11
persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari produk-produk lainnya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa besar event sponsorship berpengaruh terhadap brand image produk PT.AHM ?
2. Seberapa besar persepsi konsumen berpengaruh terhadap brand image produk PT.AHM ?
3. Seberapa besar pengaruh event sponsorship dan persepsi konsumen dalam membentuk brand image produk PT.AHM ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh event sponsorship terhadap brand image produk PT.AHM.
2. Menganalisis pengaruh persepsi konsumen terhadap brand image produk PT.AHM.
12
3. Menganalisis pengaruh event sponsorship dan persepsi konsumen dalam membentuk brand image produk PT.AHM .
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat kepada:
1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi komunikasi
pemasaran perusahaan dan juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan atas event sponsorship yang dilakukan.
2. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
dalam permasalahan yang diteliti serta sebagai sarana untuk membandingkan aplikasi atau ilmu dalam praktek sebenarnya dengan teori yang telah
diperoleh selama mengikuti kuliah. 3. Akademisi
Sebagai referensi untuk mempermudah bagi para akademisi yang ingin melakukan penelitian dengan objek yang sama, sehingga penelitian
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Integrated Marketing Communication
Menurut Tom Brannan 2004 Integrated Marketing Communication IMC adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk
komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan Integrated Marketing Communication adalah untuk
mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada khalayak sasaran yang dimilikinya. Integrated Marketing Communication menganggap
seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan
adalah jalur potensial untuk menyampaikan pesan dimasa datang. Lebih jauh lagi IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta
yang dapat diterima oleh pelanggan atau calon pelanggan . dengan kata lain, proses IMC berawal dari pelanggan dan calon pelanggan, kemudian
berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang
persuasif. Delapan langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif
menurut Kotler dkk 2003:597
14
a. Mengidentifikasi audiens sasaran Proses identifikasi harus dimulai dengan pikiran yang jelas tentang
audiens sasaran. Audiens sasaran tersebut dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan atau hak
yang mempengaruhi keputusan. Audiens dapat terdiri dari individu, kelompok masyarakat tertentu, atau masyarakat umum. Audiens yang
dituju tersebut akan sangat mempengaruhi komunikator tentang apa yang akan dikatakannya, bagaimana mengatakannya, kapan mengatakannya,
dimana pesan tersebut disampaikan, dan kepada siapa pesan tersebut disampaikan.
b. Menetukan tujuan komunikasi Setelah pasar sasaran dan persepsinya diidentifikasi, komunikator
harus menentukan tujuan komunikasi guna memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens.
c. Merancang pesan Pesan yang disampaikan seharusnya dapat meningkatkan perhatian
attention, kemudian dilanjutkan dengan ketertarikan interest setelah itu dilanjutkan dengan timbulnya keinginan desire untuk selanjutnya
mengambil tindakan action
15
d. Memilih saluran komunikasi Kemudian komunikasi mengembangkan pesan yang efektif dengan
memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan pesan baik yang personal maupun non personal.
e. Menentukan jumlah anggaran komunikasi pemasaran Seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan produknya kepada target market. f. Menentukan bauran promosi
Menentukan alat promosi mana yang akan digunakan untuk mengkomunikasikan produk secara efektif kepada target market.
g. Mengukur hasil promosi Setelah melaksanakan rencana promosi yang telah ditetapkan,
komunikator harus dapat mengukur dampak pada target audience. Ini termasuk bertanya kepada target audience apakah mereka mengenali pesan
yang disampaikan, seberapa sering melihat nya, apa yang dirasakan setelah melihat pesan tersebut, sikap audience sebelum dan sekarang terhadap
produk atau perusahaan.
16
h. Mengelola dan koordinasikan komunikasi pemasaran terpadu Setelah itu aturlah proses komunikasi pemasaran terpadu dengan
mengkombinasikan alat-alat promosi yang akan digunakan agar saling mendukung satu dengan yang lainnya.
2. Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam pemasaran, karena untuk memperkenalkan produknya perusahaan membutuhkan
media yang disebut promosi. Selain itu promosi juga sangat penting dalam usaha meningkatkan volume penjualan dan merupakan salah satu metode
penjualan yang efektif karena merupakan alat komunikasi antara produsen dan konsumen guna menimbulkan jual beli.
Menurut Swastha 2007:349 : “Promosi adalah komunikasi non
individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba serta individu-
individu”.
Menurut Tjiptono 2002:219 promosi adalah: “Aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”.
17
Sedangkan menurut Lupiyoadi 2006:9 : Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting yang
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan alat-alat promosi. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa kunci sukses tidaknya
kegiatan perusahaan tergantung pula pada lancar tidaknya kegiatan promosi. Apabila kegiatan promosi berjalan dengan baik maka akan
memberikan harapan tercapainya tujuan perusahaan baik tujuan jangka panjang atau tujuan jangka pendek. Promosi dirasakan sangat penting bagi
setiap perusahaan mengingat adanya persaingan dari perusahaan yang sejenis. Bagi perusahaan yang baru berdiri, tujuan promosi adalah untuk
memperkenalkan barang-barang hasil produknya, sedangkan bagi perusahaan
yang sudah
lama berdiri
promosi adalah
untuk mempertahankan permintaan yang sudah ada dan disamping itu untuk
menciptakan permintaan baru guna meningkatkan volume penjualan.
