Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
BAB III TUGAS DAN KEWENANGAN DEWAN KOMISARIS
DALAM PERSEROAN TERBATAS
A. Dewan Komisaris sebagai Organ Perseroan Terbatas
Konsep hukum tentang Dewan Komisaris berasal dari konsep hukum Jerman, yang serupa dengan hukum di Negara Eropa Kontinental lainnya, yang
dalam Bahasa Belanda disebut dengan Raad Van Commissarissen, yang meskipun tidak ada padanannya dalam konsep hukum Common Law, dalam Bahasa Inggris
sering disebut dengan istilah Board of Commissioner. Akan tetapi, untuk Dewan Komisaris ini, dalam Bahasa Inggris sering juga disebut dengan Board of
Commissory atau Board of Supervisory Directors.
35
UUPT sendiri memberikan pengertian bahwa Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau
khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
36
Dewan Komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam Perseroan. Menurut Egon Zehnder, Dewan Komisaris merupakan inti dari Good
Corporate Governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi Pengawasan dan pemberian nasihat dari Dewan Komisaris dilakukan untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
35
Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Bandung: PT
36
Pasal 1 angka 6 UUPT.
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
perusahaan, mengawasi Direksi dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas.
37
Sebelum berlakunya UUPT, menurut KUHD, tidak ada ketentuan yang mewajibkan perusahaan untuk memiliki Komisaris. Jadi menurut KUHD, jabatan
Komisaris adalah jabatan yang optional, yakni perusahaan boleh mempunyai Komisaris dan boleh tidak.
Pada intinya, Dewan Komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola
perusahaan. Mengingat Direksi yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan—sedangkan Dewan Komisaris bertanggung
jawab untuk mengawasi Direksi—maka Dewan Komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan.
38
Dalam akte pendirian ataupun Anggaran Dasar susunan Dewan Komisaris terdiri atas:
39
1. Dewan Komisaris terdiri atas 1 satu orang anggota atau lebih;
2. Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 satu orang anggota
merupakan majelis tribunal commisioners. Kewajiban Perseroan memiliki paling sedikit 2 dua orang anggota
Dewan Komisaris,
40
1. Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun danatau
mengelola dana masyarakat; terhadap hal-hal berikut ini:
37
Forum the Corporate Governance in Indonesian, Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan,
diakses tanggal 24 Agustus 2009.
38
Op Cit, hlm. 106.
39
Sujud Margono, Hukum Perusahaan Indonesia, Catatan atas UUPT, Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 2008, hlm. 85.
40
Ibid.
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
2. Perseroan yang menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat;
dan 3.
Perseroan Terbuka. Pada prinsipnya, tugas Komisaris adalah untuk mengadakan pengawasan.
Karena itu, Dewan Komisaris dapat disebut dengan Dewan Pengawas. Fungsi pengawas dari Dewan Komisaris diwujudkan dalam 2 dua level, yakni sebagai
berikut:
41
1. Level Performance; dan
2. Level Conformance.
Yang dimaksud dengan fungsi pengawasan Komisaris pada level performance adalah fungsi pengawasan dimana Komisaris tersebut memberikan
pengarahan dan petunjuk kepada Direksi perusahaan dan RUPS. Sementara yang dimaksud dengan fungsi pengawasan Komisaris pada level conformance adalah
berupa pelaksanaan kegiatan melaksanakan kegiatan melaksanakan pengawasan selanjutnya agar dipatuhi dan dilaksanakan, baik terhadap pengarahan dan
petunjuk yang telah diberikan tersebut maupun terhadap ketentuan dalam perundang-undangan yang berlaku.
42
Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah orang- perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum , kecuali dalam waktu 5
lima tahun sebelum pengangkatannya pernah: Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri,
melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris.
43
41
IKAI, Kedudukan dan Tanggung Jawab Komisaris dan Komite Audit Pasca UU Perseroan Terbatas Baru,
, diakses pada tanggal 27 Juli 2009.
42
Ibid, hlm. 108.
43
Pasal 110 ayat 1 UUPT.
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
1. dinyatakan pailit;
2. menjadi anggota Direksi atau angota Dewan Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau 3.
dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Terhadap Perseroan yang bidang uasahanya harus mendapat persetujuan atau izin dari instansi pemerintah secara teknis yang berwenang, dapat
dimungkinkan penambahan persyaratan berdasarkan peraturan perundang- undangan.
44
Segala pemenuhan persyaratan tersebut dibuktikan dengan surat yang disimpan oleh Perseroan.
