Koleksi Layanan Anak di Perpustakaan Umum

bertemu dan berdiskusi dengan para sejawat dan juga bertugas mengelola perpustakaan anak dan remaja, karena dengan demikian ia dapat bertukar pengalaman dan saling belajar 39 . Standar dari IFLA menyebutkan bahwa : a. Pustakawan anak membutuhkan keahlian khusus, untuk itu diperlukan kursus atau training. b. Di negara berkembang, kurangnya fasilitas untuk kursus atau pelatihan, mengakibatkan susahnya menetapkan pustakawan yang cukup memenuhi syarat dalam taraf pemula. c. Untuk pengembangan layanan, maka perlu segera diorganisir fasilitas kursus dengan sistem pendidikan. d. Salah satu di antara staf yang sudah profesional, harus dijadikan spesialis di bagian layanan anak 40 .

4. Koleksi

Koleksi adalah bagian penting dari layanan anak di perpustakaan. Koleksi bisa terdiri dari buku, majalah dan bahan-bahan non buku seperti mainan, kaset, video, film dan lain-lain. Buku bacaan untuk anak adalah teks tertulis yang baik subjek, tokoh dan latar serta gaya penulisan dan kosakatanya disajikan dari sudut pandang yang sesuai dengan prospektif anak. Sebuah buku dikatakan cocok untuk anak jika topiknya bisa diserap anak sesuai dengan tingkat pengetahuan serta tingkat perkembangannya. Dalam bacaan anak yang penting siapa tokohnya dan apa latarnya imajiner 39 Bunanta, “Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII, “ h. 9. 40 International Federation of Library Association and Institution IFLA, Standards for Public Library, 2 nd ed. Munchen: Verlag Documentation, 1977 h. 30-37. atau realistik, tetapi bagaimana tokoh serta latar tersebut dihadirkan penulis cerita, apakah digambarkan sesuai dengan dunia perasaan anakatau tidak. Jadi yang menentukan apakah sebuah buku itu bacaan anak atau bukan adalah cara penyajiannya 41 . Selain buku bacaan anak, koleksi perpustakaan untuk anak bisa juga terdiri dari bahan-bahan non buku seperti kaset rekaman, filmstrip,gambar dan mainan yang bersifat mendidik. Pada kenyataannya banyak orang yang tidak menyadari bahwa bahan pustaka jenis lain tersebut sebenarnya merupakan bagian yang penting dari koleksi perpustakaan 42 . Walaupun bahan-bahan nonbuku mulai dianggap penting dalam semua jenis perpustakaan, buku tetap menjadi bagian terbesar dari koleksi bagian layanan anak di perpustakaan 43 . Bahan bacaan untuk anak dapat dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu : ƒ Untuk anak prasekolah disediakan buku-buku bergambar dengan warna-warna yang menarik. Jalinan cerita dan bahasa yang digunakan sebaiknya sederhana. ƒ Untuk anak usia 7-9 tahun tema yang disukai adalah tentang petualangan sederhana, kisah terjadinya suatu tempat atau cerita binatang. Bahasa dan struktur kalimatnya masih sederhana. ƒ Pada anak usia 9-12 tahun ada perbedaaan selera antara anak laki-laki dan perempuan. Anak perempuan usia 9 tahun masih suka membaca 41 Nin Nugroho, “Makna dan Fungsi Bacaan Anak,” Berita Buku IV 40, November- Desember, 1992, h. 47-48. 42 Wentroth, “Public Library Services to Children in Oklahoma,” h. 188. 43 Ray, hal. 55. dongeng, sebaliknya anak laki-laki seusia itu menolaknya. Pada usia 10 tahun baik anak laki-laki maupun perempuan menyukai cerita petualangan, namun anak laki-laki lebih suka cerita petualangan yang lebih keras. Pada usia 12 tahun anak perempuan lebih suka pada cerita percintaan, sedangkan anak laki-laki menyukai cerita misteri atau science fiction 44 . Dalam hal seleksi buku untuk anak-anak di perpustakaan, kebutuhan dan minat baca anak dapat menjadi salah satu pertimbangan. Menurut Robinson 45 , minat baca anak dapat diketahui dengan cara sebagai berikut : a. Wawancara dilakukan terhadap anak-anak yang mengunjungi perpustakaan, secara individu anak-anak ditanya mengenai bacaan apa yang paling disenangi. b. Mengadakan kuesioner di mana anak-anak diminta memilih dua alternatif atau lebih bacaan yang disenanginya dan alasan mereka memilih. c. Melihat catatan peminjaman dengan asumsi buku yang banyak dipinjam adalah buku yang paling disukai anak-anak. International Federation Of Library Association And Institution IFLA juga memberikan beberapa standar mengenai koleksi untuk anak di perpustakaan umum, yaitu: 1. Jumlah koleksi untuk anak minimal 13 dari seluruh jumlah koleksi 46 . 44 Roy, h. 40-44. 45 Helen M Robinson, “Research Related to Children’s Interest and to Development Values of Reading,” Library Trend, 22 2 1973, h. 82. 46 IFLA, Standards for Public Library, h. 24. 2. Kebutuhan akan adanya koleksi rujukan untuk anak harus betul-betul dipertimbangkan , harus dipisahkan antara koleksi rujukan untuk anak dan untuk orang dewasa 47 . 3. Perlu adanya perencanaan dalam koleksi audio visual untuk anak dalam jumlah dan jenis yang memadai 48 . 4. Koleksi majalah untuk anak juga perlu untuk diadakan 49 . Dalam pengadaan bahan pustaka untuk layanan di perpustakaan umum, Perpustakaan Nasional menyebutkan perbandingan antara buku fiksi dan nonfiksi adalah 60 banding 40 50 . Layanan anak juga memerlukan koleksi mainan, karena mainan anak sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya intelektual dan imajinasi anak, serta sebagai sarana rekreasi yang mendidik 51 .

5. Ruangan dan Perlengkapan