Nova Mega Yanty : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Ambulasi Dini Pasien Paska Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Di Rindu B3 RSUP. H. Adam Malik Medan, 2010.
23. Kriteria pernyataan negatif yaitu no. 1,10,14,19,24 untuk jawaban ya nilainya 1 dan untuk jawaban tidak nilainya 2. Sedangkan pernyataan positif jawaban ya
nilainya 2 dan jawaban tidak nilainya 1. Nilai terendah adalah 24 dan nilai tertinggi adalah 48.
5.2. Lembar Checklist
Faktor kondisi kesehatan pasien diidentifikasi dengan 5 pemeriksaan meliputi: suhu, tekanan darah, Frekuensi pernafasan, Hb dengan kategori normal
2 dan Abnormal 1, nyeri: kategori skala nyeri 1–5 tidak nyeri sampai dengan nyeri sedang adalah 2 dan skala nyeri 6-10 nyeri hebat sampai dengan paling
hebat adalah 1. Untuk lembar cheklis pemeriksaan kondisi kesehatan terdapat 5 item setiap item masing-masing nilai terendah diberi skor 1 dan nilai tertinggi
diberi skor 2 sehingga diperoleh nilai tertinggi adalah 10 dan nilai terendah adalah 1.
5.3. Lembar Observasi
Pelaksanaan ambulasi dini diidentifikasi melalui lembar observasi dengan 5 objek pengamatan 1-5 yang dilakukan peneliti untuk mengamati pelaksanaan
ambulasi dengan memilih tanda checklis pada kolom “ya” jika tahapan ambulasi dilaksanakan dan “tidak” jika tahapan ambulasi tidak terlaksana. Nilai 1 untuk
jawaban ya dan nilai 0 untuk jawaban tidak. nilai tertinggi adalah 5 dan terendah 0-4. Ambulasi dikatakan terlaksana jika kelima tahapan dilakukan.
Nova Mega Yanty : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Ambulasi Dini Pasien Paska Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Di Rindu B3 RSUP. H. Adam Malik Medan, 2010.
5.3. Realibilitas Instrumen
Kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan ambulasi dini pasien paska operasi fraktur ekstremitas bawah dibuat sendiri oleh peneliti dan
disesuaikan dengan tinjauan pustaka. Uji realibilitas penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur
secara konsisten sasaran yang diukur. Pada instrumen penelitian ini, uji realibilitas dilakukan sebelum
pengumpulan data tanggal 18 juli 2009 di Rindu B2 RSUP. H. Adam Malik Medan. Uji realibilitas ini dilakukan terhadap 10 orang pasien paska operasi
fraktur ekstremitas bawah di Rindu B2 RSUP. H. Adam Malik Medan. Pasien yang menjadi sampel untuk realibilitas berbeda dengan pasien yang akan
dijadikan sebagai responden dalam penelitian. Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini digunakan uji realibilitas internal yang
diperoleh dengan cara menganalisa data dari satu kali pengetesan Arikunto, 2002 untuk faktor kondisi kesehatan pasien dan kuesioner faktor emosi, gaya
hidup, dukungan sosial dan pengetahuan pasien diuji dengan menggunakan Cronbach Alpha dengan komputerisasi. Untuk lembar cheklis faktor kondisi
kesehatan pasien diperoleh hasil 0,737 dan untuk kuesioner faktor emosi, gaya hidup, dukungan sosial dan pengetahuan hasil yang diperoleh 0,755 dapat dilihat
pada lampiran 3. Hasil ini sudah dikatakan reliable sesuai dengan pendapat Polit
Nova Mega Yanty : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Ambulasi Dini Pasien Paska Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Di Rindu B3 RSUP. H. Adam Malik Medan, 2010.
Hungler 1999 yang menyatakan bahwa suatu instrumen baru dikatakan reliable jika nilai realibilitasnya lebih besar 0,70 atau lebih.
6. Rencana Pengumpulan Data