45
Ketentuan mengenai pengangkatan Dewan Komisaris,
46
1. anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS;
antara lain:
2. untuk pertama kali pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan
oleh pendiri dalam akte pendirian; 3.
anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali;
4. keputusan RUPS mengenai pengangkatan, penggantian, dan
pemberhentian anggota Dewan Komisaris juga menetapkan saat mulai berlakunya pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian tersebut;
5. dalam hal RUPS tidak menentukan saat mulai berlakunya pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian mulai berlaku sejak
ditutupnya RUPS;
44
Pasal 110 ayat 2 UUPT.
45
Pasal 110 ayat 3 UUPT.
46
Pasal 111 UUPT.
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
6. dalam hal terjadi pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota
Dewan Komisaris, Direksi wajib memberitahukan perubahan tersebut kepada Menteri untuk dicatat dalam Daftar Perseroan dalam jangka waktu
paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS tersebut;
7. dalam hal pemberitahuan perubahan tersebut pada Menteri untuk dicatat
dalam Daftar Perseroan belum dilakukan, Menteri menolak setiap pemberitahuan tentang perubahan susunan Dewan Komisaris selanjutnya
yang disampaikan kepada Menteri oleh Direksi.
47
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan , batal demi hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau
Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut.
48
Maka, dalam jangka waktu paling lambat 7 tujuh hari terhitung sejak diketahui, Direksi harus
mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam surat kabar dan memberitahukannya kepada Menteri untuk
dicatat dalam daftar Perseroan.
49
Perbuatan hukum yang telah dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris untuk dan atas nama Dewan Komisaris sebelum pengangkatannya batal, tetap
mengikat dan menjadi tanggung jawab Perseroan.
50
47
Pada umumnya Anggaran Dasar Perseroan yang mengatur tata cara pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan dapat juga mengatur tentang tata
cara pencalonan anggota Dewan Komisaris.
48
Pasal 112 ayat 1 UUPT.
49
Pasal 112 ayat 2 UUPT.
50
Pasal 112 ayat 3 UUPT.
Tetapi tidak mengurangi
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
tanggung jawab anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan terhadap kerugian Perseroan.
51
Ketentuan mengenai pemberitahuan anggota Direksi secara mutatis mutandis berlaku juga bagi pemberhentian anggota Dewan Komisaris.
52
Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan
RUPS dengan menyebutkan alasannya. Keputusan untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan
untuk membela diri dalam RUPS.
53
Prosedur di atas harus diikuti. Apabila prosedur itu tidak diikuti maka pemberitahuan tersebut batal demi hukum . Namun apabila prosedur diikuti
namun alasan pemberhentian tidak dapat diterima oleh yang bersangkutan maka pemberhentian tersebut tetap sah. Direksi atau Dewan Komisaris dapat menggugat
pemberhentian tersebut karena merupakan perbuatan melawan hukum .
54
Dalam hal keputusan untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan keputusan di luar RUPS,
55
51
Pasal 112 ayat 4 UUPT.
52
Pasal 119 UUPT.
53
Sujud Margono, Hukum Perusahaan di Indonesia, Catatan atas UU Perseroan Terbatas, Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 2007, hal. 89. lihat juga Pasal 105 UUPT.
54
IKAI, Kedudukan dan Tanggung Jawab Komisaris dan Komite Audit Pasca UU Perseroan Terbatas Baru,
, diakses pada tanggal 27 Juli 2009.
55
Pasal 91 UUPT menentukan “Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui
secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan”.
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberitahu terlebih dahulu tentang rencana pemberhentian yang
diberikan kesempatan untuk membela diri sebelum diambil keputusan pemberitahuan.
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
Pemberian keputusan untuk membela diri tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut. Pemberhentian
anggota Dewan Komisaris diberlakukan sejak: 1.
ditutupnya RUPS berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya;
2. tanggal keputusan Keputusan Pemegang Saham di luar keputusan RUPS;
3. tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS dengan menyebutkan
alasannya; 4.
tanggal lain yang ditetapkan dalam Keputusan Pemegang Saham di luar keputusan RUPS.
Beberapa prinsip yuridis yang berlaku untuk Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
56
1. Dewan Komisaris Merupakan Badan Pengawas
Dewan Komisaris dimaksudkan sebagai badan pengawas badan supervisi, mengawasi tindakan Direksi. Yang mempunyai konsekuensi
juga sebagai pengawas Perseroan secara umum. 2.
Dewan Komisaris Merupakan Badan Independen Sama dengan Direksi dan RUPS, pada prinsipnya Dewan Komisaris
merupakan badan yang independen, tidak tunduk pada kekuasaan siapapun, dan harus melihat semata-mata kepentingan Perseroan,
meskipun sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, RUPS dapat mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
56
Munir Fuady, Perseroan…, hlm. 110.