3. Pengertian Event Sponsorship
Event Sponsorship merupakan salah satu media promosi yang mempunyai jangkauan lebih luas dibandingkan dengan iklan, sebab event
18
sponsorship terkait dengan beberapa elemen bauran promosi lainnya. Event sponsorship merupakan salah satu alternatif alat promosi yang
tumbuh secara cepat dalam tiga dekade terakhir. Menurut Tom Brannan 1998;87 Event sponsorship memiliki
keterbatasan dalam berkornunikasi karena event sponsorship merupakan bentuk komunikasi yang relatif pasif, biasanya yang disajikan hanyalah
nama merek dan perusahaan, sehingga pelaksanaan event sponsorship haruslah didukung dengan bauran promosi lainnya.
Menurut Terence.A.Shimp 2000:615 Event sponsorship adalah bentuk promosi merek yang mengikat suatu aktivitas seperti olahraga,
hiburan, sosial, senibudaya, atau tipe aktivitas lain yang mempunyai minat publik yang tinggi
Dari beberapa uraian definisi tentang event sponsorship, dapat disimpulkan bahwa pengertian event sponsorship secara umum adalah
suatu bentuk dari promosi merek dengan cara memberikan bantuan keuangan dari sebuah organisasi, perorangan atau kegiatan yang
menghubungkan suatu merek dengan kegiatan olahraga, hiburan, senibudaya, sosial, yang menimbulkan ketertarikan yang tinggi dengan
memberikan timbal balik untuk mengiklankan perusahaan.
19
a. Perencanaan Event Sponsorship
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, dilakukan suatu perencanaan yang matang dari sebuah sponsorship.
Menurut J.R Rossiter dan L.Percy 1993 : 346 perencanaan mencakup: 1
Target audience reach
adalah segmen yang akan dicapai oleh perusahaan. Dalam memilih jenis event sponsorship yang akan diselenggarakan perlu diperhatikan
segmen mana yang akan dicapai oleh perusahaan. 2
Compability with the Companys or Brand positioning adalah posisi produk dimata konsumen. Beberapa jenis event
sponsorship secara langsung berkaitan dengan produk perusahaan tetapi beberapa jenis event sponsorship dipilih karena kesesuaian image secara
tidak langsung dengan produk 3
Message capasity
adalah kapasitas pesan dan informasi yang akan disampaikan kepada target audience. Dalam sebuah penyelenggaraan event sponsorship
biasanya perusahaan yang mensponsori suatu kegiatan akan diberikan fasilitas untuk menyampaikan pesan dan informasi tentang produk dan
memperkenalkan profile perusahaan secara langsung kepada calon pelanggan. Hal tersebut harus dimanfaatkan perusahaan dengan
20
merancang sebuah pesan dan informasi yang menarik guna memberikan kesan dan makna yang mendalam dibenak konsumen.
Terence A Shimp 2000 dalam penyelenggaraan suatu event hendaknya pesan yang disampaikan oleh perusahaan mudah untuk dimengerti, jelas
dan diucapkan secara berulang-ulang atau sesering mungkin saat berlangsungnya event. Hal ini bertujuan agar konsumen selalu ingat
dengan pesan yang disampaikan sehingga menciptakan top of mind serta brand awareness yang kuat di benak para konsumen terhadap produk
perusahaan.
b. Manfaat dan alasan-alasan penggunaan Event Sponsorship
Menurut Frank Jefkins 1997; 230 manfaat penyelenggaraan penyediaan event sponsorship adalah bahwa dana sponsor yang telah
dikeluarkan dengan sendirinya kembali ke perusahaan dalam jumlah yang berlipat ganda baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dan
penyediaan sponsor memang cukup besar sehingga begitu banyak perusahaan yang bahkan bersedia mengalokasikan dana yang khusus untuk
penyelenggaraan event sponsorship. Menurut Terence A Shimp 2000:589 manfaat penyelenggaraan Event
sponsorship adalah untuk membangun hubungan antara perusahaan dengan konsumen untuk menambah brand equity dan untuk memperkuat
ikatan dalam pertukaran.
21
Terdapat begitu banyak alasan, namun pada dasarnya alasan itu pasti mengundang tujuan tujuan humas, yakni dalam rangka menunjukan niat
baik dan menciptakan suatu pemahaman di kalangan khalayak, setidak- tidaknya agar mereka mengetahui keberadaan perusahaan atau lembaga
penyedia sponsor. Adapun
alasan-alasan penyediaan
sponsor menurut
Frank Jefkins1997;231 adalah:
1 Untuk melancarkan suatu kampanye periklanan melalui publikasi serta produk-produk perusahaan yang seluas-luasnya oleh media yang meliputi
event yang di sponsorinya itu. 2 Untuk mendukung strategi atau kebijakan pemasaran
3 Untuk memperlihatkan niat baik perusahaan guna melaksanakan tanggung jawab sosialnya.
c. Tujuan Event Sponsorship
Menurut Shanklin dan Kuzma 1992 tujuan utama dari event sponsorship adalah untuk membangun kesadaran konsumen Brand
awareness terhadap merek produk atau perusahaan dan membangun gambaran konsumen Brand Image terhadap suatu merek produk atau
perusahaan.
