Pembagian Najis dan Tingkatannya

tempat yang dilalui air atau dibasuh itu bersih, sedangkan air yang terpisah dari tempat itu hukumnya najis. 14

3. Pembagian Najis dan Tingkatannya

Macam-macam najis banyak dibicarakan dalam Islam, mulai dari pembagian najis dan bagaimana tata cara menghilangkannya. Najis menurut bahasa artinya sesuatu yang dianggap kotor. S edang menurut syara’ adalah sesuatu yang dianggap kotor yang menghalangi kesahihan sholat. 15 Dengan demikian, najis adalah sesuatu yang kotor yang harus dihindarkan atau disucikan ketika hendak mengerjakan ibadah terhadap pakaian, badan dan tempat agar ibadah tersebut menjadi sah dan diterima oleh Allah Swt 16 . Najis dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yakni: 17 1. Najis mukhaffafah; ialah najis yang ringan, seperti air kencing bayi laki-laki yang umurnya kurang dari dua tahun dan belum makan apa-apa kecuali air susu ibunya. 14 Muhammad Jawad Mughniyah, Al- Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Khamsah, Penerjemah Masykur A.B., Afif Muhammad, Idrus Al-Kaff, Fiqih Lima Madzhab: Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1996, cet. II, h. 4 15 Muhammad Syatha al-Dimyathy, I’Anah al-Thalibin, Surabaya: al Hidayah, t.th, Juz 1, h. 82 16 M. Abdul Mujieb dkk, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994, Cet. Ke-2, h. 246 17 Nawawi al-Jawi al-Bantani, Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi in, Semarang: Maktabah wa Mathba’ah Toha Putera, t.th, h. 45 2. Najis mughalladzah yaitu najis yang berat; yakni najis anjing dan babi serta keturunan dari keduanya. 3. Najis mutawassithah sedang, yaitu kotoran seperti kotoran manusia atau binatang, air kencing, nanah, darah, bangkai selain bangkai ikan, belalang, mayat manusia dan najis-najis yang lain selain yang tersebut dalam najis ringan dan berat. Najis mutawassithah dapat dibagi menjadi dua bagian: a. Najis „ainiyah : yaitu najis yang bendanya berwujud. b. Najis hukmiyah : yaitu najis yang tidak berwujud. 4. Najis yang dapat dimaafkan; yaitu antara lain: a. Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir, seperti nyamuk, kutu- busuk dan sebagainya. b. Najis yang sedikit sekali c. Nanah atau darah dari kudis atau bisulnya sendiri yang belum sembuh d. Debu yang bercampur dengan najis dan lain-lainnya yang sukar dihindarkan.

4. Cara Menghilangkan dan Membersihkan Najis