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
3. Dewan Komisaris Tidak Mempunyai Otoritas Manajemen Non-
Executive Meskipun ada ditemukan yang namanya Dewan Komisaris “pengambil
keputusan” decision maker, tetapi pada prinsipnya Badan Komisaris tidak memiliki otiritas manajemen non-executive. Yang diberikan tugas
manajemen atau eksekutif adalah Direksi. 4.
Dewan Komisaris Tidak Bisa Memberikan Instruksi Kepada Direksi Meskipun tugas utama dari Dewan Komisaris adalah untuk melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas Direksi, tetapi Dewan Komisaris tidak berwenang untuk memberikan instruksi-instruksi
langsung kepada Direksi. Sebab, jika kewenangan ini diberikan kepada Dewan Komisaris, posisinya akan berubah wajah, dari badan pengawas
menjadi badan eksekutif. Karena itu, fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
a. menyetujui tindakan-tindakan tertentu yang diambil oleh Direksi;
b. memberhentikan Direksi untuk sementara;
c. memberi nasihat kepada Direksi, diminta atau tidak, dalam rangka
pelaksanaan fungsi pengawasan. 5.
Dewan Komisaris Tidak Bisa Diinstruksikan oleh RUPS Sebagai konsekuensi dari kedudukan Dewan Komisaris yang independen,
maka Dewan Komisaris tidak bisa diinstruksikan oleh RUPS, meskipun RUPS memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu Perseroan. Dan sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi, RUPS dapat memberhentikan Dewan
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
Komisaris dengan atau tanpa menunjukkan alasan pemberhentian for cause or no cause.
Anggaran Dasar Perseroan dapat mengatur adanya 1 satu orang atau lebih Komisaris Independen dan 1 satu orang Komisaris Utusan.
57
Komisaris Independen tersebut diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak
terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lainnya.
58
Komisaris Utusan merupakan anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
59
Komisaris Utusan ini sebenarnya sudah lama dikenal dan dapat dipersamakan dengan Compliance
Director.
60
Tugas dan wewenang Komisaris Utusan ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan tidak bertentangan dengan tugas dan
wewenang Dewan Komisaris dan tidak mengurangi tugas pengurusan yang dilakukan Direksi.
61
Komisaris Utusan ini sama halnya dengan Komisaris lainnya. Bedanya yaitu Komisaris Utusan lebih rutin di kantor, sehingga fungsi kontrolnya lebih
efektif. Fungsi Komisaris Utusan ini lebih kepada melaksanakan fungsi dari Dewan Komisaris from day to day.
62
57
Pasal 120 ayat 1 UUPT.
58
Pasal 120 ayat 2 UUPT.
59
Pasal 120 ayat 3 UUPT.
60
Ratnawati W. Prasodjo, , diakses tanggal 24 Agustus 2009.
61
Pasal 120 ayat 4 UUPT.
62
UUPT 2007 Pertegas Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris, , diakses tanggal 27 Juli 2009.
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
Untuk melengkapi materi muatan yang diatur dalam UUPT maka disepakati menambah materi muatan mengenai Perseroan yang berbasis pada
prinsip syariah.
63
Sitentukan secara tegas bahwa Perseroan yang berbasis pada prinsip syariah selain dalam organ perseroannya memiliki Dewan Komisaris, juga
diwajibkan memiliki Dewan Pengawas Syariah
64
Perseroan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai Dewan Komisaris wajib mempunyai Dewan Pengawas
Syariah. Dewan Pengawas Syariah terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.
yang bertugas mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
65
Dewan Pengawas Syariah bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.
66
Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris.
67
63
Sujud Margono, Hukum…, hlm. 90.
64
Pasal 109 ayat 1 UUPT.
65
Pasal 109 ayat 2 UUPT.
66
Pasal 109 ayat 3 UUPT.
67
Pasal 121 ayat 1 UUPT.
Komite ini antara lain adalah Komite Audit, Komite Remunerasi, dan Komite Nominasi. Komite ini bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite
Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan integritas pelaporan keuangan, pengendalian internal, serta efektivitas fungsi eksternal audit dan
internal audit baik fungsi tersebut di dalam perusahaan maupun di-outsource dari luar. Khusus untuk perusahaan public, Komite Audit ini wajib dibentuk oleh
Tri Yuwandani Hayuningtyas : Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2010.
Dewan Komisaris. Sementara komite lainnya merupakan komite yang keberadaannya bukan merupakan sebuah keharusan, tetapi baik untuk dimiliki.
68
B. Kewajian Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas