Leverage LEV Ukuran Perusahaan SIZE Populasi Penelitian Jenis Data Uji Multikolinearitas

39

3.2.4 Leverage LEV

Leverage merupakan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam rangka membiayai kegiatan operasionalnya, dalam penelitian ini, rumus yang digunakan adalah : ������� �������� ��� = Total Hutang Total Ekuitas

3.2.5 Ukuran Perusahaan SIZE

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan jumlah karyawan, jumlah aktiva, volume penjualan, atau peringkat indeks yang dalam penelitian ini digunakan adalah total aset. ������ ������ℎ��� ���� = LN Total ����

3.2.6 Ukuran Dewan Komisaris UDK

Ukuran dewan komisaris diangap sebagai sebuah mekanisme pengendalian intern yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan memonitor tindakan manajemen puncak. Ukuran dewan komisaris yang digunakan dalam penelitian ini konsisten dengan Beasley 2000 dalam Sembiring 2005 yaitu jumlah anggota dewan komisaris. ������ ����� ��������� ��� = ∑Dewan Komisaris Perusahaan Universitas Sumatera Utara 40 Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka secara ringkas dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel No Variabel Penelitian Definisi Skala Pengukuran 1 Variabel Terikat CSR Disclosure CSR Disclosure merupakan data tahunan yang diungkapkan perusahaan yang meliput i tema lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum CSR Disclosure diukur menggunakan metode content analysis. Kategori instrumen pengungkapan yang digunakan konsisten dengan penelitian Sembiring 2005 yang terdiri dari 78 item pengungkapan. Skala pengukuran yang digunakan adalah apabila item informasi tidak ada maka diberi skor 0, sedangkan apabila item informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. 2 Variabel Bebas Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Terdapat beberapa ukuran untuk menentukan profitabilitas perusahaan, yaitu : return of equity, return on assets, earning per share, net profit margin. ������ �� ������ ��� = laba bersih setelah pajak EATtotal aset Universitas Sumatera Utara 41 3 Umur Perusahaan Umur perusahaan adalah lamanya waktu hidup suatu perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dalam dunia usaha dan mampu mempertahankan kesinambungan usahanya serta merupakan bagian dari dokumentasi yang menunjukan tujuan dari perusahaan tersebut.Umur perusahaan, diproksikan sejak perusahaan didirikan. Umur perusahaan dihitung dengan tahun berjalan dikurangi dengan tahun berdiri perusahaan. ���� ������ℎ��� ��� = Tahunberjalan Tahun perusahan listing di BEI atau Tahun IPO 4 Leverage LEV Leverage merupakan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan operasinya, dengan demikian leverage juga mencerminkan tingkat resiko keuangan perusahaan. DER = Total Hutang Total Ekuitas 5 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan Universitas Sumatera Utara 42

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda- benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian Suharyadi dan Purwanto,2009:7. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur dengan sub sektor aneka industri yang terdaftar di BEI, dengan alasan perusahaan-perusahaan manufaktur lebih banyak mempunyai pengaruh atau dampak terhadap lingkungan disekitarnya sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan. Penelitian ini menggunakan periode penelitian tahun 2009 sampai dengan 2012.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian Suharyadi dan Purwanto,2009:7. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik sampling yang besar kecilnya perusahaan yang dapat diukur dengan jumlah karyawan, total aktiva, volume penjualan, atau peringkat indeks. Size = LN Total Aset 6 Ukuran Dewan Komisaris Dewan komisaris dianggap sebagai mekanisme pengendalian intern yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan manajemen puncak. Banyaknya jumlah anggota dewan komisaris perusahaan. UDK= ∑Dewan Komisaris Perusahaan Universitas Sumatera Utara 43 anggota sampelnya dipilih secara khusus berdasarkan kriteria tertentu untuk tujuan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan yaitu : Perusahaan manufaktur dengan sub- sektor aneka industri yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012 secara berturut-turut dengan satuan mata uang rupiah dan menyediakan informasi pertanggungjawaban sosial pada laporan tahunan perusahaan yang bersangkutan. Dari kriteria purposive sampling diatas maka peneliti mendapatkan 11 sebelas perusahaan manufaktur sub-sektor aneka industri setiap tahunnya yang termasuk dalam populasi penelitian. Dan proses sampling hasilnya dapat dilihat di dalam lampiran 1 dan 2. Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Sampel Perusahaan 1 PT. Astra International Tbk 2 PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 3 PT. Selamat Sempurna Tbk. 4 PT. Eratex Djaja Tbk. 5 PT. Ever Shine Textile Industry Tbk 6 PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk. 7 PT. Pan Brothers Tbk 8 PT. Asia Pacific Fibers Tbk 9 PT. Nusantara Inti Corpora Tbk 10 PT. Unitex Tbk 11 PT Jembo Cable Company Tbk Universitas Sumatera Utara 44

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam hal ini data penelitian ini adalah data gabungan yaitu penggabungan antara data time series yaitu periode penelitian dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012, dan data cross sectional yaitu dengan sampel yang memenuhi criteria ada 11 perusahaan. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Dalam hal ini data yang dibutuhkan adalah laporan tahunan perusahaan manufaktur dengan sub sektor aneka industri yang terdaftar di BEI.