22
Tujuan event sponsorship menurut Frank Jefkins 1997 :177 1 Tujuan Periklanan
Mengiklankanmenginformasikanmempromosikan produk
boleh di
iklankan diinformasikan di media tertentu. a Memasang iklan di lokasi kegiatan atau liputan yang menjangkau
orang banyak b Mengiklankan produk yang tidak boleh diiklankan dimedia tertentu
c Mempromosikan produk secara spesifik d Memperkenalkan produk baru
e Menggali berbagai peluang lain dibidang advertising. 2 Tujuan Humas
Tujuan Humas diselenggarakannya event sponsorship adalah untuk: a Menciptakan dan mempertahankan nama baik perusahaan
b Membangun citra perusahaan c Memperkenalkan identitas perusahaan
d Mengakrabkan nama perusahaan e Merangsang minat para wartawan untuk datang meliput
23
3 Tujuan Pemasaran a
Memposisikan sebuah produk b
Mendukung operasi agen penyalur c
Melancarkan suatu perubahan didalam suatu perusahaan d
Meluncurkan suatu produk baru e
Membuka cabang-cabang baru f
Pemasaran internasional g
Merangsang para konsumen menggunakan suatu produk
d. Jenis- jenis Event Sponsorship
Secara umum, cakupan sponsor memang tidak terbatas, namun dari sekian banyak bidang atau kegiatan, yang paling populer menurut Frank
Jefkins 1997:172 adalah: 1 Acara- acara olah raga
Dewasa ini nilai sponsor yang diberikan kepada bidang olahraga sangat besar, paling besar sepanjang sejarahnya. Acara-acara olah raga
semakin banyak memberikan peluang kepada perusahaan untuk menguji dan memodifikasikan produk-produk mereka.
24
2 Acara- acara pagelaran seni Mencakup acara seni pameran budaya, pameran lukisan, apresiasi
sastra, pertunjukan teater dan pertunjukkan musik. 3 Penerbitan atau publikasi
Penerbitan peta, buku harian, buku petunjuk, buku-buku atau dokumen laporan tahunan, dan berbagai naskah lainnya acap kali menjadi
lahan sponsor. 4 Ekshibisi atau pameran
Acara-acara pameran, baik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan maupun lembaga lernbaga swasta juga sering mendapat
sponsor, termasuk dari pers atau perusahaan penerbitan. 5 Pendidikan
Dalam bentuk hibah, bantuan keuangan, beasiswa dan tunjangan dana riset.
6 Acara-acara amal Dalam suatu acara amal, nama-nama perorangan maupun lembaga,
termasuk perusahaan, yang memberikan dana atau sponsor selalu disebutkan secara terbuka.
25
7 Acara penghargaan profesional Pemberian hadiah atau tanda penghargaan kepada para professional,
mulai dari jurnalis, fotografer, sampai dengan para arsitek, dan lainJain. Biasanya pula ada perusahaan yang bertindak sebagai sponsor penuh untuk
acara-acara ini. 8 Acara-acara lokal
Perusahaan-perusahaan juga sering memberi sponsor untuk kegiatan- kegiatan yang berskala lokal dalam membina hubungan komuniti yang
baik dengan penduduk yang bermukim di daerah itu.
e. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan Event Sponsorship
Dalam melakukan event sponsorship, ada faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk menjamin keberhasilan kegiatan
tersebut diantaranya Sumber: PPM Manajemen,2008 1 Konsep acara
Menjadi hal yang sangat krusial, karena tanpa konsep perusahaan tidak dapat meraih tujuan yang ingin dicapai. Penentuan tema perlu
memperhatikan juga isu yang berkembang di masyarakat. Contohnya jika isu yang berkembang adalah mengenai global warming, perusahaan dapat
mengangkat tema yang relevan dengan isu tersebut.
26
2 Komunikasi pemasaran Dengan komunikasi pemasaran yang baik, informasi tentang adanya
suatu event dapat sampai ke target yang dituju. Dengan demikian, event dapat dihadiri oleh audience yang tepat.
3 Kemampuan SDM Dengan SDM yang mumpuni, suatu event akan terlaksana dan
terorganisir dengan baik 4 Hubungan baik dengan Event Organizer EO
Penggunakan EO muncul sebagai pilihan bagi perusahaan ketika menyelenggarakan sebuah event. Hal ini dilakukan agar proses
pelaksanaan dapat terorganisir secara profesional dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Namun perusahaan harus pintar
dalam memilih serta menilai reputasi sebuah EO karena event yang akan diselenggarakan membawa nama perusahaan. Selain itu perlu adanya
pitching dan briefing untuk menyesuaikan antara konsep yang dengan tujuan yang ingin dicapai.
5 Besarnya budget Dalam membuat suatu event, perusahaan perlu memperhatikan budget
yang akan dikeluarkan dan menyesuaikan antara tujuan perusahaan dengan event yang akan dilakukan.
27
6 Lokasi dan waktu Hal ini perlu dilakukan untuk memberi informasi sehingga target
audience dapat hadir dan menyaksikan sebuah event yang akan dilaksanakan.
