60 Untuk mempermudah penafsiran data kemandirian belajar maka data
digambarkan dalam grafik histogram. Berdasarkan gambar IV.2 dapat dilihat bahwa frekuensi kelas tertinggi variabel kemandirian belajar yaitu 24 terletak
pada interval kelas ke-4 yakni antara 140 – 151 dengan frekuensi relatif sebesar 25,3. Sedangkan frekuensi terendahnya adalah 6 yaitu terletak pada
interval kelas ke-7 dengan frekuensi relatif 6,3.
5 10
15 20
25 30
1 2
3 4
5 6
7 8
F re
k u
en si
Gambar IV.2 Grafik Histogram Kemandirian Belajar X
B. Uji Persyaratan Analisis
Uji Normalitas
103,5 115,5 127,5 139,5 151,5 163,5 175,5 187,5 Batas Nyata X
61 Dilakukan untuk menguji apakah data dari sampel yang diambil
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian distribusi normal bertujuan untuk melihat apakah sampel yang diambil mewakili distribusi populasi. Jika distribusi
sampel adalah normal, maka dapat dikatakan bahwa sampel yang diambil mewakili populasi. Pengujian normalitas dilakukan dengan Uji Liliefors pada
taraf signifikan α = 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95 dengan sample sebanyak 95. Pengujian ini dilakukan dengan melihat L
hitung
atau data |F
zi
-S
zi
| terbesar, dengan kriteria pengujian berdistribusi normal apabila L
hitung
L
o
L
tabel
L
t
, dan sebaliknya maka data tidak berdistribusi normal. Hasil perhitungan Uji Liliefors menyimpulkan bahwa data variabel X dan
Y berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan L
o
untuk variabel X sebesar 0,073 sedangkan L
t
= 0,091 Ini berarti L
o
L
t.
Dan L
o
untuk variabel Y sebesar 0,067 sedangkan L
t
= 0,091 Ini berarti L
o
L
t.
proses perhitungan lihat lampiran 37 dan 38.
Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.3.
Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas
Variabel n
α L
hitung
L
tabel
Keterangan X
95 0,05
0,073 0, 091
Data Berdistribusi Normal Y
95 0,05
0,067 0, 091
Data Berdistribusi Normal
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Hipotesis yang diajukan adalah apakah terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar variabel X dengan hasil belajar matematika
62 variabel Y. Untuk membuktikan hipotesis tersebut, berikut ini dilakukan
berbapa analisis.
1. Uji Persamaan Regresi
Persamaan regresi yang dilakukan adalah regresi linear sederhana. Bersamaan regresi ini bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel
kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika dan memprediksi hasil belajar matematika dengan menggunakan kemandirian belajar.
Analisis regresi linier sederhana tehadap pasangan data penelitian antara Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika menghasilkan koefisien
arah regresi sebesar 0,402 dan konstanta sebesar 13,05. Dengan demikian bentuk hubungan antara Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika memiliki
persamaan regresi Ŷ = 21,98 + 0,335 X proses perhitungan pada lampiran 31
dan 32. Persamaan regresi ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu skor
Kemandirian Belajar dapat menyebabkan kenaikan hasil belajar matematika sebesar 0,335 pada konstanta 21,98.
Persamaan garis liniear regresi Ŷ = 21,98 + 0,335X dapat
dilukiskan pada gambar IV.3.
63
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65 70
75 80
85 90
95 100
105 110
115 120
125 130
135 140
145 150
155 160
165 170
175 180
185 190
195
KEMANDIRIAN BELAJAR X
H A
S IL
B E
L A
J A
R M
A T
E M
A T
IK A
Y
Gambar IV.3 E.
Grafik Persamaan Regresi Ŷ = 13,05 + 0,402X
Dalam grafik di atas dapat dilihat bahwa sumbu X yaitu kemandirian belajar berada pada kisaran angka 100 lebih sedikit hingga angka 185. Hal ini
berarti bahwa untuk melakukan prediksi nilai Y atau hasil belajar matematik untuk nilai X atau kemandirian belajar hanya diijinkan yang berada dalam rentang
tersebut. Sebab, tidak ada dasar yang kuat untuk mengatakan bahwa hubungan variabel X dan Y tetap linier untuk titik-titik data yang mendekati angka nol.
Kondisi seperti ini berdampak terhadap interpretasi intersep. Dalam kasus ini, karena data untuk variabel X tidak memuat angka nol atau mendekati nol, intersep
dikatakan tidak memiliki makna yang berarti, sehingga tidak perlu diinterpretasikan.
2. Uji Signifikansi Persamaan Regresi
Ŷ = 21,98 + 0,335 X
64 Berikut dilakukan uji keberartian signifikan dan linearitas model regresi
Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika yang hasil perhitungannya disajikan dalam tabel IV.4.
