPIRAN 6

HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Variables Entered/Removed b

Math, Jenis Kelamin, Pengalam an, Pendidika n, Anticipatio n, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidatio na . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Keahlian b.

Model Summary b

,792a ,627 ,579 3,583 1,933

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-W atson

Predictors: (Constant), Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation a.

Dependent Variable: Keahlian b.


(4)

ANOVAb

1702,003 10 170,200 13,257 ,000a

1014,219 79 12,838

2716,222 89 Regression

Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Math, Jenis Kelamin, Pengalaman, Pendidikan, Anticipation, Pesimism, Umur, Optimism, Fear , Intimidation

a.

Dependent Variable: Keahlian b.

Coefficientsa

12,533 6,206 2,020 ,047

,048 ,093 ,051 ,520 ,604 ,490 2,040

-,104 ,807 -,009 -,129 ,897 ,887 1,127

,016 1,042 ,001 ,015 ,988 ,741 1,350

,009 ,024 ,036 ,361 ,719 ,468 2,136

-,043 ,106 -,047 -,407 ,685 ,347 2,880

,391 ,105 ,360 3,726 ,000 ,508 1,970

,512 ,138 ,396 3,706 ,000 ,413 2,419

-,011 ,113 -,010 -,095 ,925 ,419 2,388

,190 ,266 ,090 ,715 ,477 ,301 3,322

-,100 ,072 -,156 -1,387 ,169 ,375 2,668

(Constant) Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman Fear Anticipation Optimism Pesimism Intimidation Math Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keahlian a.

LAMPIRAN 7

DATA PEMBAGIAN KUESIONER

No Kantor Akuntan Publik Alamat

1 KAP. Drs. Sofyan Syafri & Rekan Jl. Tebet Timur Dalam I A No.4 2 KAP. Drs. Santoso Harsokusumo,

Irwan & Rekan

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-6 Lantai 6-7

3 KAP. Drs. A. Salam Rauf & Rekan Sentra Mampang Building

4 KAP. Rama Wendra Graha Mampang

5 KAP. Toni H. Ratim Patra Office Tower 10th Floor 6 KAP. Kosasih & Nurdiyaman Menara Kadin Indonesia Lantai 17

Unit A,B,C

7 KAP. Dedy Zeinirwan Santosa Gedung LINA 5th Floor KAP. Drs. Tasnim Ali Widjanarko


(5)

10 KAP. Armanda & Enita (Pusat) Patra Office Tower 18th Floor 11 KAP. S. Mannan, Sofwan, Adnan

& Rekan (Pusat) Kartika Chandra Tower 6th Floor 12 KAP. Drs. Yanuar Mulyana Wisma DPK PT. JAMSOSTEK 13 KAP. Drs. Heroe Pramono &

Rekan Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 3

14 KAP. Yansen Pasaribu Rasuna Office Park AO-06 15 KAP. Ishak, Saleh, Soewondo &

Rekan

Gedung Perkantoran Royal Palace Blok A 11

16 KAP. Kanaka Puradiredja, Robert Yogi & Suhartono (Pusat)

The Royal Palace, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No.178 A - C 29 17 KAP. Wisnu B. Soewito & Rekan Gedung Gajah Unit ABC Lantai 6 18 KAP. Tia Adityasih & Rekan Jl. Padang Panjang No.1

19 KAP. Doli, Bambang, Sudarmadji

& Dadang (Pusat) Menara Kuningan Lantai 11 20 KAP. Eka Masni, Bustaman &

Rekan Jl. Sunan Kalijaga No.1 Blok M

21 KAP. Armen, Budiman & Rekan Graha Seti Lantai 1 Kav. A 20 22 KAP. Drs. Mulyamin Sensi

Suryanto Wisma Dharmala Sakti Lantai 7

23 KAP. Hendrawinata Gani &

Hidayat (Pusat) Wisma Dharmala Sakti Lantai 18 24 KAP. Jojo Sunarjo, Ruchiat &

Arifin (Pusat)

Gedung Dewan Pers Lantai 5, Jl. Kebon Sirih No.32-34

25 KAP. Jan, Ladiman & Rekan (Cab) Jl. Anggrek Nelimurni Raya No.86 26 KAP. Drs. Chaeroni & Rekan Jl. Anggrek Nelimurni II / C 5 27 KAP. DRS. Amir Hadyi Jl. H. Saleh No.44 B Palmerah 28 KAP. Agus Ubaidillah Jl. Otista No.54 B

29 KAP. DRS. Dedy Harka Jl. Raya Jatinegara Barat No.116 PQR


(6)

30 KAP. Drs. Budiman Sembiring Jl. Kelapa Molek VII Blok M 2 No.23


Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak dan harga emas terhadap return saham (studi pada pasar modal Indonesia)

0 9 142

Analysis of the effect of inflation rate, interest rate and exchange rate on stock return of consumer goods and property and real estate sector in Indonesia stock exchange (IDX) 2006-2010

0 6 116

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI RATE DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Di BEI 2011-2013).

0 2 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI RATE DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Di BEI 2011-2013).

0 2 12

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN.

0 1 8

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM Tbk di BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI TUKAR USDRUPIAH, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH/US$, INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI, DAN KEBIJAKAN MONETER TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN - Unika Repository

0 0 14