7 Sasaran target yang ingin dituju Ini bertujuan untuk menyesuaikan konsep event, sebagai contoh jika
target audience yang dituju adalah para remaja maka pelaksanaan event akan dikemas dengan bentuk dan konsep yang identik dengan jiwa anak
muda seperti konser musik. 8 Kesiapan team
Demi tercapainya kesuksesan, kesiapan team dinilai sangat penting dalam mengatur dan menjaga jalannya sebuah event guna menghadapi
serta meminimalisir kendala-kendala yang kemungkinan akan terjadi. 9 Koordinasi
Kuatnya jaringan koordinasi antar lini akan membuat kelangsungan sebuah event berjalan dengan hasil yang maksimal.
f. Pengukuran Keberhasilan Event Sponsorship
“Seorang marketer harus memperhatikan impact terhadap experience dan sales. Sebuah event dapat dikatakan hebat namun audience hanya
28
sekedar menonton lantaran tidak terkait dengan product benefit. Oleh sebab itu, kreativitas yang diciptakan oleh marketer harus bisa relevan
dengan memperlihatkan product benefit ”. Sumber: Majalah Marketing
Sebuah event
dikatakan berhasil
apabila Sumber:
PPM Manajemen,2008
1 Besarnya penjualantransaksi yang terjadi 2 Banyaknya jumlah audience yang datang
3 Kepuasan pesertafeedback yang diterima 4 Semakin dikenalnya brand produk oleh masyarakat
5 Banyaknya jumlah pelanggan baru 6
Kelancaran event
7 Semakin dekatnya hubungan dengan pelanggan 8 Terjadinya event lanjutan
g. Keunggulan dan Kelemahan Event Sponsorship
Dalam pelaksanaannya, sebuah event sponsorhip memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, diantaranya adalah:
29
Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan
Event Sponsorship KEUNGGULAN
EVENT SPONSORSHIP
KELEMAHAN EVENT
SPONSORSHIP
- Dapat berinteraksi langsung dengan
target audience
- Memperkenalkan citra perusahaan
dengan produknya secara langsung.
- Menciptakanpengalaman
experience dari
event yang
dilaksanakan dengan melibatkan mood dan emosi konsumen.
- Dapat digunakan sebagai sarana
kegiatan CSR perusahaan.
- Konsumen yang hadir di sebuah
event dapat mendorong penyebaran aktivitas Word of Mouth
- Event
menjadi sarana
edukasi tentang produk ke masyarakat.
- Konsumen datang
hanya untuk
mengikuti kegiatan
event-nya saja, bukan untuk mengenal lebih dalam tentang
produk atau jasa perusahaan.
Sumber : PPM Manajemen,2008
30
4. Persepsi konsumen
Persepsi merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengambilan keputusan pembelian. Walgito 1997 berpendapat bahwa
persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat reseptor, yang diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang
dilihat, didengar dan sebagainya. Hal itu dikuatkan oleh pendapat Davidoff Walgito, 1994 yang mengatakan bahwa yang disebut persepsi yaitu suatu
stimulus yang diindera oleh individu lalu diorganisasikan, kemudian diinterprestasikan, sehingga individu menyadari, mengerti apa yang
diindera itu. Menurut Sanmustari Ratnawati, 1992 persepsi diartikan sebagai
suatu proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu. Kesan yang diterima sangat tergantung dari pengalaman-pengalaman yang
diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta faktor-faktor luar maupun dalam yang ada pada diri individu. Persepsi merupakan faktor
yang menentukan terbentuknya sikap terhadap sesuatu maupun perilaku tertentu.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah
proses penginderaan,
penafsiran, pengorganisasian
dan penginterprestasikan terhadap suatu obyek, kejadian, informasi atau
31
pengalaman yang mungkin dialami atau diterima individu yang kemudian diolah dan menimbulkan suatu reaksi.
Sedangkan untuk persepsi terhadap brand image produk sendiri dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan Durianto, dkk, 2001. Karena persepsi
terhadap brand image merupakan persepsi dari konsumen, maka tidak dapat ditentukan secara obyektif. Persepsi konsumen akan melibatkan apa
yang penting bagi konsumen karena setiap konsumen memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa.
Schiffman dan Kanuk Cahyono, 1990 mengatakan bahwa persepsi seseorang tentang suatu produk akan berpengaruh terhadap brand image
produk tersebut. Persepsi yang positif tentang suatu produk akan memberikan brand image yang positif pula terhadap produk perusahaan
sehingga akan menimbulkan minat untuk membeli serta loyal terhadap produk perusahaan tersebut.
Martinich Yamit, 2001 mengemukakan bahwa ada enam dimensi karakteristik yang digunakan oleh para konsumen dalam mempersepsi
suatu produk. Keenam dimensi karakteristik tersebut adalah : 1 Performance : karakteristik operasi dasar dari suatu produk, seperti
tingkat kecepatan yang dapat ditempuh oleh sebuah kendaraan.
32
2 Range and type of features : kemampuan atau keistimewaan yang dimiliki produk, contoh : suatu merek kendaraan tertentu memiliki bahan
bakar irit serta ramah lingkungan. 3 Reliability and durability : kehandalan produk dalam penggunaan
secara normal dan berapa lama produk dapat digunakan, contoh: mesin kendaraan tidak cepat rusak atau panas ketika digunakan.