F. Tabel IV.4
Tabel Anava Untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan Regresi Kemandirian Belajar X dengan Hasil belajar Matematika Y
G. Ŷ = 13,05 + 0,402X
Sumber Varians
dk Jumlah
Kuadrat JK Rata-rata Jumlah
Kuadrat RJK F
hitung
F
tabel
Total 95
457206,25 Regresi a
1 449883,22
Regresi ba 1
4174,69 4174,69
Sisa 93
3148,34 33,85
123,32 3,94 Tuna Cocok
42 1792,09
42,67 Galat Kekeliruan 51
1356,25 26,59
1,60 1,62
Keterangan : JK
: Jumlah Kuadrat Dk
: Derajat Kebebasan RJK : Rata-rata Jumlah Kuadrat
Persamaan Regresi Signifikan = F
hitung
123,32 F
tabel
3,94 Persamaan Regresi Linear = F
hitung
1,60 F
tabel
1,624 proses lihat lampiran 39, 40, 41 dan 42
65 Diketahui bahwa F
tabel
diperoleh dari 0,05;193 dimana 0,05 adalah taraf signifikansi
α dan 193 adalah dk penyebutdk pembilang k, hasilnya dapat
diketahui dari tabel distribusi F. Berdasarkan hasil perhitungan F
hitung
123,32 F
tabel
3,94. Sehingga F
hitung
123,32 F
tabel
3,94 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya model persamaan regresi adalah signifikan proses lihat
lampiran 40.
3. Uji Linieritas Regresi
Diketahui bahwa F
tabel
diperoleh dari 0,05; 4251 dimana 0,05 adalah taraf signifikansi
α dan 4251 adalah dk penyebutdk pembilang k, hasilnya dapat
diketahui dari tabel distribusi F. Berdasarkan hasil perhitungan F
hitung
1,60 F
tabel
1,62 Sehingga F
hitung
1,60 F
tabel
1,62 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima artinya model persamaan regresi adalah linier proses lihat lampiran
41. Hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada tabel IV.4 di atas
menyimpulkan bahwa bentuk hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika adalah signifikan dan liniear.
4. Uji Koefisien Korelasi
Selanjutnya, dilakukan pengujian koefisien korelasi. Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y
dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil uji koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji keberartian
signifikansi koefisien korelasi dapat disajikan pada tabel IV.5.
Tabel IV.5 Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana Antara X Dengan Y
66
Korelasi Antara
Koefisien Korelasi
Koefisien Determinasi
t
hitung
t
tabel
α αα
α
= 0,05
X dan Y 0,755
0,5700 11,10
1,98
Hasil penghitungan koefisien korelasi antara Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika diperoleh koefisien korelasi sederhana r
hitung
0,755. Proses perhitungan lihat lampiran 43. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,755
menunjukkan tingkat keeratan hubungan atau korelasi yang tinggi atau kuat antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari
tabel interpretasi koefisien korelasi yang disajikan dalam tabel IV.6 Tabel IV.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangar rendah 0,20 – 0,399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 – 0,799
Kuat 0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan 2008, h. 257
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,739 bertanda positif, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan
hasil belajar matematika.
5. Uji Keberartian Koefisien Korelasi uji-t
Berdasarkan pengujian keberartian atau signifikansi koefisien korelasi antara pasangan skor Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika
67 sebagaimana terlihat pada tabel IV.5 di atas, diperoleh t
hitung
= 11,10 t
tabel
= 1,98 proses perhitungan lihat lampiran 44. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa koefisien korelasi r
xy
= 0,755 signifikan, artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar matematika.
6. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah tingkat pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam presentase . Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien determinasi sebesar r
xy 2
= 0,755
2
= 0,5700. Hal ini berarti 57 variasi hasil belajar matematika ditentukan oleh kemandirian belajar atau
hasil belajar matematika dipengaruhi oleh kemandirian belajar sebesar 57. Proses perhitungan lihat lampiran 45.
D. Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikemukakan di atas, diketahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan
hasil belajar matematika pada siswa MTs Negeri Parung Bogor. Dari perhitungan itu pula maka hasil penelitian diinterpretasikan bahwa
kemandirian belajar mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemandirian belajar yang baik, akan
memiliki tingkat hasil belajar matematika yang tinggi. Sebaliknya siswa yang memiliki kemandirian belajar yang kurang baik menyebabkan rendahnya hasil
belajar matematika. Namun demikian, kemandirian belajar bukan satu-satunya variabel atau
faktor yang menyebabkan meningkatnya hasil belajar siswa. Tetapi terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa baik
68 faktor internal maupun eksternal seperti motivasi, sarana dan prasarana, disiplin,
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, guru dan lainnya.
F. Keterbatasan Penelitian