3.4.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari: 1. ICMD Indonesian Capital Market Directory. 2. Data base pasar modal, situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id , tahun 2009- 2012, untuk mengetahui informasi pengungkapan sosial yang diungkapkan. Universitas Sumatera Utara 45

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dalam hal ini metode dokumentasi yang dimaksud adalah dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan kategori dan klasifikasi dari berbagai sumber dan juga data dari laporan tahunan yang dipublikasikan oleh BEI yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian mengunduh laporan tersebut.

3.6 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda yang dimaksud untuk menguji kekuatan hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial dengan variabel independennya yaitu profitabilitas ROA, umur perusahaan AGE, leverage LEV, ukuran perusahaan SIZE, dan ukuran dewan komisaris UDK. Model yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana : a = konstanta Y = CSR X 1 = Profitabilitas ROA X 2 = Umur perusahaan AGE X 3 = Leverage LEV Universitas Sumatera Utara 46 X 4 = Ukuran perusahaan SIZE X 5 = Ukuran dewan komisaris UDK e = Error b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 = koefisien regresi Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam metode regresi linier berganda, yaitu: 1. Model regresi harus linier dalam parameter 2. Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term Error . 3. Varian untuk masing-masing error term kesalahan konstan 4. Tidak terjadi autokorelasi 5. Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris. 6. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas explanatory tidak ada hubungan linear yang nyata 3.7 Analisis Data 3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel- variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata, maksimal, minimal dan standar deviasi untuk mendeskripsikan variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara 47

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian yang ada dalam model regresi. Pengujian yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dengan analisis grafik dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal plot dan dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya maka data menunjukkan pola distribusi normal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Alat uji normalitas yang lain digunakan dalam penelitian ini adalah uji One– Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dimana hasil uji yang tidak signifikan dengan tarif alfa 0,05 menunjukkan variabel-variabel tersebut normal. Universitas Sumatera Utara 48

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent. Nilai tolerance dan Variance Inflacation Factor VIF digunakan untuk mendeteksi adanya multikolineritas. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya koliniearitas yang tinggi. Nilai batas yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tolerance mendekati 1 atau sama dengan nilai VIF disekitar angka 10. Gejala multikolinieritas akan didefinisikan jika VIF lebih besar dari 10 Gujarati, 1995.

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan periode t – 1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi ada karena observasi yang berurutan sepanjang waktu beraitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Jika terdapat korelasi maka terdapat autokorelasi. Jika autokorelasi berakibat pada: Universitas Sumatera Utara 49 • Standar error dan varian dari komponen residual cenderung under estimated • Hasil uji t dan F menjadi tidak valid, akibatnya signifikannya menjadi bias • Estimator OLS akan sensitive pada setiap perubahan sampel

3.7.2.4 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali 2005, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual 1 pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual 1 pengamat ke pengamat lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran. Salah satu cara untuk menditeksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen SRESID yaitu dengan residualnya ZPRED.

3.8.3 Uji Hipotesis

3.8.3.1 Uji Koefisien Determinasi R

2 Ghozali 2005 menyatakan bahwa nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Namun, karena R 2 kelemahan mendasar dimana adanya bias Universitas Sumatera Utara 50 terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang digunakan adalah adjusted R 2 berkisar antara nol sampai satu. Hal ini dikarenakan nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Jika nilai adjusted R 2 semakin mendekati satu, maka kemampuan model tersebut semakin baik dalam menjelaskan variabel dependen dan begitu juga sebaliknya.

