59
Tabel 3.1 Tingkat Penilaian Jawaban
No Jenis Jawaban
Bobot
1 SS = Sangat Setuju
5 2
S = Setuju 4
3 R = Ragu-Ragu
3 4
TS = Tidak Setuju 2
5 STS = Sangat Tidak Setuju
1 Sumber : Fredy Rangkuti, 2008:66
2. Data sekunder Penelitian kepustakaan ini berupa data yang diambil dari beberapa
literatur seperti buku-buku, jurnal, majalah, makalah, modul, dan website perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
C. METODE ANALISIS DATA
1. Uji Validitas dan Reabilitas
a. Validitas Instrumen Validitas adalah metode yang dilakukan dengan mengukur korelasi
antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan. Menurut Ghozali 2006, suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat
60
menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian valliditas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya.
b. Reabilitas Instrumen Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali, 2006. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian
reliabilitas kuesioner dengan bantuan computer program SPSS v.17.0 Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah Ghozali,2006:
a. Apabila hasil koefisien Alpha dari taraf signifikansi 60 atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.
b. Apabila hasil koefisien Alpha dari taraf signifikansi 60 atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
61
2. Uji Asumsi Klasik
Selain uji validitas dan reliabilitas, juga akan dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik sebagai berikut Ghozali, 2006 :
a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi
linier dari variabel terikat dan variabel bebas atau kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian.
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independent Ghozali, 2006. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada
penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks
korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks
korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian
62
apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat
problem multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan satu ke pengamatan yang lain Ghozali,2006. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Model regresi
yang baik
adalah yang
Homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,2006.
3. Uji Hipotesis