4 Maintainability and serviceability : kemudahan untuk pengoperasian produk, tingkat kenyamanan serta kemudahan dalam mendapatkan suku
cadang. 5 Sensory characteristics : penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera
dan beberapa faktor lainnya yang mungkin terjadi aspek penting dalam kualitas.
6 Ethical profile and image : kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk.
a . Proses Persepsi
Alport dalam Mar’at, 1991 proses persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dipengaruhi oleh panca indera, pengalaman, dan
pengetahuan individu. Panca indera akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek yang ditangkap panca indera penglihatan, rasa, tekstur, dan
lain-lain, sedangkan pengetahuan keunggulan dan kelemahan produk dan pengalaman individu tanggapan terhadap produk akan memberikan
33
arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhirnya komponen individu akan berperan dalam menentukan tersedianya jawaban yang
berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada. Proses persepsi merupakan serangkaian kegiatan yang melalui
beberapa tahapan terlebih dahulu. Berikut ini sebuah model tahapan dari proses persepsi individu yang dikemukakan oleh Sutisna 2002:62:
Gambar 2.1 Tahapan Proses Persepsi
Sumber: Sutisna 2002:62 1 Stimuli
Stimulistimulus adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu. Suatu stimuli pada
hakikatnya merupakan satu unit input bagi salah satu dari lima indra manusia. Ada dua stimuli penting yang dapat mempengaruhi perilaku
konsumen adalah pemasaran dan lingkungan sosial dan budaya.
Stimuli Penglihatan
Suara Bau
Rasa Tekture
Sensasi Pemberian arti
Indra penerima
Perhatian
Interpretasi
Tanggapan
Persepsi
34
a Stimuli Pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Stimuli pemasaran terdiri
atas dua komponen, yaitu stimuli utama dan stimuli tambahan. Stimuli utama terdiri dari produk dan komponennya seperti, kemasan, isi, dan
ciri-ciri fisik. Sedangkan stimuli tambahan adalah komunikasi yang didesain
untuk mempengaruhi
perilaku konsumen
seperti, mempresentasikan produk dalam kata-kata, gambar, simbol, atau
melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti, harga, toko tempat jual, dan pengaruh sales.
b Stimuli Lingkungan Indera penerima terdiri dari mata, telinga, hidung, mulut, dan jari yang
menerima dan memberikan tanggapan atas stimuli utama. 2 Indra Penerima
Indra penerima atau penerimaan sensor sensory receptors yaitu yang disebut sebagai organ manusia berupa panca indra mata, telinga, hidung,
mulut dan kulit yang menerima sensor input. 3 Perhatian
Perhatiaan yang dilakukan oleh konsumen data terjadi secara sengaja atau tidak sengaja.
a Perhatian secara sengaja voluntary attention Terjadi ketika konsumen secara aktif mencari informasi yang
mempunyai relevansi pribadi.
35
b Perhatian tidak sengaja involuntary attention Terjadi ketika konsumen dipaparkan sesuatu yang menarik,
mengejutkan, menantang, atau sesuatu yang tidak diperkirakan, yang tidak ada relenvasinya dengan tujuan atau kepentingan konsumen.
Stimuli dengan ciri-ciri diatas akan secara otomatis mendapat tanggapan konsumen.
4 Interpretasi Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan interpretasi atas
stimuli yang diterima oleh konsumen. Setiap stimuli yang menarik perhatian
konsumen baik
disadari atau
tidak disadari,
akan diinterpretasikan oleh konsumen. Dalam proses interpretasi konsumen
membuka kembali berbagai informasi dalam memori yang telah tersimpan dalam waktu yang lama long term memory yang berhubungan dengan
stimuli yang diterima. Informasi dalam long term memory akan membentuk konsumen untuk menginterprestasikan stimuli. Interprestasi
itu didasarkan pengalaman-pengalaman pada masa lalu, dan pengalaman itu tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen.
Selain informasi yang tersimpan dalam long term memory, apa yang diharapkan konsumen juga mempengaruhi bagaimana suatu stimuli
diinterpretasikan. Harapan expectation adalah keyakinan, kepercayaan, individual sebelumnya mengenai apa yang seharusnya terjadi pada situasi
tertentu.
36
5 Tanggapan Setelah melalui tahapan akhir dari proses persepsi maka, konsumen
akan bereaksi terhadap informasi yang diperolehnya tadi yang kemudian akan menghasilkan tanggapan. Tanggapan inilah yang kemudian
menghasilkan suatu keputusan pembelian.
b. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Bagaimana individu-individu mungkin memandang satu benda yang sama dengan yang berbeda, faktor-faktor berikut menjelaskan bahwa pihak
pelaku persepsi perceiver, dalam objeknya atau target yang dipersepsikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi itu dilakukan
akan dapat mempengaruhi terbentuknya suatu persepsi Robbins 2006:89: 1 Pelaku Persepsi
Bila seorang individu memandang pada satu obyek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh
karakteristik dari pribadi ke perilaku persepsi individu itu. Diantara karakteristik pribadi yang lebih relevan yang mempengaruhi persepsi
adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan expectation.
