Perkembangan Layanan Anak TINJAUAN LITERATUR

3. Tujuan Operasional

Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara menyampaikannya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

B. Perkembangan Layanan Anak

Stoakley berpendapat bahwa perpustakaan umum mempunyai tugas tidak hanya memberikan layanan kepada anak tetapi juga harus memperkenalkan mereka kepada buku-buku dan media lain, mendorong kelancaran dan pemahaman dalam membaca, membantu mereka memperoleh kesenangan dari perpustakaan dan menciptakan suatu pengetahuan dunia dari rekaman informasi tentang peradaban atau istiadat mereka. Jika perpustakaan dapat membantu perkembangan minat mereka terhadap buku dan membaca pada usia dini, maka dapat dipastikan bahwa jumlah pemakai di masa yang akan datang akan meningkat 16 . Di Amerika Serikat keberadaan layanan anak di perpustakaan umum sudah dimulai sejak abad 19 M. contohnya adalah layanan yang diadakan oleh Washington City Free Library Association di tahun 1896. Layanan khusus untuk anak mulai benar-benar diadakan di suatu ruangan khusus di perpustakaan umum misalnya pada tahun 1906 di Carneige Library. Periode 1970-1980 perpustakaan-perpustakaan di Amerika Serikat sempat mengalami 16 Roger Stoakley, Presenting The Library Service London: Clive Bingley, 1982 h. 78. kesulitan dana di mana hampir semua kegiatan layanan untuk anak dikurangi aktifitasnya 17 . National Centre For Education Statistic pada tahun 1989 mensponsori suatu survei nasional di Amerika Serikat tentang layanan untuk anak. Hasil survey tersebut antara lain 37 pemakai perpustakaan umum adalah anak- anak. 62 dari perpustakaan-perpustakaan yang menjadi responden tidak mengizinkan anak-anak di bawah 14 tahun untuk mengakses koleksi tertentu dari peprustakaan seperti komputer, kasetvideo dan film. Perpustakaan yang mengadakan kegiatan bimbingan membaca sebesar 93, 95 mengadakan Summer Reading Program, 89 mengadakan story hours. Kebanyakan dari perpustakaan tersebut mengarahkan program-programnya untuk anak-anak usia 3-12 tahun. 45 pustakawan anak di bagian layanan umum berpendidikan profesional atau mempunyao gelar Master of Library Science. Walaupun ada perpustakaan tidak secara khusus memperkejakan pustakawan anak, tapi 67 dari perpustakaan-perpustakaan tersbut menugaskan seorang staf sebagai koordinator untuk kegiatan layanan anak tersebut 18 . Di Indonesia pada tahun 1974 pernah diadakan Lokakarya Nasional tentang Pelayanan Perpustakaan untuk Anak. Hasil dari Lokakarya tersebut antara lain mengenai organisasi dan layanan untuk anak, pengadaan buku anak-anak untuk dana, serta pendidikan tenaga perpustakaan untuk anak. Pada saat itu sebagian besar perpustakaan umum di Indonesia belum mempunyai bagian untuk anak-anak. Jumlah tenaga untuk memberi pelayanan 17 Maria B Salvadore, “Going on a Hundred: Public Library service to Children in Washington D.C.,” Journal of Youth Service in Libraries, vol. 6 1 Fall 1992, h. 61-63. 18 Lorience Roy,”National Findings National Measures: The NCES Survey on Children’s Service in Public Libraries and Output Measures for Public Library,” Journal of Youth Service in Libraries, vol. 6 1 Fall 1992, h. 131. perpustakaan masih sangat terbatas terutama untuk layanan anak-anak, selain itu belum ada keseragaman kurikulum bagi semua tingkat pendidikan perpustakaan di Indonesia termasuk kurikulum pendidikan perpustakan umum 19 . Dari hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia pada tahun 1990 juga disimpulkan bahwa tidak satupun dari 68 perpustakaan di Jakarta yang diteliti, secara teratur mengadakan dan mempunyai program layanan untuk anak antara lain acara mendongeng yang dijadwalkan baik di perpustakaan umum maupun perpustakaan sekolah, karena pengurus perpustakaan tidak mempunyai latar belakang pendidikan pengelolaan perpustakaan 20 .

C. Layanan Anak di Perpustakaan Umum