3.8.3.2 Uji t t-test

Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian ini dilakukan uji dua arah dengan hipotesis: Ho : Xi = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Ho : Xi 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian ditetapkan sebagai berikut: 1. Jika nilai -thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka Ho diterima. 2. Jika nilai thitung ttabel atau –thitung -ttabel, maka Ho ditolak. 3. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5 persen, dengan kata lain jika P probabilitas 0,05 maka dinyatakan tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara 51

3.8.3.2 Uji F F- test

Menurut Ghozali 2005 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α = 5. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis diterimakoefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan kelimat variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara simultan kelima variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.8.3.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen CSR disclosure. Adapun model regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan ditunjukkan dalam persamaan berikut: CSR = a + b 1 ROA + b 2 AGE + b 3 LEV + b 4 SIZE + b 5 UDK + e Universitas Sumatera Utara 52 Keterangan : CSR = indeks praktik pengungkapan CSR suatu perusahaan a = intersep model b = koefisien regresi model ROA = return on asset atau profitabilitas perusahaan AGE = Age of Firm atau umur perusahaan LEV = leverage SIZE = ukuran perusahaan UDK = ukuran dewan komisaris e = error term model Universitas Sumatera Utara 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata, maksimal, minimal, dan standar deviasi untuk mendeskripsikan variabel penelitian. Analisis tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini. Untuk data setiap variabel dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Sumber : SPSS 16, Data diolah 2014 Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang telah diolah : 1. Variabel CSR memiliki nilai minimum sebesar 0,064, nilai maksimum sebesar 0,615, mean sebesar 0,24534, dan standard deviation sebesar 0,119521 dengan jumlah sampel 44. Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CSR 44 .064 .615 .24534 .119521 ROA 44 -.420 .663 .05423 .162917 AGE 44 1.003 1.015 1.00929 .002546 LEV 44 -15.054 5.227 1.07990 3.248638 SIZE 44 25.211 32.357 2.72969E1 1.491642 UDK 44 2.000 11.000 4.36364 2.552618 Valid N listwise 44 Universitas Sumatera Utara 54 2. Variabel ROA memiliki nilai minimum sebesar -0,420, nilai maksimum sebesar 0,663, mean sebesar 0,05423, dan standard deviation sebesar 0,162917 dengan jumlah sampel 44. 3. Variabel AGE memiliki nilai minimum sebesar 1,003, nilai maksimum sebesar 1,015, mean sebesar 1,00929, dan standard deviation sebesar 0,002546 dengan jumlah sampel 44. 4. Variabel LEV memiliki nilai minimum sebesar -15,054, nilai maksimum sebesar 5,227, mean sebesar 1,07990, dan standard deviation sebesar 3,248638 dengan jumlah sampel 44. 5. Variabel SIZE memiliki nilai minimum sebesar 25,211, nilai maksimum sebesar 32,357, mean sebesar 27,29692, dan standard deviation sebesar 1,491642 dengan jumlah sampel 44. 6. Variabel UDK memiliki nilai minimum sebesar 2,000, nilai maksimum sebesar 11,000, mean sebesar 4,36364, dan standard deviation sebesar 2,552618 dengan jumlah sampel 44.

4.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

4.2.1 Uji Normalitas

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah distribusi data normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Universitas Sumatera Utara 55

A. Analisis Grafik

Analisis grafik dapat dilihat dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal probability plot. Dalam grafik histogram, distribusi data normal ditunjukkan oleh gambar kurva atau histogram yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Sedangkan pengujian normalitas dengan menggunakan P-P Plot, dengan kriteria apabila titik-titik pada P-P Plot berada pada garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka dapat dinyatakan bahwa distribusi data berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Gambar 4.1 Grafik Histogram Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot

B. Uji Statistik

Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui analisis statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test K-S. Dasar untuk pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka diterima, yang berarti data terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.2 Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 44 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .08224235 Most Extreme Differences Absolute .105 Positive .105 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z .696 Asymp. Sig. 2-tailed .718 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,696 dan signifikansi pada 0,718 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal karena 0,718 0,05. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh dari analisis grafik.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent. Nilai tolerance dan Variance Inflacation Factor VIF digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas. Kriteria dinyatakan bahwa variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika Universitas Sumatera Utara 58 1. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -1.642 5.789 -.284 .778 ROA .079 .083 .108 .948 .349 .962 1.040 AGE 1.982 5.663 .042 .350 .728 .857 1.167 LEV .000 .004 -.005 -.045 .964 .950 1.053 SIZE -.010 .010 -.122 -.986 .331 .818 1.222 UDK .034 .006 .726 5.973 .000 .843 1.186 a. Dependent Variable: CSR Pada tabel hasil uji multikolinearitas di atas, diperoleh nilai VIF tidak ada yang melebihi dari nilai 10 dan Tolerance 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara 59

4.2.3 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

1 76 9

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 42 94

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 201

0 3 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 15

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 32

BAB III METODE PENELITIAN - Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 9

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 12