2 Target dan Obyek Karakteristik dari target yang akan diamati dapat dipengaruhi apa
yang dipersepsikan gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target membentuk cara kita memandangnya.
37
3 Situasi Penting bagi kita melihat konteks suatu obyek karena unsur-unsur
lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi kita. Waktu adalah di mana suatu obyek atau peristiwa itu dilihat agar dapat mempengaruhi perhatian.
Gambar 2.2 Faktor yang mempengaruhi persepsi
Sumber: Robbins 2006:89
5.Brand
Brand merek merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu
produk yang berupa barang maupun jasa.
Faktor dalam persepsi Sikap
Motif Pengalaman
Pengharapan
Faktor pada target Hal baru
Gerakan Bunyi
Ukuran latar belakang kedekatan
Persepsi Faktor dalam situasi
Waktu Keadaan tempat
kerja Keadaan sosial
38
“Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau
jasa dari seorang atau sekelompok penjual, yang membedakan produkjasa tersebut dengan produk lain terutama produk saingannya
” Kotler,1987: 440. Elemen
– elemen dari merek adalah nama, logo, simbol, desain, slogan, kemasan.
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen merek menurut Kotler 2000 :
a. Mudah diingat Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat,
dan disebutdiucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan
dikonsumsi. b. Memiliki makna
Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat
mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:
1 Informasi umum tentang kategori dan isi dari produk
39
2 Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari produk.
c. Menarik dan lucu Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan
variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain
yang menarik dan lucu. d. Fleksibel
Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerahpasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah
terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti
oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru.
e. Legal Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang
– undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum.
Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek Kotler 2000 adalah :
1 Nama merek brand name, yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan atau dilafalkan.
40
2 Tanda merek brand mark, yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali,namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa
logo, simbol, warna, gambar, desain. Faktor – faktor yang mendasari
pemberian nama merek sebuah produk antara lain: a
Pemberian nama berdasarkan pencipta produk. b
Pemberian nama berdasarkan tempat c
Pemberian nama berdasarkan nama hewan d
Pemberian nama berdasarkan obyekbenda tertentu e
Pemberian nama berdasarkan artimakna produk tersebut,yang berarti nama menjelaskan keberadaan produk yang dipasarkan.
f Pemberian nama berdasarkan fungsi atau kegunaan produk.
Fungsi brand Kotler 2000: 1 Bagi konsumen :
a Identifikasi mutu produk, baik berupa barang maupun jasa. Mutukualitas produk berupa barang nyatatampak dari kondisi barang
tersebut, baik dari kualitasnya sampai pada kemasan barang. Sedangkan produk yang berupa jasa, mutukualitas pelayanan adalah
pelayanan kepada tamu.
41
b Merek meningkatkan efisiensi pembeli. Dengan adanya namamerek maka akan memudahkan pembeli menemukan produk yang
dicaridiminati. Hal ini tentunya lebih efisien dan efektif. c Membantu menarik perhatian konsumen atas suatu produk baru yang
mungkin memberikan keuntungan bagi mereka. d Untuk membantu mencegah terjadinya hal
–hal yang tidak diinginkan konsumenresiko konsumen, baik resiko dalam hal kesehatan, resiko
kesalahan fungsi produk, kesalahan
harga, ataupun resiko ketidaklayakan produkjasa tersebut dikonsumsi.
2 Bagi produsen, penjual : a Memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri
masalah yang timbul. b Sebagai perlindungan hukum terhadap ciri khas produk, sehingga
tidak ada produk lain yang meniru. c Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar
d Membantu penjual dalam menarik pelanggankonsumen yang setia dan yang menguntungkan.
e Membantu membangun citra perusahaanprodusen jika merek tersebut menimbulkan persepsi positif di masyarakat
42
f Mengidentifikasikan produk dalam perdagangan g Mengidentifikasikan keunggulan produk yang dimiliki, yang
membedakan produk tersebut dengan produk lain, terutama produk saingan.
Perusahaan baik perusahaan barang maupun jasa berusaha meningkatkan kekuatan mereknya di pasaran dari waktu ke waktu. Dalam
hal ini produsen akan berusaha memperkenalkan produknya terutama keunggulan produk yang tidak dimiliki oleh produk lain. Keberadaan
merek bukan hanya semata –mata menunjukkan nama dari sebuah produk,
namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari produk dalam berbagai dimensi, yang membedakan produk tersebut dengan produk
lain.Kesuksesan dalam membangun merek yang kuat akan tercipta apabila elemen-elemen pendukung merek mendukung dan memberikan kontribusi
yang positif guna terciptanya merek yang kuat di pasaran. Elemen –elemen
yang dimaksudkan di sini adalah kualitas produk yang baik, kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsumen,
kemampuan strategi marketing yang handal untuk terus memperkenalkan merek di pasaran melalui segala program
–program marketing, sampai pada kemasan produk yang benar, baik dan menarik, harga produk yang
sesuai dengan
kualitas produk
yang ditawarkan.
Dengan demikian, merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian dan terus dikonsumsidigunakan manfaatnya oleh masyarakat menciptakan
43
keloyalan konsumen, dipercaya, sehingga merek tersebut menjadi merek yang kuat di pasaran.
6. Image
Image citra adalah kepercayaan, ide, dan impressi seseorang terhadap sesuatu Kotler, 1997;57. Bagi perusahaan image berarti
persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang
bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki image yang sama pula dihadapan orang. Image perusahaan
menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting. Image yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi
perusahaan, sedangkan image yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan.
7. Brand image
Pengertian brand image Keller 2003: “Anggapan tentang merek
yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. ”
definisi lain adala h “Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara
abstrak dalam pemikiran mereka sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk
“
44
Durianto dkk 2001 mengatakan bahwa terdapat tujuh dimensi karakteristik yang dapat mempengaruhi brand image suatu produk.
Ketujuh dimensi karakteristik tersebut adalah : 1 Pengenalan
: bagaimana
cara sebuah
perusahaan dalam
memperkenalkanmempromosikan produknya terhadap konsumen. 2 Kesesuaian dengan spesifikasi : merupakan pandangan mengenai
kualitas proses manufaktur tidak ada cacat produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
3 Karakteristik produk : bagian-bagian tambahan dari produk. Bagian- bagian tambahan ini memberi penekanan bahwa perusahaan memahami
kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai perkembangan, yaitu menyangkut corak, desain, warna, penampilan, dan daya tarik produk
keunikan 4 Ketahanan : mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut, atau
beberapa lama produk dapat digunakan. Misal motor merek tertentu yang memposisikan dirinya sebagai motor tahan lama walau telah berumur di
atas 5 tahun tetapi masih berfungsi dengan baik. 5 Harga : menawarkan harga produk yang relatif terjangkau oleh
konsumen namun memiliki fiture atau fasilitas yang lengkap serta kualitas yang baik.
45
6 Kinerja : melibatkan berbagai karakteristik operasional utama, misalnya karakteristik operasional motor adalah kecepatan, akselerasi,
serta kenyamanan. 7 Pelayanan : mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada
produk tersebut. Misalnya motor merek tertentu menyediakan lokasi bengkel yang mudah dijangkau konsumen untuk pelayanan kerusakan atau
service bergaransi. Karakteristik diatas diperkuat teori Keller 2003 mengenai faktor
– faktor pendukung terbentuknya brand image, yaitu :
1. Favorability of brand association
Favorability mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam kategori ini adalah
kemudahan merekproduk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat oleh konsumen, serta kesuaian antara kesan merek dibenak
pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek bersangkutan..
2. Strength of brand associationfamiliarity of brand association Kekuatan
asosiasi merek Kekuatan dalam hal ini adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki
oleh merek yang bersifat fisik yang tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek
46
tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan yang tidak ada pada merek pesaing. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
penampilan fisik produk seperti warna, ukuran dan desain produk, kemudian fungsi produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas
pendukung dari produk tersebut. 3.
Uniquesness of brand association Keunikan asosiasi merek
Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek lainnya. Keunikan ini muncul dari atribut produk, menjadi
kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya. Yang termasuk dalam kategori ini adalah variasi layanan, serta
diferensiasi dari penampilan fisik produk. Beberapa keuntungan dengan terciptanya brand image yang kuat
adalah: a Peluang bagi produkmerek untuk terus mengembangkan diri dan
memiliki prospek bisnis yang bagus. b Memimpin produk untuk semakin memiliki sistem keuangan yang
bagus. c Menciptakan loyalitas konsumen
d Membantu dalam efisiensi marketing, karena merek telah berhasil dikenal dan diingat oleh konsumen.
47
e Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin merek dikenal oleh masyarakat, maka perbedaankeunikan baru yang
diciptakan perusahaan akan mudah dikenali konsumen. f Mempermudah dalam perekrutan tenaga kerja bagi perusahaan.
g Meminimumkan kehancurankepailitan perusahaan. h Mempermudah mendapatkan investor baru guna mengembangkan
produk. Manfaat brand image Rangkuti,2004:17, yaitu :
a Brand image dapat dibuat sebagai tujuan didalam strategi perusahaan b Brand image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan
produk lain yang sejenis c Brand image dapat membantu memperbaharui penjualan suatu produk
d Brand image dapat digunakan untuk mengevaluasi efek kualitas dari strategi pemasaran
e Brand image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usaha- usaha strategi perusahaan
Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, unik dan memiliki
kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain.
48
Produk yang memiliki brand image yang kuat akan sulit ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu tidak akan mudah
diciptakan. Dan dengan brand image yang positif, konsumen memiliki persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan
didapatkan dari produk-produk lainnya.
8.Produk
Menurut Kotler dalam Tjiptono 2008:95, produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Konsep produk sebenarnya mengacu tidak hanya pada barang yang berwujud, tetapi juga mencakup barang dan layanan yang ditawarkan
kepada konsumen. Karena itu, kalau kita berbicara tentang produk, hal itu sudah mencakup barang dan jasa.
Jadi, dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang menguntungkan maupun tidak yang
didapat dari pertukaran untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.
a. Level Produk
Dalam merencanakan penawaran produk, pemasar perlu memahami tingkatan produk. Tiap level menambahkan lebih banyak nilai pelanggan,
dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan meliputi :
49
1 Produk utamainti core benefit, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
Contohnya adalah dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli para tamu adalah „istirahat dan tidur’. Untuk bioskop, para penonton
sesungguhnya membeli „hiburan’. 2 Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk
yang paling dasar rancangan produk minimal agar dapat berfungsi. 3 Produk harapan expected product, yaitu produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai contoh, tamu hotel mengharapkan
tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air ledeng, telepon, lemari pakaian, dan ketenangan.
4 Produk pelengkap augmented product, yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga
dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
Misalnya hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampoo, bunga-bunga segar, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan kamar yang baik, dan
lain-lain. 5 Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Misalnya
50
hotel menambahkan fasilitas layanan internet, perekam video dengan kasetnya, sepiring buah-buhan segar, dan sebagainya.
b. Klasifikasi Produk
1 Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
dirabadisentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu : a Barang Tidak Tahan Lama Nondurable Goods, yaitu barang
berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi
pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya, sabun, minuman, makanan, gula, garam, dan lain-lain.
b Barang Tahan Lama Durable Goods, yaitu barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih. Contohnya antara lain adalah TV, lemari es, mobil, motor, computer,
laptop, dan lain-lain. 2 Jasa services
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya adalah bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel,
lembaga pendidikan, dan lain-lain.
51
B. Penelitian terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Tristania Widianti, Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama pada bulan September 2008, dengan
skripsinya yang berjudul “Pengaruh EventSponsorship Terhadap Brand
Image Rokok Sampoerna A- Mild PT.HM Sampoerna Tbk”, bertujuan
untuk mengetahui pengaruh event sponsorship terhadap brand image rokok Sampoerna A-Mild PT.HM Sampoerna Tbk. Teknik yang
digunakan adalah teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Hasilnya yaitu berdasarkan perhitungan koefisien
determinasi didapat nilai 31,8. Hal ini berarti event sponsorship berpengaruh terhadap brand image rokok HM Sampoerna sebesar 31,8,
sedangkan sisanya 69,2 lainnya dipengaruhi oleh variable lain. Andoko Yuwono, Universitas Komputer Indonesia, Agustus 2005,
dengan judul skripsi “Pengaruh Pelaksanaan Event Sponsorship Terhadap
Pembetukan Citra Produk Study Pada Konsumen Djarum Super di Wilayah Bandung Selatan”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini yaitu pertama untuk mengetahui pelaksanaan event sponsorship yang dilakukan oleh PT. Djarum, kedua untuk mengetahui tanggapan responden
terhadap pembentukkan citra produk Djarum, dan yang ketiga untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan event sponsorship berpengaruh
terhadap pembentukan citra produk Djarum. Penelitian ini menggunakan metode survey, jenis penelitiannya adalah deskriptif menggambarkan
52
dan Verifikatif membuktikan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan event sponsorship memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pembentukan citra produk. Dari hasil uji t diketahui t hitung sebesar 15,009 lebih besar dari t table sebesar 2,003 sehingga hipotesis Ho
ditolak . nilai korelasi yang dihasilkan dari data sampel adalah sebesar 0,884. Jika berpedoman pada kriteria keeratan hubungan kedua variable
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sangat kuat antara pelaksanaan event sponsorship dengan pembentukan citra produk
Djarum. Sedangkan hasil perhitungan dari koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh pelaksanaan event sponsorship terhadap
pembentukan citra produk Djarum, yaitu sebesar 78, ini berarti pembentukan citra produk Djarum benar-benar dipengaruhi oleh
pelaksanaan event sponsorship, sedangkan sisanya 22 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dina Dwi Cahyani, Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana 2008,
“Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Brand Image sepeda motor Yamaha Mio
”, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel persepsi mempengaruhi brand image sepeda motor Yamaha
Mio. Hasil analisis menunjukan koefisien determinasi sebesar 733, ini berarti bahwa 73 variasi variabel brand image dipengaruhi oleh variabel
persepsi sedangkan sisanya 37 dipengaruhi oleh variabel lain.
53
Wenny wiendanie, Analisis Persepsi Brand Association menurut pelanggan sabun mandi cair Lux pada PT.Unilever Indonesia. Skripsi
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskipsikan Bagaimana persepsi brand association
menurut pelanggan sabun mandi cair Lux pada PT Unilever Indonesia, Tbk. Populasi penelitian ini adalah pelanggan atau pembeli sabun cair Lux
di Minimarket Indomaret Gading Raya Jakarta Timur dan karena menggunakan metode sampling aksidental, maka penelitian ini
mendapatkan 50 orang responden di Minimarket Indomaret Gading Raya Jakarta Timur pada bulan Maret 2006 sampai dengan April 2006. Metode
pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan field research dengan membagikan kuesioner dan riset perpustakaan data. Teknik pengolahan
data yang digunakan ialah pengolahan data dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 13 uji validitas dan uji reabilitas dan menggunakan
skala likert. Hasil analisis menunjukan bahwa persepsi brand association menurut pelanggan sabun mandi cair Lux pada pelanggan atau pembeli
sabun cair Lux di Minimarket Indomaret Gading Raya Jakarta Timur adalah positif dengan nilai korelasi r 0,870.
C. Kerangka Pemikiran.