Kewajian Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas Tugas dan Kewenangan Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas

Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010. Dewan Komisaris. Sementara komite lainnya merupakan komite yang keberadaannya bukan merupakan sebuah keharusan, tetapi baik untuk dimiliki. 68

B. Kewajian Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas

Dewan Komisaris mempunyai beberapa kewajiban, 69 1. membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; antara lain: 2. melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; dan 3. memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku lampau kepada RUPS.

C. Tugas dan Kewenangan Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas

Berkenaan dengan bentuk Dewan dalam sebuah perusahaan, terdapat 2 dua sistem yang berbeda yang berasal dari 2 dua sistem hukum yang berbeda, yaitu Anglo Saxon dan dari Eropa Kontinental. 70 Sistem hukum Anglo Saxon mempunyai Sistem Satu Tingkat atau One Tier System. Di sini perusahaan hanya mempunyai satu Dewan Direksi yang pada umumnya merupakan kombinasi antara Direksi Eksekutif dan Direksi Independen yang bekerja dengan prinsip paruh waktu Non Direktur Eksekutif. Pada dasarnya yang disebut belakangan ini diangkat karena kebijakannya, 68 Mas Achmad Daniri dan Angela Indirawati Simatupang, Langkah Jitu Penerapan GCG yang Efektif, , diakses tanggal 27 Juli 2009. 69 Pasal 116 UUPT. 70 Forum the Corporate Governance in Indonesia, Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan, , diakses tanggal 24 Agustus 2009. Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010. pengalamannya dan relasinya. Negara-negara dengan sistem ini misalnya adalah Amerika Serikat dan Inggris. Sistem huku m Eropa Kontinental memakai Sistem Dua Tingkat atau Two Tier System. Disini perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu Dewan Pengawas Dewan Komisaris dan Dewan Eksekutif Dewan Direksi. Yang disebutkan terakhir, yaitu Dewan Direksi, mengelola dan mewakili perusahaan di bawah pengarahan dan pengawasan Dewan Komisaris. Dalam sistem ini, anggota Direksi diangkat dan setiap waktu dapat diganti oleh Dewan Komisaris. Direksi juga memberikan informasi kepada Dewan Komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan oleh Dewan Komisaris. Sehingga Dewan Komisaris terutama bertanggung jawab untuk mengawasi tugas-tugas Direksi. Dalam hal ini Dewan Komisaris tidak boleh melibatkan diri dalam tugas- tugas Direksi dan tidak boleh mewakili perusahaan dalam transaksi-transaksi dengan pihak ketiga. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diganti dalam RUPS. Negara-negara dengan Two Tier System adalah Denmark, Jerman, Belanda, dan Jepang. Karena sistem hukum Indonesia berasal dari sistem hukum Belanda, maka hukum perusahaan Indonesia menganut Two Tier System untuk struktur dewan dalam perusahaan. Tetapi dengan diberlakukannya UUPT di Indonesia, maka hal-hal tersebut hanya merupakan pedoman dan dasar bagi berlakuknya sistem dua dewan di Indonesia. Secara umum tugas Dewan Komisaris adalah untuk pengawasan atas kebijakan pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi, baik diminta maupun tidak. Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010. Secara konkret, tugas Dewan Komisaris meliputi: 1. terkait dengan tugas Direksi untuk menyiapkan rencana kerja, jika Anggaran Dasar menentukan rencana kerja harus mendapat persetujuan RUPS, rencana kerja tersebut terlebih dahulu harus ditelaah Dewan Komisaris; 71 2. terkait dengan tugas Direksi untuk menyampaikan Laporan Tahunan, Laporan Tahunan tersebut selain ditandatangani oleh semua anggota Direksi, juga wajib ditandatangani oleh semua anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan dan disediakan di kantor Perseroan sejak tanggal panggilan RUPS untuk dapat diperiksa oleh pemegang saham; 72 3. terkait dengan pembagian dividen interim, maka sebelum pembagian dilakukan, hal tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Komisaris; 73 4. membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; 74 5. melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; 75 6. memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; 76 7. jika dalam Anggaran Dasar diberikan wewenang, Dewan Komisaris berkewajiban untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi 71 Pasal 64 ayat 3 UUPT. 72 Pasal 67 ayat 1 UUPT. 73 Pasal 72 ayat 4 UUPT. 74 Pasal 116 UUPT. 75 Ibid. 76 Ibid. Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010. dalam melakukan perbuatan hukum tertentu sesuai yang ditentukan dalam Anggaran Dasar; 77 8. dalam hal Anggaran Dasar telah menetapkan persyaratan pemberian perstujuan atau bantuan Dewan Komisaris, perbuatan hukum tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lainnya dalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik; 78 9. berdasarkan Anggaran Dasar atau keputusan RUPS, Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu; 79 10. bagi Dewan Komisaris yang dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu melakukan tindakan pengurusan maka terhadapnya berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang, dan kewajiban Direksi terhadap Perseroan dan pihak ketiga. 80 Mengenai kewenangan Dewan Komisaris telah diatur dalam UUPT yang menyebutkan bahwa Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. 81 Kemudian didalam UUPT ditegaskan kembali bahwa Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan. 82 77 Pasal 117 ayat 1 UUPT. 78 Pasal 117 ayat 2 UUPT. 79 Pasal 118 ayat 1 UUPT. 80 Pasal 118 ayat 2 UUPT. 81 Pasal 108 ayat 1 UUPT. 82 Pasal 114 ayat 1 UUPT. Dalam Anggaran Dasar dapat ditentukan, sebagai berikut: Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010. 1. pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu; 83 2. apabila Anggaran Dasar menetapkan persyaratan pemberian persetujuan atau bantuan, tanpa persetujuan atau bantuan Dewan Komisaris, perbuatan hukum tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lainnya dalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik; 84 3. berdasarkan Anggaran Dasar atau keputusan RUPS, Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu; 85 4. Dewan Komisaris yang dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu melakukan tindakan pengurusan berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang, dan kewajiban Direksi terhadap Perseroan dan pihak ketiga. 86 83 Pasal 117 ayat 1 UUPT. 84 Pasal 117 ayat 2 UUPT. 85 Pasal 118 ayat 1 UUPT. 86 Pasal 118 ayat 2 UUPT. Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010. BAB IV PRINSIP BUSINESS JUDGEMENT RULE TERHADAP DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN TERBATAS

A. Tanggung Jawab Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas